BUKU PANDUAN PSKK PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN KHUSUS IKIP Veteran (IVET) Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
IKIP VETERAN SEMARANG FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Analisis Profesionalitas Guru. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN Jakarta, November 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

Penetapan jumlah sks yang harus ditempuh ditetapkan pada awal semester sebelum registrasi akademik dilakukan.

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

PENGANTAR. Semarang, Januari Rektor. DR. Bambang Triyono, MM.

KEPUTUSAN KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA NOMOR / / 2016 T E N T A N G PEDOMAN UMUM KALENDER PENDIDIKAN KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SEMESTER : VII (tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : KUDUS. Fifti Istiklaili, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

Kata Pengan KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

IV. PERATURAN AKADEMIK

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lampiran Pengumuman Rektor tentang Peogram Beasiswa Doktoral Proyek IDB tahap II

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

PERLINDUNGAN HUKUM PROFESIONALISME GURU

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

SEMESTER : VII (Tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : TAYU. Fifti Istiklaili, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DINAS PENDIDIKAN PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANG

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

SEMESTER : VII (Tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : PECANGAAN. Fifti Istiklaili, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG PERPUSTAKAAN Nomor 43 Tahun 2007

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

Biaya Kuliah Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2014/2015 Program Kelas Karyawan Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

U IVERSITAS AIRLA GGA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Newsletter is a medium of exchange of information from the school to parents. Please contact us at: Phone:

PETUNJUK TEKNIS (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) akan ditetapkan pada awal semester sebelum registrasi akademik dilakukan.

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Kontrak Perkuliahan Pendidikan Pancasila. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019

PENGUMUMAN Nomor: In.06.0/R/PP.00.9/2286/2014. Ketentuan lebih lanjut dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Program Beasiswa IAIN Walisongo.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) akan ditetapkan pada awal semester sebelum registrasi akademik dilakukan.

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

TUJUAN POB ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai : Tata-cara pelaksanaan perkuliahan sebagai pedoman bagi seluruh civitas akademika.

2 (43 sks) (PJKR) atau Pend. Kepelatihan Olahraga (PKO) PGSD Penjas 8 S1 selain PJKR atau PKO 4 (88 SKS)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2014 TENTANG

STANDAR ISI PENDIDIKAN TINGGI BSNP

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN KHUSUS IKIP Veteran (IVET) Semarang Kampus Pusat : Jl. Pawiyatan Luhur IV/17 Semarang Jawa Tengah Telp. 024 8316118 Fax. 024 8316105 E-mail : ikipvet@yahoo.com Website : www.ikip-veteran.ac.id

KATA PENGANTAR Pembangunan pendidikan nasional dilandasi oleh paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui pendidikan menempatkan guru sebagai pendidik professional yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dalam rangka mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa untuk memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik profesional, guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S 1. Pada saat ini masih terdapat sekitar 60% guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik yang dipersyaratkan tersebut. Belum lagi masih banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan ini cukup memprihatinkan, dengan prosentase lebih dari 50% di seluruh Indonesia. Hal ini seharusnya menjadi salah satu titik sentral perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, mengingat semakin maju-nya suatu negara bermula dari pendidikan yang berkualitas, pendidikan yang berkualitas bermuara dari pembelajaran yang berkualitas, pembelajaran yang berkualitas dimulai dari pengajar yang berkualitas pula. Oleh karena terobosan-terobosan dalam rangka untuk meningkatkan kualifikasi akademik dari para guru meski harus dilakukan, mengingat masih adanya niat dari para guru-guru yang belum berkualifikasi S1 tersebut namun terkendala beberapa hal antara lain, waktu yang mereka miliki untuk studi lanjut terbatas sebab hampir seluruh waktunya telah dihabiskan untuk mengajar sekolah, jarak antara tempat tinggal dengan kuliah yang sangat jauh, belum lagi terkendala juga biaya perkuliahan yang mahal. Oleh ii

karena itu dalam rangka berperan dalam meningkatkan pendidikan di tanah air dengan mempersiapkan tenaga-tenaga guru yang memenuhi kualifikasi yang telah diamanatkan undang-undang maka IKIP Veteran ( IVET) Semarang berinisiatif membuka Program Sarjana Kependidikan Khusus ( Program SKK ) berdasarkan SK Rektor No. 044/IKIPVET.H/Q/I/2015 yaitu suatu program yang dirancang untuk membantu para guru yang belum memiliki kualifikasi S1 / yang tidak linier untuk dapat meraih kualifikasi-kualifikasi tersebut dengan beberapa perlakuan-perlakuan Khusus dengan memperhatikan kebijakan rekognisi pengalaman masa lampau ( RPL ) dari para peserta program ini. Selanjutnya dalam rangka untuk melaksanakan program tersebut perlu kiranya di susun buku panduan yang disusun sebagai acuan umum dalam rangka memberikan gambaran pelaksanaan Program Sarjana Kependidikan Khusus yang implementasinya dan operasionalnya diserahkan kepada masing-masing program studi / Jurusan di lingkungan IKIP Veteran Semarang. Terimakasih. Semarang, 12 Januari 2015 Rektor DR. Bambang Triono, MM NIY. 607091963 iii

iv BUKU PANDUAN PSKK

v BUKU PANDUAN PSKK

DAFTAR ISI Cover.. i Kata Pengantar. ii Surat Keputusan Rektor.. iv Daftar Isi.. vi A. Pengertian 1 B. Dasar Pelaksanaan.. 1 C. Persyaratan Menjadi Mahasiswa.. 2 D. Sistem dan Tempat Perkuliahan.. 2 E. Konversi Mata Kuliah dan Pengurangan SKS. 3 F. Metode Perkuliahan dan Ketentuan SKS. 3 G. Biaya Pendidikan.. 5 H. Lain-Lain.. 6 vi

A. PENGERTIAN 1. Adalah program yang diperuntukan bagi para guru dengan basic ijazah DII/III kependidikan/non kependidikan, ijazah S1 Kependidikan/non kependidikan yang ingin melanjutkan /pindah studi ke S1 Kependidikan yang mempunyai waktu dan biaya terbatas 2. Status program Sarjana Kependidikan Khusus ( PSKK ) sama dengan program transfer, namun mendapatkan perlakuan yang sedikit berbeda ( Khusus ) yaitu dengan dengan mendapatkan pengurangan sejumlah SKS dalam konversi mata kuliah dengan melihat status, Rekognisi pengalaman masa lampau ( RPL) dari masing-masing mahasiswa pada program ini yaitu status dan pengalaman sebagai guru ( negeri/swasta ). B. DASAR PELAKSANAAN 1. UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen 2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, 4. PP. No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 5. PERMENDIKBUD No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi 6. Pasal 4 Ayat 2 huruf a PERMENDIKBUD No, 73 tahun 2013 tentang rekognisi pengalaman masa lampau ( RPL ) 7. PERMENDIKBUD Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 8. SK Rektor IKIP Veteran Semarag No. 044/IKIPVET.H/Q/I/2015 tentang Program Sarjana Kependidikan Khusus 1

C. PERSYARATAN MENJADI MAHASISWA 1. Mendaftar sebagai mahasiswa 2. Berbasic ijazah basic ijazah DII/III kependidikan/non kependidikan, ijazah S1 Kependidikan/non kependidikan 3. Menunjukan bukti NUPTK, Peg-ID dan Atau SK guru tetap ( negeri/swasta ). 4. Berstatus sebagai guru ( negeri/swasta ) dan mendapat surat izin belajar pada IKIP Veteran Semarang dari tempat bekerja ( izin dari kepala sekolah ) 5. Jenis kelamin pria dan wanita dengan tidak terbatas pada usia D. SISTEM DAN TEMPAT PERKULIAHAN 1. Sistem perkuliahan Program SKK pada prinsipnya sama dengan kelas regular maupun transfer lainnya namun pelaksanaannya metode dan system perkuliahan fleksibel (dapat dilaksanakan pagi, siang, malam, mingguan, sistem setengah block maupun sistem Full block ) 2. Sistem Pelaksanaan perkuliahannya sepenuhnya di laksanakan oleh jurusan masing-masing dan dibenarkan apabila metode perkuliahan didasarkan atas musyawarah untuk mencari kesepakatan metode dan waktu perkuliahan antara program studi/ jurusan dengan peserta program SKK ( mahasiswa ). 3. Prinsip perkuliahan sesuai standar operasional prosedur ( SOP ) Perkuliahan IKIP Veteran Semarang yaitu antara 12 hingga 14 tatap muka ( pertemuan ). 4. Tempat perkuliahan WAJIB di kampus IKIP Veteran Semarang jalan Pawiyatan Luhur IV/17 Semarang. 5. Pelaksanaan perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya Tidak diperbolehkan hari minggu dan hari libur nasional. 2

E. KONVERSI MATA KULIAH DAN PENGURANGAN SKS 1. Semua mahasiswa peserta Program Sarjana Kependidikan Khusus ( PSKK ) sebelum mengikuti perkuliahan wajib terlebih dahulu melakukan konversi mata kuliah 2. Pelaksanaan dan jenis-jenis pengakuan matakuliah yang dapat di konversi sepenuhnya di serahkan pada program studi/ jurusan masing- masing 3. Pelaksanaan konversi mata kuliah menjadi tanggung jawab ketua jurusan/ Program studi masing-masing 4. Pengurangan jumlah SKS berlaku - Maksimal 20 SKS bagi peserta yang telah memiliki NUPTK - Maksimal 10 SKS bagi mereka yang memiliki Peg-ID - Maksimal 5 SKS bagi mereka yang memiliki SK Guru tetap ( negeri/swasta ) dengan minimal masa kerja minimal 2 tahun F. METODE PERKULIAHAN DAN KETENTUAN SKS 1. Metode perkuliahan Program Sarjana Kependidikan Khusus berdasarkan azaz fleksibilitas ( berdasarkan kesepakatan program studi/jurusan dengan mahasiswa ) namun dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 2. Apabila metode perkuliahan seperti kelas regular ( Perkuliahan dilaksanakan dalam tiap hari baik pagi, siang maupun malam ) maka ketentuan SKS yang dapat diambil mahasiswa dalam tiap semesternya adalah maksimal 24 SKS ( berlaku ketentuannya ). 3. Apabila metode perkuliahan mingguan, sistem setengah blok dan atau sistem full Block maka ketentuan SKS yang dapat diambil mahasiswa dalam semesternya maksimal 18 SKS. 4. Metode perkuliahan mingguan ( kuliah dilaksanakan dengan memilih satu, dan atau dua hari saja dalam satu minggu ) pemilihan 3

hari kuliah berdasarkan kesepakatan program studi/jurusan dengan mahasiswa. 5. Metode perkuliahan sistem setengah blok ( kuliah dilaksanakan dengan memilih minimal 6 hari perkuliahan tahap I dan minimal 6 hari perkuliahan tahap II beberapa minggu dan atau beberapa bulan ). dengan terdapat jeda waktu dalam a. 6 hari perkuliahan tahap I HARI ACARA KETERANGAN Senin s/d Sabtu Perkuliahan aktif Kuliah tiap hari Maksimal 14 jam tiap hari, Rata-rata 6-8 mata kuliah tiap hari Maksimal 18 SKS 1 SKS setara 50 menit ( Pemilihan masa kuliah tahap I berdasarkan kesepakatan program studi/jurusan dengan mahasiswa ) b. 6 hari perkuliahan tahap II HARI ACARA KETERANGAN Senin s/d sabtu Perkuliahan aktif Kuliah tiap hari Maksimal 14 jam tiap hari, Rata-rata 6-8 mata kuliah tiap hari Maksimal 18 SKS tiap mahasiswa 1 SKS setara 50 menit ( Pemilihan masa kuliah 4

tahap II berdasarkan kesepakatan program studi/jurusan dengan mahasiswa ) 6. Metode perkuliahan sistem Full blok ( kuliah dilaksanakan dengan memilih minimal 12 hari perkuliahan ) HARI ACARA KETERANGAN Senin s/d sabtu Perkuliahan aktif Kuliah aktif minggu ke I ( pertama ) Kuliah tiap hari Maksimal 14 jam tiap hari, Rata-rata 6-8 mata kuliah tiap hari Maksimal 18 SKS tiap mahasiswa 1 SKS setara 50 menit ( Pemilihan masa kuliah untuk minimal 12 hari berdasarkan kesepakatan program studi/jurusan dengan mahasiswa) Minggu Istirahat Tidak Ada Kegiatan Akademik Senin s/d sabtu Perkuliahan aktif Kuliah aktif minggu ke II ( dua ) G. BIAYA PENDIDIKAN Biaya pendidikan Program Sarjana Kependidikan Khusus ( PSKK) adalah sama dengan program Transfer yaitu sebagai berikut : 5

No Jurusan SPI SPP BOP 1 PTM Otomotif 3.000.000 1.500.000 1.500.000 2 PTIK 3.000.000 1.250.000 1.250.000 3 P.Ekonomi 2.000.000 1.250.000 1.250.000 4 P.Sejarah 2.000.000 1.250.000 1.250.000 5 P.Geografi 2.000.000 1.250.000 1.250.000 6 P.PKN 2.000.000 1.250.000 1.250.000 7 P.BK 3.000.000 1.250.000 1.250.000 8 PG-PAUD 3.000.000 1.250.000 1.250.000 9 P. Matematika 3.000.000 1.250.000 1.250.000 10 P.IPA 3.000.000 1.250.000 1.250.000 Keterangan : 1. SPI dibayar sekali selama studi, dapat diangsur dua kali dalam setahun 2. Biaya Pendaftaran mahasiswa baru Rp. 250.000. ( dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) 3 Biaya Konversi Mata Kuliah Rp. 250.000 ( dua Ratus Lima Puluh Ribu rupiah ) 4 Biaya tersebut berlaku untuk penerimaan mahasiswa Baru 2014/2015 ( biaya untuk tahun-tahun berikutnya dapat sewaktu-waktu berubah ) H. LAIN-LAIN 1. Penerimaan dan Pendaftaran mahasiswa Program Sarjana Kependidikan Khusus ini diselenggarakan 2 ( dua ) kali dalam setahun ( semester gasal dan genap ) 2. Waktu penerimaan dan pendaftaran mahasiswa baru mengacu pada kalender akademik IKIP Veteran Semarang yaitu mengikuti jadual 6

penerimaan dan pendaftaran mahasiswa Transfer dalam setiap semester dan setiap tahunnya. 3. Kuota minimal tiap kelas 20 ( dua puluh ) mahasiswa 4. Disediakan RUSUNAWA IKIP Veteran Semarang selama masa perkuliahan 5. Prinsip terselenggaranya program Sarjana Kependidikan Khusus ini adalah diperuntukan untuk membantu bagi para guru dengan basic ijazah DII/III kependidikan/non kependidikan, ijazah S1 Kependidikan/non kependidikan yang ingin melanjutkan /pindah studi ke S1 Kependidikan yang mempunyai waktu terbatas maka waktu diselenggarakan dalam waktu terbatas yaitu selama 3 tahun dan akan di tutup pada tahun 2017. 7