I. PENDAHULUAN. Prestasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dan menjadi harapan dari

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan, maka keterampilan tersebut dianggap siswa sulit dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dan

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan kualitas yang setinggi-tingginya. Pemerintah dan masyarakat

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu siswa dan guru. Siswa merupakan pihak yang belajar sedangkan guru

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Kunandar, 2013,h.33). Kurikulum. berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan seorang anak dipengaruhi oleh tiga lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Usman (2010 : 97) menyatakan Pengelolaan kelas adalah keterampilan

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. Tugas guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prestasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dan menjadi harapan dari berbagai pihak. Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 895) prestasi diartikan sebagai yang telah dicapai (telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Berdasarkan pengertian tersebut, maka prestasi merupakan suatu hasil dari usaha yang telah dicapai seseorang. Terdapat berbagai macam jenis prestasi, salah satunya adalah prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha yang telah dicapai seseorang setelah ia belajar. Setiap orang memiliki tingkatan dan jenis prestasi yang berbedabeda. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Lingkungan belajar salah satunya adalah lingkungan keluarga seperti orang tua dan saudara yang lebih banyak memengaruhi aktivitas belajar siswa. Selain lingkungan keluarga yaitu orang tua, menurut Syah (2010: 135) terdapat pula faktor lingkungan belajar yaitu lingkungan nonsosial yang mempengaruhi belajar. Lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar turut dipandang menentukan tingkat keberhasilan belajar.

2 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2015 di SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2014/2015 pada kelas V, diketahui bahwa dalam satu kelas terdapat 34 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Selain itu, prestasi belajar siswa juga masih banyak yang belum tinggi atau optimal, terutama pada mata pelajaran tertentu. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil ujian akhir semester ganjil sebagai berikut. Tabel 1.1 Hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Siswa Kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2014/2015 No Mata pelajaran KKM Ratarata Nilai < KKM Ratarata Nilai KKM F (Siswa) Tidak Tuntas Persentase 1 PAI 65 59,5 72 2 5,88% 2 PPkn 65-70 - - 3 Bhs. Indonesia 65-71 - - 4 MTK 60-66 - - 5 IPA 65 59,75 70 4 11,76% 6 IPS 65-70 - - 7 SBK 65-70 - - 8 PJS 65-71 - - 9 Bhs. Lampung 60 56 68 10 29,41% 10 Bhs. Inggris 65 59,5 68 10 29,41% Sumber: Arsip SD Negeri 2 Banyumas Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berbeda pada setiap mata pelajaran, seperti bahasa-

3 Lampung yang memiliki KKM lebih rendah dari mata pelajaran lain. Meskipun demikian, masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Persentase menunjukkan jumlah siswa yang belum tuntas. Sebesar 11,76% dari seluruh jumlah siswa atau sebanyak 4 orang siswa belum mencapai KKM untuk mata pelajaran IPA, 29,41% dari seluruh jumlah siswa atau sebanyak 10 orang siswa belum mencapai KKM untuk mata pelajaran bahasa Lampung, 5,88% dari seluruh jumlah siswa atau sebanyak 2 orang siswa belum mencapai KKM untuk mata pelajaran PAI, dan 29,41% dari seluruh jumlah siswa atau sebanyak 10 orang siswa belum mencapai KKM untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Setelah diamati, ada beberapa permasalahan yang diduga menyebabkan belum optimalnya prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas, diantaranya adalah karena kurangnya peran orang tua dan sarana belajar di sekolah yang belum lengkap dan sesuai dengan standar Permendiknas. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, di bawah ini disajikan tabel tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa sebagai berikut. Tabel 1.2 Pendidikan Tertinggi dan Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas V SD Negeri 2 Banyumas Pendidikan Persentastase Persen- No Jml No Pekerjaan Jml Tertinggi 1 S1 1 2,94% 1 Guru 1 2,94% 2 SMA 6 17,65% 2 Pensiun 1 2,94% 3 SMP 12 35,29% 3 Wiraswasta 4 11,76% 4 SD 15 44,12% 4 Tani 28 82,35% Jumlah 34 100% Jumlah 34 100% Sumber: Arsip SD Negeri 2 Banyumas

4 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar pendidikan orang tua siswa hanya sampai pada sekolah dasar dengan persentase sebesar 44,12%. Oleh karena itu para orang tua umumnya kurang mengetahui akan pentingnya dukungan, perhatian dan kasih sayang dari orang tua untuk meningkatkan semangat belajar anak. Hal ini terlihat pada siswa yang tidak jarang berangkat ke sekolah dengan wajah yang murung dan tidak bersemangat, hal ini sering terjadi dikarenakan peran yang dijalankan orang tua kurang baik. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 2 Banyumas, banyak anak yang ditinggal pergi ke luar negeri oleh orang tuanya untuk bekerja. Sehingga anak diasuh oleh nenek atau saudaranya sehingga kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Fenomena tersebut dapat berpengaruh pada konsentrasi belajar anak di sekolah. Seharusnya orang tua selalu bersama anak untuk mendidik dan membimbing sejak dini terutama pada anak usia sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Musaheri (2007: 130) bahwa keberhasilan anak di sekolah secara empirik amat dipengaruhi oleh besarnya dukungan orang tua dan keluarga dalam mendidik anak. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, ketika diadakan rapat wali murid, sekolah mengundang orang tua siswa untuk datang menghadiri rapat, akan tetapi setelah diamati banyak orang tua siswa yang tidak hadir dan diwakilkan oleh saudara yang lain seperti kakek/nenek, paman/bibi, kakak dan lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua siswa kurang

5 peduli dan belum menjalankan perannya dengan baik. Seharusnya orang tualah yang hadir karena orang tua memiliki tanggungjawab yang lebih terhadap anak. Berdasarkan tabel 1.2 di atas, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah petani, hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 82,35%. Oleh karena itu tentunya penghasilan orang tua yang tidak terlalu banyak sehingga fasilitas belajar anak juga kurang terpenuhi. Hal ini sesuai dengan pendapat Shochib (2010: 91-92) bahwa upaya orang tua adalah mengatur tempat belajar, penciptaan suasana yang tentram, sehingga anak terdorong untuk belajar. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SD Negeri 2 Banyumas, orang tua terkadang sibuk bekerja sehingga lupa membuatkan sarapan pagi untuk anak, sehingga sesampainya anak ke sekolah umumnya mereka tidak semangat belajar dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang jatuh pingsan dikarenakan belum sarapan. Setelah pulang sekolah waktu dan tenaga anak juga digunakan untuk bekerja dan membantu orang tuanya sehingga anak merasa sudah lelah dan malas untuk belajar. Seharusnya orang tua dapat meluangkan waktunya untuk mengurus kebutuhan anak sebelum berangkat ke sekolah dikarenakan anak usia sekolah dasar masih dalam tahap belajar mandiri dan harus didampingi dan diawasi oleh orang tuanya. Oang tua juga seharusnya dapat membagi waktu untuk anaknya belajar dan tidak memaksakan anak untuk terus bekerja.

6 Selain faktor peran orang tua, sarana belajar di SD Negeri 2 Banyumas tergolong belum lengkap. Hal ini dapat dilihat pada Kartu Inventaris Barang (KBI) yang berisi daftar nama/jenis barang yang dimiliki sekolah diantaranya adalah alat-alat laboratorium dan buku-buku perpustakaan namun belum lengkap. Sekolah juga belum memiliki laboratorium IPA sebagai alat bantu mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan sehingga alat-alat laboratorium disimpan di ruang perpustakaan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, dapat diketahui bahwa sekolah belum memiliki sumber belajar yang memadai dan lengkap, seperti bukubuku yang tersedia di perpustakaan yang belum memenuhi standar minimal yang seharusnya dimiliki sekolah yaitu adanya buku-buku penunjang pembelajaran, buku teks pelajaran, buku teks muatan lokal, buku referensi dan buku pengayaan. Selain itu sekolah juga kekurangan tenaga pendidik atau guru serta hanya memiliki satu buah laptop, padahal seharusnya sekolah memiliki komputer untuk dapat digunakan bersama oleh siswa. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dikemukakan bahwa Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 28 peserta didik. Akan tetapi di SD Negeri 2 Banyumas terutama pada kelas V terdiri dari 34 peserta didik. Hal ini tentu tidak sesuai dengan standar Permendiknas sehingga membuat kelas menjadi tidak kondusif dan menurunkan konsentrasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (2010: 248) bahwa fasilitas fisik yang ada di sekolah seperti kondisi ruang

7 belajar/kelas, bangku, papan tulis, laboratorium, perpustakaan dan perangkat fisik lainnya dapat berpengaruh pada jalannya proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan di atas, untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran orang tua dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa SD, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu kegiatan penelitian secara ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Peran Orang Tua dan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2014/2015. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Belum optimalnya prestasi belajar yang ditunjukkan dengan masih banyak nilai siswa yang belum tinggi bahkan ada beberapa yang belum mencapai KKM pada mata pelajaran tertentu 2. Kurangnya pemahaman dari orang tua akan pentingnya peran yang dijalankan untuk menunjang keberhasilan belajar anak 3. Orang tua tidak memotivasi anak untuk belajar 4. Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua terhadap pola belajar dan prestasi anak di sekolah

8 5. Fasilitas dan tempat belajar yang diberikan orang tua di rumah kurang memadai dan nyaman 6. Sarana belajar di sekolah yang belum lengkap 7. Sarana belajar di sekolah yang belum memenuhi standar Permendiknas 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, terdapat permasalahan yang cukup banyak. Oleh karena itu permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh peran orang tua dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2014/2015. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini antara lain: 1. Adakah pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas? 2. Adakah pengaruh sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas? 3. Adakah pengaruh peran orang tua dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas?

9 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengatahui pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2014/2015. 2. Mengetahui pengaruh sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2014/2015. 3. Mengetahui pengaruh peran orang tua dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2014/2015. 1.6 Kegunaan Penelitian Kegunaan secara teoritis adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Sekolah dapat dijadikan sebagai bahan informasi bahwa sarana belajar di sekolah yang memadai dan lengkap serta pemanfaatannya yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Guru dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui sarana belajar di sekolah yang memadai dan orang tua yang ikut berperan dalam mendukung kegiatan belajar anak di rumah

10 3. Siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pingsewu dengan membaca skripsi ini diharapkan dapat mendorong semangat dan keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah peran orang tua (X 1 ) dan sarana belajar di sekolah (X 2 ) terhadap prestasi belajar siswa (Y) 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Banyumas Kabupaten Pringsewu.