I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang

I. PENDAHULUAN. Senyawa organotimah adalah senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen Sn-C.

I. PENDAHULUAN. elektrokimia (Fontana, 1986). Korosi merupakan masalah besar bagi peralatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

Studi Perbandingan Sintesis dan Karakterisasi Dua Senyawa Organotimah(IV) 3-Hidroksibenzoat

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karbon, silikon, germanium, dan timbal. Timah menunjukkan kesamaan

AKTIVITAS IN VITRO DAN STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 4-HIDROKSIBENZOAT TERHADAP SEL KANKER LEUKEMIA, L-1210

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh

PENDAHULUAN. penyinaran, kemoterapi, atau kombinasi keduanya, dan pengangkatan jaringan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA TURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) HIDROKSIBENZOAT SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA LUNAK DALAM MEDIUM NATRIUM KLORIDA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Senyawa Organologam. Senyawa organologam merupakan senyawa dimana minimal terdapat satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2015 di

TINJAUAN PUSTAKA. langsung antara atom karbon dari gugus organik dengan atom logam. Senyawa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa organologam merupakan senyawa dimana minimal terdapat satu atom

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

banyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa organologam adalah senyawa yang terdiri dari atom logam yang

SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS KOMPLEKS LOGAM Co(II)/Zn(II) DENGAN LIGAN ASAM PIRIDIN- 2,6-DIKARBOKSILAT

TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa organologam merupakan senyawa dimana minimal terdapat satu atom

II. TINJAUAN PUSTAKA. Timah dengan nama latin stannum (Sn) merupakan unsur golongan IVA (grup 14)

telah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI BIOAKTIVITAS ANTIMALARIA SENYAWA TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT DAN DIFENILTIMAH(IV) DIBENZOAT TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN SENYAWA TURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT SEBAGAI ANTIMALARIA. (Skripsi) Oleh DELLA MITA ANDINI

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa organologam merupakan senyawa yang memiliki minimal satu atom

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

pada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

TINJAUAN PUSTAKA. Timah atau stannum (Sn) merupakan logam berwarna putih keperakan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa tersebut menembus membran sel dan fase farmakodinamik obat, sifat elektronik mempengaruhi proses

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINTESIS, KARAKTERISASI, SERTA UJI BIOAKTIVITAS SENYAWA TRIFENILTIMAH(IV) 2-NITROBENZOAT DAN TRIFENILTIMAH(IV) 2-KLOROBENZOAT TERHADAP BAKTERI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

(Skripsi) Oleh NOVA TRI IRIANTI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

banyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

kamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode

dan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa organologam merupakan senyawa yang setidaknya terdapat satu atom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FLAVONOID. Dwi Arif Sulistiono. G1C F.MIPA. Universitas mataram

BAB I PENDAHULUAN. senyawa bioaktif yang tidak ditemukan dalam produk alami terrestrial (Jimeno,

(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil

penghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA TRIFENILTIMAH(IV) 4-HIDROKSIBENZOAT DAN TRIFENILTIMAH(IV) 4- KLOROBENZOAT TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas. Nyeri dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Timah atau Stannum (Sn) memiliki nomor atom 50 dan massa atom relatif 118,71

Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI AKTIVITAS ANTIKOROSI SENYAWA TURUNAN ORGANOTIMAH(IV) BENZOAT TERHADAP BAJA LUNAK DALAM MEDIUM KOROSIF NaCl

OLEH: NUARI WAHYU DWI CAHYANI DOSEN PEMBIMBIMNG: Dr. FAHIMAH MARTAK, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia

parakor (P), tetapan sterik Es Taft, tetapan sterik U Charton dan tetapan sterimol Verloop (Siswandono & Susilowati, 2000). Dalam proses perubahan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan jantung (American Cancer Society, 2010). Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah 6,25 juta jiwa, dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (Padmi, 2001). Menurut GLOBOCAN, dengan jumlah penduduk 230 juta, terdapat kasus penyakit kanker sebanyak 292.600 pada tahun 2008 (GLOBOCAN, 2010). GLOBOCAN merupakan agensi internasional yang mengadakan penelitian mengenai jumlah rata-rata penderita kanker di seluruh dunia pada tahun 2008. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang tidak normal akibat hilangnya mekanisme kontrol sel. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hilangnya mekanisme kontrol tersebut, antara lain virus dan beberapa proses fisika dan kimia termasuk reaksi radikal bebas. Akibat adanya serangan dari faktor-faktor tersebut, suatu sel normal dapat mengalami transformasi menjadi sel kanker. Sel kanker yang terbentuk dapat membelah diri dan selanjutnya membentuk sel kanker yang lain (Syarif, 1995).

2 Pengobatan yang umum dilakukan pada penyakit kanker antara lain dengan pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi (Apantaku, 2002). Namun, terapi kanker secara pembedahan tidak dapat dilakukan khususnya pada sel kanker yang telah menyebar, sementara pengobatan kemoterapi dan radiasi dapat menimbulkan efek samping meskipun pengobatan kemoterapi mampu mengeluarkan keseluruhan kanker (Hawariah, 1998). Oleh karena itu, usaha pencarian agen dengan efek samping minimum sangat diperlukan dalam pengobatan penyakit kanker, salah satunya yaitu dengan menggunakan senyawa organotimah. Senyawa organotimah merupakan senyawa dimana atom-atom karbon dari gugus organik terikat pada logam timah. Senyawa organotimah dapat berbentuk mono, di, tri, dan tetraorganotimah bergantung pada gugus alkil (R) atau aril (Ar) yang terikat pada Sn. Anion yang terikat (X) biasanya berupa klorida, oksida, hidroksida, merkaptoester, suatu karboksilat, atau suatu thiolat (Pellerito and Nagy, 2002). Senyawa organotimah(iv) merupakan senyawa yang dikenal memiliki berbagai aktivitas biologis. Kereaktifan biologis dari senyawa organotimah(iv) ditentukan oleh jumlah dasar dari gugus organik yang terikat pada atom pusat Sn. Anion yang terikat dalam senyawa organotimah(iv) walaupun hanya sebagai penentu sekunder kereaktifan senyawa organotimah(iv), namun berperan penting dan dapat meningkatkan kereaktifan dalam berbagai uji biologis (Pellerito and Nagy, 2002; Szorcsik et al., 2002). Senyawa organotimah(iv) diketahui memiliki toksisitas tinggi yang dapat berperan sebagai antifungi, antitumor, dan antikanker.

3 Diantara berbagai kompleks organotimah dengan molekul biologi, kompleks organotimah karboksilat mendapat perhatian khusus karena senyawa ini memiliki aktivitas biologis yang lebih kuat dibandingkan dengan kompleks organotimah lainnya. Senyawa organotimah(iv) karboksilat dipilih dalam penelitian ini berdasarkan aktivitas biologisnya sebagai antikanker dengan asam 3-nitrobenzoat sebagai ligannya. Penelitian sebelumnya (Aini, 2010) dilaporkan aktivitas antikanker senyawa organotimah(iv) salisilat dengan asam salisilat sebagai ligannya diperoleh nilai IC 50 3,86 µg/ml. Pada penelitian selanjutnya (Sari, 2011) aktivitas antikanker senyawa organotimah(iv) benzoat diperoleh nilai IC 50 5,32 µg/ml dan pada penelitian lain (Sulistriani, 2012) aktivitas antikanker senyawa organotimah(iv) 3-hidroksibenzoat diperoleh nilai IC 50 3,10 µg/ml. Jika nilai IC 50 dari senyawa ini 50 µg/ml, maka senyawa organotimah(iv) 3- nitrobenzoat berpotensi sebagai antikanker (Mans et al., 2000). Oleh sebab itu, pada penelitian ini diharapkan IC 50 yang diperoleh dapat lebih kecil dari penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini senyawa dibutiltimah(iv) oksida, difeniltimah(iv) dihidroksida dan trifeniltimah(iv) hidroksida direaksikan dengan asam 3- nitrobenzoat sebagai asam karboksilatnya sehingga dihasilkan senyawa trifeniltimah(iv) 3-nitrobenzoat kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR, dan microelemental analyzer. Ketiga senyawa hasil sintesis tersebut diuji aktivitas antikankernya terhadap sel leukemia L-1210. Sel leukemia L-1210 dipilih karena sel leukemia L-1210 merupakan sel tumor yang tumbuh cepat dengan persentase sel hidup cukup tinggi

4 dan memiliki tingkat pertumbuhan 100%. Jika suatu zat toksik terhadap sel leukemia L-1210, maka umumnya juga bersifat toksik terhadap sel-sel abnormal lainnya (Bulan dkk., 2004). Setelah diketahui data aktivitas awalnya, maka untuk penelitian selanjutnya akan lebih mudah pengembangannya sebagai new metalbased drugs yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mensintesis senyawa dibutiltimah(iv) di-3-nitrobenzoat, difeniltimah(iv) di- 3-nitrobenzoat, dan trifeniltimah(iv) 3-nitrobenzoat. 2. Mengkarakterisasi senyawa awal dibutiltimah(iv) diklorida, difeniltimah(iv) diklorida, dan trifeniltimah(iv) klorida serta senyawa hasil sintesis trifeniltimah(iv) 3-nitrobenzoat, dengan rendemen tertinggi dari variasi waktu refluks menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR, dan microelemental analyzer (tidak termasuk asam 3-nitrobenzoat). 3. Menguji dan membandingkan aktivitas antikanker dari senyawa trifeniltimah(iv) 3-nitrobenzoat terhadap sel leukemia L-1210.

5 C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang organologam dan menambah jenis senyawa organologam yang dapat digunakan dalam bidang farmasi dan kedokteran yaitu sebagai new metal-based drugs (senyawa antikanker).