PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mira Juliana *, Rina Febriana **, Dewi Yuliana Fitri ** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research was conducted based on the fact which indicated the (1) low students' ability to interact each others, (2) low stud ents' comprehension about mathematical concept and (3) low students' achievement in mathematical subject. The purpose of this research was to know whether the students treated by Practice-Rehearsal Pairs strategy have better comprehension of mathematical concept than those who are treated by conventional strategy in SMA PGRI 1 Padang. This was an experimental research which used random sampling. The population was the X grade students in which X 1 was the experimental class while the X 4 class was the control class. The hypotheses was tested by using t-test. It was found that t-obtained (4.67)> t-table (1.67). Thus, the hypothesis is accepted. It can be concluded that the students treated by Practice-Rehearsal Pairs strategy had better mathematical comprehension than those who treated the conventional strategy. Key words: Practice-Rehearsal Pairs, comprehension of mathematical concept PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam pembentukan pola pikir siswa. Pembentukan pola pikir tersebut dapat terwujud apabila siswa mampu memahami matematika dengan baik. Selain itu, matematika juga memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, untuk menguasai dan menciptakan teknologi diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 5 September 2013, diperoleh gambaran bahwa kerjasama antar siswa selama pembelajaran berlangsung masih 1
kurang. Karena, ada siswa tidak terbiasa berinteraksi dan berbagi informasi dengan temannya. Salah satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan strategi Rehearsal Pairs. Menurut Silberman (2005: 211) tipe Practice-Rehearsal Pairs (latihan praktek berpasangan) termasuk dalam bagian Skill Development (pengembangan kecakapan). Pembelajaran ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan akademis maupun kecakapan berinteraksi dengan orang lain. Pembelajaran menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs ini bertujuan untuk meyakinkan kedua pasangan dapat melakukan suatu kecakapan atau prosedur, sehingga bisa membuat siswa aktif dan mempunyai tanggung jawab belajar yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Affina Yetti (2012) dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Practice-Rehearsal Pairs Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie Tahun Pelajaran 2011/2012. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Affina Yetti adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa lebih baik dengan menggunakan strategi Rehearsal Pairs daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi belajar aktif tipe Practice- Rehearsal Pairs lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional di kelas X SMA PGRI 2
1 Padang tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian dilakukan dari tanggal 11 januari 2014 sampai dengan 30 januari 2014 di SMA PGRI 1 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah tes akhir berupa soal esai yang mengandung indikator pemahaman konsep matematis. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis dengan statistik uji-t satu pihak. Sebelum uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelas sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel seperti Tabel 1. Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Kelas Sampel Kelas x S x Maks x Min Eksperimen 75,85 12,53 96 53 Kontrol 60,45 13,80 92 31 Tabel 1 memperlihatkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas kontrol lebih tinggi daripada simpangan baku kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa nilai kelas kontrol lebih beragam daripada kelas eksperimen. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak, diperoleh nilai = 4,67 dan ( 1 α)( 1 + 2 2) = 1,67. Karena nilai > ( 1 α)( 1 + 2 2) maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi Rehearsal Pairs lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan pembelajaran konvensional. 3
Berdasarkan analisis data terlihat bahwa penerapan strategi Rehearsal Pairs memiliki dampak positif terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini disebabkan karena strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan siswa dalam berinteraksi dan berbagi informasi dengan siswa lain, Sehingga siswa mendapatkan informasi tidak hanya melalui guru tetapi juga melalui teman sebaya serta meningkatkan rasa tanggung jawab sesuai peran masing-masing. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dengan tepat. Dengan demikian siswa telah memenuhi indikator pemahaman konsep matematis dengan baik. Dengan pengorganisasian materi yang rinci dan terurut dari yang mudah ke yang sukar, penyampaian tujuan pembelajaran serta penjelasan materi yang disertai contoh telah mencerminkan pengorganisasian materi yang baik. Penerapan strategi Rehearsal Pairs membantu siswa dalam memantapkan pemahaman konsep dari materi yang dipelajari, melatih kecakapan berinteraksi dan berbagi informasi dengan siswa lain dengan menjalankan peran sebagai penjelas dan pengecek, dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam menjalankan perannya sebagai penjelas dan pengecek. Selain itu, siswa mendapatkan informasi tidak hanya melalui guru tetapi juga melalui pasangan belajarnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa Pemahaman konsep matematika siswa dengan penerapan strategi belajar aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan penerapan 4
pembelajaran konvensional di kelas X SMA PGRI 1 Padang tahun pelajaran 2013/2014. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. ( 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta. Silberman, Mel. 2005. Aktif Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Media Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito 5
24