HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah masa dewasa muda. Pada masa ini ditandai dengan telah tiba saat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa sebagai bagian dari kelompok remaja akhir terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil survei yang dilakukan Hotline Pendidikan dan Yayasan Embun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap

BAB I PENDAHULUAN. dengan wanita yang bertujuan untuk membangun kehidupan rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan psikologis individu. Pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

Perkembangan Sepanjang Hayat

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari )

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, antara pria dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup tanpa berelasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan romantis. Hubungan romantis (romantic relationship) yang juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari hubungan

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan hal yang umumnya akan dilalui dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia,

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam sejarah manusia, belum. ditemukan seorang manusia yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang menuntut manusia untuk berpikir dan berperilaku selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu tugas perkembangan seorang individu adalah

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN (ATTACHMENT) DAN INTIMACY PADA MAHASISWA YANG BERPACARAN. : Elfa Gustiara NPM : : dr. Matrissya Hermita, M.

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang melaju sangat pesat dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun. Pada masa ini, orang-orang mencari keintiman emosional dan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Indonesia semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Cinta. kehilangan cinta. Cinta dapat meliputi setiap orang dan dari berbagai tingkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KETERTARIKAN ANTAR PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. perih, mengiris dan melukai hati disebut unforgiveness. Seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. pada rentang usia tahun mulai membangun sebuah relasi yang intim

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. struktur nilai dan norma-norma pada masyarakat. Salah satunya, terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Santrock, 2000) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan untuk berteman. Dalam berelasi, masing masing individu

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS CINTA DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB V HASIL PENELITIAN. 1. Rekap Tema dan Matriks Antar Tema

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting mempengaruhi kesehatan psikologis suatu individu. Ketika individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting.

FOKUS PEMBAHASAN DAYA TARIK INTERPERSONAL PENGANTAR 4/3/2008

BAB II LANDASAN TEORI. Perselingkuhan merupakan suatu pelanggaran kepercayaan. Hal ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Abraham Maslow (1970) dalam Hergenhanh (1980) mengatakan bahwa. tinggi. Abraham Maslow (1970) dalam Hergenhanh (1980) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

SELF & LOVE AND BAB 8 IDENTITY ELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

INTIMASI PADA PRIA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN JARAK JAUH BEDA KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan orang lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI Modul ke: Fakultas Psikologi Macam-macam hubungan antar pribadi, hubungan dengan orang belum dikenal, kerabat, hubungan romantis, pernikahan, masalah-masalah dalam hubungan pribadi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

Hubungan antar pribadi Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal atraction.

Hubungan dengan orang yang belum dikenal Ketika akan menjalin hubungan antar pribadi, akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal attraction. INTERPERSONAL ATTRACTION Baron dan Byrne (2006) menjelaskan bahwa interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain, dimana penilaian ini dapat diekspresikan melalui suatu dimensi

Konteks penilaian ini adalah dalam melakukan hubungan antar pribadi. Dimensi dimaksud memuat lima tingkat interaksi, yaitu strong liking, mild liking, neutral, mild dislike, dan strong dislike.

Tingkat Interaksi Kategori Evaluasi Contoh Interaksi Strong liking Teman (Friend) Menghabiskan waktu bersama, merencanakan pertemuan Mild liking Teman dekat (close acquaintance) Menikmati interaksi ketika bertemu

Neutral Mild dislike Teman biasa (superficial acquaintance) Penganggu (annoying acquaintance) Saling mengenal satu sama lain dan saling menyapa Memilih untuk menghindari interaksi Strong Dislike Tidak diinginkan (Undesirable) Menghindari kontak secara aktif

Dalam melakukan hubungan antar pribadi, ada tiga faktor yang mempengaruhi evaluasi, penilaian atau ketertarikan interper-sonal (interpersonal attraction), yakni: Faktor Internal Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation). Kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan di mana seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan,, saling mendukung, dan konformitas.

Sebuah penemuan (dalam Baron & Byrne, 2008) menunjukkan bahwa orang asing akan lebih menyukai, jika kita mengucapkan kalimat positif, umpamanya Kamu memiliki anjing yang bagus dibandingkan kalimat negatif Dimanakah kamu menemukan anjing yang buruk itu?. Contoh ungkapan kalimat positif dan negatif tersebut, menunjuk-kan bahwa jika kita membuat orang lain senang ketika kita berjumpa dengannya, maka interaksi akan lebih mudah terjalin.

Faktor eksternal Faktor Kedekatan (proximity) Kita cenderung menyukai orang yang wajahnya biasa kita kenali dibandingkan dengan orang yang wajahnya tidak kita kenal. Daya Tarik Fisik Dalam hubungan antar pribadi, orang cenderung memilih berinteraksi dengan orang yang menarik dibandingkan dengan orang yang tidak atau kurang menarik.

Hubungan Romantis CINTA Cinta akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Stenberg mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga dimensi, yaitu hasrat (passion), keintiman (intimacy) dan komitmen/keputusan (commitment/decision).

1. Hasrat Dimensi ini menekankan pada intensnya perasaan yang muncul dari daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang mengalami ketertarikan fisik secara nyata, selalu memikirkan orang yang dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata secara intens saat bertemu, mengalami perasaan indah seperti melambung ke awan,

2. Keintiman Dimensi ini tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional jika kedua pihak saling mengerti, terbuka dan saling mendukung, serta bisa bicara apapun tanpa merasa takut ditolak.

3. Komitmen/keputusan Pada dimensi komitmen/keputusan, seseorang berkeputusan untuk tetap bersama dengan seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen dapat bermakna mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan tetap langgeng, melindungi hubungan tersebutdari bahaya, serta memperbaiki bila hubungan dalam keadaan kritis.

Faktor Individual yang mempengaruhi cinta Attachment Style Terdapat tiga jenis Attachment Style yang sering dikaikan dengan close relationships, yaitu secure, avoidant, dan anxious atau ambivalent. Orang yang secure akan menyatakan bahwa ia merasa nyaman dalam keintiman emosional dan memiliki ketergantungan tertentu. Orang yang avoidant tidak menyukai ketergantungan dan kedekatan, sedangkan orang yang anxious atau ambivalent terlihat terikat dengan posesif.

Usia Usia merupakan faktor yang mengecoh karena biasanya berhubungan dengan pengalaman dan latar belakang. Semakin bertambah usia seseorang, mereka umumnya memiliki hubungan yang sudah lama dan lebih behubungan secara keseluruhan.

Jenis Kelamin Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki kesamaan ketika jatuh cinta. Pria lebih cenderung dismissing daripada wanita, namun perbedaannya sangat kecil. Wanita lebih intens dan impulsif dalam merasakan emosi.

PERNIKAHAN Pernikahan adalah hubungan pria dan wanita yang diakui secara social, yang ditunjukkan untuk melegalkan hubungan seksual, melegitimasi membesarkan anak, dam membangun pembagian peran diantara sesama pasangan Pernikahan adalah sebuah komitmen yang serius antarpasangan, dan dengan mengadakan pesta pernikahan, berarti secara sosial diakui bahwa saat itu pasangan telah resmi menjadi suami istri.

Faktor Kepuasan Pernikahan Anak Komunikasi yang terbuka Ekspresi perasaan secara terbuka Saling percaya Tidak adanya dominasi pasangan Hubungan seksual yang memuaskan Kehidupan social

Tempat tinggal Penghasilan yang cukup Keyakinan beragama Dan hubungan dengan mertua dan ipar

Masalah dalam Hubungan interpersonal 1. CEMBURU Cemburu merupakan respon terhadap ketidaksetiaan partner, baik ketidaksetiaan yang bersifat actual maupun yang dibayangka. Cemburu muncul ketika seseorang terancam akan kehilangan hubungan yang penting oleh rival dan berhubungan erat dengan perasaan, seperti takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, perasaan dikhianati, merasa ditolak, terancam, dan kesepian

Penyebab Cemburu 1. Penyebab eksternal : disebabkan oleh tingkah laku pasangan yang terlihat tertarik, baik secara emosianal maupun seksual pada orang lain dibandingkan terhadap pasangannya sendiri. 2. Faktor internal : biasanya menjadi penyebab seseorang cemburu terhadap pasangannya adalah harga diri seseorang, yaitu seberapa bergantung individu terhadap pasangannya.

Perselingkuhan Vaughan (2003) : perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan primernya. Retnaningtyas (2008) : keterlibatan emosional atau seksual dimana tindakan tersebut terjadi diluar dari hubungan utama dan terjadi pelanggaran oleh salah satu pihak mengenai kepercayaan dan atau norma yang telah disepakati

Perselingkuhan secara Kontinuitas Serial affair : bentuk perselingkuhan yang tidak melibatkan emosi mendalam, berbentuk one night stand ataupun beberapa kali selingkuh. Daya tarik dari hubungan ini adalah untuk seks dan kesenangan. Flings affair : memiliki cirri yang sama dengan serial affair tetapi bedanya flings affair dapat bertahan untuk beberapa bulan dan biasanya perselingkuhan tersebut tidak melibatkan komitmen pada pasangan seksual.

Romantic love affair Hubungan ini sangat penting dan pasangan akan memikirkan bagaimana perselingkuhan tersebut akan menyatu dengan kehidupan mereka. Kebanyakan dari mereka berfikir apakah mereka akan mengakhiri perselingkuhan atau justru bercerai dari pasangan dan menikahi pasangan selingkuhannya. Semakin lama perselingkuhan tersebut berlanjut, maka hubungan tersebut akan semakin serius. sangat terikat secara emosional.

Long term affair Perselingkuhan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, bahkan kemungkinan berasal dari salah satu pasangan selama masa pernikahan berlangsung. Hubungan ini memiliki kesamaan dengan romantic love affair, yaitu pasangan merasa

Faktor penyebab perselingkuhan 1. Kurangnya perhatian (tidak memenuhi harapan) 2. Variasi seksual 3. Untuk kesenangan 4. Companionship dengan wanita lain 5. Kepuasan akan tantangan 6. Meresa tertarik denga lawan jenis 7. Memanfaatkan kesempatan yang ada

8. Keinginan untuk melanggar sesuatu yang dilarang 9. Kebosanan akan pernikahan 10. Pasangan tidak lagi menarik secara fisik 11. Ketidaksiapan dalam menerima perbedaan dan keunikan masing-masing.

Dampak Psikologis Perselingkuhan 1. Identitas diri yang hilang, artinya seseorang yang mengetahui pasangannya berselingkuh akan merasa dibohongi dan berpikir bahwa apa yang selama ini dilakukannya tidak ada artinya, 2. Hilangnya perasaan istimewa, kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya tidak memiliki kepercayaan diri.

3. Hilangnya harga diri, seseorang akan menjadi nekat mau melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan anda dengan pasangan. 4. Hilangnya kendali pada pikiran dan tubuh, serta dengan tergila-gila ingin mengetahui detai kejadian yang mendorong terjadinya perselingkuhan.

5. Memiliki pemikiran obsesif dan bersikap posesif terhadap pasangan dengan terus memantau dan mencurigai pasangan. 6. Keyakinan religius, merasa bahwa hidupnya ditinggalkan oleh tuhan. 7. Kondisi lain yang tragis juga dapat muncul yaitu hilangnya tujuan dan kemauan untuk hidup. Keinginan untuk mengakhiri hidup