BAB V PENUTUP. Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan. kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dan saran untuk penelitian sejenisnya. maka dapat ditariklah suatu kesimpulan, yaitu :

BAB V. Kesimpulan, Diskusi Dan Saran. hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis lainnya.

"#% tahun untuk membuka diri dan melakukan pemulihan bagi kesehatannya, subjek AA sudah 5 tahun hidup sebagai ODHA dan masih berusaha untuk memaafkan

BAB I PENDAHULUAN. muncul melalui proses evaluasi masing-masing individu terhadap kehidupannya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling dinanti-nantikan. Pada pasangan yang sulit memiliki anak, segala

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dian Lidriani, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selayaknya mendapatkan perhatian utama baik dari pemerintah maupun. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

Usia yang Tinggal di Panti Werdha

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari masa prenatal sampai datangnya masa kematian. Setiap masa

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena melajang pada era modern ini menjadi sebuah trend baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy. Nama : Sharen Ruth Christianty NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dianggap sebagai masa topan badai dan stres, karena remaja telah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 6 agama yang diakui negara yaitu Islam, Kristen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

Lampiran 1. Verbatim. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa dimana peserta didik bergaul, belajar dan

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Psikologis. Ryff (1989) mendefinisikan kesejahteraan psikologis adalah sebuah kondisi

BAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru honorer akan diberhentikan dari status kepegawaiannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Individu yang merasakan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keadaan disabilitas yang adalah keterbatasan fisik, kecacatan baik fisik maupun mental, serta berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Psychological Well Being pada Jurnalis yang Pernah Meliput di Daerah Konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Kontek Penelitian (Latar Belakang masalah) kalanya sedih, dan ada kalanya marah. Sehingga seringkali timbul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran

GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA NARAPIDANA KASUS MUTILASI SKRIPSI

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Carol D. Ryff merupakan penggagas teori Psychological well-being.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebahagiaan merupakan salah satu kajian dalam psikologi positif.

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam dan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan manusia,

menilai kondisi kehidupannya saat ini dengan melihat jarak antara posisi kehidupannya saat ini dengan kehidupan yang diinginkan. Dalam hal ini bisa di

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini untuk mendapatkan pekerjaan sangat sulit contohnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Indonesia merupakan negara hukum. Hal itu dibuktikan melalui Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

Kesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab II ini akan menjelaskan Psychological well-being, dimensidimensi

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Difabel atau kecacatan banyak dialami oleh sebagian masyarakat, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. perspektif besar mengenai psychological well being yang diturunkan dari dua

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh karyawan lebih dari sekedar kegiatan yang berhubungan dengan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap pasangan yang telah menikah tentu saja tidak ingin terpisahkan baik

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN...i. KATA PENGANTAR.ii. ABSTRAK..v. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR DIAGRAM.xi. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. hambatan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Akan

BAB II LANDASAN TEORI. Bradburn (1969 dalam Ryff, 1989) membedakan psychological

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung

BAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan

BAB V PENUTUP. orang lain, memiliki otonomi, dapat menguasai lingkungan, memiliki. tujuan dalam hidup serta memiliki pertumbuhan pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang secara sistematis diarahkan pada suatu tujuan. Proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daripada psikologis yang berfungsi positif (Ryff, 1989).

BAB I PENDAHULUAN. ini, hal ini dapat kita temui di berbagai negara. Dari negara maju seperti Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu, akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap individu pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis lainnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Gambaran Psychological Well Being Berdasarkan pada hasil wawancara dan observasi pada masingmasing subjek, peneliti menemukan bahwa adanya keunikan atau kekhasan pada kelima subjek. Kelima subjek mengungkapkan bahwa memiliki keinginan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, baik untuk keluarga, teman, sahabat maupun orang terdekat lainnya. Melalui wirausaha inilah subjek perlahan bisa membantu banyak orang, mulai dari memberikan pekerjaan sampai memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Kelima subjek mengungkapkan bahwa dengan membantu orang sekitar menjadi bentuk kebahagiaan yang dapat dirasakan oleh subjek sendiri.keunikan atau kekhasan yang ditemukan dari kelima subjek adalah adanya perubahan terbesar setelah menjadi wirausahawan. Kelima subjek mampu menerima dirinya secara baik. Mereka dapat menerima masa lalu mereka sebagai pelajaran yang positif. Seperti subjek 1, subjek 3 dan subjek 5 memiliki pengalaman masa lalu yang buruk tetapi tetap bisa melihatnya dari sisi yang positif. Untuk subjek 2 168

dan subjek 4 selalu menerima apapun yang ada dalam kehidupannya, ketika mengalami peristiwa yang buruk akan dijadikan pembelajaran untuk kedepannya agar tidak terulang lagi. Hubungan kelima subjek dengan orang-orang terdekat berjalan dengan baik. Masing-masing subjek mendapatkan dukungan dari orang terdekat mereka seperti keluarga, teman, dan sahabat. Kelima subjek memiliki orang yang sangat dekat dengan mereka. Orang terdekat mereka menjadi tempat berbagi cerita mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh subjek. Kondisi psychological well being kelima subjek pada dimensi otonomi atau kemandirian memiliki tingkat kemandirian yang baik. Dari masing-masing subjek mampu mengatur hidup mereka sendiri secara mandiri tanpa harus bergantung dengan orang lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil keputusan untuk masalah yang sedang dihadapinya. Meskipun pada subjek 1 dan subjek 2 masih memikirkan kembali akan adanya ketidak setujuan dari orang-orang sekitar. Di dalam lingkungan kelima subjek tergolong baik. Kelima subjek dapat menentukan lingkungan yang baik untuk diri mereka sendiri. Selain itu kelima subjek juga mampu mengenali dan menghindari lingkungan yang memberikan pengaruh buruk untuk mereka. Dalam menyikapi tuntutan sosial subjek 1, subjek 3 dan subjek 5 masih ingin mengikuti tuntutan lingkungan selama itu baik untuk dirinya. Sedangkan subjek 2 169

dan subjek 4 tidak akan memperdulikan tuntutan lingkungannya seperti apa. Kondisi psychological well being pada setiap subjek dalam penelitian ini memiliki keunikan yang berbeda-beda. Dimana hal tersebut dapat dilihat pada penghayatan masing-masing subjek dalam menerima dirinya secara positif, dukungan sosial dan hubungan yang dekat, kemandirian dalam menentukan kehidupannya pada masing-masing subjek, kemampuan memilih lingkungan yang baik dan menyikapi tekanan lingkungan, memiliki tujuan hidup dan terakhir adalah adanya keinginan dalam diri agar semakin berkembang ke arah yang lebih baik. 5.1.2 Faktor yang mempengaruhi psychological well being Faktor yang berkaitan dengan psychological well being yang peneliti temukan adalah adanya dukungan sosial dari orang terdekat subjek. Kelima subjek mendapatkan dukungan sosial dari teman, sabahat dan keluarga. Dukungan ini berupa perasaan positif yang diberikan orang terdekat pada subjek, sehingga subjek merasa dicintai dan dihargai oleh orang-orang sekitarnya. Dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang terdekat adalah dukungan mengenai keputusan yang dibuat oleh subjek. Salah satunya adalah keputusan subjek untuk menjadi wirausahawan. Sehingga dukungan ini memberikan efek positif pada diri subjek sendiri seperti semakin terciptanya hubungan yang dekat antara subjek dengan orang sekitar. 170

Melalui dukungan sosial ini juga subjek mampu menerima dirinya sebagai seorang wirausahawan. Tidak hanya itu dukungan ini juga membuat subjek semakin ingin terus mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Melalui dukungan positif yang diberikan oleh orang sekitarnya, subjek merasa bahwa hal tersebut adalah kekuatan tersendiri bagi subjek untuk terus mengembangkan usahanya lebih besar lagi. 5.2 Diskusi Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat terlihat bahwa setiap subjek memiliki gambaran psychological well being yang berbeda-beda. Mungkin hal ini dipengaruhi dengan adanya perbedaan usia dari masing-masing subjek. Ryff dan Singer (1996) menemukan bahwa beberapa dimensi kesejahteraan psikologis, seperti penguasaan lingkungan dan otonomi cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi cenderung mengalami penurunan ketika lanjut usia, sedangkan dimensi selanjtunya adalah penerimaan diri tidak mengalami perubahan pada pertumbuhan usia. Hal ini bisa dilihat pada subjek 1, subjek 3 dan subjek 5 yang mampu mengatur hidup secara mandiri. Ketiga subjek ini pun sudah bisa menghidupi keluarga mereka masing-masing dari hasil usaha yang mereka jalankan sendiri. Pada subjek 2 dan subjek 4 memiliki gambaran dimensi kemandirian yang berbedabeda baik dalam pengaturan diri secara mandiri maupun dari cara pengambilan keputusan. 171

Selain itu adanya juga pemberian arti hidup dari masing-masing subjek. Penelitian yang dilakukan oleh Ryff (1989) menemukan bahwa pengalaman hidup tertentu dapat mempengaruhi kondisi psychological well being seseorang. Pengalaman hidup yang dialami tergantung dari cara individu mengevaluasi atau mempersepsi peristiwa hidup yang dialaminya sebagai pandangan yang positif, negatif atau netral. Ketiga subjek pada penelitian ini seperti subjek 1, subjek 3, dan subjek 5 memiliki pengalaman masa lalu yang masing-masing dari mereka memiliki pemaknaan yang berbeda mengenai masa lalu tersebut. Peneliti menemukan bahwa sikap subjek pada pengalaman masa lalu tersebut mempengaruhi pemaknaan mengenai kehidupan yang dijalani sekarang. Dengan adanya pemberian makna hidup ini memberikan pengaruh pada gambaran kemandirian dan penerimaan diri yang baik dari ketiga subjek tersebut. Selain kedua hal yang sudah disebutkan diatas, diskusi lain yang menjadi perhatian pada penelitian ini adalah adanya dukungan sosial yang diterima oleh masing-masing subjek. Dukungan sosial yang didapatkan oleh subjek berupa perasaan positif seperti perhatian, perasaan dicintai dan juga perasaan dihargai. Hal ini mempengaruhi kondisi subjek pada dimensi pertumbuhan pribadi dan juga hubungan positif dengan orang lain. Dukungan yang diterima oleh subjek adalah mengenai keputusan menjadi seorang wirausahawan. Dukungan sosial ini memberikan rasa percaya pada diri subjek bahwa keputusan yang diambilnya adalah 172

keputusan yang benar. Dukungan sosial ini diterima oleh subjek dari teman, keluarga dan sahabat terdekat, dukungan sosial juga membuat kondisi psychological well being subjek yang baik. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 1. Saran Teoritis Peneliti menyadari bahwa banyaknya keterbatasan pada waktu yang dimiliki untuk melakukan penelitian, sehingga masih banyak yang belum sempurna. Maka dari itu peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis dengan wawancara dan observasi yang lebih mendalam. Agar pada penelitian selanjutnya lebih terlihat penghayatan subjek terhadap kehidupannya sebagai seorang wirausahawan. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan tehnik probing yang jauh mendalam agar banyak yang bisa digali dari kehidupan subjek penelitian sendiri. 2. Saran Praktis 173 Untuk para wirausahawan pemula atau orang-orang yang baru saja merintis usahanya bahwa yang terpenting adalah adanya penerimaan diri yang baik dari sisi positif maupun negatif. Hal ini bisa membantu untuk dikemudian hari untuk menjalankan kehidupan yang jauh lebih baik dimasa yang akan datang. Selain itu adanya dukungan sosial dari orang

orang sekitar juga sangat mempengaruhi jalannya usaha seseorang. Adanya hubungan positif yang baik sangat diperlukan untuk seorang wirausahawan, karena akan banyak sekali menemukan orang banyak dan bahkan menemui orang-orang baru setiap harinya. Penghayatan seseorang terhadap pertumbuhan pribadi sangat berpengaruh dalam mengembangkan usaha yang jauh lebih baik. Agar para pengusaha dapat juga mengenali potensi dan memiliki prinsip hidup yang akan mempengaruhi pada kegiatan usaha mereka dimasa yang akan datang. 174