BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Manfaat menabung bisa diperoleh hasilnya ketika kita menjalani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II LANDASAN TEORI

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. melakukan pembayaran artinya keadaan perusahaan dalam keadaan likuid, tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI. Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

PERTEMUAN KE - 3 BANK

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP JUMLAH KREDIT PADA PD. BPR BKK BANJARHARJO KABUPATEN BREBES

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditasnya yang cukup dan berusaha mencapai rehabilitasi yang wajar serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. KCP Ujung Berung Bandung

FUNGSI DAN PERAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN PENGERTIAN BANK

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Hukum Perbankan. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998 adalah suatu badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sektor perbankan, maka kondisi persaingan bank semakin ketat. Selain kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah karena bank memang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai jasa yang ditawarkan. Menurut Undang-undang Rl

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk

MANAJEMEN PERBANKAN 1. PENGERTIAN BANK 2. SEJARAH PERBANKAN 3. PERBANKAN INDONESIA DIMASA KRISIS 4. JENIS-JENIS BANK 5.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :

SUMBER SUMBER DANA BANK

Transkripsi:

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. (No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Pasal 1 ayat 2). Umumnya bank umum didefinisikan sebagai : a) Suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau pihak lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dala lalu lintas pembayaran (subagio,dkk) b)badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengelurakannya kepada mesayarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No.7/1992) c) Suatu industry yang bergerak pada bidang kepercayaan yang menghubunkan debitur dan kreditur dana (Rudy Tri Santoso)

11 Ada beberapa definisi bank menurut Martono (2004: 20) yang dikemukakan sesuai dengan tahap perkembangan bank di Indonesia. Untuk memberi definisi yang tepat agaknya memerlukan penjabaran karenadefinisitentang bank dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pendapat tentang pengertian bank sebagai berikut ini: a) Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral (GM. Veryn Stuart dalam bukunya bank politic) b)bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan orang banyak (Undangundang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan) c) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang nomor 10 tahun 1998 perubahan dari undang-undang lama)

12 Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan perkembangan bank itu sendiri dan fungsi bank pada umumnya yaitu (1) menerima berbagai simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito masyarakat (2) memberikan kredit, baik bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli baru (3) memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. B. DEPOSITO Secara garis besar deposito itu dapat dibagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut yaitu deposito berjangka,deposito harian,dan sertifikat deposito. Deposito ini termasuk ke dalam golongan dana yang mahal dan boleh dikatakan merupakan dana yang paling mahal karena bunga yang harus di bayar bank kepada para deposan relative tinggi dibandingkan dengan produk produk lainnya seperti rekening giro dan tabungan. Walaupun demikian ternyata bank paling menyukai dana deposito tersebut dan umumnya dalam bank sumber dana ini menduduki presentase yang paling tinggi jika dibandingkan dengan sumber dana lain. Hal ini terjadi karena dana tersebut memiliki mobilitas yang makin kecil sehinffa bank lebih mudah memperkirakan kebutuhan likuiditasnya. Deposan tidak mencairkannya

13 sebelum deposito itu jatuh tempo dan dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk memperoleh pendapatan. Deposito on call / deposito harian Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang memiliki jangka waktu 1 sampai dengan 30 hari yang pencairannya dapat dilakukan setiap hari dengan pemberitahuan sebelumnya kepada pihak bank akan maksud tersebut. Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan sehari sebelum pencaharian (one day call) atau dapat juga dilakukan seminggu sebelumnya sesuai perjanjian yang disepakati bank dengan deposan.karena resiko yang melekat pada deposito harian (deposito on call) ini relative lebih besar dari pada deposito berjangka dalam arti penyediaan likuiditas harian bank, maka tingkat bunga yang diberikanpun relatif rendah dibandingkan tingkat bunga deposito berjangka. Pada deposito berjangka,seperti diuraikan,bank hanya menyediakan likuiditas pencairan bila telah jatuh tempo sehingga bank dapat lebih mudah mengadakan prediksi kebutuhan dananya. Hanya ini berbeda dengan deposito harian,bank harus menyediakan dana setiap saat bila deposan tersebut berniat mencairkan depositnya. Menurut Y. Sri Susilo (2000), Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dengan bank. Menurut Mudrajad Kuncoro (2002), Deposito merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka

14 waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga (pemilik dana) dengan bank yang bersangkutan. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. C. Jenis Bank Berikut jenis-jenis bank dapat dilihat dari beberapa aspek yang ada, antara lain: 1. Dilihat dari aspek fungsinya Menurut undang-undang perbankan no.14 tahun 1967, jenis-jenis bank menurut fungsinya meliputi: a. Bank umum b. Bank pembangunan c. Bank tabungan d. Bank pasar e. Bank desa f. Bank lumbung desa Sesuai undang-undang perbankan no. 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 10 tahun 1998, bank dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu:

15 a. Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2. Dilihat dari aspek kepemilikannya Dilihat dari aspek kepemilikannya dapat diartikan siapa yang memiliki bank tersebut dengan dilihat dari akte pendirian dan beberapa jumlah saham yang dimiliki pemiliknya, yaitu: a. Bank milik pemerintah 1) Bank Negara Indonesia 1946 (BNI) 2) Bank Rakyat Indonesia (BRI) 3) Bank Tabungan Negara (BTN) 4) Bank Mandiri b. Bank milik swasta nasional 1) Bank Central Asia 2) Bank Bumi Putera 3) Bank Muammalat 4) Bank Danamon 5) Bank Lippo 6) Bank Internasional Indonesia c. Bank milik koperasi 1) Bank Bukopin d. Bank milik swasta asing 1) Deutche Bank

16 2) Hongkong Bank 3) City Bank 4) Bank of Tokyo 5) American Express Bank e. Bank campuran 1) Mitsubishi Bank 2) Bank Sakara Swadarma 3) Inter Pacific Bank 4) Sanwa Indonesia Bank 5) Sumitomo Niaga Bank 6) Bank Merincore 3. Dilihat dari aspek status a. Bank Devisa Sebuah bank yang bisa melaksanakan transaksi-transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan menggunakan mata uang asing, misalnya tranfer ke luar negeri, inkaso keluar negeri, mengeluarkan traveler cheque, pembutalan dan pelaksanaan pembayaran menggunaka Letter of Credit dan transaksi lainnya. Contoh dari Bank devisa antara lain: Bank Bali, Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank Lippo dan lain-lain.

17 b. Bank Non Devisa Sebuah bank yang belum memiliki ijin untuk melaksanakan transaksi-transaksi keluar negeri seperti yang sudah dilakukan bank devisa. Bank non devisa kegiatan yang bisa dilakukan oleh bank ini seperti melaksanakan transaksi-transaksi yang ada di dalam negeri. Contoh dari bank non devisa antara lain: Bank Nusantara Parahiyangan, Bank NISP, Bank Niaga. 4. Dilihat dari aspek cara menentukan harga a. Bank konvensional Dalam beroperasinya jenis bank ini menggunakan prinsip konvensional yang menggunakan 2 metode : 1) Menetapkan bunga sebagai harga, produk simpanannya meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu 2) Pihak bank konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya dalam nominal prosentase tertentu b. Bank syariah Merupakan bank yang beroperasinya menggunakan prinsipprinsip islam atau prinsip-prinsip syariah islam dan dalam beroperasinya bank syariah tidak mengenal bunga melainkan adanya bagi hasil.

18 D. TABUNGAN Menurut Y. Sri Susilo (2000) yang ditulis dalam bukunya, tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang telah disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Menurut Mudrajad Kuncoro (2002) yang ditulis dalam bukunya, tabungan merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut menurut syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh masing-masing bank. Menurut Kasmir (2004) yang ditulis dalam bukunya, tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat-alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. E. PEMASARAN Pemasaran Menurut (Kotler Philip.1992) mempunyai tujuan : 1. Merumuskan segmentasi pasar, pentargetan, dan penempatan pasar 2. Menyusun dasar-dasar segmentasi pasar-pasar industry dan pasar konsumen. 3. Menjelaskan bagaimana cara perusahaan memilih suatu strategi pencakup pasar

19 4. Menggambarkan sebuah perusahaan memilih posisi untuk sebuah produk baru. Pemasaran massal : Dalam pemasaran massal, produsen memproduksi, mendistribusian dan mempromosikan sebuah produk secara massal kepada semua konsumen. Pemasaran produk yang tedifernsiasi : Disini penjual memproduksi dua produk atau lebih yang memperlihatkan perbedaan bentuk,gaya dan kualitas Pemasaran sasaran : Disini penjual membedakan segmen segmen pasar, memilih satu atau lebih dari segmen segmen itu dan mengembangkan produk produk dan bauran pemasaran yang di sesuaikan dengan masing masing segmen Segmentasi pasar : Pasar terdiri dari konsumen dan para konsumen tersebut berbeda dalam satu atau beberapa hal.mereka bisa berbeda dalam keinginan, sumber daya, lokasi geografis, sikap pembeli dan pelaksanaan pembeli mereka.setiap variable ini bisa digunakan untuk menyusun segmentasi pasar. Segmentasi geografi : Segmentasi geografi perlu membagi pasar ke dalam unit-unut geografis yang berbeda, seperti Negara, Negara bagian/provinsi, wilayah, daerah, kota atau desa. Perusahaan tersebut bisa memutuskan untuk beroperasi

20 di dalam satu atau berapa wilayah geografis atau beroperasi dalam semua wilayah tetapi memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis tersebut. Segmentasi demografi : Segmentasi demografi merupakan pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variable-variabel demografi, seperti usia, jenis kelamin, jumlah keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,ras dan kewarnegaraan/kebangsaan. Variable variabel demografi, merupakan dasar paling popular untuk membedakan kelompokkelompok konsumen. Satu alas an adalah bahwa tingkat keinginan, pilihan, dan pemakaian konsumen seringkali selalu dikaitkan dengan variable varibel demografi. Alas an lain bahwa variable variable demografi mudah untuk mengukur daripada kebanyakan variable lain. Tingkat usia dan daur hidup : Keinginan dan kapasitas konsumen berubah seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan anak-anak berumur enam bulan berbeda dengan anak berumur tiga bulan dalam hal potensi konsumsi mereka. Jenis kelamin : Segmentasi jenis kelamin telah lama diterapkan dalam hal pakaian, tata rambut, kosmetika, dan majalah. Kadang-kadang para pemasar lain akan memperhatikan sebuah kesempatan untuk segmentasi berdasarkan jenis kelamin.

21 Pendapatan : Segmentasi berdasarkan pendapatan (penghasilan) merupakan praktek yang sudah berjalan lama dalam kategori produk dan jasa seperti : mobil, rumah, pakaian, kosmetika,dan perjalanan. Segmentasi psikografi : Dalam segmentasi psikografi,para pembeli dibagi ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan atau ciri-ciri kepribadian. Orang orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memperlihatkan profil psikografi yang sangat berbeda. (Kotler Philip.1992) F. KERANGKA PEMIKIRAN Gambar 8. Kerangka Pemikiran

22 Penjelasan kerangka pemikiran diatas sebagai berikut : 1. Suatu perusahaan yang memiliki sejarah merancang tujuan, visi dan misi untuk membangun berbagai macam kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai perusahaan. Kemudian perusahaan menetapkan strategi segmenting, targeting, positioning guna mengoptimalkan strategi pemasaran. 2. Segmenting adalah mengidentifikasi dan membentuk kelompok beli yang berbeda. Dan dapat secara efektif dan efisien dilakukan jika perusahaan dapat menentukan segmen pasar yang dapat dimasuki. 3. Targeting adalah memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Dan dapat dilaksanakan secara efektif ketika perusahaan dapat mentargetkan konsumen yang akan menjadi target sasaran pasar. 4. Positioning adalah suatu strategi yang menggunakan informasi untuk menciptakan suatu kesan dalam benak konsumen terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar. 5. Perencanaan pemasaran ialah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran, seperti Strategi yang akan digunakan perusahaan dalam memasarkan produk.pengendalian/ Evaluasi merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana.