BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang melakukan interaksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita,

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

Program Studi S-1 SASTRA CHINA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2),

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan ujaran atau ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa merupakan periode seorang individu memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

Bab 1. Pendahuluan. Dalam berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya, manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGGUNAAN KATA PELENGKAP BUYU ( 补语 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA KORAN GUOJI RIBAO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BENTUK FONOLOGI DAN LEKSIKON DIALEK BAHASA JAWA DESA JOGOPATEN KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

Tahap Pemrolehan Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris

lebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan lambang bunyi yang mempunyai arti dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan masyarakat. digunakan oleh penduduk di muka bumi ini (Hwat, 2007: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

Transkripsi:

2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak orang berminat pada bidang studi linguistik, suatu disiplin ilmu yang mengkaji bahasa. Melalui kajian linguistik, awal bahasa dan kegiatan berbahasa ditelaah. Bahasa penting untuk ditelaah, karena merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai tujuan. Mempelajari bahasa asing memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk menguasai bahasa asing tersebut, memahami budaya pemakai bahasa asing tersebut, tetapi juga dapat menjadi daya jual ketika memasuki dunia kerja. Dengan berkembangnya sistem perekonomian global, menuntut kita sebagai generasi baru yang hendak memasuki dunia kerja untuk menguasai bahasa asing. Bahasa asing sangat mungkin untuk dapat dikuasai dengan baik, karena bahasa merupakan sebuah sistem yang dalam proses pembentukannya terikat oleh kaidah-kaidah tertentu. Karena bahasa adalah sebuah sistem maka di dalamnya terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi, subsistem gramatika dan subsistem leksikon. Subsistem-subsistem bahasa ibu pembelajar dengan bahasa asing yang dipelajarinya pasti terdapat perbedaanperbedaan yang menyebabkan bahasa asing tidak mudah dipelajari. Pada akhirnya menyebabkan pembelajar bahasa asing sering keliru atau salah, seperti kesalahan dalam menggunakan kata atau pola kalimat dalam bahasa asing. Perbedaan ini pun terdapat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Sebagai contoh dilihat dari subsistem fonologi, dalam bahasa Mandarin terdapat beberapa konsonan yang memiliki pelafalan bunyi plosif 1, seperti; p[ yang dalam pelafalannya dipadukan dengan bunyi 1 Plosif /bunyi letup adalah konsonan ditandai dengan obstruksi lengkap dari aliran udara keluar dengan artikulator, membangun dari tekanan udara di dalam mulut, dan akhirnya pelepasan tekanan itu.(kamus Linguistik:2008:142)

3 aspirasi 2 Sedangkan Mandarin ʰ menjadi [p], ʰ menjadi [t] dan menjadi [k], hal ini menunjukan perbedaan dalam subsistem fonologi antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin yang mengakibatkan kesalahan pelafalan konsonan aspirasi dalam bahasa Mandarin. Dilihat dari subsistem semantik, dalam bahasa Mandarin terdapat banyak kata yang bersinonim dekat, seperti kata 达到 dan 到达. Arti kedua kata tersebut dalam Kamus Besar Tionghoa-Indonesia (1995:150:174) adalah mencapai, namun sebenarnya kedua kata tersebut memiliki perbedaan dalam kombinasi kata. Kata 到达 disertai dengan objek kongkret, sedangkan kata 达到 disertai dengan objek abstrak. Banyak pelajar Indonesia yang seringkali memadupadankan kata 达到 dengan objek yang kongkret. Hal ini menunjukkan perbedaan subsistem semantik antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin yang menyebabkan kesalahan dalam memadupadankan kata. Dilihat dari subsistem gramatika, posisi keterangan dalam bahasa Indonesia dapat diletakkan sebelum atau sesudah objek sehingga bersifat lebih fleksibel, akan tetapi dalam bahasa Mandarin pada umumnya keterangan diletakkan sebelum inti predikat. Banyak pelajar Indonesia yang melakukan kesalahan berikut yaitu 我吃饭在家 seharusnya kalimat tersebut disusun menjadi 我在家吃饭. Hal ini menunjukkan perbedaan dari subsistem gramatika antara bahasa Indonesia dan Mandarin yang menyebabkan kesalahan dalam penyusunan kalimat. Dalam menyatakan kemampuan antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin juga terdapat perbedaan. Dewasa ini masih banyak dijumpai pelajar Indonesia yang salah dalam mengungkapkan kalimat yang mengandung makna kemampuan dalam bahasa Mandarin. Dalam bahasa Indonesia pada umumnya untuk menyatakan kemampuan, diantaranya dapat menggunakan kata dapat, boleh dan bisa. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata tersebut tidak terlihat perbedan yang signifikan dalam penggunaannya. Dalam bahasa Mandarin untuk menyatakan kalimat yang mengandung makna kemampuan, diantaranya dapat menggunakan kata kerja optatif ( 会, 能, 可以 ) dan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ). Penggunaan kata kerja optatif dan 2 Aspirasi: artikulasi konsonan plosif dengan letupan napas yang dapat didengar.(kamus Linguistik 2008:22)

4 pola pelengkap kemungkinan dalam bahasa Mandarin akan mempengaruhi makna yang tersampaikan oleh kalimat tersebut. Banyak dijumpai pelajar Indonesia yang secara langsung mengalihbahasakan kalimat yang menyatakan kemampuan dalam bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dalam bahasa Mandarin, hal inilah yang menyebabkan banyak pelajar Indonesia sering kali kurang tepat dalam menyusun kalimat yang menyatakan kemampuan dalam bahasa Mandarin. Sebagai contoh dalam kalimat berikut ; Saya tidak dapat masuk banyak pelajar Indonesia yang mengalihbahasakan kalimat berikut menjadi 我不能进去 pemilihan kata 不能 dalam kalimat ini tidak tepat karena 不能 dalam kalimat di atas tidak mengandung makna tidak dapat, tetapi bermakna tidak boleh. Sehingga untuk kalimat di atas lebih tepat menggunakan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ) menjadi 我进不去. Dari kesalahan di atas menunjukkan bahwa banyak pembelajar Indonesia yang belum dapat mengungkapkan kalimat yang mengandung makna kemampuan dalam bahasa Mandarin dengan tepat. Hal yang telah disampaikan di atas menarik perhatian penulis untuk menganalisa kesalahan yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi dalam penggunaan kata kerja optatif ( 会 能 可以) dan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ) yang mengandung makna kemampuan dalam bahasa Mandarin. Penulis ingin mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan itu terjadi. Penelitian mengenai hal serupa yaitu analisis kesalahan penggunaan 会 能 dan 可以 sudah pernah dilakukan oleh beberapa pembelajar bahasa Mandarin di Indonesia, salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Akan tetapi dalam penulisan tugas akhir ini penulis selain membahas kesalahan penggunaan kata kerja optatif ( 会, 能, 可以 ) penulis juga akan membahas kesalahan penggunaan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ). Hal tersebut dikarenakan dalam bahasa Mandarin yang berfungsi untuk mengekspresikan

5 kemampuan tidak terbatas terhadap kata kerja optatif saja ( 会, 能, 可以 ) akan tetapi dapat pula menggunakan pola 可能补语. Berdasarkan masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir dengan judul : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA OPTATIF 会, 能, 可以 DAN POLA PELENGKAP KEMUNGKINAN DALAM KALIMAT YANG MENYATAKAN KEMAMPUAN 1.2. Rumusan Masalah Penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1.Jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa/i dalam mengungkapkan kalimat yang menggambarkan kemampuan? 2.Faktor - faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan kesalahan tersebut? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa/i dalam mengungkapkan kalimat yang menggambarkan kemampuan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan-kesalahan tersebut dan cara mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut. 1.4.Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian serta hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis. Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan dalam upaya pengembangan kemampuan berbahasa Mandarin bagi mahasiswa/i Indonesia, dan berguna juga untuk menjadi

6 referensi bagi mahasiswa/i yang melakukan kajian terhadap hal yang serupa. 2. Manfaat Praktis. a. Penulis mengharapkan seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan pengetahuan empirik penulis mengenai penerapan ilmu tata bahasa Mandarin dalam penggunaan kata yang menyatakan kemampuan. b. Manfaat praktis yang hendak dicapai bagi pembelajar bahasa Mandarin adalah untuk membantu pembelajar bahasa Mandarin agar dapat dengan tepat mengungkapkan kalimat yang mengandung makna kemampuan dengan menggunakan kata kerja optatif ( 会, 能, 可以 ) dan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ). Selain itu bagi pengajar bahasa Mandarin dapat menggunakan data yang tersedia dalam tugas akhir ini untuk memahami kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik. c. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi penelitian di bidang pendidikan dan kebahasaan, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada permasalahan yang sejenis. 1.5.Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode modekatif yang berdasarkan pada teori dan pendapat dari ahli lingustik yang dikutip oleh Tarigan (2011:62) yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, menyajikan serta menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara : 1. Penelitian lapangan (Field Research) untuk memperoleh data primer. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui:

7 o Wawancara, yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pengajar yang mengajarkan kalimat yang menyatakkan kemampuan dalam bahasa Mandarin. o Menyebarkan angket kepada mahasiswa/i. o Memberikan soal latihan kepada mahasiswa/i secara lisan dan tulisan. 2. Penelitian kepustakaan (Library Research) untuk memperoleh data sekunder yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Kegiatan penelitian ini akan dilakukan di Universitas Kristen Maranatha yang berlokasi di Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri No.65, Bandung, Jawa Barat 40164. Objek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah mahasiswa/i jurusan Sastra China semester 4, 6 dan 8 di Universitas Kristen Maranatha. Data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan jenis kesalahan dalam kalimat yang menggunakan kata kerja optatif 会, 能, 可以 dan pola pelengkap kemungkinan ( 可能补语 ). Data primer akan diperoleh dari hasil jawaban mahasiswa/i untuk soal latihan yang diberikan. Sedangkan angket berfungsi sebagai salah satu indikator dalam menentukan faktor penyebab mahasiswa/i tersebut melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. 1.6. Pembatasan Masalah Dalam bahasa Mandarin kata yang dapat digunakan untuk menyatakan kemampuan tidak terbatas pada kata kerja optatif saja akan tetapi dapat pula menggunakan pola 可能补语. Hal tersebut berkaitan dengan konsep pemikiran pelaku saat menggunakannya. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis hanya membatasi masalah pada kesalahan penggunaan kata kerja optatif 会, 能, 可以 dan pola pelengkap kemungkinan. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini sebagai berikut : BAB 1. PENDAHULUAN

8 Dalam bab ini dijabarkan hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan dan jadwal kegiatan penelitian. BAB 2. LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori dan pengetahuan yang dijadikan titik tolak pemikiran dalam pembuatan tugas akhir ini. BAB 3. ANALISIS KESALAHAN Bab ini berisi analisa data. BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, dilanjutkan dengan saransaran untuk melakukan tindak lanjut penelitian.