Sekolah Dasar adalah satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
sistem komunikasi, dan trasportasi yang canggih. Karena itu setiap negara

Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Persepsi guru tentang sistem pengembangan karier dan motivasi

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. peduli pada pembangunan sektor pendidikan. Menurut Kurniadin (2012:206)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. deskriptif kuantitatif didapat pokok-pokok kesimpulan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan

baik dari segi proses maupun hasilnya. Apalagi, dewasa ini Indonesia berada

melaksanakan tugas. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa wujud

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Hasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa kesimpuian

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

meningkatkan dan menindaklanjuti hasil penelitian ini. Oleh karena itu,

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

perdagangan internasional, arus informasi dan canggihnya alat-alat

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Ketiga lembaga

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

pengelolaan sekolah dasar yang bermutu, merupakan profit

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 50 NOMOR 50 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

.BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI. kepala sekolah terhadap kemampuan professional guru. berpengaruh terhadap kemampuan professional guru.

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analaisisnya, yaitu berkenaan dengan penyelenggaraan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

yang ada sangat tergantung pada kualitas dan kreativitas pengajar di

komunikasi, dan faktor pembinaan administratif yaitu pembinaan terhadap

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB V. Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pelaksanaan Supervisi Klinis oleh Kepala Sekolah yang dilaksanakan di SMK

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. signifikan (F=7,595 dan p<0,01) dengan sumbangan efektif secara bersamasama

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya manajemen. Menurut Siswanto, manajemen adalah proses perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Transkripsi:

BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dan analisa dari hasil pengolahan data yang dilakukan, serta pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Bahwa peningkatan kualitas pendidikan khususnya di sekolah dasar, merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Sekolah Dasar adalah satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan di Sekolah Dasar, mempunyai peran yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan di Sekolah Dasar. Karena berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja guru, banyak ditentukan oleh kualitas pembinaan kepala sekolah. 232

233 1. Peiaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah. Pembinaan merupakan aktivitas peningkatan kualitas yang multidimensional, bersifat pelestarian, perbaikan, pembaharuan, serta pengembangan. Dimana pembinaan tersebut akan berhasil dengan baik apabila kepala sekolah tersebut, mempunyai keterampilan untuk melaksanaan pembinaan. Keterampiian yang hams dimiliki oleh setiap kepala sekolah dalam melaksanaan pembinaan adaiah keterampilan manajerial, keterampilan teknis, dan keterampilan hubungan kemanusiaan. Dalam kenyataannya, keterampilan manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung, adaiah : 12,25% sangat kurang, 21,57% kurang, 32,6% cukup, 20,83% baik, dan 12,75% sangat baik. Dari aspek yang diamati dalam keterampilan manajerial tersebut kepala sekolah kurang melaksanakan monitoring aktivitas guru, rendahnya upaya untuk memotivasi dan mengembangkan kemampuan gum, sedangkan kepemilikan visi,perencanaan kegiatan sekolah, serta pengorganisasian sekolah pada umumnya cukup baik. Keterampilan teknis yang dimiliki oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung adalah : 23,29% sangat kurang, 21,32 % kurang, 25,25% cukup, 15,2% baik, dan 14,94% sangat baik.

234 Dari aspek yang diamati dalam keterampilan teknis kepala sekolah dasar, yakni menentukan tujuan pengajaran, merencanakan pengajaran, mengobservasi kelas, pengelolaan belajar mengajar, penyeleksian sumber pengajaran, menentukan metoda mengajar.serte memilih tehnik evaluasi, pada umumnya karena kesibukannya kepala sekolah kurang dapat memberikan contoh keterampilan teknis, bahkan untuk pembinaan yang berkaitan dengan keterampilan tersebut diserahkan kepada pengawas sekolah dasar, kecuali dalam hal mengadakan sarana. Keterampilan hubungan kemanusiaan yang dimiliki oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung, adalah : 10,3% sangat kurang, 20,1% kurang, 26,47% cukup, 24,5% baik, dan 18,63% sangat baik. Pada umumnya aspek komunikasi dan kerjasama sudah cukup baik, akan tetepi dalam aspek merespon perbedaan individual, memimpin interaksi, dan memecahkan konflik belum mencapai terafyang baik. 2. Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar. Guru Sekolah Dasar merupakan faktor dominan dan paling penting dalam proses pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar. Oleh karena itu guru dituntut untuk mempunyai kompetensi dasar yang diperlukan sebagai pendidik dan pengajar.

235 Kompetensi sebagai penyatuan kemauan dan kemampuan guru sekolah dasar, tercermin dalam kinerja yang ditunjukkan oleh guru yang bersangkuten dalam melaksanakan tugasnya mengelola kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian kualitas kinerja gum sekoiah dasar, sangat ditentukan oleh kompetensi dasar yang harus dimilki oleh setiap guru, yakni personal competency, profesional competency, dan sociaal competency. Personal competency yang dimiliki oleh gum-guru sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung adalah : 18,7% sangat kurang, 18,38% kurang.25,74% cukup, 22,05% baik, dan 15,13% sangat baik. Dari aspek yang diteliti pada kemampuan pribadi guru sekolah dasar, ternyata aspek komitmen terhadap tugas, motivasi kerja, sudah cukup baik, akan tetepi pada aspek kreativitas dan disiplin kerja masih periu pembinaan. Profesional competency, atau kemampuan pofesional guru-gum sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung dalam melaksanakan tugasnya, adalah 16,73% sangat kurang, 27,02% kurang, 27,20% cukup, 18,75% baik, 10,3% sangat baik. Dari aspek yang diteliti pada kemampuan profesi guru, yakni pemahaman kurikuium, merencanakan pengajaran, penguasaan materi, pengelolaan kelas, pengelolaan kegiaten belajar mengajar, penggunaan

236 metoda mengajar, penggunaan alat peraga, serta penggunaan tehnik evaluasi, kurang pembinaan terutama pembinaan kepala sekolah.karena kesibukan dan pemahaman kepala sekolah yang keliru, menyebabkan pembinaan kemampuan profesional guru diserahkan kepada pengawas sekolah dasar, atau melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Sociaal Competency, ateu kemampuan sosial yang dimiliki oleh gum-guru sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung, adalah : 7,35% sangat kurang, 19,61% kurang, 24,5% cukup, 26,48% baik, 22,06% sangat baik. Pada umumnya aspek-aspek yang diamati dalam kemampuan sosial guru, terutama komunikasi dan kerjasama sudah baik, bahkan cenderung sangat baik, akan tetepi aspek afeksi ateu perhatian terhadap siswa masih dirasakan kurang. 3. Pengaruh Pembinaan Kepala Sekolah terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri. Berdasarkan perhitungan Spearman Congelation Coeficient, melalui perangkat lunak SPSS Ver 6.2, dapat diketahui bahwa : a. Ada korelasi yang positif dan signifikan, sebesar 0,6665 antara variabel Pembinaan Kepala Sekolah Dasar, dengan variabel Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar, dengan koefisien determinasi sebesar 44,43%.

237 Dengan demikian dapat dlbuktikan bahwa hipotesis yang diajukan, yakni; "Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala sekolah dengan kualitas kinerja guru sekolah dasar negeri", dapat diterima. Hal ini berarti meningkat atau menurunnya kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung, 44,43% ditentukan oleh pembinaan yang dilakukan oleh kepaia sekolah. Hal ini membuktikan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dasar negeri di Kotamadya Bandung sudah dapat dikatakan efektif. karena dapat meningkatkan kuaiitas kinerja guru-gum yang dipimpinnya. b. Efektivitas kinerja ditentukan oleh tiga sumber utama, yakni sumber dari individu sendiri, sumber dari organisasi, dan sumber dari lingkungan eksternal. Pembinaan oleh kepala sekoiah adalah salah satu sumber dari organisasi, sedangkan sumber dari individu sendiri, yang berupa latar belakang kemampuan intelektual, kemampuan psikologis dan fisiologis, serta sumber dari lingkungan eksternal yang berupa kondisi keluarga, ekonomi, politik, hukum, nilai sosial, periu dikaji lebih lanjut, sampai sejauh mana kontribusinya terhadap peningkatan kualitas kinerja guru sekoiah dasar. c. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampiian manajerial kepala sekoiah dengan kualitas kinerja guru sekolah dasar

238 sebesar 23,05%. Artinya meningkat atau menurunnya kuaiitas kinerja guru-guru sekoiah dasar di Kotamadya Bandung 23,05% ditentukan oleh keterampiian manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah. d. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan teknis yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan kualitas kinerja guru sekolah dasar.hal ini dapat diartikan, bahwa meningkat ateu menurunnya kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar di Kotamadya Bandung 11,89% ditentukan oleh keterampilan teknis yang dimiiki oleh kepaia sekoiah. e. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan hubungan kemanusiaan yang dimiiki oleh kepala sekolah dengan kualitas guru sekoiah dasar.hal ini berarti, bahwa meningkat atau menurunnya kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar di Kotamadya Bandung.26,76% ditentukan oleh keterampilan hubungan kemanusiaan yang dimiiki oleh kepala sekolah dasar. f. Untuk dapat meningkatkan kuaiitas kinerja guru-guru sekolah dasar di Kotamadya Bandung, periu ditingkatkan pula keterampilan kepala sekolah dalam melaksanakan pembinaan. g. Penyebab dari kekurang mampuan kepala sekolah negeri di Kotamadya Bandung dalam melaksanakan pembinaan terhadap guru-guru yang dipimpinnya, antara lain disebabkan oleh :

239 1) Terialu banyaknya tugas yang dibebankan kepada kepaia sekolah dasar negeri, baik yang berkenaan dengan tugas-tugas keteta usahaan, maupun tugas-tugas yang berkenaan dengan eksistensi sekolah dasar yang berada diantara Departemen dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2) Kepala sekolah dasar negeri di Kotemadya Bandung, tidak mempunyai otonomi penuh daiam mengelola sekolah dasar yang dipimpinnya, karena penyelenggaraan sekolah dasar negeri berada diantara Departemen dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dijalankan terutama oleh instruksi-instruksi melalui surat keputusan dan perpanjangan aparatyang bersangkutan. 3) Tidak adanya batesan tanggung jawab dan wewenang yang jelas yang menyangkut peran kepala sekolah dasar negeri sebagai supervisor untuk melaksanakan pembinaan kegiatan belajar mengajar terhadap guru-guru sekolah dasar yang dipimpinnya. 4) Mekanisme pengangkaten kepala sekolah dasar yang tidak menunjukkan selektifitas kearah kualitas kemampuan kepala sekolah dasar itu sendiri.

240 B. REKOMENDASi Berdasarkan kesimpulan, penulis mengemukakan rekomendasi bagi peiaksanaan pembinaan oieh para kepala sekolah dasar di Kotamadya Bandung, dalam upayanya meningkatkan kuaiitas kinerja guru-guru yang dipimpinnya, sebagai berikut: 1. Periu adanya tenaga administratif di sekolah dasar untuk membantu kepaia sekolah dasar negeri dalam hal keteta usahaan, sehingga kepala sekolah dasar mempunyai banyak waktu untuk melaksanakan pembinaan terhadap guru-guru yang dipimpinnya. t 2. Untuk dapat mewujudkan visinya, kepala sekolah dasar periu merasa dan bertindak sebagai penguasa tunggal yang positif di sekolah yang dipimpinnya. Disamping berpedoman pada peraturan-peraturan yang telah ada, kepala sekolah dasar periu menciptakan kiat-kiat yang tepat untuk mengatasi rintangan yang mungkin muncul dalam mewujudkan visi tersebut. Selain hal itu dengan otonomi yang dimilikinya, kepala sekolah dapat leiuasa membina guru sesuai dengan kebutuhan di sekolahnya.karena pembinaan guru hendaknya diselenggarakan berdasarkan kebutuhan dasar yang dirasakan oleh guru itu sendiri. 3. Diperiukan suatu analisis jabatan pengawas dan kepala sekoiah dasar yang jelas dan tegas, sehingga pengawas dan kepaia sekolah tidak

A 24 merasa gamang dalam melaksanakan pembinaan terhadap guru-guru sekolah dasar. Struktur tugas periu ditentukan dengan jelas, jadwal kerja tidak tumpang tindih, kegiatan sekoiah dibuat teratur dan sistematis, serta bertujuan ateu mengarah, sehingga kepaia sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan penuh semangat. 4. Periu adanya seleksi yang ketat dalam pengangkaten jabaten kepala sekolah, melalui berbagai aspek penilaian yang diperiukan untuk jabaten kepala sekolah. Selanjutnya sebelum diangkat calon kepaia sekolah yang iulus seleksi diwajubkan untuk mengikuti program iatihan khusus, dimana melalui program latihan ini diharapkan kepala sekolah memiliki berbagai kompetensi profesional yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah.

MO C. PENUTUP Demikianlah pembahasan, penyimpuian dan rekomendasi dibuat penuiis, dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi peiaksanaan keterampilan kepala sekoiah dasar dalam hal pengembangan pembinaan profesional yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja guru-guru sekolah dasar. Terakhir penulis panjatkan puji syukur kepada Allah Swt, atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga karya ini terseiesaikan. Alhamduliliah. vt>,