PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah Kewarganegaraan GOOD GOVERNANCE

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN OTONOMI DAERAH D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. EKONOMI AKUNTANSI. Modul ke: Fakultas. Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

GOOD GOVERNANCE. Sedarnawati Yasni

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

Pendidikan Kewarganegaraan

GOOD GOVERNANCE. Udjiani Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance. Hal ini memang wajar, karena beberapa penelitian

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. semangat para Penyelenggara Negara dan pemimpin pemerintahan. 1 Penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan Pancasila sila ke

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENATAAN KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN

Mata Kuliah Kewarganegaraan OTONOMI DAERAH. Modul ke: Panti Rahayu, SH, MH. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

EKONOMI TEKNIK AKUNTANSI TEK. INDUSTRI D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan

Good Governance. Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

Keinginan Aburizal Bakri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa terpandang, terhormat & bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang dikelola dan diatur dengan baik akan menjadi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

REVIEW ILMU ADM NEGARA

BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan salah satu perkembangan yang terjadi ditiaptiap

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan resiko dan perwujudan Good Corporate Governance untuk

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era reformasi yang diikuti dengan diberlakukannya kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah dalam mewujudkan kepemerintahaan yang baik (good

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo,2002:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pengelolaan organisasi sektor publik (khususnya organisasi pemerintahan)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan hakpublik (Mardiasmo, 2002). Menurut Mahsun

REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, permasalahan akuntabilitas publik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

Berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

DISIPLIN KANREG II BKN SURABAYA PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menunjukkan buruknya pengelolaan (bad governance) dan buruknya birokrasi di

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

I. PENDAHULUAN. Belanja Daerah (APBD). Dampak dari sistem Orde Baru menyebabkan. pemerintah daerah tidak responsif dan kurang peka terhadap aspirasi

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

I. PENDAHULUAN. melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

REFORMASI PERUNDANG- UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara U

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT)

Aidinil Zetra, SIP, MA. Jakarta, 22 Juli 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 12FEB OTONOMI DAERAH. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah telah ditetapkan di Indonesia sebagaimana yang telah

Transkripsi:

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: GOOD GOVERNANCE Fakultas EKONOMI Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. AKUNTANSI http://www.mercubuana.ac.id

D. Mchdum Fuady GOOD GOVERNANCE 1. Pengertian dan Latar Belakang; 2. Prinsip dan konsepsi; 3. Karakteristik Dasar; 4. Penerapan Prinsip pada Sektor Publik; 5. Penerapan Prinsip GG pd Kepemerintahan & Good Coorporate Gover; 6. GG dlm Kerangka Otoda.

PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE 1. Good governance bermakna tata kepemerintahan yang baik; 2. Good Governance dpt diartikan sbg tindakan u/arahkan, kendalikan, /mengaruhi masalah publik. Ranah Good Governance tdk terbatas pd Negara/birokrasi pemerintahan, tetapi pd ranah masyarakat sipil org non pemerintah & swasta. 3. Pemerintahan yg baik: baik dlm proses maupun hasilnya. Semua unsur dlm pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tdk saling berbenturan, dpt dukungan rakyat & lepas dari gerakan-gerakan anarkis yg bisa menghambat pembangunan. GOOD GOVERNANCE.

Latar Belakang GG 1. Tuntutan eksternal: Globalisasi memaksa kita utk menerapkan GG 2. Tuntutan Internal:terjadinya abuse of power yang terwujud KKN GOOD GOVERNANCE.

Prinsip GG 1. Akuntabilitas; (setiap kegiatan ada pertanggungja) 2. Transparansi; (setiap pengeluaran dipertanggung jawabkan/dilaporkan u/semua pihak); 3. Responsif; (memberi kesempatan kpd anggota u/peran serta & memberikan saran); 4. Aturan Hukum;(kegiatan berdasar hkm yg berlaku); GOOD GOVERNANCE

Konsepsi GG: 1. Good governance adal penyelenggaraan pemerintahan negara yg solid & bertanggungjawab, serta efisien & efektif, dgn menjaga kesinergisan interaksi yg konstruktif diantara domaindomain negara, sektor swasta dan masyarakat. 2. Kepemerintahan yg mengemban akan & menerapkan prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. 3. Unsur GG: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. GOOD GOVERNANCE.

Karakteristik GG: 1. Diakuinya semangat pluralisme. 2. Tingginya sikap toleransi. 3. Tegaknya prinsip demokrasi. GOOD GOVERNANCE.

Penerapan GG: Sektor Pemerintahan: 1. Perubahan sistem politik: demokratis/partisipatif/egal; 2. Reformasi dalam sistem birokrasi militer (TNI); 3. Reformasi bidang adminis publik perlu diarahkan pd peningkat profesionalisme birokrasi pemerintah; 4. Reformasi pemerintahan : dr sentralisa ke desentral; 5. Menciptak pemerintah yg bersih (clean goverment) : bersih KKN; Disiplin penerimaan dan pengeluaran anggaran; akuntabilitas public; GOOD GOVERNANCE.

GG Pada sektor Swasta (Good Corporate Governance) 1. Transparasi 2. Kemandirian 3. Akuntabilitas 4. Pertanggungjawaban 5. Kewajaran (fairness) OTONOMI DAERAH.

SEBELUM GOOD GOVERNANCE Struktur bersifat 1. Birokratik; 2. Multilevel; 3. Disorganisasi dengan manajemen; 4. Kebijakan, program & prosedur ruwet; Sistem: 1. Tergantung pada beberapa sistem informasi kinerja; 2. distribusi informasi terbatas pd eksekutif; 3. pelatihan manajemen hanya karyawan sen Budaya organisasi: 1. orientasi kedalam; 2. Tersentralisasi; 3. lambat dlm pengambilan keputusan; 4. GOOD realistis-idiologi; GOVERNANCE 5. kurang berani mengambil keputusan. SESUDAH GOOD GOVERNANCE Struktur bersifat: 1. non birokratik, sedikit aturan; 2. lebih sedikit level; 3. manajemen berfungsi baik; 4. Kebijakan, program/prosedur sederhana, tidak menimbulkan ketergantungan. Sistem: 1. tergantung pada sistem informasi kinerja; 2. distribusi informasi luas; 3. memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan. Budaya Organisasi: 1. orientasi keluar; 2. memberdayakan sumberdaya; 3. pengambilan keputusan cepat; 4. terbuka dan berintegritas; 5. berani mengambil resiko.

Terima Kasih D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H.