PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENERAPAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK-ETAP STUDY KASUS PADA HOME INDUSTRY OTAK-OTAK BANDENG MULYA SEMARANG. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI USAHA DAGANG TOKO EMAS MODEL MANIS PALARAN SAMARINDA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi

Pertemuan 1. Ruang Lingkup Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

Made Diah Pratiwi Handayani 1, Nyoman Trisna Herawati 1, I Gusti Ayu Purnamawati 2

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

MODEL IMPLEMENTASI SAK ETAP PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG

Materi: 3 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

PENERAPAN SAK ETAP ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI MULIA BAKTI DI KECAMATAN PULAU RIMAU

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

Foundation of Financial Statement. Pertemuan 1, 2 dan 3

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI KREDIT SWASTIASTU SINGARAJA PERIODE

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan serangkaian aktifitas-aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang

MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

PENGARUH PENERAPAN PSAK 2 (LAPORAN ARUS KAS) TERHADAP INDIKATOR KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT GOODYEAR TBK TAHUN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK DAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK TAHUN

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN

29 Oktober Pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS SAK ETAP (Studi Kasus pada UD Tahu Jamhari) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beresiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan

Transkripsi:

PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha email: ernisulinda@gmail.com ABSTRAK Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan (1) meningkatkan kemampuan parapengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menyusun Cash flow statement (Laporan arus kas); (2) meningkatakan kemampuan para pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menggunakan aplikasi komputer; (3) meingkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menganalisis kredit. Laporan Aruus Kas berdasarkan SAK ETAP merupkan laporan yang menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu entitas ekonomi selama suatu periode akuntansi. Penyusunana laporan arus kas dikerjakan dengan menggunakan aplikasi komputer excel. Dengan menggunakan aplikasi komputer penyusunan laporan arus kas dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. untuk mencapai tujuan kegiatan P2M tersebut digunakan metode dalam bentuk pelatihan penyusunan Cashflow statement, pelatihan penggunaan aplikasi komputer, dan pelatihan penganalisaan kredit bagi pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari tahapan persiapan, tahap implementasi dan tahap monitoring. Dari hasil evaluasi bahwa KSP Sanjiwani sudah mampu menyusun cash flow statement dengan menggunakan aplikasi komputer serta mampu menganalisis kredit dengan baik, dengan skor rata-rata 91%. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dikategorikan bermanfaat bagi KSP Sanjiwani dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi yang berperan aktif, mempunyai motivasi tinggi, mau bekerjasama dan memiliki inisiatif terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kata-kata kunci : koperasi, laporan arus kas, aplikasi komputer, analisis kredit ABSTRACT This public service activity aimed (1) improve ability of all managers or KSP Sanjiwani employee in compiling Cash flow statement (Cash flow statement); (2) improve ability of all managers or KSP Sanjiwani employee in using computer application; (3) improve ability of all managers or KSP Sanjiwani employee in analyse credit. Cash flow statement based on by SAK ETAP is report that present information that is relevant about acceptance and cash disbursement a economy entity for a accounting period. By use of report arrangement computer application cash flow can be conducted quickly and efficient. To gain P2M activity purpose used by method in cashflow statement arrangement training form, computet application use training, and examining training credit for manager or KSP Sanjiwani employee. It so happens activity phase cconducted consisted from preparation phase, implementation stage andmonitoring stage. From evaluation results that KSP Sanjiwani have can set cash flow statement by use of computer application as well as can analyse credit favorably, with 91%. Pelaksanaan s average score this activity can be categorized useful for KSP Sanjiwani seen from manager s attitude or cooperative employee that play active, have high motivation, want to cooperate and own initiative to activity done. Key words : Cooperative, cash flow statement, computer application, credit analisis 66

1. Pendahuluan Koperasi merupakan badan saha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Keporasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Pembanagunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan untuk penguatan dan perluasan basis usaha, serta peningkatan mutu sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi harus dikelola dengan baik agar dapat bertahan, berkembang, dan usahanya dapat berkelanjutan (going concern). Agar usaha koperasi dapat berkembang dan berkelanjutan maka perlu diperhatikan usaha dalam mempertinggi tingkat efisien yaitu koperasi harus dapat menangani bidang-bidang usahanya dengan biaya atau pengeluaran yang seminimal mungkin., koperasi harus dapat mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan. Informasi akuntansi mengenai biaya atau pengeluaran, modal, kewajiban, suatu koperasi dapat dilihat dalam laporan keuangan. Informasi akuntansi dapat dipergunakan untuk menilai aktivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya serta dipergunakan juga sebagai alat pengambilan keputusan oleh pihakpihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi untuk dasar pengambilan keputusan mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan ini harus dapat dipenuhi melalui pelaporan keuangan yang bersifat umum yang disusun melalui suatu standar yang baku. Dalam buku Evaluasi Pelita V Daerah Tingkat II Buleleng Bali (1989-1993) dinyatakan bahwa hambatan atau permasalahan yang timbul dalampengembangan koperasi berkaitan dengan 4 hal sebagai berikut: (1) Kualitas pengelola. Kurangnya kualitas/kemampuan para pengelola koperasi hingga peluang-peluang usaha sebagai penunjang kemajuan koperasi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. (2) Partisipasi anggota. Kurangnya dukungan para anggota dan masyarakat terhadap perkembangan koperasi tercermin dari rendahnya prakarsa dan keikutsertaannya dalam setiap aktivitas koperasi. (3) Permodalan sendiri. Lemahnya permodalan koperasi terutama modal sendiri hingga koperasi menadi kurang mampu meraih pangsa pasar. (4) Pengawasan. Pengawassebagai salah satu perangkat organisasi koperasi/kud tugasnya bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap jalannya usaha serta organisasi belum dapat berfungsi sebagai mestinya. Dalam Undang-Undang Koperasi No. 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, lebih lanjut dalam undang-uandang tersebut disebutkan bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan tersebut dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pada tanggal 19 Mei 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan mensahkan SAK Entitas tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) yang 67

berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: (a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Menurut SAK ETAP laporan keuangan yang diwajibkan antara lain: Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan. Koperasi merupakan bagian dari entitas tanpa akuntanbilitas public sehingga sudah semestinya menerapkan SAK ETAP. Lebih lanjut dalam SAK tentang akuntansi perkoperasian dinyatakan bahwa bentuk penyajian laporan keuangan koperasi terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Untuk penyajian neraca, komponen-komponennya terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas. Ekuitas terdiri dari simpanan wajib, simpanan pokok, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan dan sisa hasil usha (SHU) belum dibagi. Koperasi yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Koperasi Simpan Pinjam Sanjiwani. KSP Sanjiwani merupakan koperasi yang bersifat spesifik, dimana usaha yang dijalankan hanya boleh satu usaha saja yaitu simpan pinjam. Sampai dengansaat ini koperasi sudah dapat memberikan pelayanan berupa pemberian fasilitas pinjaman kredit berupa kedit harian dan kredit bulanan, mengingat kredit harian yang resikonya cukup tinggi maka kebijakan yang diambil yaitu memperbesar pelayanan fasilitas kredit/pinjaman bulanan bagi anggota dan calon anggota. Namun dalam pemberian kredit tersebut masih ditemuinya adanya kredit yang menunggak sehingga perlu dilakukan analisis kredit awal sebelum kredit diberikan kepada peminjam. Laporan keuangan yang dibuat oleh KSP Sanjiwani hanya meliputi : Neraca, Lajur, Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal/Kekayaan Bersih, sedangkan laporan arus kas belum dapat disusun. Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini melalui pelatihan dan pendampingan adalah kemampuan menyusun laporan arus kas yang dipersyaratkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengenai SAK dengan menggunakan aplikasi komputer dalam penyusunan laporan arus kas, dalam kegiatan usaha dan administrasi, serta melakukan analisis kredit yang maksimal dalam pemberian kredit. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan P2M ini adalah (1) untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menyusun Cash flow statement; (2) untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menggunakan aplikasi komputer; dan (3) untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani dalam menganalisis kredit. 2. Metode Pelaksanaan Pengabdian Metode kegiatan P2M ini dalam bentuk pelatihan penyusunan cashflow statement, pelatihan penggunaan aplikasi komputer, dan pelatihan penganalisaan kredit bagi pengurus atau pegawai KSP Sanjiwani. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terarah maka metode kegiatan yang dilakukan adalah dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap monitoring. Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan meliputi (1) penyiapan berbagai adiministrasi yang mungkin diperlukan; 68

(2) koordinasi dengan KSP Sanjiwani; (3) Penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan Cashflow statement, aplikasi komputer, dan analisis kredi; (4) penyiapan Nara Sumber yang kompeten dan relevan dengan materi yang disiapkan; (5) penyiapan Jadwal pelatihan. Pada tahap implementasi kegiatan yang dilakukan adalah (1) pelatihan penyusunan cash flow statement; (2) pelatihan aplikasi komputer; dan (3) pelatihan cara menganalisis kredit. Sedangkan pada tahap implementasi kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan, pengawasan/ monitoring dan evaluasi terhadap imolementasi kegiatan yang telah disusun. 3. Hasil Dan Pembahasan Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan ini diawali dengan penyiapan berbagai administrasi yang diperlukan antara lain permohonan izin melaksanakan pengabdian masyarakat, koordinasi dengan pengurus dan pegawai KSP Sanjiwani untuk menentukan jadual masing-masing kegiatan, penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan cash flow statement, aplikasi komputer baik Word maupun Excel untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas dan aktivitas usaha koperasi serta materi analisis kredit yang perlu dilakukan dalam pemberian kredit. Peserta Pelatihan dan Pendampingan Peserta pelatihan dan pendampingan kegiatan ini adalah pengurus dan pegawai bagian akuntansi yang mencatat dan menyusun laporan keuangan koperasi. Kegiatan ini berlangsung selama 12 kali pertemuan, dimana koordinasi kegiatan satu kali kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan cash flow statement sebanyak lima kali pertemeuan, pelatihan penggunaan aplikasi komputer sebanyak empat kali pertemuan dan pelatihan analisis kredit dua kali pertemuan, dan kegiatan evaluasi satu kali pertemuan. Materi yang disiapkan pada pelatihan dan pendampingan kegiatan ini meliputi proses penyusunan laporan cash flow statement atau laporan arus kas yaitu pembuatan jurnal, buku besar, laporan neraca, laporan Sisa Hasil Usaha, dan laporan arus kas, materi aplikasi komputer words dan excel, serta materi analisis kredit. Kegiatan pelatihan dan pendampingan kegiatan ini dimulai dari tanggal 8 Mei sampai tanggal 27 Juni 2014. Untuk kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan arus kas (cash flow statemen) yang dilakukan antara lain penyusunan laporan arus, dengan langkah-langkah (1) menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca); (2) menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas beserta kategori perubahannya; dan (3) menentukan arus kas yang dipisaahkan ke dalam tiga klasifikasi, aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas dan menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya. Selanjutnya pendampingan penysunan cash flow statement dengan membantu pegawai koperasi menyiapkan jurnal, buku besar dan laporan keuangan, memverifikasi, memeriksa kebenaran jurnal, buku besar yang sudah dikerjakan. Koperasi membuat format jurnal, buku besar yang jumlahnya lebih dari 30 buku besar yang sesuai dengan reekening atau perkiraan yang ada di neraca koperasi. Pelatihan danpendampingan penggunaan aplikasi komputer diawali dengan melatih pegawai dan pengurus koperasi untuk mencatat keuangan koperasi dalam program excel, dilanjutkan dengan pendampingan membuat format neraca lajur, laporan neraca, laporan laba rugi dalam bentuk excel, memposting angka-angaka yang ada di buku besar di program excel untuk disajikan dalam laporan neracalajur, laporan laba rugi dan neraca. Pelatihan dan pendampingan 69

analisis kredit yang dilakukan dengan menjelaskan konsep 5 C, konsep 7P mempraktekkan konsep 5 C dan menentukan syarat-syarat dalam memberikan kredit. Serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan direncanakan. Setelah dilakukan pelatihan penyusunan laporan cash flos statement, penggunaan komputer dan analisis kredit dilanjutkan dengan evaluasi terhadap laporan cashflow statement yang telah disusun oleh KSP Sanjiwani. Evaluasi ini dilakukan dengan menilai kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan Cash flow statement, penggunaan komputer dan analisis kredit. Sedangkan kebermanfaatan kegiatan dinilai dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Rubrik dan skor rata-rata penilaian penyusunan Cash flow Statement, penggunaan program computer Words dan Excel serta penilaian analisis kredit dapat dilihat pada table 1. Tabel 1 Rubrik Penilaian Penyusunan Cash flow Statement, Penggunaan Program Komputer Words dan Excel serta Penilaian Analisis Kredit. NO DESKRIPSI ITEM SKOR MAKSIMAL SKOR PEROLEHAN (rata-rata) 1 Kemampuan membuat jurnal dengan tept dan benar 100 90 2 Kemampuan membuat buku besar dengan tepat dan benar 100 90 3 Kemampuan menyusun laporan arus kas (cashflow statement) 100 95 dengan tepat dan benar 4 Kemampuan melakukan menggunakan program komputer 100 95 Words dan excel 5 Kemampuan menganalisis kredit dengan tepat dan benar 100 85 JUMLAH SKOR 500 455 Skor Penilaian = 455 X 100% = 91% Dari tabel 1 skor penilaian yang dicapai KSP Sanjiwani adalah 91% yang dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah dapat menyusun Cash flow Statement, penggunaan program computer Words dan Excel serta penilaian analisis kredit dengan baik. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan ini dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Ada empat aspek yang diamati dalam proses pelatihan dan pendampingan kegiatan ini antara lain aspek partisipasi, aspek motivasi, aspek kerjasama, aspek inisiatif. Rubrik dan skor penilaian sikap dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rubrik dan Skor Rata-rata Sikap yang Diamati dalam Proses Pelatihan NAMA PESERTA Aspek Aspek Aspek Aspek Jumlah NO PELATIHAN partisipasi 1-2 motivasi kerjasama inisiatif skor 1 Pengurus dan Pegawai 2 2 2 2 8 KSP Sanjiwani Nilai Sikap = 8 X 100% = 100% 70

Dari penilaian sikap pada tabel 4.2. dapat dikategorikan rata-rata sikap dapat menerima kegiatan ini dengan baik. Dalam Undang-undang Koperasi No. 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, lebih lanjut dalam undang-undang tersebut bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan tersebut dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pada tanggal 19 Mei 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan mensahkan SAK Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awaln yaitu 1 Januari 2010. Standar Akuntabilitas Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: (a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; (b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh penggunaan eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Menurut SAK ETAP laporan keuangan yang diwajibkan antara lain: Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laopran keuangan. Koperasi merupakan bagian dari entitas tanpa akuntabilitas public sehingga sudah semestinya menerapkan SAK ETAP. Lebih lanjut dalam SAK tentang akuntansi perkeoperasian dinyatakan bahwa bentuk penyajian laporan keuangan koperasi terdiri dari neraca,perhitungan hasil usaha, laopran arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Untuk penyajian neraca, komponen-komponennya terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas. Ekuitas terdiri dari simpanan wajib, simpanan pokok, modal penyertaan, modal sumbanga, cadangan dan sisa hasil usaha (SHU) belum dibagi. Melalui pelatihan ini KSP Sanjiwani diberikan cara untuk menyusun laopran arus kas, penggunaan computer untuk menyusun laporan arus kas dan analisi kredit. Kegiatan pelatihan yang di KSP Sanjiwani ini dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang telah dilakukan. Dari evaluasi yang dilakukan dengan menilai kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan Cashflow statement, penggunaan komputer dan analisi kredit. Skor penilaian yang dicapai KSP Sanjiwani adalah 91% yang dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah dapat atau mampu menyusun Cash flow Statement, penggunaan program computer Words dan Excel serta penilaian analisi kredit dengan baik. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan ini juga dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Ada empat aspek yang diamati dalam proses pelatihan dan pendampingan kegiatan ini antara lain aspek partisipasi, aspek motivasi, aspek kerjasama, aspek inisiatif. Dari aspek partisipasi pengurus dan pegawai KSP Sanjiwani selalu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan. Partisipasi aktif tersebut terlihat dari antusiasme dan selalu bertanya apabila mereka belum memahami dan belum bisa mempraktekkan apa yang diajarkan. Dari aspek motivasi dapat dilihat setiap pelatihan dan pendampingan yang dilakukan mereka selalu bersemangat mengikuti pelatihan yang diberikan. Dari aspek kerjasama dapat dilihat dari waktu dan kesempatan yang mereka luangkan untuk kegiatan pelatihan dan pendampingan ini. Dan dari aspek inisiatif dapat dilihat peran aktif pegawai koperasi selalu 71

berkoordinasi dan menanyakan jadwal kegiatan yang akan dilakukan berikutnya. Dari sukap pengurus dan pegawai koperasi ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat bermanfaat bagi KSP Sanjiwani. 4. Penutup Dari hasil dan pembahasan kegiatan pelatihan penyusunan cash flow statement berbasis komputer dan analisis kredit pada KSP Sanjiwani dapat disimpulkan bahwa KSP Sanjiwani sudah mampu menyusun cash flow statement, penggunaan aplikasi komputer dan menganalisis kredit dengan baik, dengan skor ratarata 91%. Kegiatan ini dapat dikategorikan bermanfaat bagi KSP Sanjiwani dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Sikap tersebut dapat dilihat melalui aspek partisipasi, aspek motivasi, aspek kerjasama, dan aspek inisiatif. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan ini dapat disarankan agar KSP Sanjiwani setiap tahun menyusun laporan Cash flow Statement (laporan arus kas) dengan menggunakan aplikasi komputer dan melakukan analisis kredit sebelum memberikan kredit. DAFTAR PUSTAKA Darminto, DP dan Aji Suryo. (2000) Analisis Laporan Keuangan Hotel, Yogyakarta: Andi Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Baridwan, Z. (2000). Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: Penerbit BPFE Kieso, DE dan JJ Weygant. (2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid I (Emil Salim Penerjemah) Jakarta : Erlangga Kieso, DE dan JJ Weygant. (2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid 3 (Herman Wibodo Penerjemah) Jakarta : Erlangga Undang-undang No. 25 Tahun 1992. Tentang Koperasi Undang-undang No. 17 Tahun 2012. Tentang Koperasi 72