PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian teknologi telepon bergerak (mobile phone). DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi definisi dan pengertian dari teknologi telepon bergerak dalam konteks pemanfaatan teknologi telekomunikasi TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Dari materi kuliah tersebut di atas, diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian teknologi telepon bergerak, unsur-unsur substansinya sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan di bidang teknologi komunikasi, khususnya telekomunikasi. DAFTAR PUSTAKA 1) Dennis O. Gehris & Linda F. Szul, Communication Technologies, 2002 2) John Pavlik, New Media Technology, 1998 3) Michael Mirabito, The New Communication Technology, 2001 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. TEKNOLOGI KOMUNIKASI 1
Modul 12 TELEPON BERGERAK Telepon bergerak adalah sarana telekomunikasi dua arah yang dapat digunakan sambil berpindah tempat. Oleh sebab itu, sistem transmisinya tidak menggunakan kabel (wireless). Dari segi sistem transmisinya, telepon bergerak terdiri dari telepon selular, telepon satelit dan kombinasinya (dual mode / multi mode). Telepon Selular Telepon selular merupakan salah satu jenis telepon bergerak yang penggunaannya paling luas, terutama bagi konsumen di perkotaan. Telepon selular merupakan sistem telekomunikasi tanpa kabel yang menggunakan jaringan pemancar dan penerima (transceiver) dengan sistem sel. Sistem ini menggunakan sejumlah besar transceiver yang disebut sebagai BTS (Base Transceiver Station) berdaya kecil yang dirangkaikan untuk mencakup wilayah yang dilayani, sehingga telepon selular dapat digunakan sambil bergerak. Sistem selular juga didukung oleh rangkaian sentral telepon dan SMS center. Perkembangan Telepon Selular Perkembangan teknologi telepon selular dapat dibagi menjadi 4 generasi: 1. Generasi pertama, dengan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Advanced Mobile Phone System) yang beroperasi secara analog dan dengan jangkauan terbatas. 2. Generasi kedua yang terbagi menjadi : Generasi 2a (atau disebut juga teknologi 2,5) yang mengunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) yang merupakan pengembangan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. TEKNOLOGI KOMUNIKASI 2
teknologi AMPS yang analog dan GSM (Global System for Mobile Communication) yang memiliki kemampuan jelajah (roaming) lebih luas dan lebih cepat daripada AMPS. Generasi 2b yang ditandai dengan kemampuan WAP (Wireless Application Protocol) untuk mengakses internet melalui telepon selular serta teknologi GPRS (General Packet Radio Service) yang mampu mengakses internet dan mengirim data melalui telepon selular secara cepat dan mudah. 3. Generasi ketiga yang mampu menggunakan teknologi EDGE (Enhance Data Rates for GSM Evolution) dan WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) serta CDMA 2000. Pada generasi ini, kemampuan telepon selular meliputi komunikasi suara, data dan video secara bersamaan sehingga mampu menampilkan gambar lawan bicara di layarnya. Migrasi ke 3 G : 1 G 2 G 2,5 G 3 G CDMA CDMA One CDMA 2000 EV-DO AMPS GSM GPRS EDGE WCDMA 1980an 1990an 2000-2005 2005-2010 4. Generasi keempat yang merupakan pengembangan teknologi selular dengan menggunakan kanal lebar (wideband), sehinga mampu digunakan untuk berbagai fungsi, antara lain: Memfasilitasi penggunaan jaringan komputer pada jaringan selular (mobile computing), yaitu dengan menyediakan fasilitas wireless router (untuk akses ke jaringan kompter sambil bergerak), intelligent access point (untuk akses internet nirkabel), mobile internet swithing controller, PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. TEKNOLOGI KOMUNIKASI 3
Komunikasi radio dua arah pada selular dengan metode PTT (push to talk over cellular), Akses pita lebar (broadband access) sebesar 2,4 Mbps hingga 10 Mbps (rencananya dikembangkan hingga 20 Mbps) serta penggunaan jalur frekuensi yang lebih tinggi (3 8 GHz). Dari segi penggunanya, telepon selular dibagi menjadi dua kelas, yaitu: 1. Kelas consumer atau kelas biasa, karena teknologinya sederhana dan harganya lebih terjangkau (murah) 2. Kelas sophisticated atau kelas canggih yang memiliki fungsi lebih besar dan menggunakan teknologi maju serta lebih fashionable. Dari segi teknologi yang digunakan, telepon selular dibagi menadi tiga kelas : 1. Low End / Entry Level, yang merupakan kategori untuk telepon selular dengan fitur sederhana, terutama ditujukan bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan telepon selular. 2. Middle End, untuk telepon selular dengan desain dan fitur yang lebih banyak, misalnya dilengkapi dengan kamera, pemutar MP3, sistem transmisi dual band / tri band. 3. High End, yaitu telepon selular yang memiliki teknologi maju, terutama ditujukan bagi mereka yang memerlukan banyak fungsi / fitur, sehinga sering disebut sebagai smartphone. Beberapa Masalah Pada Penerapan Teknologi Mobile Communication PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. TEKNOLOGI KOMUNIKASI 4
Beragamnya sistem selular yang digunakan (GSM, CDMA, PCS, PHS dsb) oleh berbagai negara, sehingga mengurangi aspek kepraktisan penggunaan mobile phone bagi mereka yang sering bepergian ke manca Negara. Migrasi teknologi dari 2,5 G ke 3 G dan 4 G yang seolah memaksa pengguna mobile phone untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dengan mengeluarkan banyak biaya untuk membelinya. Beragamnya aplikasi yang sudah dan akan muncul pada platform 3 G o Tracking Device (LBS & GPS) o Kamera dengan resolusi > 1 Mpixel o Video Streaming o Internet broadband access up to 2 MBPS o Push e-mail (incl e-mail attached animation) o Push to talk (PTT) over cellular o 3 D content, khususnya game online over cellular & complex role playing games o Wireless phone as remote control for smart house. Penerapan teknologi 4 G yang membutuhkan investasi besar untuk penyediaan infrastruktur serta kesiapan pasar menerima teknologi 4 G, sehingga akan membebani operatornya serta sulit untuk dipasarkan secara luas. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. TEKNOLOGI KOMUNIKASI 5