Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

DISTRIBUSI BENTUK C-ORGANIK TANAH PADA VEGETASI YANG BERBEDA. Oleh : ANRI SUNANTO A

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. METODE PENELITIAN

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1 Lay out penelitian I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. BAHAN DAN METODE

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Fosfat

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAHAN DAN METODE Lingkup Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Preparasi sampel dan ekstraksi fraksi nano Percobaan Jerapan Amonium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

METODE. Materi. Rancangan

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN. 1. Analisis Mutu Minyak Sawit Kasar. 2. Pengukuran Densitas Minyak Sawit Kasar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA TANAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Transkripsi:

LAMPIRAN

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol Fisiografi : Volkan Bahan Induk : Abu / Pasir volkan intermedier sampai basis Tinggi dpl : 1301 m Kemiringan Lereng : 8% Vegetasi : Wortel Lokasi : Arca, Desa Sukawangi, Bogor Tanggal Deskripsi : 24 Mei 2008 Simbol Horison Kedalaman (cm) A1 0-14/31 A2 31-42.5 AB 42.5-51.5 B 51.5-95 Abu-abu sangat gelap (7.5 YR 3/1-3/2) lempung berliat, remah, halus, sangat gembur, batas baur. Hitam - Abu-abu sangat gelap (7.5 YR 2.5/1-3/1) lempung, remah, halus, gembur, batas baur. Coklat sangat gelap (7.5 YR 2.5/2-3/2), lempung berliat, remah, halus, gembur, batas jelas, rata Coklat gelap (7.5 YR 3/4-4/4) lempung liat berdebu, remah, gembur, batas jelas, rata

Tabel Lampiran 2. Deskripsi profil tanah Andosol dari lahan sayuran Dusun Arca Order tanah : Andosol Fisiografi : Volkan Bahan Induk : Abu / Pasir volkan intermedier sampai basis Tinggi dpl : 1302 m Kemiringan Lereng : 8% Vegetasi : Pinus Lokasi : Arca, Desa Sukawangi, Bogor Tanggal Deskripsi : 24 Mei 2008 Simbol Horison Kedalaman (cm) A1 0-17/24 A2 24-46/51 B1 51-102 Hitam-Abu-abu sangat gelap (7.5 YR 2.5/1-3/1) lempung berdebu, remah, halus, sangat gembur, batas rata, banyak akar halus. Coklat sangat gelap (7.5 YR 2.5/2) lempung berdebu, remah, halus, gembur, batas berombak. Coklat gelap (7.5 YR 3/4), lempung liat berdebu, remah, halus, gembur, batas jelas, rata

Tabel Lampiran 3. Deskripsi profil tanah Latosol dari hutan Dusun Catangmalang Order tanah : Latosol Fisiografi : Volkan Bahan Induk : Tuf volkan intermedier Tinggi dpl : 1117 m Kemiringan Lereng : 6% Vegetasi : Pinus Lokasi : Catangmalang, Desa Sukawangi, Bogor Tanggal Deskripsi : 24 Mei 2008 Simbol Horison Kedalaman (cm) A1 0-22/31 A2 31-65 B1 65-104 Coklat gelap (7.5 YR 3/2) lempung liat berdebu, sangat gembur, remah, halus, batas rata, baur, banyak akar halus. Coklat gelap (7.5 YR 3/2) lempung liat berdebu, remah, halus, gembur, batas jelas rata. Coklat gelap (7.5 YR 3/4), lempung berdebu, remah, halus, gembur, batas jelas, rata

Tabel Lampiran 4. Deskripsi profil tanah Latosol dari lahan kopi Dusun Catangmalang Order tanah : Latosol Fisiografi : Volkan Bahan Induk : Tuf volkan intermedier Tinggi dpl : 1106 m Kemiringan Lereng : 6% Vegetasi : Kopi Lokasi : Catangmalang, Desa Sukawangi, Bogor Tanggal Deskripsi : 24 Mei 2008 Simbol Horison Kedalaman (cm) A 0-13.5/21.5 B 21.5-61.5 BC 61.5-93 Coklat gelap (7.5 YR 3/2) lempung liat berdebu, remah, halus, gembur, batas bergelombang. Coklat gelap (7.5 YR 3/4) lempung liat berdebu, remah, halus, gembur, batas rata, baur. Coklat (7.5 YR 4/4), lempung liat berdebu, remah, gembur, batas rata baur.

Tabel Lampiran 5. Prosedur Penetapan C-organik dengan Menggunakan Metode Walkley and Black Tahap 1 Timbang 0.5 gram tanah kering udara yang lolos saringan 0.05 mm. 2 Tempatkan tanah tersebut di dalam erlenmeyer 500 ml. 3 Pipet 10 ml K 2 Cr 2 O 7 1 N ke dalam erlenmeyer, kemudian goyang erlenmeyer secara perlahan-lahan sehingga tanah terdispersi dalam larutan. 4 Lalu dengan cepat tambahkan 20 ml H 2 SO 4 pekat untuk membentuk suspensi, kemudian goyang dengan cepat erlenmeyer sampai tanah bercampur dengan pereaksi selama 1 menit. Usahakan tidak ada zarah tanah yang terlempar ke dinding erlenmeyer. Biarkan campuran tersebut selama 30 menit, hingga dingin. 5 Tambahkan 100 atau 200 ml air destilata ke dalam erlenmeyer setelah didiamkan selama 30 menit. 6 Tambahkan 3-4 tetes indikator ferroin 0.025 M dan titrasi dengan larutan FeSO 4 0.5 N. Titik akhir dicapai jika larutan berubah dari kehijauan ke hijau gelap. Pada saat itu tambahkan FeSO 4 tetes demi tetes sampai warna berubah dari biru ke merah anggur. Saat titrasi alasi erlenmeyer dengan kertas berwarna putih agar perubahaan warna telihat jelas. 7 Buat titrasi blanko dengan langkah yang sama, tetapi tanpa tanah ( tahap 3, 4, 5, 6), untuk standarisasi dikromat. 8 Hitung kadar C-Organik, dengan menggunakan rumus : %C-Organik= (me K2Cr2O7 - me FeSO4) x 0.003 x 100 x f BKM me V N = N x V = Volume = Normalitas BKM = Bobot kering oven 105 0 C contoh

Tabel Lampiran 6. Prosedur Penetapan Tekstur Tanah dengan Menggunakan Metode Pipet Tahap 1 Contoh tanah 10 gram (tanah pasir 20 gram) ditimbang, masukan ke dalam gelas piala 1000 ml, kemudian panaskan pada penangas selama 30 menit. Segera tambahkan H 2 O 2 20 ml dan air aqudes sampai 200 ml sambil diaduk perlahan-lahan. Setelah itu diamkan selama 1 jam. Penambahan H 2 O 2 20 ml terus menerus dilakukan sampai bahan organik hilang (sudah tidak berbuih), setelah selesai penangas dimatikan. 2 Tambahkan HCl 50 ml dan aquades sampai 800 ml sambil diaduk, kemudian diamkan ± 1 jam atau sampai tanahnya mengendap. Setelah itu buang airnya. 3 Tambahkan air aquades sampai 600 ml sambil diaduk, diamkan ± 1 jam atau sampai tanahnya mengendap kemudian buang airnya. 4 Tambahkan air aquades sampai 400 ml sambil diaduk, diamkan ± 1 jam atau sampai tanahnya mengendap kemudian buang airnya sampai 200 ml. Kemudian tambahkan aquades sampai tertera pada gelas piala 300 ml. 5 Tambahkan Na-pirofosfat 40 ml sambil diaduk, setelah itu diamkan selama 1 jam agar endapan terdispersi. 6 Siapkan cawan porselin dan tabung sedimen 1000 ml, kemudian ekstrak disaring dengan saringan 52 µm. Hasil penyaringan pertama didapat untuk menentukan pasir, yang kemudian disimpan pada cawan porselin dan dioven. Untuk menentukan fraksi debu dan liat, menggunakan air (debu dan liat) yang lolos saringan yang kemudian ditampung dalam tabung sedimen 1000 ml yang direndam dalam bak air. Tabung dikocok 13 kali dan segera dilakukan pemipetan (pipet terendam sampai setengah isi tabung sedimen). Ekstrak disimpan pada cawan dan dioven. Kemudian ukur suhu dalam bak, hasilnya digunakan untuk menentukan waktu pemipetan ke dua (penentun fraksi liat).

7 Perhitungan tekstur, dengan menggunakan rumus : Berat Tanah (gram) = Berat Cawan + Tanah (gram) Berat Cawan Kosong (gram) Bobot Total = (Pipet 1 x 40) + Berat Pasir (gram) Pasir (%) = (Berat Pasir / Bobot Total) x 100% Liat (%) = ((Pipet 2 x 40) Bobot Total) x 100% Debu (%) = 100%- (% Pasir + % Liat)

Tabel Lampiran 7. Fraksionasi Bahan Organik Tanah Tahap 1. Bahan Organik Bebas Timbang 10 g contoh tanah, masukan dalam gelas piala 1000 ml. Tambahkan air 1000 ml kemudian kocok. Bahan organik bebas akan terapung. Bahan organik yang terapung ditampung dalam cawan dan dikeringkan pada suhu 80 0 C. Timbang bahan organik yang telah kering. 2. Bahan Organik Terikat Liat Pada sedimen penetapan satu ditambahkan HCl 0.4 N sebanyak 50 ml. Kemudian kocok dan dekantasi berulangulang. Setelah didekantasi berulang-ulang, sedimen ditetapkan bahan organik dengan metode Walkley and Black. 3. Bahan Organik Terikat Seskuioksida Bahan organik total dikurangi bahan organik bebas dan bahan organik terikat liat.

Gambar Lampiran 1. Profil Tanah Andosol dari Lahan Sayuran Dusun Arca Gambar Lampiran 2. Profil Tanah Andosol dari Hutan Dusun Arca

Gambar Lampiran 3. Profil Tanah Latosol dari Lahan Kopi Dusun Catangmalang Gambar Lampiran 4. Profil Tanah Latosol dari Hutan Dusun Catangmalang