TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan. Menurut Mangkunegara (2005) manajemen adalah suatu

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terus-menerus mendorong manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadikannya sebagai insal kamil, manusia utuh atau kaffah. Hal ini dapat terwujud

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul dari perubahan konteks sosio-ekonomi, politik dan budaya. Konteks ini

Psikologi Kepribadian I Trait Factor Theories

BAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kepribadian Pola perilaku Memberikan karakter pada Pemikiran seseorang sepanjang waktu Motif dalam berbagai Emosi situasi berbeda relatif stabil

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain dilakukan tes psikologi. Salah satu pengukuran yang dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya,

BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI PSYCHOLOGICAL ADJUSTMENT. Weiten dan Lloyd (2006) menyebutkan bahwa psychological adjustment

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan hidup, terkadang orang akan merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Wade dan Tavris (2007: 194) menyebutkan bahwa kepribadian

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana

BAB I PENDAHULUAN. kerugian terjadi ketika dua belah pihak yang terlibat tidak dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lazimnya dilakukan melalui sebuah pernikahan. Hurlock (2009) menyatakan

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tiap elemen bangsanya sulit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang kebutuhan dan keinginan seseorang serta menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, yaitu merupakan penyakit AIDS,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepribadian. konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku-perilaku (Pervin & Cervone, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai customer service. Customer service ini berfungsi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. beban penyakit global dan lazim ditemukan pada masyarakat negara maju maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan jumlah total cara-cara di mana seorang individu beraksi atas

BAB I PENDAHULUAN. relawan yang nantinya akan diterjunkan ketika Indonesia memasuki masa tanggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sekelompok (peer group) serta kurangnya kepedulian terhadap masalah kesehatan.

Psikologi Kepribadian I

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. penelitian yang dilakukan meliputi teori karakter kepribadian, teori kepribadian

Tes Inventory. Pengertian tes Eysenck, Proses Asesmen, Aspek yang diukur. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk koping, regulasi mood, dan pertahanan psikologis ( Gross, 1998). Regulasi

BAB II. meningkatkan fungsi konstruktif konflik. Menurut Ujan, dkk (2011) merubah perilaku ke arah yang lebih positif bagi pihak-pihak yang terlibat.

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa dilihat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

BAB II LANDASAN TEORI. Logoterapi ditemukan dan dikembangkan oleh Victor E. Frankl, seorang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Umum Cattell. Nama : Ligar Gumelar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan

Gambaran Kepribadian Dosen-Tetap pada Universitas Swasta Terbaik di Indonesia

Kepribadian, Emosi & Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. kanker di negara-negara berkembang. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 3 Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. publik harus bersikap independen terhadap berbagai kepentingan.

BAB I. Pendahuluan. mendapatkan pekerjaan, sehingga hal tersebut memberi kesempatan mereka yang tidak

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Kepemimpinan seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2016 PREDIKSI TINGKAT KEMATANGAN EMOSIONAL SESEORANG MELALUI AKTIVITAS DI MEDIA SOSIAL TWITTER MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

SATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATAKULIAH: PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2 KODE MATAKULIAH/SKS = IT /3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan orang lain dalam

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS

BAB I PENDAHULUAN. Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti

Tes Inventori. Scoring dan Intrepretasi DISC MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 03

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 7 PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. menjalin relasi sosial. Kebutuhan individu untuk. membangun relasi sosial meningkat seiring bertambahnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ancaman bahaya kebakaran (Kidokoro, 2008; Sufianto dan Green, 2011). Kota

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai suami dan istri dengan tugasnya masing-masing. Pada keluarga

KEPRIBADIAN OLEH : JOKO PURWANTO FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERSONALITY : OVERVIEW. Novia sinta R

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB V PENUTUP. 1. Seluruh faktor faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap stres

BAB I PENDAHULUAN. masa pernikahan. Berbagai harapan mengenai keinginan memiliki anak pun

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan- kepercayaan

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA. dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi sekaligus individualis bagi

Transkripsi:

Modul ke: 13 Yoanita Fakultas PSIKOLOGI TRAIT FACTOR THEORY EYSENCK, CATTELL, GOLDBERG Eliseba, M.Psi Program Studi Psikologi

HANS EYSENCK Dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait Semua tingkah laku dipelajari dari lingkungan Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan Eysenck menemukan dan mengelaborasikan tiga tipe. Masingmasing tipe merupakan kumpulan dari 9 trait, sehingga semuanya ada 27 trait.

Type: Organisasi di dalam individu yang lebih umum. Kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas. Trait: Kumpulan habitual response yang saling berkaitan dan memiliki persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen. Habitual Response: Specific response yang dilakukan secara berulang ulang. Tingkah laku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip. Specific Response: Tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian tertentu. Sehingga sangat spesifik.

Dimensi TYPE Eysenck, yakni: 1. Ekstraversi (E) Konsep Eysenck mengenai ekstraversi mempunyai sembilan sifat sebagaimana ditunjukkan oleh trait - trait di bawahnya: outgoing Lively Active Assertive sensation seeking carefree dominance venture some Dan introversi adalah kebalikan dari trait ekstraversi, yakni: pendiam pasif banyak berpikir penurut hati-hati stabil

Neurotisisme (N) Trait dari neurotisisme adalah: Anxious Depressed Guilt feeling Low self esteem Tension Irrational Moody Emotional

Psikotisme (P) Orang yang skor psikotisisme-nya tinggi memiliki trait: Aggressive Cold Egocentric Impersonal Impulsive Antisocial Un emphatic Creative Tough-minded Sebaliknya orang yang skor psikotisismenya rendah memiliki trait: Hangat Penuh perhaitan Akrab Tenang Sangat sosial Empatik Kooperatif Sabar

Eysenck melaporkan beberapa penelitian yang menemukan bukti dasar genetik dari trait neurotik, seperti gangguan kecemasan, histeria, dan obsesif-kompulsif. Orang yang skor neurotiknya tinggi sering mempunyai kecenderungan reaksi emosional yang berlebihan dan sulit kembali normal sesudah emosinya meningkat. Orang bisa saja mendapat skor neurotisisme yang tinggi tetapi tetap bebas dari simpton gangguan psikologis. Menurut Eysenck, N yang tinggi lebih rentan untuk terdorong mengembangkan gangguan neurotik dibanding skor N yang rendah, ketika menghadapi situasi yang menekan.

Orang yang variabel psikotismenya tinggi tidak harus psikotik, tetapi mereka mempunyai predisposisi untuk mengidap stress dan mengembangkan gangguan psikotik. stress rendah skor P yang tinggi mungkin masih bisa berfungsi normal stress yang berat orang menjadi psikotik

RAYMOND CATTELL Reduksi ciri kepribadian utama Allport (di) atas 4,000 171 Kebanyakan dengan penghapusan ciri luar biasa dan mengkombinasikan karakteristik umum. Berikutnya, Cattell menilai suatu contoh besar individu untuk ciri berbeda 171 ini. Kemudian, menggunakan suatu teknik analisis faktor, ia mengenali terminologi berhubungan erat dan mengelompokkan daftar nya menjadi 16 ciri kepribadian kunci. Menurut Cattell, ini 16 ciri adalah sumber dari semua kepribadian manusia inventori Enambelas Daftar pertanyaan Faktor Kepribadian (16Pf).

Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifatsifat (traits) yang kompleks dan terdiferensiasi Traits Sifat (trait) merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu struktur mental, suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi: untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.

Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifatsifat (traits) yang kompleks dan terdiferensiasi Traits Sifat (trait) merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu struktur mental, suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi: untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.

BIG FIVE Big Five didapat melalui prosedur statistik yang disebut analisis faktor. Big five trait factors dikemukakan oleh Goldberg dan dikaitkan dengan studi tentang ciri kepribadian. Robert (Jeff) McCrae dan Paulus Costa kemudian pengembangan alat ukur berupa skala inventori dari dimensi big five Goldberg.

Extraversion: Ciri ini meliputi karakteristik seperti sifat dapat dirangsang, keramahan, banyak bicara, ketegasan, dan sejumlah ekspresi emosional Agreeableness: Dimensi Kepribadian ini meliputi atribut seperti kepercayaan, azas mengutamakan orang lain, kebaikan, kasih sayang, dan lain prosocial perilaku. Conscientiousness: dimensi ini meliputi tingkat keprihatinan tinggi dengan dorongan/gerakan mengendalikan dan perilaku goal-directed. Mereka yang tinggi tingkat ketelitian cenderung untuk terorganisir dan ingat akan detil Neuroticism: Individu tinggi ciri ini cenderung mengalami ketidakstabilan emosional, ketertarikan, kemurungan, sifat lekas marah, dan kesedihan Openness to experience: Ciri ini menonjolkan karakteristik seperti imajinasi dan pengertian yang mendalam, dan mereka yang tinggi ciri ini juga cenderung mempunyai minat yang luas.

Kebiasaan: Kurang lebih umum (sifat atau trait paling umum), respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif. Contoh: Humming ketika mendengarkan musik, membaca dengan bersuara. Sikap: lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu. Tipe: Abstraksi / pengelompokan sifat-sifat; mementingkan keajegan / keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe menyembunyikan (sifat) keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan.

Terima Kasih Yoanita Eliseba, M.Psi