Operations Management

dokumen-dokumen yang mirip
Operations Management

Operations Management

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB 2 LANDASAN TEORI

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma


BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB II. Landasan Teori

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Proses Stokastik

Lecture 2 : Teori Antrian

MODEL SISTEM ANTRIAN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: OPTIMASI JUMLAH SERVER BAHAN BAKAR PREMIUM UNTUK MENINGKATKANKUALITAS PELAYANAN DI SBPU

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Unnes Journal of Mathematics

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

Pengambilan Keputusan Manajerial

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

Modul 13. PENELITIAN OPERASIONAL TEORI ANTRIAN. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Tujuan penggunaan teori antrian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II LANDASAN TEORI

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. analisis system antrian dan optimalisasi pelayanan teller bank diantaranya : Tabel 2.1.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

Transkripsi:

Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition

Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris antrian jika belum dilayani, kemudian seorang pelanggan akan meninggalkan sarana pelayanan setelah selesai dilayani

CONTOH ANTRIAN Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing Mahasiswa menunggu registrasi dan pembayaran SPP Penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis Pengendara kendaraan menunggu pengisian bahan bakar Beberapa produk atau komponen menunggu untuk di selesaikan dsb

Stuktur Model Antrian 1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue) 2. Fasilitas pelayanan (service facility) 1 2 Pelanggan masuk Ke dalam sistem antrian Garis tunggu atau antrian s Pelanggan keluar dari sistem antrian Fasilitas Pelayanan STRUKTUR SISTEM ANTRIAN

CONTOH SISTEM ANTRIAN Sistem Garis tunggu atau antrian 1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di landasan 2. Bank Nasabah (orang) Kasir Fasilitas Landasan pacu 3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil 4. Bongkar muat barang Kapal dan truk Fasilitas bongkar muat 5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll 6. Bantuan pengobatan darurat Orang Ambulance 7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan 8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi 9. Skedul sidang pengadilan Kasus yang disidangkan Pengadilan

Komponen sistem antrian 1. Populasi masukan Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian 2. Distribusi kedatangan Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda 3. Disiplin pelayanan Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. prioritas 4. Fasilitas Pelayanan mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia : a. Singlechannel b. multiple-channel 5. Distribusi Pelayanan a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani 6. Kapasitas sistem pelayanan memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem 7. Karakteristik sistem lainnya pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb

Notasi dalam sistem antrian n = jumlah pelanggan dalam sistem Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian 1/µ = waktu rata-rata pelayanan 1/ = waktu rata-rata antar kedatangan S = jumlah fasilitas pelayanan

SINGLE CHANNEL MODEL Model yang paling sederhana yaitu model saluran tunggal atau sistem M/M/1 1. Populasi input tak terbatas 2. Distribusi kedatangan pelanggan potensial mengikuti distribusi poisson 3. Disiplin pelayanan mengikuti FCFS 4. Fasilitas pelayanan terdiri dari saluran tunggal 5. Distribusi pelayanan mengikuti distribusi poisson 6. Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas 7. Tidak ada penolakan maupun pengingkaran

Distribusi Poison Distribusi Poison sering muncul dalam liberature manajemen karena banyak diterapkan dalam bidang itu, misalnya saja, banyaknya pasien yang datang pada jasa pelayanaan puskesmas, banyaknya panggilan telepon selama jam kerja, banyaknya pelanggan yang datang pada jasa pelayan pada bank dan lain-lain. Distribusi Poison sering digunakan untuk menyederhanakan distribusi banyaknya kedatangan, tetapi banyaknya kedatangan tidak terlalu mengikutidistribusi poison. Menurut Sri Mulyono (2002;236), distribusi poison bersifat diskrit kontinyu karena menyangkkut kedatangan per satuan waktu. Menurut Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko (2000;266) distribusi probabilitas poison adalah satu pola-pola kedatangan yang paling umum bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara random. Hal ini terjadi karena distribusi poison menggambarkan jumlah kedatangan per unit bila sejumlah besar variabel-variabel random mempengaruhi tingkat kedatangan.

Distribusi Eksponential Bila kedatangan individu-individu mengikuti distribusi poison, maka waktu antar kedatangan atau interarrival time adalah random dan mengikuti suatu distribusi eksponensial. Menurut Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko (2000;266), distribusi eksponensial adalah waktu antar kedatangan. Handoko (2000;266), distribusi eksponensial adalah waktu antar kedatangan setiap individu bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara random. Menurut Sri Mulyono (2002;236), distribusi eksponensial adalah kontinyu sebab berhubungan dengan waktu pelayanan. Distribusi eksponensial biasa digunakan untuk menyederhanakan distribusi waktu pelayanan, dan waktu pelayanan juga tidak selalu distribusi eksponensial.

Persamaan P 1 P) (1 P P n n 2 - P - 1 P L 3 P - 1 P ) - ( L 2 2 q 4-1 W 5 ) - ( W q 6

Contoh PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1), hitunglah : 1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p) 2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem 3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian 4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) 5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian Fasilitas Pelayanan Kedatangan mobil, 20 per jam Mobil antri menunggu pelayanan s 1 pompa bensin melayani 25 mobil per jam Mobil Keluar SPBU CIARD

Penyelesaian = 20 dan µ = 25 1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan atau p p 20 25 0,80 Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya (1 p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk istirahat, dll 20 2 L 4, atau - 25 20 L p 1- p 0,80 1 0,80 4 Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil yang berada dalam sistem

2 2 3 (20) 400 Lq 3, 20 ( - ) 25(25 20) 125 Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan 4 1 1 1 W 0,20 jam atau 12 menit - 25 20 25 Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit 5 20 20 Wq 0,16 jam atau 9,6 menit ( - ) 25(25 20) 125 Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9,6 menit

MULTIPLE-CHANNEL MODEL (M/M/s) Dalam Multiple-Channel Model, fasilitas yang dimiliki lebih dari satu. Huruf (s) menyatakan jumlah fasilitas pelayanan

Contoh Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per jam. Laporan pihak statistik pasien pada rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi Poisson. Sistem : (M/M/3) = 12 s = 3 µ = 5 p = 12/3(5) = 0,8 Pasien datang (rata-rata 12 pasien per jam) Pasien menunggu ddalam antrian untuk berobat s s s 3 saluran pelayanan 1 team mengobati ratarata 5 pasien perjam Pasien pergi setelah menerma pengobatan Model UGD

µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan p P o P Lq s s-1 n0 n ( ) n! n ( ) n! ( ) s!s s Po ( ) p s!(1- p) 2 n n n -s ( P ( P ( s!(1- o o ), ), ) jika jika s s 0 n ) n s s Wq W Lq Wq L W 1 Lq

Penyelesaian 6(0,04) 0,20(13,824)(0,80) ) 15 12 3!(1- ) 15 12 ( ) 5 12 0,20( s!(1- p) p ) ( P Lq 2 5 2 s o pasien 9,216 0,24 2,21184 Lq menit 46 atau jam 0,768 12 9,216 Lq Wq menit 58 atau jam 0,968 5 1 0,768 1 Wq W 11,62 12(0,968) W L

THANKS