BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia persaingan produk impor dan produk dari Usaha Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan. Judul yang saya angkat dalam rangka perancangan Tugas Akhir ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB I. Pendahuluan. I. 1 Latar Belakang

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan membangun pertanian. Kedudukan Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB II DATA DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata yang dapat menarik perhatian para wisatawan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan melestarikan alam. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.1 Latar Belakang. (Sumber: Badan Pusat Statistik) Sumber : Annual Report PTPN VIII Tahun Tabel I. 1 Perkembangan Ekspor Teh di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia mulai dari makanan berat sebagai makanan pokok sehari-hari, hingga beragam makanan ringan yang kerap dijadikan oleh-oleh khas dari suatu daerah sebagai penunjang potensi wisata yang ada. Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki industri kuliner terbesar kedua setelah Provinsi DKI Jakarta mempunyai banyak daerah yang memproduksi makanan ringan khas, salah satu daerahnya adalah Kecamatan Rancabali di Kabupaten Bandung. Dulunya Kecamatan Rancabali masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ciwidey sehingga saat ini Kecamatan Rancabali masih dikenal dengan daerah wisata Ciwidey. Banyak wisatawan berkunjung ke daerah wisata Ciwidey karena disana terdapat obyek wisata alam seperti Kawah Putih, Situ Patenggang, Pemandian Air Panas Cimangu, Bumi Perkemahan Ranca Upas, Water Park Ranca Walini, dan kebun-kebun wisata strawberry petik sendiri yang menjadikan desa-desa di sekitar obyek-obyek wisata alam tersebut menjadi potensial dalam segi ekonomi. Hal ini dikarenakan Jalan Raya Ciwidey-Rancabali yang menjadi jalan utama menuju dan kembali dari obyek wisata alam tersebut melintasi Kecamatan Rancabali. Dari lima desa yang ada di Kecamatan Rancabali yaitu Desa Alamendah, Desa Cipelah, Desa Indragiri, Desa Patengan, dan Desa Sukaresmi terdapat salah satu desa terluas yang memiliki perkebunan buah strawberry dan pengolahan makanan ringan berbahan dasar buah strawberry yaitu Desa Alamendah dimana sekitar 45% penduduk Kecamatan Rancabali bermukim disini. Desa Alamendah berjarak sekitar 40 km atau ditempuh selama 2 jam perjalanan dengan mobil dari pusat kota Bandung. Desa ini terkenal akan perkebunan buah strawberrynya di kalangan wisatawan dari dulu hingga sekarang. Dahulunya Desa Alamendah merupakan desa penghasil teh dan sayur mayur yang dijual langsung secara segar, namun saat sayuran dirasa kurang menguntungkan dan terjadinya penurunan 1

harga sayuran maka pada tahun 1997 masyarakat mulai beralih ke perkebunan buah strawberry dan marak pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2006 merupakan awal mula diolahnya buah strawberry menjadi beragam olahan makanan ringan, didasari pada buah strawberry yang mudah membusuk sehingga tak jarang menimbulkan kerugian. Hal ini membawa kemajuan besar pada industri rumahan di Desa Alamendah. Sejak diberlakukanya Inpres Nomor 6 Tahun 2007 yang menugaskan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui pendekatan OVOP (One Village, One Product) maka Desa Alamendah mulai berkembang menjadi daerah terluas di Kabupaten Bandung dengan komoditas utama buah strawberry dan beragam olahannya yang dikenal hingga saat ini. Sekarang tidak kurang dari 200 ha lahan pertanian, 70% merupakan perkebunan buah strawberry yang dikelola sekitar 1000 orang petani dengan hasil paling tidak 10 ton buah strawberry setiap harinya. Fakta yang terdapat di lapangan menunjukkan bahwa hasil panen ini 40% merupakan grade yang hanya cocok untuk diolah karena dilihat dari bentuknya yang kurang sempurna, terlalu kecil, dan terlalu matang sehingga tidak dapat dijual dalam bentuk buah segar. Hal ini pula yang menjadi alasan masyarakat tertarik untuk mengolah buah strawberry agar tidak terbuang sia-sia. Berbagai olahan berbahan dasar buah strawberry ini selain nikmat juga mengandung gizi tinggi dari kandungan utama dalam strawberry seperti vitamin C dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh, sehingga berdirilah beberapa UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mengolah buah strawberry menjadi beragam makanan ringan hingga minuman khas daerah wisata Ciwidey. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kawasan wisata Ciwidey dan sekitarnya merupakan dataran tinggi yang sangat potensial karena tanahnya subur dan wilayahnya yang asri, iklimnya pun sangat mendukung untuk sektor perkebunan terutama buah strawberry yang khususnya banyak terdapat di Desa Alamendah. Keberadaan UKM-UKM pengolah buah strawberry ditambah dengan alam yang mendukung tersebut sangat berpotensi bagi kemajuan perekonomian masyarakat maupun daerahnya mengingat dapat menyerap tenaga kerja dan ikut mengurangi tingkat pengangguran di sekitar desa. Hal ini tentunya berkaitan dengan kesejahteraan pelaku usaha serta masyarakat di daerah yang bersangkutan 2

sehingga perekonomiannya daerah sekitarnya akan ikut terangkat. Perkembangan UKM yang mengolah produk-produk berbahan dasar buah strawberry kian pesat, salah satunya seperti yang digeluti oleh UKM Sinar Asih di Jalan Ciwidey- Rancabali KM.6 Kampung Cilastari RT.03/23 Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali. UKM Sinar Asih adalah salah satu UKM yang merintis industri pengolahan buah strawberry di Desa Alamendah dan masih aktif hingga saat ini, dimana dari total 21 UKM yang ada tidak seluruhnya aktif seperti UKM Sinar Asih. UKM Sinar Asih juga menjadi satu-satunya UKM yang konsisten memproduksi produknya secara mandiri termasuk penggunaan mesin pengolah buah strawberry buatan sendiri, disaat kebanyakan UKM lainnya menggunakan mesin bantuan dari pemerintah daerah. Salah satu kompetitornya terdekatnya adalah UKM Kharisma dan UKM Yuriberry yang menghasilkan produk tidak jauh berbeda dan bersaing ketat. Banyak produk makanan ringan yang dihasilkan diantaranya dodol, manisan, jelly, cheese stick, kerupuk, hingga keripik strawberry yang keseluruhannya dikerjakan di rumah (home industry). Proses produksinya sesuai standard produksi yang baik demi menjaga mutu dan higienitas diawasi oleh pemerintah daerah dengan diikutsertakan dalam berbagai pelatihan dan penyuluhan, terbukti dari banyaknya sertifikasi yang telah diterima oleh UKM Sinar Asih. Bahan utamanya diambil langsung dari perkebunan strawberry di sekitar yang alami dan masih segar sehingga produk yang dihasilkan juga berkualitas baik. UKM Sinar Asih tergabung dalam ASSPROPITA (Asosiasi Produsen Olahan dan Petani Strawberry) yang mewadahi sekaligus mengawasi langsung usaha yang dijalani serta bekerjasama untuk membuat produk olahan yang sesuai pada standardisasi yang telah ditetapkan pemerintah. Kebanyakan produk yang dihasilkan UKM Sinar Asih dipasarkan ke obyek-obyek wisata alam dan ditempatkan pada kios maupun dititipkan kepada pedagang keliling sehingga peluang untuk menarik perhatian wisatawan terbuka lebar, salah satu obyek wisata yang menjadi fokus utamanya adalah Kawah Putih. Namun minimnya pengetahuan akan desain membuat pemilik UKM kurang memperhatikan identitas korporat yang diterapkan pada usaha dan produknya, seperti visualisasi logo dan informasi produk tanpa memperdulikan pengaruhnya terhadap usaha dan produk itu sendiri serta dampaknya terhadap minat konsumen 3

untuk memilih produk UKM Sinar Asih. Identitas korporat harus singkat dan jelas, membawa arti tertentu, dapat digunakan secara fleksibel, dan tidak cepat membosankan (Sutojo, 2004:25-27) namun hal tersebut belum terlihat pada visualisasi identitas korporat UKM Sinar Asih, padahal produk olahan dari buah strawberry ini sudah baik dari segi rasa hingga kandungan gizi dan bukan tidak mungkin akan banyak orang yang mencari untuk menjadikannya makanan khas dari daerah wisata Ciwidey apabila identitasnya dibuat secara baik sebagaimana teori di atas. Masalah lain terdapat pada penggunaan kemasan pada sebagian besar produknya. Kebanyakan material yang digunakan adalah plastik dan dus sederhana, hal ini membuat kemasan kurang menarik dan isi produk kurang terlindungi bahkan rusak ketika dibawa-bawa apalagi untuk dijadikan oleh-oleh dengan jarak yang jauh. Menjurus kepada permasalahan kemasan UKM Sinar Asih, kemasan yang baik dan menarik harus dapat melindungi produk, mudah dibuka dan ditutup kembali untuk disimpan, dapat digunakan kembali, serta kemasan mudah dibawa atau dipegang (Wirya, 1993). Dilihat dari pembahasan di atas, masalah utama dari UKM Sinar Asih adalah pada media kemasan yang masih menggunakan material berbahan plastik maupun dus dan visualisasi yang masih sederhana. Selain kurang efektif dalam memvisualisasikan identitasnya, kelebihan dan potensi produknya menjadi tidak mampu dimanfaatkan dengan maksimal. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini tentunya akan berdampak kepada minat wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata Ciwidey untuk memilih produk UKM Sinar Asih, padahal produk-produknya memiliki kesempatan besar untuk dipilih sebagai makanan ringan khas daerah wisata Ciwidey dibanding produk UKM lain. Maka dari itu desain kemasan dan identitas korporat UKM Sinar Asih perlu dilakukan agar kemasan dan identitasnya dapat divisualisasikan secara lebih efektif dan lebih menjual, seperti yang dikatakan oleh Hermawan Kartajaya (1996:263) bahwa teknologi membuat kemasan berubah fungsi. Dahulu packaging protect what it sells namun sekarang packaging sells what it protect. Seringkali kemasan tampak lebih menarik daripada isinya dan dengan kemasan yang demikian menawan, produsen tidak segan-segan menetapkan harga premium untuk barang yang kurang lebih sama. 4

1.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang ada dibagi menjadi dua bagian, yaitu identifikasi masalah dan rumusan masalah yang akan dijelaskan satu per satu seperti berikut: 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat diidentifikasikan masalahnya adalah: 1. Produk olahan buah strawberry UKM Sinar Asih memiliki peluang besar untuk menjadi makanan ringan khas daerah wisata Ciwidey. 2. Banyak wisatawan yang datang ke daerah wisata Ciwidey namun kurang tertarik terhadap produk-produk UKM Sinar Asih. 3. Wisatawan lebih memilih produk dari UKM lainnya dibandingkan produk sejenis dari UKM Sinar Asih. 4. UKM Sinar Asih kaya akan potensi untuk dikembangan terutama pada kemasan produk-produk dan identitas korporatnya. 5. Identitas korporat UKM Sinar Asih masih belum efektif untuk menunjukkan identitas perusahaan beserta produk-produknya. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan pula masalah yang berupa pertanyaan, antara lain: 1. Bagaimana mendesain kemasan makanan ringan olahan buah strawberry yang sesuai untuk UKM Sinar Asih? 2. Bagaimana mengkomunikasikan potensi unggulan produk makanan ringan olahan buah strawberry UKM Sinar Asih melalui elemen desain komunikasi visual? 5

1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam pengerjaan tugas akhir ini dimaksudkan agar terfokus arahnya dan jelas cakupannya, yang akan diuraikan sebagaimana berikut ini: 1. Apa Desain kemasan produk makanan ringan olahan buah strawberry produksi UKM Sinar Asih yang menggunakan material plastik maupun material lain seperti kertas (dus) serta identitas korporat UKM Sinar Asih. 2. Bagaimana Mendesain kemasan produk makanan ringan olahan buah strawberry produksi UKM Sinar Asih serta identitas korporatnya yang bersifat efektif dan komunikatif melalui elemen desain komunikasi visual berdasarkan tolak ukur yang digunakan tanpa diproduksi dan diperbanyak. 3. Siapa Sasaran dari desain kemasan ini adalah wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata Ciwidey dimana menjadi tempat paling potensial untuk memasarkan produk makanan ringan UKM Sinar Asih. 4. Dimana Kegiatan ini berfokus kepada UKM Sinar Asih sebagai produsen makanan ringan olahan buah strawberry, Desa Alamendah di Kecamatan Rancabali sebagai daerah terluas penghasil buah strawberry beserta olahannya, hingga sekitar daerah wisata Ciwidey. 5. Kapan Pengumpulan data mulai dilakukan sejak bulan Februari 2015 sedangkan proses desain dilaksanakan bulan April 2015 dengan hasil akhir perancangan yang didapatkan pada bulan Juni 2015. 6

1.4 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir ini diantaranya adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana mendesain kemasan makanan ringan olahan buah strawberry yang sesuai untuk UKM Sinar Asih. 2. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan potensi unggulan produk makanan ringan olahan buah strawberry UKM Sinar Asih melalui elemen desain komunikasi visual. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dibagi menjadi metode pengumpulan data dan metode analisis data yang akan dijelaskan seperti berikut: 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Dalam pengerjaan tugas akhir ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan datang langsung ke daerah yang menjadi obyek penelitian kemudian mengamati, menganalisa dan memperoleh kesimpulan untuk keperluan yang dibutuhkan. Dalam hal ini daerah yang didatangi adalah UKM Sinar Asih di Desa Alamendah sebagai obyek utamanya, kemudian daerah sekitarnya yaitu daerah wisata Ciwidey di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. 2. Wawancara Disaat yang bersamaan sambil melakukan komunikasi secara langsung dengan narasumber yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan berlangsungnya kegiatan penelitian yang dilakukan. Wawancara akan dilakukan mulai dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag), kemudian dilanjutkan ke UKM Sinar Asih sebagai fokus utama penelitian, hingga wawancara dengan penjual serta pembeli produk olahan buah strawberry UKM Sinar Asih. 7

3. Studi Pustaka Demi mendukung proses penulisan, maka penulis memanfaatkan pencarian dan pengumpulan data yang berhubungan dengan perancangan baik dari buku serta literatur yang diambil dari media informasi cetak maupun elektronik. Buku yang digunakan adalah buku yang mengandung unsur kemasan, elemen desain komunikasi visual, dan berbagai teori pendukung lainnya. Sedangkan media cetak lainnya adalah Tugas Akhir dan penelitian yang telah ada sebelumnya sebagai referensi. Digunakan pula media elektronik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan seputar penelitian melalui jaringan internet. 1.5.2 Metode Analisis Data Pengerjaan tugas akhir ini menggunakan metode dalam menganalisis data yaitu Analisis Kualitatif. Metode ini menguraikan elemen desain komunikasi visual yang berkaitan dengan media, serta menggunakan teori sebagai pendukung data yang telah didapat lewat pengumpulan data yang dilakukan sebelumnya. Sehingga pada akhirnya akan didapat konsep visual yang akan diterapkan untuk membuat desain kemasan produk dan identitas korporat UKM Sinar Asih. 8

1.6 Kerangka Perancangan Kerangka dari proses perancangan dalam tugas akhir ini dapat dilihat pada skema alir perancangan berikut ini: Gambar 1.1 Skema Alir Perancangan (Sumber: Data Penulis) 9

1.7 Sistematika Penulisan Demi terstrukturnya penulisan dalam tugas akhir ini, maka penulisan dibagi menjadi 5 (lima) bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini berisikan latar belakang masalah yang menjabarkan gambaran atau fenomena yang terjadi pada obyek penelitian, menjelaskan fokus permasalahan dalam identifikasi dan rumusan masalah serta ruang lingkup masalah, hingga menjelaskan tujuan perancangan. Dijelaskan pula teknik pengumpulan data dan analisis yang akan dilakukan, menjelaskan skema alir perancangan serta gambaran singkat setiap bab. Bab II Dasar Pemikiran Pada bab dasar pemikiran ini dijelaskan dasar pemikiran dan teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan dalam merancang dan juga pendukung data yang telah diperoleh. Bab III Data dan Analisis Masalah Pada bab data dan analisis masalah ini diuraikan data institusi pemberi proyek, data kompetitor, data produk, khalayak sasaran, proyek sejenis yang pernah dilakukan dan penilaiannya serta hasil penelitian yang telah didapat seperti data observasi, wawancara, dan literatur. Diuraikan pula analisis kualitatif yang digunakan, analisis ini dibagi menjadi analisis media dan analisis visual untuk menghasilkan konsep perancangan. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Pada bab konsep dan hasil perancangan ini akan dijelaskan konsep perancangan yang terdiri dari konsep pesan (ide besar), konsep kreatif (pendekatan), konsep media (media yang digunakan, direncanakan, dll.) dan konsep visual (gaya visual, bentuk, tipografi, warna). Selain itu dijelaskan hasil perancangan dari media utamanya hingga penerapan pada media dan visualisasi media pendukungnya. Bab V Simpulan dan Saran Pada bab simpulan dan saran ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran yang didapat ketika hasil perancangan telah diperoleh, serta hasil yang didapat pada waktu sidang akhir berlangsung. 10