Modul ke: 13 Yoanita Fakultas PSIKOLOGI TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG Eliseba, M.Psi Program Studi Psikologi
HANS EYSENCK Dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait Semua tingkah laku dipelajari dari lingkungan Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan Eysenck menemukan dan mengelaborasikan tiga tipe. Masingmasing tipe merupakan kumpulan dari 9 trait, sehingga semuanya ada 27 trait.
Type: Organisasi di dalam individu yang lebih umum. Kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas. Trait: Kumpulan habitual response yang saling berkaitan dan memiliki persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen. Habitual Response: Specific response yang dilakukan secara berulang ulang. Tingkah laku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip. Specific Response: Tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian tertentu. Sehingga sangat spesifik.
Dimensi TYPE Eysenck, yakni: 1. Ekstraversi (E) Konsep Eysenck mengenai ekstraversi mempunyai sembilan sifat sebagaimana ditunjukkan oleh trait - trait di bawahnya: outgoing Lively Active Assertive sensation seeking carefree dominance venture some Dan introversi adalah kebalikan dari trait ekstraversi, yakni: pendiam pasif banyak berpikir penurut hati-hati stabil
Neurotisisme (N) Trait dari neurotisisme adalah: Anxious Depressed Guilt feeling Low self esteem Tension Irrational Moody Emotional
Psikotisme (P) Orang yang skor psikotisisme-nya tinggi memiliki trait: Aggressive Cold Egocentric Impersonal Impulsive Antisocial Un emphatic Creative Tough-minded Sebaliknya orang yang skor psikotisismenya rendah memiliki trait: Hangat Penuh perhaitan Akrab Tenang Sangat sosial Empatik Kooperatif Sabar
Eysenck melaporkan beberapa penelitian yang menemukan bukti dasar genetik dari trait neurotik, seperti gangguan kecemasan, histeria, dan obsesif-kompulsif. Orang yang skor neurotiknya tinggi sering mempunyai kecenderungan reaksi emosional yang berlebihan dan sulit kembali normal sesudah emosinya meningkat. Orang bisa saja mendapat skor neurotisisme yang tinggi tetapi tetap bebas dari simpton gangguan psikologis. Menurut Eysenck, N yang tinggi lebih rentan untuk terdorong mengembangkan gangguan neurotik dibanding skor N yang rendah, ketika menghadapi situasi yang menekan.
Orang yang variabel psikotismenya tinggi tidak harus psikotik, tetapi mereka mempunyai predisposisi untuk mengidap stress dan mengembangkan gangguan psikotik. stress rendah skor P yang tinggi mungkin masih bisa berfungsi normal stress yang berat orang menjadi psikotik
RAYMOND CATTELL Reduksi ciri kepribadian utama Allport (di) atas 4,000 171 Kebanyakan dengan penghapusan ciri luar biasa dan mengkombinasikan karakteristik umum. Berikutnya, Cattell menilai suatu contoh besar individu untuk ciri berbeda 171 ini. Kemudian, menggunakan suatu teknik analisis faktor, ia mengenali terminologi berhubungan erat dan mengelompokkan daftar nya menjadi 16 ciri kepribadian kunci. Menurut Cattell, ini 16 ciri adalah sumber dari semua kepribadian manusia inventori Enambelas Daftar pertanyaan Faktor Kepribadian (16Pf).
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifatsifat (traits) yang kompleks dan terdiferensiasi Traits Sifat (trait) merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu struktur mental, suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi: untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifatsifat (traits) yang kompleks dan terdiferensiasi Traits Sifat (trait) merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu struktur mental, suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi: untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.
BIG FIVE Big Five didapat melalui prosedur statistik yang disebut analisis faktor. Big five trait factors dikemukakan oleh Goldberg dan dikaitkan dengan studi tentang ciri kepribadian. Robert (Jeff) McCrae dan Paulus Costa kemudian pengembangan alat ukur berupa skala inventori dari dimensi big five Goldberg.
Extraversion: Ciri ini meliputi karakteristik seperti sifat dapat dirangsang, keramahan, banyak bicara, ketegasan, dan sejumlah ekspresi emosional Agreeableness: Dimensi Kepribadian ini meliputi atribut seperti kepercayaan, azas mengutamakan orang lain, kebaikan, kasih sayang, dan lain prosocial perilaku. Conscientiousness: dimensi ini meliputi tingkat keprihatinan tinggi dengan dorongan/gerakan mengendalikan dan perilaku goal-directed. Mereka yang tinggi tingkat ketelitian cenderung untuk terorganisir dan ingat akan detil Neuroticism: Individu tinggi ciri ini cenderung mengalami ketidakstabilan emosional, ketertarikan, kemurungan, sifat lekas marah, dan kesedihan Openness to experience: Ciri ini menonjolkan karakteristik seperti imajinasi dan pengertian yang mendalam, dan mereka yang tinggi ciri ini juga cenderung mempunyai minat yang luas.
Kebiasaan: Kurang lebih umum (sifat atau trait paling umum), respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif. Contoh: Humming ketika mendengarkan musik, membaca dengan bersuara. Sikap: lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu. Tipe: Abstraksi / pengelompokan sifat-sifat; mementingkan keajegan / keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe menyembunyikan (sifat) keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan.
Terima Kasih Yoanita Eliseba, M.Psi