Modul ke: Template Standar Powerpoint Etik UMB Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Cecep Winata Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id
Dinamika Etika Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Dinamika Etika Perubahan disadari atau tidak sedang berlangsung dalam diri kita dan di lingkungan kita. Padahal kalau kita perhatikan perubahan yang terjadi dalam diri kita, lingkungan di sekitar kita sampai, dengan lingkungan yang berada di luar jangkauan ternyata secara langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan kita. Coba kita perhatikan, di lingkungan sekitar perubahan terus terjadi. Dulu ia teman bermain kita, sekarang ia telah memiliki usaha sendiri dan sukses. Dulu jalan-jalan yang biasa kita lalui masih banyak yang lapang dan ditumbuhi pepohonan, tetapi sekarang sudah padat dijadikan lokasi perumahan ataupun pertokoan. Bagaimana kaitan kedua hal itu dengan kita amat bergantung dengan respons kita.
Tentang lingkungan yang menjadi semakin padat oleh perumahan dan pertokoan, kita juga bisa menganggapnya sebagai tidak ada kaitannya dengan kita. Padahal kita merasakan dampaknya, antara lain berupa kemudahan akses jalan yang lebih banyak atau justru kemacetan akibat keluar masuknya kendaraan menuju pertokoan. Dengan menyadari adanya perubahan di lingkungan sekitar, kita menjadi lebih tahu akan merespons seperti apa, sehingga hasilnya memberi manfaat bagi kita. Perubahan dapat pula berlangsung pada lingkungan di luar jangkauan kita, misalnya harga minyak dunia yang melambung tinggi, akibatnya harga BBM dan kebutuhan pokok ikut melonjak. Dalam kondisi seperti ini yang paling memungkinkan untuk kita ubah pertama kali adalah diri kita, misalnya dengan semakin memfokuskan pengeluaran kepada yang paling prioritas dan mencoba mendapatkan sumber penghasilan tambahan.
Belajar dari Kupu-Kupu Salah satu kehebatan manusia jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya adalah kemampuannya untuk belajar dari siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dengan akal dan pikirannya, manusia bisa mengelola dan mengontrol banyak hal yang ada di sekelilingnya untuk dijadikan bahan pelajaran yang sangat berharga dalam hidupnya. Dengan nuraninya, manusia bisa menangkap nilai-nilai spiritual yang akan membantu mendamaikan dirinya. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh binatang ataupun tumbuh-tumbuhan. Dalam hal belajar, manusia bisa belajar dari dinosaurus, bunglon, maupun kupu-kupu. Dinosaurus, makhluk melata yang diyakini hidup pada jutaan tahun yang lalu, punya fisik yang begitu besar dan kuat tapi kemampuan beradaptasinya lemah. Terbukti dinosaurus kini telah punah. Kita hanya bisa menyaksikan dengan mudah lewat film atau patung-patung yang ada di kebun binatang. Nasib serupa ternyata juga menimpa mamoth (gajah purba), penyu mauritius, dan mungkin tidak lama lagi badak bercula satu. Ketika seseorang atau organisasi merasa besar dan kuat, yang kemudian menjadi arogan dan merasa tidak perlu melalukan perubahan dan adaptasi, bisa jadi akan bernasib seperti dinosaurus atau binatang-binatang lain yang kini telah punah.
Dalam skala yang lebih luas, jika perubahan model berpikir individu bisa terakumulasi dengan baik, maka perubahan produktivitas organisasi atau perusahaan bukan merupakan sesuatu yang mustakhil terjadi. Berkait dengan hal ini, Manajemen SDM yang menjadi motor penggerak perubahan individu dan kelompok, dengan sendirinya harus mampu memerankan diri tidak saja sebagai administrative expert. Melainkan juga sebagai employee champion, strategic partner, maupun change agent, sebagaimana diungkapkan Dave Ulrich dalam bukunya HumanResourceChampions. Artinya, pengelolaan SDM tidak bisa lagi hanya bernuansa administrative, melainkan juga harus memperhatikan aspirasi mereka, memberikan bantuan sumber daya yang mempermudah tugas-tugas mereka, menyelaraskan pengelolaan SDM dengan strategi bisnis, dan mengarahkan pengelolaan SDM pada pengembangan kapasitas untuk berubah, yakni dengan membuat SDM lebih well come terhadap perubahan. Demikian pentingnya cara berpikir dalam proses perubahan, maka yang perlu segera kita lakukan adalah memprogramkan hijrah paradigma. Kalau selama ini kita lebih cenderung berpikir reaktif, kini saatnya untuk berpikir kreatif. Kalau hari-hari yang telah lewat kita lebih diwarnai oleh negative thinking, kini saatnya kita mewarnai hidup ini dengan positive thinking, begitu seterusnya. Ketika kita merasa nyaman dengan perubahan, boleh jadi kita mampu menjadi role model perubahan bagi yang lain. Bila kita telah menjadi agen perubahan, maka proses perubahan dalam organisasi atau perusahaan bisa seperti bola salju yang memiliki kekuatan luar biasa. Kapan itu akan mulai Anda lakukan? Sebaiknya Anda tidak menunda-nunda. Cobalah untuk memulai sekarang juga.
Menyiapkan Diri untuk Berubah Kesadaran bahwa diri kita, lingkungan di sekitar kita, dan lingkungan di luar jangkauan kita terus mengalami perubahan merupakan suatu awal yang baik untuk melakukan perubahan. Berarti kita masih memiliki kepekaan terhadap perubahan. Menurut Andrew Ho, kepekaan terhadap perubahan memungkinkan kita terus berkembang dan berhasil. Sebagaimana Mark Victor Hansen mengatakan, You must be on top of change or change will be on top of you. Anda harus berada diatas perubahan, atau perubahan itu menggilas Anda.
Dalam tulisan pak James Sastrowijoyo tentang Bisnis Revolusi menuliskan rumus Einstein E=MC², sebagai berikut : E = MC² E = Kesuksesan M = Modal/Kesempatan/Potensi/Kemampuan C = Kreativitas Dan dalam majalah marketing (http://www.marketing.co.id/) edisi No.01/VI/JANUARI/2007, juga menukilkan rumus Einstein diatas menjadi suatu rumus, sebagai berikut : E = MC² E = Profit M = Strategy C = Inovasi Profit = startegy x inovasi².dan kalau saya boleh menukilkan rumus Einstein E=MC², menjadi sebagai berikut : E = MC² E = Kesuksesan Sales M = Kekuatan Produk C = Kekuatan SDM Sales = kekuatan produk x kekuatan SDM². TDA penebar rahmat yang selalu memotivasi orang untuk belajar dan terus belajar
Mengelola Perubahan Andre Ho menyatakan ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk memanajemen perubahan yang senantiasa kita upayakan supaya berdampak positif atau tidak menciptakan tekanan negatif terhadap kehidupan kita. Tip kedua adalah memandang positif setiap kesempatan dan kemungkinan baru. Hal itu bermanfaat bagi kita Tips pertama memanajemen perubahan supaya lebih menghargai waktu yang sedang kita miliki. adalah mengenali diri sendiri, keadaan di Langkah tersebut seringkali juga bermanfaat bagi kita sekitar dan tujuan yang ingin kita capai. Cara lebih memahami pelajaran dan hubungan baru supaya tersebut memudahkan kita mendapatkan ide kehidupan kita menjadi lebih stabil, sehat, kaya, dan cemerlang untuk menciptakan sesuatu yang bahagia. berbeda. Selanjutnya ide-ide tersebut akan sangat membantu kesiapan kita dalam melangkah dan bahkan mencintai perubahan itu sendiri.
Tip ketiga dalam memanajemen perubahan adalah memperkuat dasar-dasar personal. Artinya melakukan aktifitas yang dapat kembali memfokuskan diri terhadap target. Misalnya saya pribadi meluangkan waktu untuk belajar, bermeditasi atau beribadah, dan berolah raga, karena aktifitas tersebut memperkuat komitmen saya untuk selalu menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian juga disebutkan bahwa orang-orang yang senang berlatih memiliki mental lebih baik untuk berkreasi dan meraih kesuksesan. Tip keempat adalah meluangkan waktu untuk mengoreksi langkah-langkah yang sudah kita tempuh. Bila kita bertumbuh itu sangat memungkinkan kita berbuat kesalahan, dan dari sanalah kita belajar. Kemudian segeralah kembali mencoba dengan cara yang baru, benar dan sistematis supaya tidak terjadi kesalahan yang sama. Unless you change how you are, you will always have what you've got. Kecuali jika Anda mengubah cara Anda, maka Anda akan selalu mendapatkan impian Anda, kata Jim Rohn. Tip kelima adalah membuat jadwal yang terorganisir dengan baik. Kita mungkin cukup disiplin mengerjakan hal-hal penting. Tetapi bila kita mencatat jadwal tersebut, itu akan lebih memastikan kita menjalankan langkah-langkah perubahan dengan benar atau tidak tergoda untuk melakukan tindakan yang sia-sia.
Terima Kasih Cecep Winata