PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SAINS MATERI CAHAYA DAN SIFAT - SIFATNYA PADA SISWA KELAS V DI SDN 110/I TENAM SKRIPSI OLEH ALAN KIRANA OKI NIM A1D109051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
2014 ABSTRAK Alan Kirana oki, 2014, Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya dan Sifat Sifatnya di SDN 110/I Tenam. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi, Dosen Pembimbing (I) Drs. Andi Suhandi S.Pd, M.Pd.I (II) Drs. H Firman Chaidir, M.Si. Kata kunci : Multimedia Pembelajaran Interaktif, Hasil Belajar. Multimedia pembelajaran interaktif merupakan suatu media yang bersifat komunikasi dua arah yang berisi materi, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik yang mengkombinasikan teks, grafik, audio, visual, animasi dan video untuk mencapai kompetensi yang di harapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya dan Sifat Sifatnya di SDN 110/I Tenam. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dengan frekuensi 5 kali pertemuan pada siswa kelas V B SDN 110/I Tenam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Rancangan penelitian yang digunakan addalah dengan pola one group pre-test and post test design. Instrument penelitian atau alat ukur yang igunakan dalam penelitian ini adalah butir tes objektif. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan melakukan tes objektif terhadap subjek penelitian yang ilakukan melalui tes awal dan tes akhir. Berdasarkan uji perbedaan yang dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir dengan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis.dari hasil uji normalitas didapat L hitung < L tabel yaitu pada pre tes dan post test sebesar 0,8033, 0,0673, < 0,16991, hasil dari uji hoogenitas varians menunjukkan bahwa F hitung < F tabel yaitu : 1,6241 < 3,33, sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t = 7,427 sedangkan nilai t tabel = 1,6991 ternyata t yang diperoleh lebih besar dari t dalam tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian bahwa multimedia pembelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar sains materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 110/I Tenam. Berdasarkan hasil penelitian dan pebahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan medi pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar sains materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 110/I Tenam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut undang-undang No. 2 tahun 1989 merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, lembaga pendidikan khususnya sekolah harus mampu memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh peserta didik sesuai dengan kondisi lingkungan mereka kelak. Banyak upaya yang telah dilakukan, salah satunya adalah penggunaan alat bantu (media pembelajaran), seperti teknologi komputer yang berkembang pesat. Muandi (2008 : 18) menyatakan bahwa melalui media suatu proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenagkan. Saat ini banyak media pembembelajaran yang tersedia, namun media tersebut belum tentu dapat menarik minat dan rasa ingin tahu siswa. Sebagian dari media tersebut merupakan media konvensional. Berdasarkan hasil observasi peneliti di di SDN 110/I Tenam, masih banyak guru yang menggunakan media konvensional, bahkan ada yang tidak menggunakan media pembelajaran. Banyak media pembelajaran di sekolah yang terlantar dan tidak diperkenalkan, sebagian guru tidak percaya dengan kemampuan media pembelajaran dan menganggap media pembelajaran itu hanyalah alat bantu yang tidak penting dalam proses pembelajaran.
Dengan meningkatnya hasil-hasil tekhnologi, informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah banyak membantu para tenaga pendidik dalam menyediakan media pembelajaran. Salah satunya adalah multimedia pembelajaran interaktif yang berbasis Tekhnologi, Komunikasi dan Informasi. Multimedia pembelajaran interaktif dapat membuat pembelajaran menjadi menarik, efektif dan efisien, karena multimedia ini memiliki ciri-ciri bentuk dan warna yang menarik. Multimedia pembelajaran interaktif merupakan suatu media yang bersifat komunikasi dua arah yang berisi materi, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik yang mengkombinasikan teks, grafik, audio, visual, animasi dan video untuk mencapai kompetensi yang di harapkan. Sebagian materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( SAINS ) di Sekolah Dasar ( SD ), memerlukan penyajian yang berbentuk video dan animasi untuk menjelaskannya. Salah satunya adalah materi Cahaya dan sifat-sifatnya yang merupakan materi pembelajaran Sains di Sekolah Dasar ( SD ). Penulis menetukan materi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa materi Cahaya dan sifat-sifatnya membutuhkan media audio visual seperti video dan animasi. Dengan ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami bagaimana Sifat Sifat Cahaya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Multimedia Pembelajaran Interaktif Munadi (2012:78) menjelaskan bahwa Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses belajar berlangsung. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa multimedia pembelajaran adalah aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Kelebihan dari multimedia interaktif sebagai media pembelajaran menurut Munadi (2008:80) adalah 1. Informasi dan pesan yang disampaikan mudah dimengerti 2. Memberikan iklim afeksi secara individual 3. Meningkatkan motivasi belajar 4. Memberikan umpan balik, karena multimedia interaktif dapat menyediakan umpan balik (respon) yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan siswa. Kelebihan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran diantaranya: 1. System pembelajaran lebih inovatif dan interaktif 2. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif mencari terobosan pembelajaran.
3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran. 4. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan. 5. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional. 6. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelaj kegiatan proses pembelajaran. Menurut Winkel (1991:28) menyatakan bahwa hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakukan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pmbelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka. Menurut Udin S (2010:10) hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Sedangkan menurut Dimyati, dkk (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperiment. Metode eksperiment dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan ( Sugiyono, 2009:107 ). Desain eksperiment yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pre- Eksperimental Desain, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Dalam desain ini tidak ada variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random ( Sugiyono, 2009:109 ). Jenis penelitian yang dipakai adalah pola One Group Pretest Posttest Desaign. Pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberikan perlakuan. Jadi hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan ( Sugiyono, 2009 : 110 ). Dalam rancangan ini digunakan salah satu kelompok subyek. Tabel pola one group pretest posttest desaign Pretest Treatment Post test T1 X T2 Tabel 3.1 Desain Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Dalam pelaksanaan penelitian ini, test dilakukan sebanyak dua kali yaitu : tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemampuan awal subyek sebelum perlakuan (treetment) dilakukan dan test akhir yang dilakukan bertujuan untuk melihat sejauh mana akibat perlakuan (treetment) apakah terdapat penignkatan yang berarti. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil test awal dan hasil test akhir terhadap tabel dalam taraf sinifikanssi 5% dari (df) = N-1 = 29. Apabila h > ini berarti adanya pengaruh yang berarti dan sebaliknya apabila h < ini berarti tidak ada pengaruh yang berarti. Berdasarkan hasil analisis data tes awal dan tes akhr diperoleh harga h sebesar 7,427, bila dibandungkan dengan (1,6991) maka h >. Peningkatan kemampuan siswa sebesar 58 %. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan yang berarti. Terjadinya peningkatan hasil tes akhir tersebut disebabkan karena pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif secara maksimal. Dari hasil perhitungan statistik pada pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar sains materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas VB SDN 110/I Tenam.
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar sains materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 110/I Tenam. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji normalitas yang normal, uji homogenitas yang hasilnya homoen dan uji-t yang hasilnya sangat signifikan. Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka dapat diambil beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk sekolah diharapkan untuk menggunakan Multimedia pembelajaran interaktif ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Untuk guru diharapkan dapat menggunakan multimedia pembelajarn interaktif ini terutama pada materi yang berkaitan langsung dengan konteks kehidupan nyata yang sulit untuk ditampilkan di kelas. 3. Untuk siswa SDN 110/I Tenam diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, disiplin agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud atau terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta Asyhar, Rayandara. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta Hamalik. 1991. Manajemen Belajar Di Perguruan Tinggi, Bandung : Sinar Baru Haryanto. 2012. Sains Untuk Sd/Mi Kelas V, Jakarta: Erlangga. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Munir. 2012. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Sardiman. 1994. Interaksi dan motivasi mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rnieka Cipta Sudjana. 2005. Metoda statistika, Bandung : PT Tarsito Sugiono. 2011. Statistik Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta. Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Tindakan. Jakarta : Bumi Aksara. Sumardi, Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers