BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. rumput gajah untuk pakan ternak. Rumput gajah merupakan rumput potong yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk desa Ketawang, Grabag, Magelang, memelihara ternak. Salah satu ternak yang dipelihara adalah sapi pedaging.

BAB I PENDAHULUAN. ternak. Salah satu ternak yang dipelihara adalah kambing. Kambingi yang. banyak dipelihara yaitu kambing jenis etawa.

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan

RANCANG BAGUN MESIN PENCACAH DAN PENGADUK UNTUK PAKAN SAPI DAN KAMBING

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH (PULI DAN SABUK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

BAB I PENDAHULUAN. buah markisa (Parcilora idollis Sims f.edulis Deg) menjadi produk minuman (sari

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia.

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. Pada era globalisasi saat ini menuntut orang untuk berperan aktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi saat ini, lebih-lebih di era globalisasi ini maka sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. kerupuk udang. Pembuatan kerupuk udang selain menambah lamanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lama dan produk yang dihasilkan dibatasi, hasil pertanian kacang tanah dari

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945 dan tertulis dalam Deklarasi roma (1996) yang menyatakan hak

BAB I PENDAHULUAN. (ingot) yang diperoleh dari hasil pengolahan biji logam. Biji logam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

PERANCANGAN MESIN CRUSHER SAMPAH ORGANIK KAPASITAS 840 KG/JAM

BAB I PENDAHULUAN. membuat semua pelaku usaha sangat berhati-hati dalam mengelola kegiatan

Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik. Oleh MAULANA MUNAZAT

MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI

Presentasi Tugas Akhir

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan pilihan makan pokok kedua setelah nasi di Indonesia.

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. Di Indonesia mie merupakan pilihan makan pokok kedua setelah nasi.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan bahan pangan berupa daging khususnya daging sapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat meningkatkan penguasaan teknologi pada masyarakat, terutama

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

Mesin UNY, dalam mata kuliah tersebut ada topik praktik pengujian Stuktur. mikro dimana benda kerja perlu dipoles menggunakan amplas secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. industri kecil perlu ditingkatkan, maka perlu peningkatan sarana-sarana atau

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. meningkat mencapai ton. Kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

Setyo Wahyu Pamungkas Eko Pristiwanto

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

PERANCANGAN MESIN PERAJANG HIJAUAN PAKAN TERNAK DENGAN KAPASITAS 240 KG/JAM

SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PENYAYAT RUMPUT GAJAH SEBAGAI PAKAN TERNAK DENGAN KAPASITAS 150 KG/JAM

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia

RANCANG BANGUN ALAT/MESIN PEMBENGKOK PIPA

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

BAB I PENDAHULUAN. juga merambah dalam bidang industri manufaktur. Sehingga saat ini manusia

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. berfikir kreatif dan ramah terhadap lingkungan. Untuk menyelaraskan

SKRIPSI PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCACAH JERAMI SEBAGAI PAKAN SAPI

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. lagi dengan jenis gula yang satu ini yaitu Gula Jawa atau kebanyakan orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PUTARAN PENCACAH TERHADAP KAPASITAS CACAHAN RUMPUT GAJAH

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

PENGEMBANGAN ALAT PENCACAH (CHOPPER) BATANG JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU SILASE

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAM FOLLOWER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya yang menempati suatu daerah yang luas. Hutan menyimpan sumberdaya yang sangat banyak selain sebagai

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN TONGKOL JAGUNG UNTUK MENGATASI MASA PACEKLIK PAKAN TERNAK

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir di semua sektor industri maupun sektor lainnya. sudah mengadopsi sistem permesinan. Dunia industri yang terpacu

MEKANISASI PROSES PENCACAHAN BAHAN PAKAN TERNAK DALAM PEMBUATAN PAKAN TERNAK FERMENTASI

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK PADA KURSI RODA DENGAN BEBAN 150 KG

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

MESIN PENCAMPUR PAKAN BASAH SAPI PERAH UNTUK PETERNAK MENENGAH KE BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK PAKAN TERNAK SAPI DAN KAMBING KAPASITAS 100 KG/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN PEMOTONG ADONAN KERUPUK RAMBAK DENGAN KAPASITAS 84 KG/JAM SKRIPSI

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium

PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI

Transkripsi:

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang biasanya sudah tidak dimanfaatkan lagi. Sebagai contoh adalah rumput, batang jagung, batang padi, batang kacang tanah, batang ketela pohon, dan sebagainya. Semua limbah pertanian tersebut dapat di manfaatkan kembali sebagai tambahan pakan ternak. Salah satu cara untuk memanfaatkannya yaitu dengan mencacah limbah tersebut. Berdasarkan hasil survey yang telah kelompok kami lakukan di daerah Yogyakarta tepatnya di Desa Nglorong, Kec. Pundong, Kab. Bantul, para peternak masih menggunakan peralatan sederhana untuk mengolah pakan ternak sapi mereka yaitu mencacah rumput menggunakan pisau atau sabit, sedangkan hasil cacahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan akan alat-alat pertanian khususnya mesin alternatif sebagai alat pengolah limbah pertanian yang dapat di manfaatkan sebagai tambahan pakan ternak dari tahun ke tahun semakin dibutuhkan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu mesin yang dapat di gunakan baik untuk skala kecil maupun besar, mesin yang sangat sederhana tetapi mempunyai manfaat yang sangat besar. 1

2 Hasil cacahan dengan kualitas baik dapat diperoleh menggunakan suatu alat/ mesin yang mampu membantu dalam proses pencacahan limbah pertanian, baik dalam jumlah kecil atau besar yang dapat di kerjakan dalam waktu yang relatif singkat. Proses pencacahan yang dilakukan dengan tenaga manusia (manual) tidak dapat memberikan hasil yang maksimal selain itu juga waktu dan tenaga lebih banyak terbuang. Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan suatu alat/ mesin yang dapat berkerja secara kontinyu dan dapat mempermudah proses pencacahan limbah pertanian yang akan dimanfaatkan untuk tambahan pakan ternak. Mesin pencacah rumput yang dirancang mampu bekerja secara kontinyu merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan para peternak di Desa Nglorong akan mesin pencacah pakan ternak. Mesin pencacah rumput ini menggunakan tenaga motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Mesin pencacah rumput ini dimodifikasi secara khusus agar mampu bekerja secara optimal. Dengan menggunakan mesin ini, waktu pencacahan akan lebih efisien dan mampu menghasilkan potongan sesuai dengan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi dengan skala besar, belum bisa tercapai karena masih menggunakan peralatan sederhana. Disamping itu dengan menggunakan peralatan sederhana juga tidak dapat memberikan efisiensi waktu dan menghambat para peternak untuk meningkatkan produktifitas hewan ternak. Disisi lain para peternak

3 menganggap dengan tidak adanya alat/mesin yang modern mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan skala besar. Dari situasi seperti diatas menimbulkan minat dari penulis untuk membantu memecahkan masalah yakni bagaimana agar para peternak dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak dan meningkatkan produktifitas hewan ternak dengan skala yang lebih besar. Alternatif yang dapat dilakukan yaitu menciptakan mesin pencacah rumput secara kontinyu dengan kapasitas yang cukup besar. Kapasitas produksi yang dihasilkan sekitar 100kg/jam sehingga mampu memenuhi kebutuhan pakan hewan ternak serta mempunyai mobilitas tinggi yakni mampu di pakai oleh para peternak desa tersebut atau di daerah pedesaan sekitar. Mesin pencacah pakan ternak yang di produksi terdiri dari beberapa bagian utama yang memiliki fungsi dan cara kerja masing masing : 1. Poros Poros berfungsi sebagai penerus gaya putar yang berasal dari bagian transmisi yang terhubung langsung dengan motor penggerak, sedangkan cara kerja poros yaitu memutar bagian pisau putar yang telah terpasang pada bagian poros tersebut. 2. Rangka Mesin Rangka mesin berfungsi sebagai tempat bertumpunya seluruh beban dari seluruh komponen pada mesin pencacah rumput tersebut, sedangkan cara kerja rangka mesin yaitu menahan beban seluruh komponen mesin baik saat kondisi mesin beroperasi atau tidak beroperasi.

4 3. Pisau Putar Pisau putar berfungsi sebagai alat pemotong utama dari mesin pencacah pakan ternak, sedangkan cara kerja pisau putar yaitu mencacah bahan baku pakan ternak menjadi bagian-bagian kecil. 4. Pisau Tetap Pisau tetap berfungsi sebagai landasan potong dari pisau putar sehinggga beban potong yang diterima pisau putar tidak terlalu berat sebab salah satu sisi pisau tetap telah diasah hingga tajam, sedangkan cara kerja pisau tetap yaitu menahan beban potong dari pisau putar ketika terjadi proses pemotongan. 5. Casing Casing berfungsi sebagai pengaman dan memperindah tampilan luar mesin pencacah pakan ternak, sedangkan cara kerja casing yaitu mengamankan operator dari komponen mesin yang membahayakan saat mesin dioperasikan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu meliputi sebagai berikut : 1. Perlu adanya pembuatan komponen poros tranmisi yang dapat meneruskan gaya putar dari motor listrik dan mampu memutar pisau putar pada mesin pencacah rumput sistem kontinyu dengan baik.

5 2. Pembuatan rangka mesin pencacah rumput secara kontinyu yang mampu menerima beban dari komponen-komponen utama yang telah terpasang baik dalam keadaan mesin beroperasi atau tidak beroperasi. 3. Pembuatan komponen pisau putar pada mesin pencacah rumput secara kontinyu yang dapat mencacah bahan baku pakan ternak dengan baik dan menghasilkan cacahan yang berkualitas. 4. Pembuatan komponen pisau tetap pada mesin pencacah rumput secara kontinyu yang dapat mempermudah pisau putar saat proses pencacahan bahan baku pakan ternak. 5. Pembuatan casing pada mesin pencacah pakan ternak sistem kontinyu yang dapat mengamankan operator saat mengoperasikan mesin dan memperindah tampilan luar mesin sehingga mesin terkesan rapi. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas serta luas pembahasan bagianbagian mesin, luas bidang keilmuan, keterbatasan dana, dan keterbatasan waktu, maka laporan tugas akhir ini dibatasi pada pembahasan tentang proses pembuatan pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu. D. Rumusan Masalah Mengacu pada batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang timbul pada proses pembuatan pisau pencacah pakan ternak sebagai berikut : 1. Alat dan mesin apa sajakah yang digunakan dalam proses pembuatan pisau pada mesin pencacah rumput secara kontinyu?

6 2. Bagaimanakah susunan mata pisau pada komponen pisau putar? 3. Apakah jenis pisau pencacah yang digunakan pada mesin pencacah rumput secara kontinyu? 4. Bagaimanakah proses pembuatan pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu? 5. Berapakah banyak waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu? 6. Berapakah harga jual mesin pencacah rumput secara kontinyu? 7. Bagaimanakah uji kinerja pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu? E. Tujuan Tujuan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui jenis mesin dan alat apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu. 2. Mengetahui susunan pisau pada komponen pisau putar. 3. Mengetahui jenis pisau pencacah yang digunakan pada mesin pencacah rumput secara kontinyu. 4. Mengetahui urutan proses pembuatan pisau pencacah. 5. Mengetahui banyak waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan pisau pencacah pada mesin pencacah rumput secara kontinyu. 6. Mengetahui harga jual mesin pencacah rumput secara kontinyu. 7. Mengetahui kinerja pisau pencacah ketika mesin dioperasikan.

7 F. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa a. Merupakan proses belajar secara nyata dalam mengembangkan, memodifikasi dan menciptakan suatu alat yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. b. Sarana dalam menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). c. Membangkitkan minat dalam mengamati, mempelajari dan mengembangkan alat tersebut serta melatih untuk bekerja dalam sebuah tim. 2. Bagi Masyarakat a. Mendorong masyarakat umum agar berfikir ilmiah, dinamis dan berperan aktif dalam dunia teknologi yang semakin berkembang pesat. b. Membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi pakan ternak tambahan. c. Merupakan sebuah inovasi yang lebih dapat dikembangkan kembali dikemudian hari. 3. Bagi Dunia Pendidikan a. Memberikan masukan yang positif terhadap pengembangan dan pemberdayaan teknologi tepat guna. b. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan teknologi yang lebih maju dan berdaya guna.

8 G. Keaslian Konstruksi yang dirancang dan dibuat pada mesin pencacah pakan ternak merupakan produk hasil inovasi dari mesin yang sudah ada dengan mengalami perubahan bentuk, ukuran, maupun fungsi sebagai pengembangan inovasi dari perancang. Perubahan mesin difokuskan pada penyederhanaan mesin dan kualitas produk yang dihasilkan. Modifikasi dan inovasi yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan tidak mengurangi dari fungsi dan tujuan pembuatan mesin ini.