Pertemuan7 KonsepdanSistemBudaya MATA KULIAH ANTROPOLOGIBUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

dokumen-dokumen yang mirip
ANTROPOLOGI DAN KONSEP KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

KEBUDAYAAN??? KE BUDAYA AN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

KONSEP KEBUDAYAAN. Kuliah 2 - Geografi Kebudayaan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang dimaksud disini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. dengan bangsa lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keterampilan intelektual. Karena itu pengorganisasian materi pembelajaran

PELATIHAN PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB VII PEN UTUP. Dalam penelitian ini, berdasarkan data serta analisa di bab IV dan V, dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2017 BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

Dampak Perubahan Sosial Budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

Perspektif Budaya dalam TIK Oleh Dr. Deni Darmawan Menurut Iqbal Pakar TI Proses Invasi yang bisa dilakukan dalam rangka memberikan peningkatan

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pemahaman pada Bab I-IV, maka pada bagian akhir tesis ini terdapat

PERTEMUAN 5 Pengertian Kebudayaan MK ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar merupakan proses kegiatan yang panjang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang pelayanan pemerintah menjadi sorotan umum,

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

KEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia sering dipersepsikan dan selalu diasosiasikan sebagai hewan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang

Bab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini terbukti dari berbagai macam penemuan yang menggunakan

Organizational Theory & Design

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB VII KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam

BAB I PENDAHULUAN. penerangan, dakwah, pendidikan, pemahaman filsafat, serta hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Hakikat Bahasa. Beberapa pendapat bahasa para ahli yakni,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri. Berpikir kritis berarti melihat secara skeptikal terhadap apa yang

KEBUDAYAAN. Oleh : Firdaus

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

Bab V PENUTUP. persepsi Tabua Ma Tnek Mese, boleh dikatakan sebagai sebuah fenomena sosial yang

Generasi Santun. Buku 1B. Timothy Athanasios

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

Transkripsi:

Pertemuan7 KonsepdanSistemBudaya MATA KULIAH ANTROPOLOGIBUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

A. KONSEP KEBUDAYAAN 1. Kebudayaan Diperoleh dari Belajar 2. Kebudayaan Milik Bersama 3. Kebudayaan sebagai Pola 4. Kebudayaan Bersifat Dinamis dan Adaptif

Salah satu hal yang diperhatikan dalam penelitian Antropologi adalah kemampuan belajardariberbagaimahlukhidup. Binatangmempunyaitingkahlakuyang tidak fleksibel Berbeda dengan manusia, tingkah laku manusiasangatfleksibel.

Tingkah laku hewan sudah terprogram dalam gen mereka yang berubah secara sangat lambat dalam mengikuti perubahan lingkungan di sekitarnya. Burung dalam membuat sarang yang dari hari demihari, bulandemibulandantahundemi tahun dalam bentuk yang sama. Lebah pekerja, akan terus sibuk mengumpulkan madu untuk koloninya Mereka melakukan pekerjaan dan kegiatannya secara kontinyu tanpa memperdulikan perubahanlingkungandisekitarnya.

Hal ini tidak terjadi pada manusia, karena kemampuan yang luar biasa dari manusia untukbelajardaripengalamannya. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan apa yang telah dipelajari, itu yang luar biasa dari manusia. Hal inilah yang menjadikan kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah sesuai dengan kondisi jiwa zaman

Bila tidak dari luar, perubahan bisa terjadi karena ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi-variasi baru dalam tingkah-lakunya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut.

1. KebudayaanDiperolehdariBelajar Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia, dimiliki dengancarabelajar. Tidak diturunkan secara bilogis atau pewarisan melaluiunsurgenetis. Hal ini perlu ditegaskan untuk membedakan perilaku manusia yang digerakkan oleh kebudayaan dengan perilaku mahluk lain yang tingkahlakunya digerakan oleh insting. Hal ini semua terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya.

2. KebudayaanMilikBersama Agar dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan, kebiasaan kebiasaan seorang individu harus dimiliki bersama oleh suatu kelompokmanusia. Suatu kelompok mempunyai kebudayaan jika para warganya memiliki secara bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang sama yang didapat melalui proses belajar. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang dipelajari dan yang dimiliki bersama oleh para warga dari suatukelompokmasyarakat.

3. KebudayaansebagaiPola Dalam setiap masyarakat, oleh para anggotanya dikembangkan sejumlah pola-pola budaya yang ideal yang cenderung diperkuat dengan adanya pembatasan-pembatasan kebudayaan. Sebagian besar masyarakat mengakuinya sebagai kewajiban dan harus dilakukan dalam keadaan keadaan tertentu yang disebut norma untuk dipatuhi sebagai sesuatu yang ideal Akan tetapi di sisi lain, tidak semua orang selalu berbuat seperti apa yang telah mereka patokkan bersama. Hal ini dikarenakan sebagian dari pola ideal tersebut kenyataannya berbeda dengan perilaku sebenarnya dan pola tersebut telah dikesampingkan oleh cara-cara yang dibiasakan oleh masyarakat. Masyarakatmengikutipoladanmenciptakanpolayang barulagi, sedemikian seterusnya secara kontinyu.

4. Kebudayaan Bersifat Dinamis dan Adaptif Pada umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, sehingga menjadikannya dinamis. Adaptif, karena kebudayaan melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhankebutuhan fisiologis dari badan mereka. Adaptasikarenapenyesuaianpadalingkunganyang bersifatfisik-geografismaupunlingkungansosialnya. Banyak cara yang wajar dalam hubungan tertentu pada suatu kelompok masyarakat memberi kesan janggal pada kelompok masyarakat yang lain. Tetapi jika dipandang dari hubungan masyarakat tersebut dengan lingkungannya, baru hubungan tersebut bisa dipahami.

Konsep Kebudayaan, dilihat dari dua sisi: Pertama, bersifatmaterialistis, yang mendefinisikan kebudayaan sebagai sistem hasil adaptasi di lingkungan alam atau sistem untuk mempertahankan kehidupan masyarakat Kajian ini lebih menekankan pada pandangan positivisme ataumetodologiilmupengetahuanalam. Kedua, konsepkebudayaanyang bersifatidealistis, yang memandang semua fenomena eksternal sebagai manifestasi suatu sistem internal Kajian ini lebih dipengaruhi oleh pendekatan fenomenologi.

B. SistemBudaya Sistem budaya merupakan komponenkomponen dari suatu kebudayaan, menurut Keesing(dalam Saifuddin 2005) komponen tersebut adalah: 1. Kebudayaan Sebagai Sistem Adaptif 2. Kebudayaan Sebagai Sistem Kognitif 3. Kebudayaan Sebagai Sistem Struktur 4. Kebudayaan Sebagai Sistem Simbol

1. Kebudayaan Sebagai Sistem Adaptif Kebudayaan sebagai sistim adaptif yang fungsi utamanya adalah penyesuaiaan diri masyarakat terhadap lingkungannya baik lingkungan alam dan lingkungansosial. Sebagai salah satu contoh adalah adanya pertanian subsistensi dan intensif, merupakan strategi adaptasi terhadap lingkungan yang membuktikan bahwa tanamanpadiakanberbedaketikamengandalkanair hujan, dandenganmengandalkanirigasi. Dalam kebudayaan industri, dengan menerapkan aturan aturan standar mutu adalah merupakan strategi adaptasi terhadap pasar global.

2. Kebudayaan Sebagai Sistem Kognitif Kebudayaan sebagai sistim kognitif yang tersusun dari apapun yang diketahui dalam berfikir menurut cara tertentu yang berlaku bagi warga masyarakat. Kebudayaan sebagai sistim kognitif adalah segala sesuatu proses yang terjadi di dalam otak manusia. Misalnya, cara befikir masyarakat tradisional, lebih banyak mengandalkan analogi- analogi, sedangkan cara berfikir masyarakt modern lebih banyak mengandalkancaraberfikirilmiahyang memerlukan bukti- bukti untuk mendukung pernyataannya.

3. Kebudayaan Sebagai Sistem Struktur Kebudayaan sebagai sistem struktural dari simbol-simbol yang dimiliki bersama yang memiliki analogi dengan struktur pemikiran manusia. Di dalam kesenian, membuat rumah, dalam menulis cerita komposisi yang terlahir merupakan model dari pemikiran manusia. Misalnyapenempatankanandankiri, utaradan selatan, barat dan timur, hitam dan putih, siang dan malam merupakan salah satu model berfikir manusia secara oposisibinner. Manusia dalam struktur pikirannya, hanya mengikuti tanpa mengetahui sebelumnya, bagaimana mengetahui malam kalausebelumnyatidakmengalamisiang, ataukiriyang sebaliknya kanan. Pembagian kategori yang oposisi biner(bertentangan) ini merupakan ekspresi model berfikir yang tidak disadari.

4. Kebudayaan Sebagai Sistem Simbol Kebudayaan sebagai sistem simbol yang terdiri dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, diidentifikasikan, dan bersifat publik serta merupakan hubungan antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi. Bagi orang Indonesia, bendera merah-putih(=penanda) dan makna yang bisa dibaca(=petanda) yang berarti berani dan suci, mungkin bagikebudayaanlain merah-putihbelumtentumemilikimaknayang sama. Dalam menyampaikan suatu konsepsi, peranan simbol-simbol ini menjadisangatpenting, bisaberupakata, angka, dangeraktubuhyang bermakna. Bagaikan suatu kalimat, suatu simbol langsung bisa dibaca maknanya (icon), atau karena sebab akibat(index), akan tetapi adakalanya suatu symbol tidak berdiri sendiri sehingga maknanya bisa di baca ketika ia muncul bersama dengan simbol-simbol lain atau sesuai konvesi masyarakatnya(lambang)