BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB II KAJIAN TEORITIS. dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB III METODE PENELITIAN

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Akuntansi dan Pembelajaran Akuntansi. menurut Suwardjono (2008: 10) akuntansi yaitu:

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

UPAYA PENGEMBANGAN BAHASA CIREBON MELALUI PENYIAPAN GURU PROFESIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KEGIATAN BELAJAR 1 KOMPETENSI GURU

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Yuniyarti, 2014 Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa

MATERI BEDAH KISI-KISI DAN SOAL UKG, & STRATEGI SUKSES

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Sikap Mahasiswa Tentang Kompetensi Dosen Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB II LANDASAN TEORI. Nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar selama 6 tahun. Pendidikan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar


KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU. Oleh Jaja Jahidi Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Guru 2.1.1. Pengertian Guru (Rastodio, 2009, h. 40) adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida Sariman, 2009, h. 17), kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kepmendiknas No. 045/U/2002 (Farida Sariman, 2009, h. 17) menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pekerjaan tertentu.jadi, kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Dalam Undang-Undang RI tentang Guru Dan Dosen No 14 tahun 2005 dan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Guru, dinyatakan bahwa kompetensi guru terdiri dari empat kompetensi, yaitu: 1. Profesional Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai pelajaran 12

13 secara luas dan mendalam. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kompetensi profesional terdiri dari: a. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 2. Pedagogik Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kompetensi pedagogik terdiri dari: a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

14 e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 3. Kepribadian Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadi yang mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana serta menjadi teladan bagi peserta didik. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kompetensi kepribadian terdiri dari: a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

15 c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 4. Sosial Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, yang dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien kepada siswa, sesama guru, kepala sekolah, orang tua/ wali dan masyarakat sekitar. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kompetensi sosial terdiri dari: a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan, ketrampilan

16 dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. 2.2.Prestasi Belajar 2.2.1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut (WS Winkel, 2004, h. 161) prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang dan merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Hamdani (2011: 137) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Menurut (Syaiful Bahri Djamarah, 1994, h. 19) prestasi adalah hasil dari suatu yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok.(syaifuddin Azwar, 2002, h. 13) prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai siswa berupa perubahan dalam penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang terjadi dari suatu proses usaha melalui latihan atau pengalaman. Prestasi belajar erat kaitannya dengan evaluasi pendidikan.evaluasi pendidikan adalah proses untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan adalah pelaksanaan tes formatif.tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian yang dilakukan setiap selesai subpokok bahasan (kriteria dasar) tertentu. Ditinjau dari alatevaluasinya tes formatif menggunakan tes prestasi yang tersusun secara baik Suharsimi Arikunto, (2012, h. 3-46). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar dapat ditentukan dari tes formatif (ulangan harian/tes) yang dilaksanakan setiap kriteria dasar tertentu berakhir.

17 Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika didefinisikan sebagai ilmu tentang usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan alat-alat pemuas kebutuhan yang langka adanya.karena alat pemuas kebutuhan itu langka adanya, maka manusia harus melakukan pilihan dan pilihan itu dikehendaki untuk mendatangkan kepuasan tertinggi bagi konsumen atau keuntungan tertinggi bagi produsen. Dengan kata lain ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai ilmu tentang memilih. M. Suparmoko (2011, h. 1). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi adalah satuan materi yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka macam dengan sumberdaya yang terbatas melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan atau distribusi. Prestasi belajar ekonomi dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai siswa berupa perubahan dalam penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dalam mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka macam dengan sumber daya yang terbatas melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan atau distribusi. Yang terjadi dari suatu proses usaha melalui latihan atau pengalaman. 2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Sumadi Suryabrata (2002, h. 233-237) belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah: 1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar a) Faktor-faktor non sosial

18 kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, saperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar. b) Faktor-faktor sosial Yang dimaksud faktor sosial disini adalah faktor manusia, baik manusia itu ada maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang sedang belajar bias mengganggu belajar, misalnya satu kelas murid sedang mengerjakan ujian lalu terdengar banyak anak lain disamping kelas. Faktor-faktor seperti tersebut bersifat mengganggu proses belajar dan prestasi belajar. 2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar a) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dll. c) Faktor kelelahan, baik jasmani maupun rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

19 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi fisik, psikologis, dan kelelahan.sedang faktor dari luar diri siswa meliputi faktor sosial dan non sosial.salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi belajar siswa yang merupakan faktor psikologis, sedangkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari luar diri siswa adalah fasilitas dan kompetensi guru yang merupakan faktor eksternal siswa. 2.2.3. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagaimana yang dapat dilihat di tabel 2.1.

20 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Judul Tempat Pendekatan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Peneliti Peneliian Penelitian & analisis 1 Andaru Werdayanti / 2008 2 Irma Ariyanti Arif / 2013 Pengaruh Guru Dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas Dan Fasilitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Analisis Guru di SMK Negri 1 watampone SMAN 1 Sukorejo Kendal SMK Negri 1 watampon e Kabupaten Bone analisis deskriptif prensentase dan analisis regresi berganda Pendekatan Kualitatif 41,20%, kompetensi guru dalam proses belajar mengajar memberikan pengaruh sebesar 13,25% sedangkan fasilitas belajar memberikan pangaruh sebesar 10,96% terhadap motivasi belajar siswa kelas X Guru di SMK negeri 1 Watampone diukur dengan melihat 4 (empat) dimensi kompetensi yaitu Variabel X Guru Variabel Y Perbedaann ya variabel dari

21 Kabupaten Bone kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dari perhitungan seluruh indikator, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi guru memiliki ratarata yang masingmasing berbeda. pribadi dan kompetensi sosial guru memiliki ratarata paling tinggi dibandingkan kompetensi profesional yang memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini membuktikan tingkat kompetensi profesional masih perlu peningkatan agar

22 sesuai dengan yang diharapkan. 3 Ahmad Rondi 2015 pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN temple sleman MAN temple sleman Pendekatan kuantitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh langsung secara positif antara kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman, dibuktikan dengan nilai probability 0,000<0,05, dan nilai Standardized Regression Weights sebesar 0,248; (2) terdapat pengaruh langsung secara positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman, dibuktikan dengan nilai probability 0,000<0,05, dan nilai Standardized Guru dan Prestasi Belajar Penelitian ini empat variabel sedangkan penelitian yang akan saya lakukan haya dua variabel

Regression Weights sebesar 0,268; (3) terdapat pengaruh langsung secara positif fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman, dibuktikan dari nilai probability 0,000<0,05, dan nilai Standardized Regression Weights sebesar 0,327; (4) terdapat pengaruh tidak langsung secara positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman, dibuktikan dari nilai probability 0,001<0,05, dan nilai Standardized Regression Weights sebesar 0,228; dan (5) terdapat pengaruh tidak langsung secara positif motivasi 23

24 belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MAN Tempel Sleman, dibuktikan dari nilai probability 0,000<0,05, dan nilaistandardized Regression sebesar 0,284. Weights

12 2.3. Kerangka Pemikiran Menurut Usman (2005, h. 5), guru merupakan jabatan atau profesi yang memperlukan keahlian khusus sebagai guru. Sagala(2004, h. 120) mengatakan bahwa guru secara sederhana sebagai orang yang memberikan pengetahuan kepada anak didik.farida Sariman(2009, h. 17) Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pekerjaan tertentu.dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ridaul Inayah dkk, 2011) menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut: pedagogik Guru pribadi profesional sosial Gambar 2.1 Paradigma penelitian Berdasarkan paparan tersebut, dalam penelitian ini hubungan antar variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

13 Variabel Bebas (X) Guru Ekonomi Variabel Terikat (Y) Prestasi Belajar Siswa Gambar 2.2 Paradigma Guru Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Keterangan : X= Guru Ekonomi Y= Prestasi Belajar Siswa 2.4. Asumsi Dan Hipotesis Penelitian 2.4.1. Asumsi Penelitian a) guru ekonomi di SMA Pasundan 2 Bandung Sudah Baik. b) Prestasi Belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi sudah baik sehingga dalam proses belajar mengajar membuat kecederungan siswa aktif dalam pembelajaran. 2.4.2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, kajian teoritis, kerangka berpikir dan penelitianpenelitian yang relevan di atas, dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai jawaban permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan, sebagai berikut: H 0 : Tidak ada pengaruh positif kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan 2 Bandung. H 1 :. Ada pengaruh positif kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Pasundan 2 Bandung.