a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Balok Lentur Pertemuan - 6

dokumen-dokumen yang mirip
Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Balok Lentur.

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 12

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

Dinding Penahan Tanah

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

BAB II STUDI PUSTAKA

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 2

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

ABSTRAK. Kata Kunci : LRFD, beban, lentur, alat bantu, visual basic.

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Baut.

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

BAB 5 ANALISIS. Laporan Tugas Akhir Semester II 2006/ UMUM

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

MODUL STRUKTUR BAJA II 4 BATANG TEKAN METODE ASD

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

Struktur Baja 2 KOMPONEN STRUKTUR LENTUR

ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 500 X 200

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Las Pertemuan - 14

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku.Ni Kadek Astariani 25

ANALISIS TATA LETAK STIFFENER TERHADAP TEKUK LOKAL BAJA

h 2 h 1 PERHITUNGAN KOLOM LENTUR DUA ARAH (BIAXIAL ) A. DATA BAHAN B. DATA PROFIL BAJA C. DATA KOLOM KOLOM PADA PORTAL BANGUNAN

Tegangan Dalam Balok

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1

BALOK PELAT BERDINDING PENUH (GIRDER PLATE BEAM)

32 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB II STUDI PUSTAKA

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

LENDUTAN PELAT LANTAI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI FLOOR PLATES DEFLECTION OF A RECTORATE BUILDING AT ISLAMIC UNIVERSITY "45" BEKASI

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISA PENAHAN TEKUK LATERAL PADA BALOK BAJA PRORIL I

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka (framed structure), di mana elemen elemennya kemungkinan

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

Analisis Profil Baja Kastilasi. Ni Kadek Astariani

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

LAMPIRAN 1 PRELIMINARY DESAIN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Balok Anak Konstruksi Propped pada Portal Tingkat Dua berdasarkan Variasi Jarak Balok dan Portal (Aspek Tehnis dan Biaya)

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

ELEMEN STRUKTUR TARIK

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7

BAB II LANDASAN TEORI. kestabilan struktur dalam menahan segala pembebanan yang dikenakan padanya,

BAB III METODE PERANCANGAN

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL 6. S e s i 1 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

ANALISA SISTEM PENGAKU (STIFFENER) PADA GELAGAR PELAT GIRDER PENAMPANG - I

viii DAFTAR GAMBAR viii

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALOK ANAK KONSTRUKSI PROPPED PADA BANGUNAN TINGKAT DUA DENGAN VARIASI JARAK BALOK DAN PORTAL DARI SEGI TEKNIK DAN BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :

Struktur Baja 2. Kolom

Transkripsi:

Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Balok Lentur Pertemuan - 6

TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur baja beserta alat sambungnya TIK : Mahasiswa mampu mendesain balok akibat momen lentur Sub Pokok Bahasan : Leleh Lentur Kuat Lentur Rencana

Balok adalah komponen struktur yang memikul beban beban gravitasi, seperti beban mati dan beban hidup. Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan elemen tarik Asumsi yang digunakan adalah bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian elemen yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun sumbu lemahnya. Asumsi ini mendekati kenyataan, sebab dalam banyak kasus balok cukup terkekang secara lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat penekanan lebih.

Lentur Sederhana Profil Simetris Tegangan lentur pada penampang profil yang mempunyai minimal satu sumbu simetri, dan dibebani pada pusat gesernya, dapat dihitung dari persamaan : dengan : f M x, M y S x, S y I x, I y c x, c y = tegangan lentur = momen lentur arah x dan y = Modulus penampang arah x dan y = Momen Inersia arah x dan y = jarak dari titik berat ke tepi serat arah x dan y

Perilaku Balok Terkekang Lateral M n = M yx = S x.f y M p = f y.z x Z dikenal sebagai modulus plastis

Selanjutnya diperkenalkan istilah faktor bentuk ( shape factor, SF ), yang merupakan perbandingan antara modulus plastis dengan modulus tampang, yaitu : SF M M p y Z S Untuk profil WF dalam lentur arah sumbu kuat (sumbu x), faktor bentuk berkisar antara 1,09 sampai 1,18 (umumnya 1,12). Dalam arah sumbu lemah (sumbu y) nilai faktor bentuk bisa mencapai 1,5.

Contoh 1 : Tentukan faktor bentuk penampang persegi berikut, dalam arah sumbu kuat (sumbu x)!

Desain Balok Terkekang Lateral Tahanan balok dalam desain LRFD harus memenuhi persyaratan : dengan : b.m n > M u b = 0,90 M n M u = tahanan momen nominal = momen lentur akibat beban terfaktor

Dalam perhitungan tahanan momen nominal dibedakan antara penampang kompak, tak kompak dan langsing seperti halnya saat membahas batang tekan. Batasan penampang kompak, tak kompak dan langsing adalah : 1. Penampang kompak : < p 2. Penampang tak kompak : p < < r 3. Langsing : > r

Penampang Kompak a home base to excellence Tahanan momen nominal untuk balok terkekang lateral dengan penampang kompak : dengan : M p Z f y M n = M p = Z.f y = tahanan momen plastis = modulus plastis = kuat leleh

Penampang Tak Kompak Tahanan momen nominal pada saat = r adalah : M n = M r = ( f y f r ).S dengan : f y = tahanan leleh f r = tegangan sisa S = modulus penampang Besarnya tegangan sisa f r = 70 MPa untuk penampang gilas panas, dan 115 MPa untuk penampang yang dilas.

Bagi penampang tak kompak dengan p < < r, maka besarnya tahanan momen nominal dicari dengan interpolasi linear, sehingga diperoleh : M n dengan : r M r p p r = kelangsingan penampang balok (= b/2t f ) Untuk balok balok hibrida dimana f yf > f yw maka perhitungan M r harus didasarkan pada nilai terkecil antara ( f yf f r ) dengan f yw. p p M

Lendutan Balok SNI 03-1729-2002 pasal 6.4.3 membatasi besarnya lendutan yang timbul pada balok Disyaratkan lendutan maksimum untuk balok pemikul dinding atau finishing yang getas adalah sebesar L/360, Sedangkan untuk balok biasa lendutan tidak boleh lebih dari L/240. Pembatasan ini dimaksudkan agar balok memberikan kemampulayanan yang baik ( serviceability ).

Contoh 2 : Rencanakan balok untuk memikul beban mati, D = 350 kg/m dan beban hidup, L = 1500 kg/m. Bentang balok, L = 12 m. Sisi tekan flens terkekang lateral. Gunakan profil baja WF dengan f y = 240 MPa

Contoh 3 : Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban mati, D = 200 kg/m dan beban hidup L = 1200 kg/m. Panjang bentang balok L = 8 m. Mutu baja BJ 37. Disyaratkan batas lendutan tak melebihi L/300.

Contoh 4 : Rencanakanlah komponen struktur balok baja berikut ini dengan menggunakan profil WF seekonomis mungkin. Asumsikan terdapat kekangan lateral yang cukup pada bagian flens tekan profil. Disyaratkan pula bahwa lendutan tidak boleh melebihi L/300. Gunakan mutu baja BJ 37!