BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yuli Dayanti, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dicermati dengan seksama sejak manusia dilahirkan hingga menjelang ajalnya

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu. manusia bangsa tersebut tidak lepas dari peran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu lembaga atau perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab, wewenang dan sasaran tersendiri. Akan tetapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini akan dikemukakan mengenai A) Kesimpulan; B) Implikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi antara lain financial/modal,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan (education) adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Faktor penggerak organisasi yang paling utama adalah sumber daya

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bagian ini berisi mengenai analisis implementasi pendidikan life

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

Konsep dan Administrasi Manajemen. Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Apakah benar Candi Prambanan selesai dalam satu malam? Afid Burhanuddin, M. Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

2014 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. penggerak pendidikan Islam berlomba lomba memberikan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wildan Karim AnggaPerbata, 2013

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga yang terorganisir dan dijalankan untuk. menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang terjadi sudah bersifat global dan adanya perubahan-perubahan

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan potensi daerah dan peserta didiknya. peraturan perundang-undangan di atas sudah diatur bahwa pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu segi penopang kehidupan yang penting. Perhatian terhadap pendidikan sangat diutamakan dalam kehidupan, namun bukanlah hal yang mudah bagi seseorang atau lembaga untuk melaksanakan pendidikan. Keberhasilan manajemen akan menjadi barometer keberhasilan pendidikan sendiri. Dalam kehidupan berkeluarga, berorganisasi, bermasyarakat, dan bernegara, manajemen merupakan upaya yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Pendidikan yang merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia sudah semestinya mendapat perhatian penting dalam hal manajemennya. Menurut Sondang P. Siagian (1985, hlm. 2) manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Kemampuan tersebut dimiliki oleh individu maupun kelompok untuk mengatur organisasi agar dapat mencapai tujuan. Setiap petugas pendidikan baik formal maupun non formal tidak hanya terlibat dalam kegiatan pendidikan secara profesional, tetapi dalam kegiatan manajemen yang mengharuskan mereka untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam menyusun perencanaan, pengorganisasian, mengkoordinasikan serta mengawasi agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan pendidikan. Fungsi manajemen Menurut George R. Terry meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),

pengawasan (controlling). Senada dengan apa yang diutarakan George R. Terry tentang fungsi manajemen, mengingat kondisi perkembangan globalisasi saat ini, lembaga pendidikan harus menekankan fungsi pengawasan (controlling) sebagai rangkaian akhir dari fungsi manajemen yang perlu mendapatkan perhatian khusus, karena secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Seperti yang telah diungkapkan oleh Johnson (Nur Aedi, 2014, hlm. 4) pengawasan ialah sebagai fungsi sistem yang melakukan penyesuaian terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan sistem hanya dalam batas-batas yang dapat ditoleransi. Menurut Pidarta (1988, hlm. 168) artinya pengawasan sebagai kendali performan petugas, proses, dan output sesuai dengan rencana, kalaupun ada penyimpangan hal itu diusahakan agar tidak lebih dari batas yang dapat ditoleransi. Lembaga pendidikan harus dikelola secara profesional, sehingga tujuan pendidikan dapat tecapai. Salah satu lembaga pendidikan yang perlu dikelola secara profesional adalah pondok pesantren. Pondok pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan saja tetapi juga sebagai lembaga penyiar agama islam. Pondok pesantren memiliki banyak kelebihan dan keunikan dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal. Pendidikan agama yang ditanamkan dalam pondok pesantren dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tidak hanya mencerdaskan santri tetapi juga mendidik dalam hal moral maupun spiritual Pondok pesantren pada hakekatnya adalah suatu lembaga yang memiliki fungsi yang beragam. Menurut Azra (dalam Khusnuridlo dan Masyud, 2003, hlm.6) ada tiga fungsi pondok pesantren, yaitu: (1) sebagai lembaga pendidikan yang melakukan transfer ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai

islam, (2) sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial, dan (3) sebagai lembaga kegamaan yang melakukan rekayasa sosial. Salah satu pondok pesantren bernama Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut perlu mendapat perhatian khusus dalam bidang pengawasan pendidikan, dikarenakan berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan permasalahan pada Pondok Pesantren Darul Arqam yaitu pada bidang pengawasan dan pengendalian masih terdapat kelemahan. Kelemahan itu terletak pada sistemnya atau pada pelaksananya, seperti pembina dan penjaga keamanan serta terletak pada manajemennya, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini harus dicermati secara saksama, kelemahan dalam pengawasan dan pengendalian tidak akan terjadi apabila kinerja maupun kegiatan yang dilakukan di dalam lembaga baik, sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti pengawasan pendidikan dengan fokus kepada pengawasan manajerial seperti apa yang diterapkan dalam lembaga pendidikan yaitu Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut Seperti yang diungkapkan oleh Nur Aedi (2014, hlm. 6) pengawasan pendidikan merupakan salah satu tahapan dalam manajemen pendidikan yang memiliki peranan penting. Tanpa pengawasan, pelaksanaan kegiatan tidak terkendali, memungkinkan terjadinya penyimpangan sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai. Penelitian mengenai masalah sistem pendidikan khususnya di pondok pesantren telah banyak dilakukan oleh para peneliti dahulu. Penelitian mengenai permasalahan di Pondok Pesantren antara lain dilakukan oleh Mohammad Iqbal Zakaria tahun 2014 dengan judul Perilaku Kepemimpinan Kiai Dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes Jawa Tengah. Penelitian tersebut dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana perilaku kepemimpinan kiai

yang berorientasi tugas dalam penyelenggaraan pendidikan dan bagaimana perilaku kepemimpinan yang berorientasi hubungan dalam penyelenggaraan pendidikan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kiai cenderung direktif dengan cara mendefinisikan peran dan memerintahkan tentang apa, bagaimana, kapan, dan dimana Assatidz atau bawahan melaksanakan tugasnya. Komunikasi yang terjadi hanya satu arah yaitu dari Kiai yang memberi perintah kepada Assatidz yang menerima perintah. Adapun perilaku kepemimpinan Kiai yang beorientasi hubungan cenderung dominan pada perilaku memberi dukungan dan mengembangkan, sedangkan untuk perilaku memberikan pengakuan masih kurang implementasinya. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh M.Yusuf Hamdani 2009 dengan judul penelitian Manajemen Pendidikan Pesantren (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Di Krapyak Wetan Yogyakarta). Penelitian tersebut mengungkapkan permasalahan mengenai bagaimana penerapan manajemen pendidikan pada Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al- Muhsin di Krapyak Wetan Yogyakarta, faktor faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapan manajemen pendidikan pada Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin di Krapyak Wetan Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin sudah menerapkan manajemen pendidikan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan, tetapi masih belum optimal. Dalam penerapan manajemen pendidikan tersebut ada faktor-faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor-faktor yang mendukung penerapan adalah adanya dukungan dari seluruh warga pondok, tersedianya fasilitas yang memadai, adanya kerjasama dengan instansi terkait, adanya kesamaan visi dan loyalitas warga pondok, pengembangan SDM, serta laporan dari masing-masing bidang dan teguran

langsung sebagai tindakan preventif. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat meliputi perbedaan persepsi, pengasuh kurang fokus mengelola pondok, perbedaan latar belakang, keterbatasan personil, tata kerja yang masih tumpang tindih, masalah rekrutmen, kaderisasi, rendahnya gaji, dan pengawasan yang belum optimal. Manajemen pendidikan memiliki peran penting agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Meskipun Pondok Pesantren Darul Arqam sudah dapat merumuskan sistem pengelolaan pendidikannya secara modern, akan tetapi penerapan mengenai manajamen pengawasan pendidikannya masih belum optimal. Dalam pelaksanannya masih terdapat hambatan hambatan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai manajemen pengawasan pendidikan di Pondok Pesantren dengan mengambil judul Implementasi Manajemen Pengawasan Pendidikan Pondok Pesantren : Studi Deskriptif Pengawasan Manajerial Pada Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara menetapkan standar kinerja sebagai langkah yang dilakukan di dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut? 2. Bagaimana cara mengukur kinerja sebagai langkah yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut?

3. Tindakan perbaikan seperti apa yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut? C. Fokus Penelitian Fokus penelitian disusun berfungsi untuk memberikan arahan yang jelas mengenai aspek dan topik-topik penting yang akan diteliti. Adapun fokus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penetapan standar kinerja sebagai langkah yang dilakukan di dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut 2. Pengukuran kinerja sebagai langkah yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut 3. Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut

2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai : a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penetapan standar kinerja yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengukuran kinerja yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. c. Untuk mengetahui tindakan perbaikan yang dilakukan dalam implementasi manajemen pengawasan pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk berbagai pihak, baik secara teoritis maupun praktis di lapangan. 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai implementasi manajemen pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya mengenai implementasi manajemen

pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut b. Bagi pesantren, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pihak Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut dalam pentingnya implementasi manajemen pengawasan pendidikan (studi deskriptif pengawasan manajerial) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. F. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan pembaca dan melihat dan memahami isi dari laporan penelitian ini, peneliti mengurutkan sistematikanya, sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi BAB II BAB III BAB IV BAB V : Kajian Pustaka, dan Asumsi Penelitian, berisi konsep-konsep dan teori-teori yang melandasi penelitian yang dilakukan, yang diperoleh dari buku dan sumber-sumber lain yang mendukung. : Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian serta komponen-komponen penelitiannya. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif : Hasil Penelitian dan Pembahasan, memuat pengolahan atau analisis data beserta pembahasan atau analisis hasil temuan di lapangan dengan pemaparan dan pembahasan data yang disajikan : Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.