PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini meningkat. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan energi dunia saat ini telah bergeser dari sisi penawaran ke sisi

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi pisang nasional.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

I. PENDAHULUAN. Saat ini persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia semakin

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POTENSI LIMBAH KULIT SINGKONG DALAM PRODUKSI BIOBRIKET SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN KELANGKAAN ENERGI DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia semakin tahun

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI TEKNOLOGI MIKROENKAPSULASI THIN LAYER DRYING DAN TEKNOLOGI AGLOMERASI UNTUK MEMBUAT SKALA PILOT PLANT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI RUMAH TANGGA MELALUI PENDEKATAN SOSIAL DAN ORGANISASI

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POJOK TANI LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh:

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji Somogyi-Nelson pada substrat kulit buah kakao

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Heni Habibah NIM. H

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Rianah Sary NIM. H

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I. PENDAHULUAN. bahan bakar fosil. Kebutuhan energi nasional ditopang minyak bumi sekitar 51,66%,

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

PENGANTAR. Latar Belakang. kegiatan produksi antara lain manajemen pemeliharaan dan pakan. Pakan dalam

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

HALAMAN PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Mudho Saksono NIM. F

(Prof. Dr. Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.Mujizat Kawaroe, M.Si) NIP NIP

I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang dan Masalah. Kebutuhan energi makin lama makin meningkat. Peningkatan kebutuhan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. menurun. Penurunan produksi BBM ini akibat bahan bakunya yaitu minyak

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton

a. Nama Lengkap : Chandra Serisa Rasi Kanya NIM. F

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LEMBAR PENGESAHAN. (Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.) ( Umu Rosidah )

HIDROLISIS TONGKOL JAGUNG OLEH BAKTERI SELULOLITIK UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DALAM KULTUR CAMPURAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyak jumlahnya. Menurut Basse (2000) jumlah kulit pisang adalah 1/3 dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT SINGKONG MELALUI PROSES HIDROLISIS SDAN FERMENTASI DENGAN N SACCHAROMYCES CEREVISIAE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SOSIALISASI IKAN TERI SEBAGAI BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG SUMBER KALSIUM TINGGI PKM-GT

LEMBAR PENGESAHAN NIM. I

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUMPEANG SEBAGAI SOLUSI KETERGANTUNGAN TERHADAP TEPUNG TERIGU BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS.

I. PENDAHULUAN. industri minyak bumi serta sebagai senyawa intermediet pada pembuatan bahan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STRATEGI PEMULIHAN KERUSAKAN VEGETASI MANGROVE DI KAWASAN SUAKA MARGASATWA PULAU RAMBUT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA NILAI KEARIFAN LOKAL: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN AIR BEKAS WUDHU SEBAGAI ALTERNATIF IRIGASI PERTANIAN SKALA KECIL BIDANG KEGIATAN : PKM-GT

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kaya akan sumber daya alam salah satunya adalah rumput laut. Rumput

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi semakin meningkat dengan peningkatan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Advisory (FAR), mengungkapkan bahwa Indonesia adalah penyumbang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENENTUAN WAKTU PRODUKSI OPTIMUM PADA USAHA PEMBIBITAN IKAN LELE SKALA RUMAH TANGGA DENGAN ANALISIS REGRESI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai industri seperti makanan, minuman, kosmetik, kimia dan

Diusulkan Oleh: M. Budi Muliyawan E / 2008 ( Anggota) Dimas Ardi Prasetya F / 2009 ( Anggota)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kebutuhan bahan bakarnya

Pengaruh Hidrolisa Asam pada Produksi Bioethanol dari Onggok (Limbah Padat Tepung Tapioka) Oleh :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PENGEMBANGAN JAMUR TOGE (Flammulina velutipes) SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA PRODUK DAGING DAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang terus menipis mendorong para

USULAN PKM GT BIDANG KEGIATAN: PKM GT

BAB I PENDAHULUAN. adalah salak. Salak merupakan buah meja yang cara mengonsumsinya tidak

I. PENDAHULUAN. Pada masa sekarang konsumsi bahan bakar minyak sangat tinggi,

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : ECO - SOIL SEPTIC TANK (SEPTIC TANK RAMAH TANAH DAN LINGKUNGAN) BIDANG KEGIATAN PKM-GT

BAB I PENDAHULUAN. Segala penciptaan Allah SWT dan fenomena alam yang terjadi pasti terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Noor Azizah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Energi (M BOE) Gambar 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Energi [25]

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

PEMANFAATAN SAMPAH SAYURAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KAJIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KOMPOR RAMAH LINGKUGAN BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DARI NILAM

PEMBUATAN BIOETANOL DARI MAHKOTA BUAH NENAS VARIETAS CAYANE DENGAN MENGGUNAKAN RAGI SACCHAROMYCES CEREVISIAE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN JANGKRIK SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF TULANG RAWAN IKAN HIU UNTUK PENGOBATAN REMATIK PKM GAGASAN TERTULIS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INOVASI PRODUK PANGAN DARURAT: SOLUSI PERMASALAHAN PANGAN BANGSA BIDANG KEGIATAN: PKM-GT. Diusulkan Oleh :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MENCIPTAKAN KENYAMANAN UDARA RUMAH BERDASARKAN MODEL SARANG LEBAH BIDANG KEGIATAN: PKM-GT.

Teknik Bioenergi Dosen Pengampu: Dewi Maya Maharani. STP, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ervi Afifah, 2014 Produksi Gula Hidrolisat Dari Serbuk Jerami Padi Oleh Beberapa Fungi Selulolitik

I. PENDAHULUAN. yang tidak dapat diperbaharui) disebabkan oleh pertambahan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya

BONGGOL PISANG SEBAGAI PENINGKAT KESADAHAN PERAIRAN

HALAMAN PENGESAHAN. Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo. Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBERIAN RANGSANGAN MUSIK UNTUK MENGURANGI STRES PADA LUMBA-LUMBA DI LOKASI PENANGKARAN

PRODUK BIOETANOL DARI PATI MANGGA (Mangifera Indica L.) DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM DAN FERMENTASI

Wahyu Candra Prasetya ( ) 2008 M. Dhanar S.R.F ( ) 2008 Damar Kurniawan ( ) 2007

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DELIGNIFIKASI KULIT KOPI MENJADI BAHAN BAKU PULP DENGAN METODE ORGANOSOLV SKRIPSI. Oleh: Kanidia Kunta Dena Nurseta

HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS MAHASISWA. TERHADAP KETAHANAN PANGAN SERTA ALTERNATIF SOLUSI PEMECAHANNYA 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP-AI ( ) PKM-GT

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SKRIPSI. Oleh : SITA ARIDEWI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

7 HIDROLISIS ENZIMATIS DAN ASAM-GELOMBANG MIKRO BAMBU BETUNG SETELAH KOMBINASI PRA-PERLAKUAN SECARA BIOLOGIS- GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi untuk beberapa abad ke depan, semakin meningkat

2015 KONVERSI LIGNOSELULOSA TANDAN PISANG MENJADI 5-HIDROKSIMETIL-2-FURFURAL (HMF) : OPTIMASI KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

PENGGUNAAN PRETREATMENT BASA PADA DEGRADASI ENZIMATIK AMPAS TEBU UNTUK PRODUKSI ETANOL

Transkripsi:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN BIDANG KEGIATAN : PKM-GT DIUSULKAN OLEH : LILY KURNIATY SYAM F34052110 (2005) JIHAN FARIKHA F34052405 (2005) DINA NUR FITRIANA F34063394 (2006) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 i

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Pod Kakao untuk Menghasilkan Etanol sebagai Sumber Energi Terbarukan 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Lily Kurniaty Syam b. NIM : F34052210 c. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Babakan Lio/ 085218623592 f. Alamat email : lee_aja_deh@yahoo.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : Satu (1) orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Erliza Noor b. NIP : 131 667 793 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Terapi Raya AD6, Bumi Menteng Asri, Bogor 16111 Telpon (0251) 83753364 HP. 081314353443 Menyetujui, Ketua Departemen Dramaga, 2 April 2009 Ketua Pelaksana Kegiatan Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti NIP. 131 841 749 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Lily Kurniaty Syam NIM. F34052210 Dosen Pendamping Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dr. Ir. Erliza Noor NIP. 131 473 999 NIP. 131 667 793 ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan proposal program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis yang berjudul pemanfaatan limbah pod kakao untuk menghasilkan etanol sebagai sumber energi terbarukan. Didasari kesadaran penuh atas peran dari mahasiswa sebagai agen bagi perubahan bangsa dan dapat menyumbangklan pemikiran dan solusi yang real untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat saat ini maka mendorong penulis untuk memanfaatkan potensi yang ada di indonesia untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penulisan gagasan ini terbentuk dari melihat keadaan bangsa saat ini dengan semakin menipisnya cadangan energi dari tahun ke tahun, sedangkan disisi lain memanfaatkan limbah pod coklat yang ada di indonesia pemanfaatannya belum teroptimalkan, maka penulis menuangkan ide dan gagasan tersebut dalam proposal ini untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada dimasyarakat. Semoga dengan terbentuknya gagasan ini dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada pada masyarakat dalam hal cadangan energi dan penanganan limbah pod kakao yang belum optimal Penulis menyadari penulisan proposal ini masih banyak kekurangan. Semoga Allah SWT meridhoi karya dari gagasan tertulis ini amin. Bogor, 2 April 2009 Penulis iii

DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Pod Kakao... 3 Proses Produksi Etanol... 4 METODE PENULISAN... 8 ANALISIS DAN SINTESIS... 9 Analisis Permasalahan... 9 Sintesis Pemecahan Permasalahan... 11 KESIMPULAN DAN SARAN... 13 Kesimpulan... 13 Saran... 14 iv

DAFTAR TABEL Tabel 1. Komposisi Buah Kakao... 3 Tabel 2. Komposisi Kimia Pod Kakao... 3 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Luas Areal Perkebunan Coklat dan Jumlah Produksi... 20 Lampiran 2. Perlakuan Pendahuluan... 21 Lampiran 3. Hidrolisis Asam... 22 Lampiran 4. Hidrolisis Enzimatis... 23 Lampiran 5. Proses Fermentasi... 24 vi

RINGKASAN Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menempati peringkat ketiga ekspor sektor perkebunan dalam menyumbang devisa negara, setelah komoditas karet dan CPO. Pada 2006 ekspor kakao mencapai US$ 975 juta atau meningkat 24,2% dibanding tahun sebelumnya (Suryani dan Zulfebriansyah, 2005). Luas areal perkebunan kakao di Indonesia pada 2006 mencapai 1,19 juta hektar dengan rata-rata pertumbuhan lahan 7,4% per tahun. Produksi buah kakao tahun 2006 mencapai 779,5 ribu ton atau tumbuh rata-rata 3,8% per tahun. (Suryani dan Zulfebriansyah, 2005). Semakin meningkatnya produksi kakao baik karena pertambahan luas areal pertanaman maupun yang disebabkan oleh peningkatan produksi persatuan luas, akan meningkatkan jumlah limbah buah kakao. Komponen limbah buah kakao yang terbesar berasal dari kulit buahnya atau biasa disebut pod kakao, yaitu sebesar 75 % dari total buah (Ashadi, 1988). Jika dilihat dari data produksi buah kakao yang mencapai 779,5 ribu ton, maka limbah pod kakao yang dihasilkan sebesar 584,6 ribu ton/tahun. Apabila limbah pod kakao ini tidak ditangani secara serius maka akan menimbulkan masalah lingkungan. Sampai saat ini pod kakao belum dimanfaatkan secara optimal. Pod kakao merupakan limbah lignoselulosa yang mengandung komponen utama berupa lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ashadi mengenai pembuatan gula cair dari pod kakao didapatkan data mengenai komposisi buah kakao dan kandungan kimiawi pod kakao. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pod kakao mengandung 20.11 lignin, 31.25 selulosa, dan 48.64 hemiselulosa. Kandungan selulosa pada pod kakao cukup potensial untuk diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai ekonomi. Salah satunya yaitu etanol. Etanol yang berasal dari gula dan pati dalam jangka panjang kurang ekonomis. Hal ini karena sumber pertanian yang banyak mengandung gula dan pati digunakan sebagai pangan dan pakan. Altenatif solusinya yaitu membuat etanol dari selulosa yang juga merupakan polimer glukosa. Namun, pembuatan etanol dari selulosa memerlukan tahapan pendahuluan sebelum dilakukan fermentasi. Hal ini karena struktur selulosa yang lebih kompleks sehingga harus dirombak agar fermentasi untuk menghasilkan etanol dapat berlangusng dengan optimal. Menurut Shofiyanto (2008), bahan selulosa pada limbah dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon untuk produksi etanol dengan melakukan hidrolisis terlebih dahulu. Pengolahan pod kakao menjadi etanol melalui beberapa tahapan yang memiliki ciri khas masing-masing. Tahapan awal merupakan perlakuan pendahuluan dimana pod kakao diberi perlakuan fisik berupa pengeringan dan pengecilan ukuran menjadi bentuk bubuk. Pengecilan ukuran pada pod kakao bertujuan untuk memutuskan struktur serat sehingga lebih mudah untuk dihidrolisis. Selanjutnya dilakukan hidrolisis. Proses hidrolisis terbagai menjadi dua kalompok besar yaitu dengan mengunakan asam atau menggunakan enzim. Kedua tipe hidrolisis ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. vii

Melalui proses hidrolisis, selulosa pada pod kakao akan dirombak menjadi glukosa. Namun, adanya lignin yang terikat bersama dengan selulosa membentuk struktur serat menjadi rintangan tersendiri dalam proses hidrolisis selulosa. Apabila hidrolisis dilakukan dengan menggunakan metode asam, maka pemecahan ikatan lignin dapat dilakukan secara bersamaan dengan perombakan selulosa. Hal ini menjadikan proses hidrolisis menjadi lebih singkat dan efisien. Konsekuensinya yaitu kandungan hidrolisat yang dihasilkan tidak spesifik, tetapi mengandung berbagai macam monomer gula dari polimer selulosa dan produk samping lainnya. Selain itu, kemungkinan terjadinya perombakan produk gula yang dihasilkan menjadi senyawa lain seperti furfural sangat mungkin terjadi. Apalagi jika asam yang digunakan berkonsentrasi tinggi. Resiko-resiko yang terdapat dalam hidrolisis asam dapat direduksi dengan melakukan hidrolisis asam dengan dua tahap. Hidrolisis secara enzimatis memerlukan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan hidrolisis asam. Pada hidrolisis enzimatis lignin harus dihilangkang terlebih dulu. Lignin dapat menjadi penghalang penetrasi enzim ke selulosa, sehingga penghilangan lignin merupakan hal yang harus dilakukan jika ingin didapatkan kondisi hidrolisis yang optimal. Proses penghilangan lignin biasa disebut delignifikasi. Delignifikasi dilakukan dengan penambahan NaOH yang bertujuan untuk memecah ikatan lignin. Setelah mengalami delignifikasi selanjutnya dilakukan hidrolisis menggunakan enzim. Enzim merupakan katalis spesifik yang hanya dapat bekerja pada substrat tertentu yang sesuai. Enzim selulase berfungsi untuk merombak selulosa menjadi glukosa. Hidrolisat berupa produk gula yang dihasilkan dari hidrolisis enzimatis kemudian difermentasi dalam fermentor. Pada proses fermentasi digunakan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae yang merupakan salah satu spesies khamir. Saccharomyces cerevisiae memiliki daya konversi gula menjadi etanol sangat tinggi. Saccharomyces cerevisiae memerlukan suhu 30 o C dan ph 4.0.- 4.5 agar dapat tumbuh dengan baik. Waktu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal pada proses fermentasi ini adalah 72 jam. Setelah proses fermentasi dilakukan penyaringan untuk memisahkan etanol dari substrat yang masih tersisa. Adanya gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberikan solusi pemanfaatan pod kakao menjadi produk bernilai ekonomi seperti etanol. Etanol yang dihasilkan merupakan etanol generasi kedua yang menjadi harapan solusi bahan bakar masa depan. viii