PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

KISAH ASMARA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

ANTI ILLUMINATI DALAM LUKISAN

TEMA KELUARGA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI ANTI GRAVITASI DALAM SENI PATUNG

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KENANGAN KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: RARA KUASTRA NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

GARIS EKSPRESI DI DALAM MONOPRINT

GEBOGAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

SPIRIT KAUM DIFABEL DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM IKLAN RADIO DI JEMBER

TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : Bayu Murti NIM

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

EKSPLORASI BENTUK NON-FIGURATIF DALAM SENI LUKIS

MONSTER DAN MAKHLUK HALUS SEBAGAI SUMBER IDE DALAM KARYA SENI LUKIS

PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI.

INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGAYANG BERPOLIGAMI (Studi kasus : Pada Sepuluh Keluarga Poligami di Kota Medan) Oleh: RIZKI ZULAIKHA PARLINA

NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM NOVEL TOBA DREAMS KARYA T.B. SILALAHI ANALISIS: SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH AGA FRANSISKHO GINTING

RIAN YOKI HERMAWAN NIM

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PEER GROUP DAN KONTROL DIRI DENGAN KEPATUHAN TERHADAP NORMA SOSIAL SKRIPSI OLEH: SRI PUJI ASTUTI

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

STRATEGI PROMOSI INSAN KERAMIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PERWUJUDAN RUANG WAKTU DI DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Yusuf Ferdinan Yudhistira NIM : PROGRAM STUDI SENI MURNI

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN TEKNIK GITAR ELEKTRIK PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN DI GAPE MUSICA KLATEN

REINTERPRETASI KISAH CALON ARANG SEBAGAI INSPIRASI KARYA SENI VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

KENANGAN MASA KECIL SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra)

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN HUMANISTIK NOVEL RIPTA KARYA ANITA KASTUBI

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS)

Disusun Oleh : SOLLAH FUDIN NIM

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO

KARNAVAL VESPA DI WONOGIRI SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM MENCIPTAKAN KARYA SENI GRAFIS

NILAI KEMANUSIAAN DALAM NOVEL SUATU HARI DI STASIUN BEKASI KARYA BAMBANG JOKO SUSILO

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA (UISU) KERTAS KARYA DI SUSUN HARI SUWENDI ( )

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

KEINDAHAN GERAK TARI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI. oleh EKA SUSILAWATI NIM

GAYA RENANG INDAH SEBAGAI TEMA KARYA SENI GRAFIS

JADWAL TES PRAKTIK GELOMBANG II

HERO DAN VILLAIN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Fito Anugrah NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI

PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SENI RUPA BERDASARKAN KTSP DI SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

PERAN WALI KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTS MIFTAHUL KHAIR BANTUIL KABUPATEN BARITO KUALA OLEH : YULIANTI SAFITRI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

DUNIA ANAK SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN LUKISAN

PEMBELAJARAN ANGKLUNG PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

KEBERADAAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS DI KOTA MEDAN ( )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN NAFKAH BAGI ANAK PASCA PERCERAIAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

HIMBAUAN PEMAKAIAN JILBAB SISWI MUSLIM DALAM UPAYA PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA SKRIPSI

FENOMENA KEHIDUPAN ANAK PEKERJA OJEK PAYUNG DI MALIOBORO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

ANALISIS SOSIOLOGIS NOVEL TIBA-TIBA MALAM KARYA PUTU WIJAYA SKRIPSI. Oleh Edi Santoso NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh

ANALISIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL ZAMAN GEMBLUNG KARYA SRI WINTALA ACHMAD

ANSAMBEL MUSIK ART FOR CHILDREN DI TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA INTERAKSI SOSIAL ANAK. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

TEGUH HARYO YUDANTO

ISTIQOMAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERWUJUD TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. INNA SIMPANG SURABAYA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN

KEMUNAFIKAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

ANALISIS MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SMA KELAS XI SKRIPSI. Oleh. Inno Cahyaning Tyas NIM

SKRIPSI. Oleh Fitria Fatmawati NIM

PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

MODEL PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) 3 SAMBIT PONOROGO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGENAL PENTINGNYA KOPERASI

Komalia Dewi

SKRIPSI. Diajukan kepada. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan. Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

KELUARGA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Dwi Febri Sariyanto NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

MOTIVASI EKSTERNAL PEKERJA ANAK USIA SEKOLAH

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA KARYA BHAKTI DI SUKOHARJO

Transkripsi:

PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh Lingga Ami Lisdianto Nim: 0811916021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 i

PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS Lingga Ami Lisdianto Nim: 0811916021 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 dalam bidang Seni Rupa Murni 2015 ii

Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul: PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS sebagai tema besar yang dipilih untuk pembuatan karya Tugas Akhir diajukan oleh Lingga Ami Lisdianto, NIM 0811916021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah dipertanggungjawabkan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 30 Januari 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Pembimbing I/Anggota Drs. Agus Kamal NIP: 195607311987031001 Pembimbing II/Anggota Drs. Andang Suprihadi, P.,MS NIP: 195612101985031002 Cognate/Anggota Amir Hamzah, S.Sn., M.A NIP: 197004271999031001 Ketua Jurusan Seni Murni/Ketua Program Studi Seni Rupa Murni /Ketua/Anggota Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Wiwik Sri Wulandari, S.Sn, M.Sn NIP: 19760510 200112 2 001 Dr. Suastiwi, M.Des NIP. 19590802 198803 2 001 iii

Karya serta penulisan laporan ini saya persembahkan untuk kedua orang tua, Ibu Lilis Rusmiati dan Bapak Imam Djaswadi serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan menjadi penggerak untuk selalu maju. Lingga Ami Lisdianto iv

KATA PENGANTAR Dengan mengucapakn alhamdulillaahirabbil aalamiin, sujud syukur terimakasih setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, kesehatan, ilmu pengetahuan dan anugerah yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dan penciptaan karya seni. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan laporan yang dibuat penulis untuk menyelesaikan studi S-1 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa selama pengerjaannya banyak sekali kekurangan dalam penyusunan laporan penciptaan Tugas Akhir. Sehubungan dengan hal tersebut penulis selalu menerima bimbingan kepada dosen pembimbing satu dan dosen pembimbing dua, bantuan dari luar institusi untuk memperoleh pengetahuan, maupun dari semua pihak baik berupa dukungan moril, dana, do a dan peran serta yang sangat berharga bagi penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sekali kepada: 1. Drs. Agus Kamal selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam banyak hal salah satunya penulisan laporan tugas akhir ini, dimana penulis mendapatkan banyak pengalaman serta pelajaran yang cukup berharga. 2. Drs. Andang Suprihadi. P. MS selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak pengarahan kepada penulis pada kritikan karya dan sistematika penulisan laporan agar kedua hal tersebut dapat menjadi lebih baik. 3. Amir Hamzah, S.Sn., M.A selaku cognate yang telah memberikan kritikan dan masukan sarannya. 4. Wiwik Sri Wulandari. S. Sn, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Seni Murni. 5. Drs. Ign. Hening Swasono. Ph. M. Sn, selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dalam proses belajar. v

6. Dr. Suastiwi Triatmojo, M. Des selaku Dekan ISI Yogyakarta. 7. Dr. M. Agus Burhan, M. Hum selaku Rektor ISI Yogyakarta. 8. Bapak Subroto M. Hum, Dr. Miftakhul Munir, Drs. Sudarisman, Drs Titoes Libert, M.Sm., M. Agus Burhan, M. Hum., Drs AB. Dwiantoro, M. S., Drs. Anusapati, MFA, M. Rain Rosidi, S. Sn, Warsono, S. Sn., M.A, Drs Suwarno, M. Hum, Dra. Nunung Nurdjanti, M. Hum, Bambang Witjaksono, M. Sn, I Gede Arya Sucitra, S.Sn. Agus Yulianto, S.Sn., AC. Andre Tanama, M.Sn, dan seluruh staf Dosen Seni Murni yang telah memberikan banyak pelajaran dan berbagai pengalaman kepada penulis baik mata kuliah teori maupun praktik semenjak masa kuliah. 9. Terima kasih teramat sangat penulis persembahkan kepada kedua orang tua Ibu Lilis Rusmiati dan Bapak Imam Djaswadi yang sangat penulis hormati dan kagumi. Berkat doa, ijin dan kebebasan yang diberikan kepada penulis untuk melanjutkan kuliah di ISI. Dukungan serta kasih sayang sangat berarti bagi penuis. Semoga apapun yang penulis raih dan dapat terwujud saat ini dapat membahagiakannya baik lahir maupun batin. 10. Adik penulis Panji Ramadhani, dan M. Ajzhar Afrila, Budhe Niken, Pakdhe Nasrullah Nawawi, Mbah Suwarti, Om Yugo, Tante Yuni, Bapak Budi Rahayu, Ibu Mukhlasiyah, Dini Triwuryani (Orin). Serta seluruh kerabat keluarga yang sangat penulis banggakan. Menjadi dorongan penulis untuk terus bergerak mewujudkan cita dan cinta. 11. Om Budi Santoso (Soso), Om Budha, Om Hary Prianto, Om Seng Yan, Mr.Hans yang telah mengapresiasi lebih karya penulis. 12. M.Adam, Ipan, Pak Yunus, Dea, Sekar, Bu Mukhlas, Awalludin, Ua Ade, Panji, Afril, Mama, Ayah, Mang Ujang, Fadhli, Fahresi yang telah bersedia untuk menjadi model untuk dilukis. 13. Komunitas Cibubur yang telah sedikit banyak memberikan masukan-masukan yang berarti dalam proses penciptaan seni lukis. vi

14. Lukman Edi Santoso, Akbar Hidayat, Syamsul Ma arif atas sarana dan prasarana tempatnya. Ajar Ardianto, Nur Wiyanto, Chrisna Bayu, Dedi, Haqiqi, Imam Maksum, Fahla Fadillah Lotan, Ristyanto C.W, I Wayan Agus Novianto, Bambang Supriadi, Asep Prasetyo, Heri Susanto, Tito T, Renaldi Ade Putra, dan siapapun sesederhana apapun jasa dan bantuan dari temanteman sangat berarti bagi penulis. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada pihak yang telah banyak membantu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun yang penulis lupa untuk menyebutkannya. Motivasi, pengetahuan serta pengalaman berharga tersebut menjadi bekal penulis untuk menyelesaikan tugas berikutnya. Mohon maaf sedalamdalamnya jika ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan ini. vii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memang harus diakui, bahwa hidup kita didapat dari pemberian perhatian orang di sekitar kita. Baik perhatian yang kita peroleh dari ibu, ayah, adik, saudara, kakek, paman dan sebagainya. Dapat dibayangkan seandainya hidup saling mengacuhkan, hidup sendiri dengan tiadanya saling memperhatikan terhadap keluarga. Adalah mustahil kita hidup sendiri. Hidup ini akan menjadi indah, bahagia, mengesankan, bermanfaat, bagi sendiri atau orang lain bila kita saling membagi perhatian. Saling memperhatikan menggambarkan adanya hubungan kasih sayang dalam keluarga. Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga, komunikasi antara anak dan orang tua. Anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Kasih sayang membutuhkan keterbukaan, pengertian, pengorbanan, tanggung jawab, perhatian dan sebagainya. Keluarga mejalankan perannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga merupakan sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga tingkah laku yang menyimpang. Bila seorang anak dibesarkan melalui cara-cara kasar, maka ia akan memiliki sifat

2 yang tidak baik. Akan tetapi, bila seorang anak dibesarkan pada keluarga yang penuh cinta kasih sayang, maka ia akan tumbuh menjadi cemerlang yang memiliki budi pekerti luhur. Keluarga sebagai tempat bernaung, merupakan wadah pembentukan karakter individu. Dalam kehidupan sehari-hari sering diberitakan, baik secara langsung maupun lewat media masa, tentang adanya keributan-keributan yang sasaran maupun pelaku-pelakunya di lingkungan anak-anak remaja. Seperti adanya suatu perkelahian-perkelahian di antara para remaja yang melakukan tindakan-tindakan kriminalitas. Kejadian-kejadian seperti ini biasanya berawal dari didikan orang tua yang tidak tepat pada sasaran. Sudah menjadi tradisi bahwa apabila sorang anak bertindak salah maka masyarakat pertama kali akan menimpakan kesalahan tersebut kepada orang tuanya, bagaimana cara orang tua mendidik anak. Memang tugas orang tua cukup berat, lebih berat lagi apabila anak-anaknya telah menginjak dewasa. Tentu saja yang didambakan pada setiap kehidupan keluarga adalah keharmonisan dan kebahagiaan yang terus-menerus sampai nanti, semua itu dapat diciptakan jika anggota keluarga memahami hak dan kewajibannya masingmasing. Bila dalam suatu keluarga ada kegembiraan dapat dinikmati bersama oleh setiap anggota keluarga mencerminkan saling berbagi, bila ada masalah tidak harus saling angkat senjata untuk saling menyalahkan. Terkadang berbagai persoalan sering menjadi gesekan yang mempengaruhi kondisi rumah tangga, sehingga tidak terciptanya keharmonisan dalam keluarga.

3 Penulis memiliki pemikiran dan pandangan bahwa apabila didalam suatu keluarga yang kurang mencerminkan kasih-sayang, perhatian, dan pengertian dalam hubungan setiap anggota keluarga, pasti akan banyak sekali permasalahanpermasalahan yang dapat merugikan salah satu anggota keluarga tersebut dan mungkin bisa membawa keluarga tersebut kedalam kehancuran. Penulis tinggal di Desa Sawah RW 02, Ciputat, Banten, Tangerang Selatan. Daerah ini terletak tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, ini merupakan daerah yang cukup padat penduduk. Tinggal di rumah petak (pondokan) berderet sesak, sekitar 20 lebih kepala keluarga mengisi rumah petak tersebut. Dari sekian banyak kepala keluarga sudah tentu memiliki kebiasaan yang mereka gemari seperti, memutar lagu dangdut dengan kencang, ibu-ibu yang suka ngerumpi, bapak-bapak yang bersiul mengurus burungnya, anak kecil yang ramai bermain, dan lain sebagainya. Hal tersebut tergolong biasa. Yang luar biasa bagi penulis adalah bisingnya perselisihan antar anggota keluarga didalam suatu keluarga. Manusia merupakan makhluk yang kompleks, berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dibekali dengan cipta, rasa dan karsa. Keberadaan manusia tidaklah lepas dari berbagai persoalan yang melingkupinya. Manusia merupakan makhluk sosial yang di mana selalu akan sering terjadi permasalahan yang terjadi di dalammya. Lahirnya karya seni merupakan ungkapan pengalaman estetik, pengalaman estetik masuk ke dalam imajinasi kreatif manusia. Melihat peristiwaperistiwa di sekitar lingkungan tersebut, penulis menggambarkan ide yang berawal dari kejadian-kejadian yang dialami maupun melihat suatu fenomena secara langsung atau tidak langsung yang menginspirasi persoalan dalam

4 keluarga. Tema yang diangkat oleh penulis dalam tugas akhir ini banyak persoalan yang divisualisasikan dengan didominasi oleh penggambaranpenggambaran yang negatif, hal tersebut merupakan sesuatu yang menarik dari persoalan yang sebenarnya terjadi bagi penulis, karena apa yang terjadi pada persoalan-persoalan tersebut merupakan hal yang akan selalu ada dalam kehidupan kita. B. Rumusan Penciptaan Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mewujudkan persoalan dalam keluarga dalam karya seni lukis. Untuk mewujudkan hal tersebut yang menjadi perhatian adalah: 1. Bagaimana seluk beluk dari suatu persoalan dalam keluarga? 2. Bagaimana mewujudkan dan penggunaan teknik dalam menciptakan persoalan keluarga dalam karya seni lukis? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Penjelasan mengenai seluk beluk persoalan dalam keluarga. b. Visualisasi dan penggunaan teknik penciptaan persoalan keluarga dalam karya seni lukis.

5 2. Manfaat a. Memberi motivasi pada masyarakat untuk selalu menciptakan keluarga yang sehat dan harmonis. b. Diharapkan memberi pencerahan hati ketika menikmati lukisan penulis. c. Untuk lebih mengerti mengenai hidup dan kehidupan dalam berkeluarga. D. Makna Judul Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran dari judul penulisan dibutuhkan kejelasan makna dalam setiap kata. Berikut ini akan deijelaskan pengertian setiap kata dari judul, serta maksud yang ingin disampaikan penulis. PERSOALAN DALAM KELUARGA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS Persoalan Persoalan n 1 perbahasan; perdebatan; perbincangan; 2 hal-hal; perkara; masalah; problem 1 Keluarga Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk 1 Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. p. 1365

6 kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga memiliki empat karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga : 1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengikat suami istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anaknya adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-kadang adopsi. 2. Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam suatu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga (household),kadangkadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anakanak, atau sengan satu atau dua anak saja. 3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak permpuan. 4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebaian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas. 2 Tema Tema /tema/ n pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar mengarang, menggubah sajak, dsb) 3 Penciptaan Penciptaan n proses, cara perbuatan menciptakan 4 SeniLukis Seni Lukis adalah suatu pengucapan pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan garis dan warna. Apabila suatu lukisan unsur garisnya menonjol sekali seperti misalnya karya-karya yang dibuat dengan pena atau pensil, maka karya tersebut disebut gambar, sedang sementara itu lukisan adalah yang kuat unsur warnanya. 5 2 3 4 5 Hendra Prijatna, M.Pd, Sosiologi Keluarga, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Universitas Bale Bandung, 2012, p. 3 Ibid. p. 1482 Ibid. p. 289 Soedarso Sp, Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi Seni, Saku Dayar Sana, Yogyakarta, 1990, p. 11

7 Persoalan Dalam Keluarga Sebagai Tema Penciptaan Seni Lukis yang dimaksud adalah, tentang keluarga yang diulas dan dibahas dari berbagai permasalahannya, diantaranya mengenai kejadian-kejadian penting yang terjadi pada keluarga, pertikaian dalam keluarga, eksploitasi pada anak, kekerasan dalam keluarga, dan lain sebagainya menjadi pokok pikiran yang prosesnya kemudian digambarkan kembali kedalam bidang dua dimensional, serta penggubahan terhadap rekaman persoalan keluarga tersebut diekspresikan melalui hasil dari pemilihan idiom-idiom rupa yang dapat mewakili berbagai macam gagasan yang hendak digambarkan dalam konteks persoalan dalam keluarga.