GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM 0901215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM 0901215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Pada Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Oleh IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM 0901215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i
Lembar Persetujuan Pembimbing Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Drs. Ida Bagus Rai Putra, M. Hum. Drs. I Nyoman Supatra. NIP 1961214 199010 1 001 NIP 19581117 198603 1 002 Mengetahui, Ketua Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M. Hum. NIP 19660113 199402 1 001 ii
Halaman Penetapan Ujian Skripsi ini telah diujikan dan telah dinilai oleh Panitia Penguji Pada Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana (Rabu, 10 September 2014) Panitia Penguji : Ketua Penguji, Sekretaris Penguji Dr. Ni Made Suryati, M. Hum. Drs. I Nyoman Darsana, M. Hum. NIP. 19601231 198403 2 002 NIP. 19571222 198702 1 001 iii
KATA PENGANTAR Om Swastyastu. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang MahaEsa, karena atas anugerah-nya skripsi yang berjudul Geguritan Pura Tanah Lot Analisis Struktur dan Fungsi dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Sastra Bali, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Banyak hambatan dan kesulitan yang ditemukan dalam penyusunan skripsi ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, baik dibidang teori maupun kemampuan meneliti. Berkat dorongan, bantuan, dan petunjuk dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini, diantaranya kepada: 1. Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana beserta staf, atas segala bantuan dan fasilitas yang diberikan selama menjadi mahasiswa sampai pada penyelesaian skripsi ini ; 2. Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M. Hum. Ketua Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, yang telah memotivasi dan mengarahkan selama mengikuti perkuliahan serta atas segala bantuan dan nasihat-nasihat yang diberikan; iv
3. Drs. I Nyoman Duana Sutika, M. Si. Sekretaris Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, yang telah memotivasi dan mengarahkan selama mengikuti perkuliahan serta atas segala bantuan dan nasihat-nasihat yang diberikan; 4. Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M Hum. Sebagai Pembimbing Akademik (PA) yang telah memotivasi dan mengarahkan selama mengikuti perkuliahan serta atas segala bantuan dan nasihat-nasihat yang diberikan; 5. Dr. Drs. Ida Bagus Rai Putra, M. Hum., selaku Pembimbing I, atas kesabaran maupun kesungguhannya dalam membimbing serta memberikan saran dan masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini ; 6. Drs. I Nyoman Supatra, selaku Pembimbing II, atas segala saran, masukan serta kesabaran membimbing dalam proses penyelesaian skripsi ini; 7. Dr. Ni Made Suryati, M. Hum. Selaku Ketua Penguji Ujian Skripsi yang telah telah memberikan banyak pengetahuan dan wawasan serta telah memimpin jalannya Ujian Skripsi dengan baik dan lancar; 8. Bapak serta Ibu dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, yang telah memberikan banyak pengetahuan dan wawasan dari awal perkuliahan sampai dengan saat ini; v
9. Seluruh jajaran dan staf bagian akademik dan staf perpustakaan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, atas segala kemudahan dan bantuan yang diberikan selama ini; 10. Keluarga tercinta, Ida Bagus Putu Winaka (ayah), Ida Ayu Nyoman Astiti (ibu), Ida Ayu Putu Taman (nenek), Dika dan Pramesti (adik), Ida Bagus Putu Windu (paman) serta Luh Putu Artawati (kekasih) atas segala pengertian dan pengorbanan spiritual maupun material, serta dorongan semangatnya; 11. Keluarga besar HMJ Sastra Bali yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas dukungan, nasihat, kritik dan saran yang amat membangun, serta informasi selama ini. Sahabat-sahabat Sastra Bali dan Sastra Jawa Kuna angkatan 2009, atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini; Akhir kata, disadari bahwa atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Berdasarkan hal itu, diharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Om Santih, Santih, Santih, Om Denpasar, Juni 2014 Penulis, vi
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HASIL PENETAPAN UJIAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... viii ABSTRAK... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4.1 Tujuan Umum... 5 1.4.2 Tujuan Khusus... 6 1.5 Manfaat Penelitian... 6 1.5.1 Manfaat Teoretis... 6 1.5.2 Manfaat Praktis... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka... 8 2.2 Konsep... 10 2.2.1 Geguritan... 10 2.2.2 Pura Tanah Lot... 12 2.2.3 Geguritan Pura Tanah Lot... 13 2.3 Landasan Teori... 13 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN, SUMBER DATA, JANGKAUAN DAN SISTEMATIKA PENYAJIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian... 16 3.1.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data... 17 3.1.2 Metode dan Teknik Analisis Data... 18 3.1.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data... 18 3.2 Sumber Data... 19 3.3 Jangkauan Penelitian... 20 3.4 Sistematika Penyajian... 21 BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEGURITAN PURA TANAH LOT 4.1 Sinopsis Geguritan Pura Tanah Lot... 22 vii
4.2 Satuan Forma... 24 4.2.1 Kode Bahasa dan Sastra... 25 4.2.2 Ragam Bahasa... 42 4.2.3 Gaya Bahasa... 46 4.3 Satuan Naratif... 53 4.3.1 Tema... 53 4.3.2 Penokohan... 55 4.3.3 Alur... 59 4.3.4 Latar... 65 4.3.5 Mitologi dalam GPTL... 71 4.3.6 Hagiografi dalam GPTL... 72 BAB V ANALISIS FUNGSI GEGURITAN PURA TANAH LOT 5.1 Penuntun Untuk Mempertahankan Agama Hindu... 75 5.2 Kepercayaan asal mula kelahiran Pura Tanah Lot atau Filsafat(Tattwa) 77 5.3 Sikap Hormat dan Bakti atau Etika(susila)... 79 5.4 Kebiasaan-kebiasaan atau Tradisi Hindu(Acara)... 82 5.5 Historis... 89 5.6 Pendidikan... 91 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 94 6.2 Saran... 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Teks dan Terjemahan viii
ABSTRAK GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Penelitian ini mengkaji Geguritan Pura Tanah Lot karya I Nyoman Suprapta. Geguritan ini menggunakan 10 jenis pupuh yaitu: Maskumambang, Pucung, Ginanti, Mijil, Ginada, Durma, Semarandana, Pngkur, Sinom dan Dangdang Gula. Penelitian ini menggunakan teori struktural menurut Teeuw dan teori fungsi menurut Endraswara. Metode dan teknik yang digunakan dibagi menjadi tiga tahapan, yakni (1) tahap penyediaan data dengan menggunakan metode simak dan kepustakaan, didukung oleh teknik membaca, pencatatan dan terjemahan, (2) tahap analisis data menggunakan metode hermeneutika dan deskriftif, didukung oleh teknik pencatatan, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal, didukung oleh teknik deduktif dan induktif. Hasil dari penelitian ini adalah yang pertama terungkapnya struktur yang membangun Geguritan Pura Tanah Lot baik satuan forma maupun satuan naratif. Kemudian yang ke dua terungkapnya fungsi yang terdapat dalam Geguritan Pura Tanah Lot yaitu membahas mengenai bagaimana seharusnya masyarakat menjalankan kehidupan beragama Hindu. Satuan forma dalam penelitian ini meliputi kode bahasa dan sastra, ragam bahasa dan gaya bahasa. Satuan naratif meliputi tema, penokohan, alur, latar, mitologi dalam GPTL dan Hagiografi dalam GPTL. Fungsi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sejarah didirikannya Pura Tanah Lot, oleh Ida Dang Hyang Dwijendra sebagai pendeta yang utama. Fungsi yang diperoleh yaitu: fungsi penuntun kehidupan beragama Hindu di Bali, kepercayaan asal mula kelahiran Pura Tanah Lot atau filsafat(tattwa), sikap hormat dan bakti atau etika(susila) dan kebiasaan-kebiasaan tradisi Hindu(Acara), Fungsi historis yaitu sejarah Dharmayatra Ida Dang Hyang Dwijendra, dan fungsi pendidikan. Kata kunci : geguritan, struktur, fungsi. ix
ABSTRAK GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR MIWAH FUNGSI Panyelehan puniki nureksanin indik kawentenan sastra Bali tradisional sane mamurda Geguritan Pura Tanah Lot pakaryan I Nyoman Suprapta. Geguritan puniki nganggen dasa pupuh inggih punika: Maskumambang, Pucung, Ginanti, Mijil, Ginada, Durma, Semarandana, Pngkur, Sinom miwah Dangdang Gula. Panyelehan puniki nganggen pangancan teori struktural saking Teeuw, miwah pangancan teori fungsi saking Endraswara. Metode miwah teknik sane kaanggen ring panyelehan puniki kepah dados tigang pepalihan, inggih punika (1) tahap penyediaan data nganggen metode simak miwah kepustakaan, kasokong antuk teknik memaca, nyatet miwah nerjemahin, (2) tahap analisis data nganggen metode hermeneutika miwah deskriftif, kasokong antuk teknik nyatet, miwah (3) tahap penyajian hasil analisis data nganggen metode informal, kasokong antuk teknik deduktif kalih induktif. Pikolih sajeroning panyelehan Geguritan Pura Tanah Lot puniki inggih punika: Kapertama struktur Geguritan puniki kawangunang antuk struktur marupa satuan forma miwah satuan naratif. Pikolih sane kaping kalih inggih punika fungsi geguritan pura tanah lot ngindikang sapunapi sepatutne irage ngemargiang Dharmaning maagama Hindu. Satuan forma sane kapikolih ring Geguritan Pura Tanah Lot inggih punika: kode bahasa miwah sastra, ragam bahasa kalih gaya bahasa. Satuan naratif inggih punika tema, penokohan, alur, latar, mitologi dalam GPTL dan Hagiografi dalam GPTL. Fungsi sajroning panyelehan puniki ngindikang pamargi Pura Tanah Lot, sane kawangun olih Ida Dang Hyang Dwijendra madrebe kawigunan sane banget mautama. Fungsi ring Geguritan Pura Tanah Lot puniki inggih punika fungsi penuntun maagama Hindu ring Bali, fungsi kapercayan sejarah kawangunnyane Pura Tanah Lot utawi Tattwa(filsafat), sikap hormat miwah bakti utawi Susila(etika) miwah Acara, fungsi historis: Anggen dasar pukuing pangaweruh ring kawentenang sejarah Dharmayatra Dang Hyang Dwijendra sang maraga wiku utama, sajroning nyikiang Tattwa kalih Susila Budaya wong ring Bali. miwah fungsi pendidikan. Bantang Kruna : geguritan, struktur, fungsi. x