KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

dokumen-dokumen yang mirip
Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMA NEGERI 2 SAMARINDA.

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA.

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

Muhammad Adam Mappaompo

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

Yasriuddin. Kata kunci: komponen fisik, kemampuan sepaksila, sepaktakraw.

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

HUBUNGAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PALOLO.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

ANALISIS KELENTUKAN, KECEPATAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA CLUB BARCA MAKASSAR

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.

Unnes Journal of Sport Sciences

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM NUSANTARA PADA SISWA SD INPRES CILALANG MAKASSAR. Andi Atssam Mappanyukki

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 7 PALU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

ANALISIS KOMPONEN FISIK DAN STRUKTUR TUBUH DENGAN KEMAMPUAN SEPAKSILA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW MAHASISWA BKMF SEPAKTAKRAW FIK UNM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan

Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Mency, Kontribusi Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Tolak Peluru Siswa SDN Inti 2 Pewunu.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

Lampiran 1 (lanjutan)

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh WAHYU PRIO SUSANTO NPM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM :

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

Transkripsi:

Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR Ahmad Adil Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602 Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa SMP Negeri 30 Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan Makassar? 2). Apakah ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar? 3). Apakah ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar?. Penelitian ini terdiri dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah Siswa SMP Negeri 30 Makassar dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan Makassar, dengan nilai β = 0. 706 dengan nilai t hitung (to) = 5.274 ( P < 0.05), dimana besar kontribusi 49.80%. 2). Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar, dengan nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (to) = -9.431 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 76.10%. 3). ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar, dengan nilai R hitung = 0.875 dengan nilai F hitung = 44.136 ( P < 0.05), dimana besar kontribusi 76.60%. Kata kunci: kekuatan, kelentukan, sepakmula, sepaktakraw Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan berkembang di daerah Sulawesi Selatan adalah permainan sepaktakraw, hampir diseluruh pelosok pedesaan permainan sepaktakraw telah dimainkan serta cukup banyak penggemarnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Upaya peningkatan prestasi sepaktakraw merupakan suatu hal yang dikehendaki setiap pelatih dan para atlet. Untuk mencapai prestasi maksimal, maka persiapan pelatih harus disusun secara sistematis melalui kegiatan yang berencana. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara matang, yaitu usaha pembinaan, pembibitan secara dini serta pendekatan secara ilmiah dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dibidang olahraga khususnya cabang olahraga sepaktakraw. Pembinaan cabang olahraga sepaktakraw menuju arah peningkatan prestasi khususnya bagi tahap pembinaan bagi pemula seperti yang dilakukan pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar adalah penyajian latihan yang mengarah pada peningkatan kemampuan khusus atau tehnik khusus pada permainan sepaktakraw. Kemampuan khusus atau tehnik khusus pada permainan yang dimaksud adalah tidak lain cara bermain sepaktakraw. Bagaimana permainan itu dimulai, setelah permainan itu dimulai apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan sehingga serangan itu mendapat hasil yakni nilai atau point buat regunya. Salah satu tehnik khusus sepaktakraw adalah sepakmula. sepakmula merupakan serangan yang pertama terhadap regu lawan. Kegagalan untuk sepakmula bola kearah daerah lawan akan memberi kesempatan bagi pihak lawan untuk melakukan sepakmula, oleh sebab itu atlet harus mahir melakukan sepakmula. Karena pentingnya sepakmula dalam permainan sepaktakraw, maka 40

Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 41 dilakukan berbagai usaha untuk menguasai sepakmula dengan baik. Usaha tersebut adalah menggunakan latihan yang tepat maupun mengembangkan unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik tersebut. Unsur-unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik khusus sepakmula adalah unsurunsur fisik yang meliputi unsur kekuatan tungkai dan kelentukan. Menurut Sajoto (1988:99), bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang memerlukan. kekuatan tungkai merupakan kebutuhan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepaktakraw khususnya pada saat melakukan sepakmula. Olehnya itu bagi mereka yang memiliki kekuatan tungkai yang baik, maka kemampuan untuk melakukan sepakmula akan lebih mudah diarahkan pada tempat yang diinginkan. sedangkan Sadoso Sumosardjono (1987: 59) mengemukakan bahwa kelentukan badan ditentukan oleh jaringan pengikat di dalam dan di sekitar persendian serta otototot, dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut. Hal ini bahwa kelentukan dipergunakan agar supaya pada saat setelah melakukan sepakmula badan tetap lentur sehingga dapat kembali pada posisi siap untuk menerima bola dari lawan setelah melakukan sepakmula. Setelah membahas secara singkat, maka peneliti mengambil suatu kesimpulan untuk membuktikan uraian tersebut dengan mengadakan penelitian tentang : Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar. METODE Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu kekuatan tungkai, kelentukan, Variabel terikat yaitu kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw. Kekuatan tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan dan tes kekuatan tungkai dengan menggunakan tes half squat jump. Kelentukan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sepakmula atau servis ke daerah lawan. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah anggota putra Siswa SMP Negeri 30 Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik Simple Radom Sampling dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang putra Siswa SMP Negeri 30 Data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi; data kekuatan otot tungkai, kelincahan, kelentukan dan keterampilan sepak sila. Jenis-jenis tes yang dipergunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut; Pengukuran Kekuatan Tungkai (Tes Half Squat Jump); tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Alat dan fasilitas: Halaman yang rata dan datar, Tali sebagai pengontrol, Formulir, Alat tulis. Pelaksanaan: Pada waktu aba-aba Siap siswa berdiri tegak dengan kedua tangan saling berpegangan di belakang kepala. Bersamaan dengan aba-aba ya stopwatch dijalankan dan siswa melaksanakan tes dengan melakukan gerakan half squat jump selama 30 detik. Tes dihentikan tepat pada detik ke 30 (tiga puluh). Jika dalam melakukan tes pantat siswa mengenai tali yang dibentangkan dengan ketinggian 20 cm, maka tes dihentikan meskipun waktunya belum sampai 30 detik. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah nilai yang dihasilkan selama 30 detik merupakan nilai tes kekuatan tungkai. Pengukuran kelentukan Tungkai (Tes Split). Tujuan untuk mengukur

42 Adil, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot Tungkai III, Nomor dan Kelentukan 2, Juli-Desember terhadap Kemampuan 2012, hlm. Sepakmula 40 pada 46 Permainan Sepaktakraw 42 kelentukan tungkai. Fasilitas/alat: Ruangan yang rata, alat pengukur kelentukan tungkai mistar, blanko (kertas), pensil (pulpen). Petugas: Pemandu tes, pencatat skor. Pelaksanaan: Peserta berdiri dengan sikap santai, pada aba-aba ya peserta merentangkan tungkai atau kangkang pelan-pelan dengan mendekatkan pantat pada lantai, sikap ini dipertahankan selama 3 detik. Tes dilakukan dua kali berturutturut. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah angka skala terkecil yang dapat dicapai dari lantai dari dua kali kesempatan yang diberikan kepada peserta. (Ismaryati. 2006:105). Pengukuran sepakmula dalam sepaktakraw. Tujuan: untuk mengukur keterampilan service bola. Fasilitas dan Alat; Lapangan sepak takraw dengan bidang sasaran dengan ukuran yang telah ditentukan (lihat Gambar 3.53), net sepak takraw, tali yang direntangkan setinggi 20 cm dari net, beberapa buah bola takraw, stop watch, alat pengukur jarak atau meteran, blanko atau kertas, pensil atau pulpen. Petugas; Pemandu tes, pelambung bola, pembantu tes, pencatat nilai, Pelaksanaan; Peserta tes melakukan service ke lapangan lawan yang telah diberi nilai atau angka, setiap peserta tes diberi kesempatan melakukan service 5 kali. Cara penilaian: Nilai diambil dari angka yang terdapat pada bidang sasaran dimana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke bidang sasaran. Bola yang melewati di bawah tali hasilnya dikalikan dengan angka bidang sasaran dimana bola jatuh. Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki peserta tes dan dihentikan pada saat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi 2 bidang sasaran maka nilai yang dicatat adalah angka yang tertinggi. Bola yang terkena net ataupun keluar dari lapangan permainan tidak dinilai. Penilaian: Nilai keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai angka sasaran dengan nilai waktu dari 5 kesempatan melakukan service, dicatat sebagai hasil akhir peserta tes. Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data daya ledak tungkai, data keseimbangan, data kelentukan dan data sepaktakraw, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS versi 16 pada taraf signifikansi α=0,05 (95%). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes kekuatan tungkai dan kelentukan Negeri 30 Nilai Statistik KOT KL KSM N 30 30 30 Mean 38.0333 30.0333 6.8667 Variance 38.447 35.620 2.740 Range 21.00 19.00 6.00 Minimum 27.00 20.00 4.00 Maximum 48.00 39.00 10.00 Sum 1141.00 901.00 202.00 Data kekuatan tungkai dan kelentukan serta kemampuan Sepakmula dapat dikemukakan sebagai berikut; Kekuatan tungkai, diperoleh total nilai 1141, rata-rata 38.0333, data minimal 27,00, data maksimal 48.00, rentang nilai 21.00, Kelentukan, diperoleh total nilai 901.00, rata-rata 30,0333, data minimal 20,00, data

Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 43 maksimal 39.00, rentang nilai 19.00. Kemampuan sepakmula, diperoleh total nilai 202,00, rata-rata 6,8667, data minimal 4.00, data maksimal 10.00, rentang nilai 6.00. Pengujian normalitas data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data kekuatan tungkai dan kelentukan serta kemampuan sepakmula pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z). Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp Ket KOT 0. 151 0. 109-0. 151 0.824 0. 505 Normal KL 0. 164 0. 100-0. 164 0.898 0. 395 Normal KSM 0. 135 0. 135-0. 132 0.737 0. 649 Normal Dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kekuatan tungkai diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 505 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kekuatan tungkai mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelentukan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 395 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kelentukan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan sepakmula diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 649 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan sepakmula mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Hasil pengujian analisis regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson. Hasil analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut: Hasil Pengujian Kontribusi Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepakmula dalam Permainan Sepaktakraw pada Pemain SMP Negeri 30 Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap Variabel Β t 0 P Keterangan KOL (X1) KSL (Y) 0. 706 5.274 0.000 Signifikan Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β memberikan kontribusi terhadap = 0. 706 dengan nilai t hitung (t o ) = 5.274 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang kemampuan sepakmula. Hasil Pengujian kontribusi kelentukan terhadap kemampuan signifikan kekuatan tungkai terhadap Dengan demikian jika pemain memiliki kekuatan tungkai yang baik akan pada siswa SMP Negeri 30 Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan pada siswa SMP Negeri 30 Variabel Β t 0 P Keterangan KOP (X2) KSL (Y) Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (t 0 ) = -9.431 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan pada siswa SMP Negeri 30-0.872-9.431 0.000 Signifikan Dengan demikian jika pemain memiliki kelen.tukan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepakmula. Hasil Pengujian kontribusi

44 Adil, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot Tungkai III, Nomor dan Kelentukan 2, Juli-Desember terhadap Kemampuan 2012, hlm. Sepakmula 40 pada 46 Permainan Sepaktakraw 44 Ada kontribusi kontribusi Variabel Ro F 0 P Keterangan KOL (X1) KOP (X2) KSL (Y) Hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.875 setelah dilakukan uji signifikasi dengan menggunakan uji F diperoleh F hitung = 44.136 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan tungkai, dan kelentukan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepakmula. Pengujian Hipotesis. Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut; Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai Negeri 30 Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H 0 : βx 1.y = 0, H 1 : βx 1.y 0, Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 706 dengan nilai t hitung (to) = 5.274 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai dengan kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Untuk nilai R Square = 0.498 berarti bahwa 49.80% kekuatan tungkai memberikan kontribusi Sedangkan sisanya (100% - 49.80% = 50.20%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara kelentukan terhadap kemampuan siswa SMP Negeri 30 Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H 0 : βx 2.y = 0.875 44.136 0.000 Signifikan 0, H 2 : βx 2.y 0, Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (to) = -9.431 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 2 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kelentukan dengan dengan Untuk nilai R Square = 0.761 berarti bahwa 76.10% kelentukan memberikan kontribusi kemampuan pada siswa SMP Negeri 30 Sedangkan sisanya (100% - 76.10% = 23.90%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai dan kelentukan Negeri 30 Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H 0 : Rx 1.2.y = 0, H 1 : Rx 1.2.y 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0. 875 dengan nilai F hitung = 44.136 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama antara kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap MakassarUntuk nilai R Square = 0.766 berarti bahwa 76.60% kekuatan tungkai dan kelentukan memberikan kontribusi Makassar, sedangkan sisanya (100% - 76.60% = 23.40%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap variabel terikat dalam pengujian hipotesis

Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 45 perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variablevariabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi kekuatan tungkai terhadap sepaktakraw pada pemain SMP Negeri 30 Ada kontribusi kekuatan tungkai Negeri 30 Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan tungkai merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan sepakmula. Kekuatan tungkai merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan tungkai yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun dalam posisi gerak dinamis. Kekuatan tungkai ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan. Pada gerakan sepakmula bagaimana peranan kekuatan tungkai sangat dibutuhkan karena dengan kekuatan tungkai yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dan dalam melakukan sepakmula dalam cabang olahraga sepaktakraw. Dengan demikian kekuatan tungkai memiliki kontribusi sebesar 49.80% terhadap kemampuan pada pemain SMP Negeri 30 Pembahasan kontribusi kelentukan Negeri 30 Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan pada siswa SMP Negeri 30 Hasil ini menunjukkan bahwa kelentukan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan sepakmula. Kelentukan (fleksibilitas) merupakan rentang gerak persendian yang ada pada satu atau sekelompok persendian. Dengan elastisitas otot-otot dan luasnya persendian seseorang akan lebih mudah menguasai keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga dan lebih cepat, karena kemungkinan geraknya akan lebih leluasa dan gerakan-gerakan yang sulit dapat dilakukannya. Kelentukan berfungsi untuk membantu pola gerak dalam melakukan sepakmula. Dengan demikian kelentukan memiliki kontribusi sebesar 76.10% terhadap kemampuan pada siswa SMP Negeri 30 Pembahasan kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap Ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan pada siswa SMP Negeri 30 Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan tungkai dan kelentukan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan sepakmula. Dimana Kekuatan tungkai merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan tungkai yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun lebih-lebih dalam posisi gerak dinamis. Sedangkan Kelentukan adalah salah satu komponen fisik yang tak kalah pentingnya dalam upaya mendukung pencapaian tersebut, prestasi pada umumnya. khususnya dalam cabang olahraga sepaktakraw. Kelentukan merupakan daya penggerak sekaligus pencengah cedera dalam suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Kelentukan dapat pula membangkitkan ketengangan pada waktu mendapat beban dalam waktu tertentu. Dengan demikian kekuatan tungkai dan kelentukan memiliki kontribusi sebesar 76.60% terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada pemain SMP Negeri 30 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah

46 Adil, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot Tungkai III, Nomor dan Kelentukan 2, Juli-Desember terhadap Kemampuan 2012, hlm. Sepakmula 40 pada 46 Permainan Sepaktakraw 46 dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Dari penelitian ini, bagi mahasiswa atau pelatih pembinaan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga sepaktakraw diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai unsur kemampuan sepakmula. Untuk mencapai hasil kemampuan sepakmula yang baik, hendaknya perlu dipertimbangkan pula sumbangan-sumbangan yang lain yang mungkin masih ada, yang perlu dikaji dan dicari lebih mendalam lagi. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan sepakmula dalam cabang olahraga sepaktakraw. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Darwis, Ratinus, 1992., Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Depdiknas, Jakarta. Hadi, Sutrisno, 1990., Analisis Regresi. Andi Offset, Yogyakarta. Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. UNM, Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek psikologi dalam Coaching. P2LPTK Depdiknas, Jakarta. Kasiyo, Dwijowinoto, 1993., Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. IKIP Semarang Pres, Semarang. Kusuma, Dede, 1989., Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta. Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Syarifuddin, 1994., Sepak Takraw. PB. Persetasi, Jakarta. Tola, Ismail, 1998., Permainan Sepak Raga dan Sepak Takraw. FIK UNM, Usman, H dan Akbar. S, 1998., Metodologi Penelitian sosial. Bumi Aksara, Jakarta. Yahya,Kasmad. M, 1986., Struktur dan Rambu-rambu Penulisan Skripsi. Makalah Seminar Ilmiah FIK UNM,