BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat harga saham maka nilai perusahan akan meningkat pula. Oleh karena

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan. Tidak hanya pihak konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang pertama sub sektor properti dan real estate dan yang kedua sub sektor building

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. paling diminati oleh investor adalah return asset yaitu pengembalian atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB I 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction

Fungsi Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan mulai tanggal 6 Januari penyesuaian terhadap besaran satuan dan fraksi harga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau terdaftar di Bursa Efek Indoensia. Data-data perusahaan yang akan diteliti

BAB II DESKRIPSI KELOMPOK SAHAM INDEKS LQ45

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa.

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Krisis moneter pada akhir tahun 1997 mempengaruhi minat investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Indeks Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Peringkat Global Competitive Index

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing. Berdasarkan data World Federation Of Exchange,

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB II. Tinjauan Pustaka. termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Pasar Modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun

Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan (Mardiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya maka dari itu diperlukan penambahan sumber dana yang dapat. dilakukan dengan cara berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nilai suatu mata uang atau kurs telah menjadi suatu hal yang semakin tidak

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut : a. Objek yang diteliti adalah indeks saham ISSI pada BEI

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1. Sejarah Indeks LQ45 Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tangal 24 Februari 1997. Hari dasar perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Indeks ini diperkenalkan sebagai alternatif indeks lain selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasar modal di Indonesia tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), sehingga sebagian besar sahamnya kurang aktif diperdangkan. IHSG memuat keseluruhan saham termasuk yang sebagian besar sahamnya kurang aktif diperdagangkan. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas IHSG menjadi kurang mencerminkan kondisi nyata di bursa. Indeks LQ45 ini dibuat untuk memecahkan persoalan tersebut. Indeks LQ 45 menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Faktor-faktor yang dipergunakan sebagai kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah: 1) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. 2) Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi. 3) Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. 4) Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu. 12

13 5) Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. (www.idx.co.id, diakses pada tanggal 6/11/2015) Perhitungan indeks LQ45 ini menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average) dengan rumus Paasche: Dimana: Indeks LQ 45 = Indeks harga saham LQ45 Ps = Harga saham Ss = Jumlah saham yang beredar Pbase = Harga dasar saham Setiap enam bulan sekali Bursa Efek Indonesia mengadakan evaluasi terhadap saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45. Apabila terdapat saham yang tidak lagi memenuhi kriteria seleksi, maka saham tersebut akan digantikan dengan saham lain yang memenuhi persyaratan. Penggantian saham tersebut diberlakukan secara efektif setiap awal bulan Februari dan Agustus. Proses evaluasi dan penyeleksian saham-saham LQ45 melibatkan komite penasihat yang terdiri dari para ahli yang berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

14 universitas dan profesional bidang pasar modal yang independen. Hal itu dilakukan demi menjamin kewajaran (fairness) selama proses penyeleksian. Selain memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, karakteristik utama saham yang tergabung dalam indeks LQ45 ini adalah kapitalisasi pasarnya yang juga tinggi. Berdasarkan data resmi idx, besarnya nilai kapitalisasi pasar 45 saham di indeks LQ45 per tanggal 24 Desember 2014 mencapai 64,05% dari total kapitalisasi pasar IHSG (www.idx.co.id, diakses pada 6/11/2015). Oleh karena itu indeks LQ45 ini cukup dapat menggambarkan kinerja pasar modal secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, saham-saham yang digunakan adalah saham perusahaan non keuangan yang secara konsisten berada di sembilan periode dari sepuluh periode indeks LQ45 pada periode Februari 2010-Agustus 2014. 2.2. Perkembangan Indeks LQ45 Indeks LQ45 bergerak fluktuatif dengan tingkat volatilitas yang sangat beraneka ragam tergantung dari harga pasar saham yang terbentuk di lantai bursa. Perubahan harga pasar saham yang tergabung dalam indeks LQ45 dapat mengakibatkan perubahan pada IHSG, karena besarnya kapitalisasi pasar indeks LQ45 terhadap IHSG.

15 Tabel 2.1 Perkembangan Indeks LQ45 Periode Indeks Kapitalisasi Pasar IHSG LQ45 IHSG LQ45 % 2010 3.703,51 661,38 3.247,10 2.125,55 65,46% 2011 3.821,99 673,51 3.537,29 2.339,18 66,13% 2012 4.316,67 735,04 4.126,99 2.559,44 62,02% 2013 4.274,18 711,14 4.219,02 2.547,06 60,37% 2014 5.226,95 898,58 5.228,04 3.337,43 63,84% Sumber: Statistik Pasar Modal OJK Minggu I Januari 2015 Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa indeks LQ45 pada periode penelitian tahun 2010 hingga tahun 2014 selalu ditutup lebih besar dibandingkan penutupan tahun sebelumnya, kecuali pada akhir tahun 2013. Sepanjang periode tersebut kapitalisasi pasar dari indeks LQ45 mencapai lebih dari 60% total kapitalisasi pasar IHSG.

16 Gambar 2.1 Grafik Perkembangan Indeks LQ45 Periode 2010-2014 Sumber: Stockbit (2015) Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa indeks LQ45 sepanjang periode penelitian 2010 hingga 2014 bergerak cukup fluktuatif. Indeks juga sempat mengalami beberapa kali koreksi yang cukup dalam pada pertengahan tahun 2011, 2012, dan 2013, namun demikian indeks selalu ditutup lebih besar dari penutupan tahun sebelumnya, kecuali pada akhir tahun 2013. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa indeks LQ45 pada periode 2010-2014 mengalami pola uptrend atau berada dalam periode bullish.