Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Kuliah RULE OF LAW

Konstitusi dan Rule of Law

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

KEWARGANEGARAAN KONSTITUSI, KONSTITUSIONALISME DAN RULE OF LAW. Modul ke: 05Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

Rule of Law. Negara Absolut. Doktrin Egalitarian

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

Muchamad Ali Safa at

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 125/PUU-XIII/2015 Penyidikan terhadap Anggota Komisi Yudisial

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

Pendidikan Kewarganegaraan

THE RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA Makalah ini untuk memenuhi tugas PKN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

NEGARA DAN SISITEM PEMERINTAHAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 36/PUU-XV/2017

JAKSA AGUNG DAN PENGESAMPINGAN PERKARA DEMI KEPENTINGAN UMUM Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 13 Oktober 2016

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XII/2014 Pembentukan Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten/Kota

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Peraturan Perundang-undangan sebagai produk hukum, bukan merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. dapat diubah oleh MPR sekalipun, pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk pertama

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa. berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

DPR Sebagai Pembuat Undang Undang

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

Cita hukum Pancasila harus mencerminkan tujuan menegara dan seperangkat nilai dasar yang tercantum baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEWARGANEGARAAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

A. Kronologi pengajuan uji materi (judicial review) Untuk mendukung data dalam pembahasan yangtelah dikemukakan,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab terdahulu, dapat ditarik. 1. Lembaga Negara independen adalah lembaga yang dalam pelaksanaan

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

* Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi negara / menjadi sumber bagi perundangan suatu negara

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

DEFINISI KONSTITUSI. I Nym Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. (suwarnatha.pusku.com; suwarnatha.hol.es)

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

5. Kosmas Mus Guntur, untuk selanjutnya disebut sebagai Pemohon V; 7. Elfriddus Petrus Muga, untuk selanjutnya disebut sebagai Pemohon VII;


ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HUKUM TERTULIS Adalah hukum yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kehidupan bersama manusia dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

Demokrasi juga dapat diterjemahkan sebagai rakyat berkuasa.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum dikenal adanya kewenangan uji materiil (judicial review atau

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Mentaati Peraturan. Perundang-undangan

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

SILABUS PEMBELAJARAN

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN KERJA PANJA RUU TENTANG ADVOKAT KE NEGARA AMERIKA SERIKAT

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 49/PUU-XIII/2015 Syarat Mengundurkan Diri Bagi Calon Kepala Daerah Yang Merupakan Pegawai Negeri Sipil

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 80/PUU-XIII/2015 Syarat Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Penjara 5 (lima) Tahun atau Lebih Bagi Calon Kepala Daerah

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

BAB I PENDAHULUAN. Tertib Dewan serta Penguatan fungsi legislasi, pada Pasal 95 ayat (1),Peraturan

Negara dan Konstitusi

Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

I. PENDAHULUAN ), antara lain menggariskan beberapa ciri khas dari negara hukum, yakni :

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

Transkripsi:

Modul ke: Konstitusi dan Rule of Law Pada Modul ini kita akan membahas tentang pengertian, definisi dan fungsi konstitusi dan Rule of Law mekanisme pembuatan konstitusi dan undang-undang serta fungsi, wewenang, dan permasalahannya. Fakultas DESAIN SENI KREATIF Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Program Studi DESAIN PRODUK www.mercubuana.ac.id

A. Pengertian dan Definisi Konstitusi Kesadaran mempelajari konstitusi dan rule of law atau penegakan hukum, terkait dengan aturan bagaimana kehidupan bermasyarakat dan bernegara diatur. Pengertian konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis (constituer) yang berarti membentuk, maksudnya pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara. istilah undang-undang dasar (UUD) merupakan terjemahan istilah dari bahasa Belanda Gronwet. Perkataan wet berarti undangundang, dan grond berarti tanah atau dasar. Prakteknya konstitusi diartikan lebih luas dari UUD. Dalam ilmu politik, konstitusi berarti keseluruhan peraturan-peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat tentang cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan

Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere. Cume adalah sebuah presposisi yang berarti 'bersama-sama dengan...," sedangkan statuere mempunyai arti berdiri. kata statuere mempunyai arti "membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan/menetapkan." Dengan demikian bentuk tunggal dari konstitusi adalah menetapkan sesuatu secara bersama-sama dan bentuk jamak dari konstitusi berarti segala yang ditetapkan. Definisi Konstitusi (UUD) Para ahli hukum ada yang membedakan arti konstitusi dengan undang-undang dasar dan ada juga yang menyamakan arti keduanya.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa konstitusi meliputi peraturan tertulis dan tidak tertulis. Undangundang dasar merupakan konstitusi yang tertulis. Dengan demikian konstitusi dapat diartikan sebagai berikut: Suatu kumpulan kaidah yang memberikan batasanbatasan kekuasaan kepada para penguasa. Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu sistem poiitik. Suatu gambaran dari lembaga-lembaga negara. Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak-hak asasi manusia.

B. Hakikat dan Fungsi Konstitusi Hakikat Isi Konstitusi (UUD) Pada hakikatnya konstitusi (UUD) itu berisi tiga hal pokok, yaitu: Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental.

Fungsi Konstitusi (UUD) Dalam kerangka kehidupan negara, konstitusi secara umum memiliki fungsi sebagai : Tata aturan dalam pendirian lembaga-lembaga yang permanen (lembaga suprastruktur dan infrastruktur politik). Tata aturan dalam hubungan negara dan warganegara serta dengan negara lain. Sumber hukum dasar yang tertinggi. Artinya bahwa seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku harus mengacu pada konstitusi (UUD).

Fungsi konstitusi dalam negara demokrasi dan komunis adalah: Negara Demokrasi Konstitusional Membatasi kekuasaan pemerintah sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat absolute. Sebagai cara yang efektif dalam membagi kekuasaan. Sebagai perwujudan dari hukum yang tertinggi (supremasi hukum) yang harus ditaati oleh rakyat dan penguasanya. Negara Komunis Sebagai cerminan pencapaian yang telah dicapai dalam perjuangan ke arah masyarakat komunis. Sebagai pencatatan formal (legal) dari perjuangan yang dicapai. Sebagai dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicitacitakan dan dapat diubah setiap kali ada pencapaian kemajuan dalam masyarakat komunis.

C. Dinamika Pelaksanaan UUD45 Perubahan Pelaksanaan konstitusi di Indonesia secara sistematis dapat dikemukakan sebagai berikut: UUD 1945, Berlaku 18 Agustus 1945 Sampai 27 Desember 1949 Konstitusi RIS, Berlaku 27 Desember 1949 Sampai 17 Agustus 1950 UUDS, Berlaku 15 Agustus 1950 Sampai 5 Juli 1959 UUD 1945, Berlaku 5 juli 1959 Sampai 1966 UUD 1945 pada Tahun 1966 sampai dengan 1999 UUD 1945 Amandemen 1999, Berlaku Tahun 1999 Sampai Sekarang Proses Perubahan UUD 45

D. Institusi Legislasi dan Mekanismenya Institusi Legislasi Badan Legislatif (DPR) dan Badan Eksekutif (presiden) bertugas membuat undang-undang, sedangkan untuk tingkat I dan II bertugas adalah masing-masing gubernur bersama DPRD tingkat I dan bupati/walikota bersama DPRD tingkat II. Institusi lain di luar kedua institusi (lembaga) di atas, baik yang bersifat infrastruktur maupun suprastruktur politik memiliki tugas memberi dukungan sesuai dengan peran kompetensinya. Bentuk produk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan oleh institusi di atas, adalah berupa UUD, UU, PERPU, PERDA, dan PP. Mekanisme Legislasi Rincian mengenai mekanisme pembuatan peraturan perundangundangan diuraikan lebih rinci dalam modul mcrosoft word

E. Pengertian Rule of Law Penegakan hukum atau rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai muncul pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara berdasar hukum (konstitusi) dan demokrasi. Kehadiran rule of law boleh disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolut (kekuasaan di tangan penguasa) yang telah berkembang sebelumnya. Inti dari rule of law adalah adanya jaminan keadilan yang dirasakan oleh masyarakat/bangsa. Rule of law merupakan suatu legalisme yang mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom.

F. Latar Belakang Rule of Law Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. la lahir sejalan dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya peran parlemen dalam negara dan sebagai reaksi terhadap negara absolut yang berkembang sebelumnya. Rule of law merupakan konsep tentang common law, di mana masyarakat dan negara beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun di atas prinsip keadilan dan egalitarian.

Rule of law adalah rule by the law dan bukan rule by the man. la lahir mengambil alih dominasi yang dimiliki kaum gereja, ningrat, dan kerajaan, menggeser negara kerajaan dan memunculkan negara konstitusi yang pada gilirannya melahirkan doktrin rule of law.

G. Fungsi Rule of Law Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap "rasa keadilan" bagi rakyat Indonesia dan juga "keadilan sosial", sehingga diatur pada Pembukaan UUD 1945, bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara, Dengan demikian, inti dari Rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelenggara negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan, terutama keadilan sosial.

Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam UUD 1945, yaitu: Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3); Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 ); Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1); Dalam Bab X A tentang HakAsasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28 D ayat 1); Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 2).

H. Dinamika Pelaksanaan Rule of Law Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil), yaitu dalam arti "pelaksanaan dari just law." Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam hal penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip rule of law. Keberhasilan Implementasi tersebut tergantung kepada kepribadian nasional. Pada kenyataannya bahwa rule of law merupakan institusi sosial yang memiliki struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula.

Rule of law ini juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang di dalamnya terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat, dan negara, yang memuat nilai-nilai tertentu dan memiliki struktur sosiologisnya sendiri. Legalisme tersebut mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom. Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rule of law telah banyak dihasilkan di negara kita, namun implementasi/penegakannya belum mencapai hasil yang optimal, sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum dirasakan sebagian besar masyarakat.

Hal-hal yang mengemuka untuk dipertanyakan antara lain adalah bagaimana komitmen pemerintah untuk melaksanakan prinsip-prinsip rule of law. Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum yang terdiri: Kepolisian. Kejaksaan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Badan Peradilan: Mahkamah Agung. Mahkamah Konstitusi. Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi.

Terima Kasih Aji Wicaksono, S.H., M.Hum.