BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban dan pengendali biaya (Iswahyudi, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi saat ini, menyebabkan perusahan menghadapi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

PUSAT BIAYA PENGERTIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

IMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian negara kita memberikan dampak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dalam pengelolaan aktivitas aktivitas tersebut agar berjalan lancar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Kuesioner variabel independent

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kegiatan operasional perusahaannya dengan berbagai cara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dan kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dimulai dari kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami krisis berkepanjangan hingga peningkatan yang pesat di bidang teknologi transportasi maupun komunikasi mengakibatkan saat ini persaingan usaha antar perusahaan tidak dapat dihindari. Kecepatan dan ketepatan suatu perusahaan dalam melayani kehendak konsumen merupakan unsur penting dalam memenangkan persaingan. Berlambat-lambat bukanlah zamannya lagi sebab setiap konsumen menghendaki keinginannya terpuaskan segera saat itu. Perubahan peta persaingan ini memberikan tekanan yang semakin keras terhadap manajemen untuk bekerja menghasilkan produk dengan mutu yang lebih tinggi dibanding sebelumnya dengan biaya yang serendah mungkin (Bambang Hariadi, 2002:17). Perusahaan-perusahaan yang ingin going concern harus memiliki manajemen yang baik. Manajemen yang baik yaitu yang dapat mempertahankan produktivitasnya bahkan dapat meningkatkannya sehingga menghasilkan laba yang optimal melalui pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif. Dalam hal ini, dua fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian harus dilaksanakan dengan baik oleh manajemen dan para bawahannya. Dalam fungsi perencanaan, manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Sedangkan fungsi pengendalian dilaksanakan untuk memastikan apakah hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Transportasi merupakan salah satu jenis jasa yang memiliki nilai strategis bagi pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya suatu bangsa. Perkembangan teknologi transportasi yang pesat sekarang ini disertai dengan kebutuhan akan jasa transportasi yang semakin meningkat menyebabkan PT. Merpati Nusantara sebagai salah satu BUMN yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan dan bergerak di bidang pelayanan perhubungan udara, senantiasa 1

Bab I Pendahuluan 2 mengikuti perkembangan teknologi tersebut agar mendapatkan teknologi yang terbaik dan cocok dengan kondisi di Indonesia, memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimum, mendorong gerak lajunya dunia usaha, serta dapat menunjang pengembangan pariwisata yang pada akhirnya akan menjadi penghasil devisa utama. PT. Merpati Nusantara sebagai badan usaha yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan sarana transportasi udara di daerah-daerah dan penerbangan serba guna serta memajukan segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan udara dalam arti kata yang seluas-luasnya, memerlukan adanya aktivitas operasi yang efektif, efisien dan mampu bersaing sehingga diharapkan perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang dalam melakukan misi dan tujuan usahanya. Agar aktivitas operasi selalu berkelanjutan perlu ditunjang dengan tersedianya dana yang mencukupi. Pendapatan menjadi penting karena pendapatan inilah yang akan membiayai seluruh aktivitas operasi. Selain itu pendapatan yang diperoleh perusahaan akan menunjukkan kinerja perusahaan. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh tentunya akan mempengaruhi kelancaran aktivitas operasi. Oleh sebab itu perlu adanya pengelolaan yang baik terhadap perolehan pendapatan. Salah satu bagian dari Akuntansi Manajemen adalah Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) yang aktivitasnya antara lain melakukan pengumpulan dan pelaporan pendapatan dan/atau biaya yang dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi. Jadi akuntansi pertanggungjawaban ini dapat digunakan sebagai alat bantu dalam usaha menunjang keefektifan pengendalian pendapatan, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat dipertanggungjawabkan dan efisiensi serta tujuan perusahaan dapat tercapai. Akuntansi pertanggungjawaban menganggap bahwa pengendalian organisasi dapat meningkat dengan cara menciptakan jaringan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal perusahaan. Struktur organisasi perusahaan yang baik akan menetapkan secara jelas dengan tegas wewenang dan tanggung jawab tiap bagian yang bersangkutan. Dengan demikian bila ada penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dalam

Bab I Pendahuluan 3 pendapatan dapat ditunjuk bagian atau orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang terjadi. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam penyusunan anggaran, setiap manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang menjadi tanggung jawabnya di bawah koordinasi manajemen puncak. Pelaksanaan anggaran tersebut memerlukan informasi akuntansi guna memantau sampai seberapa jauh manajer melaksanakan rencananya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan/atau biaya dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan yang menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan/atau biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab. (Mulyadi, 2001:18) Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti sampai sejauh mana fungsi akuntansi pertanggungjawaban dalam usaha menunjang efektivitas terhadap pengendalian pendapatan. Oleh karena itu judul yang diambil oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah : Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Pendapatan. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam akuntansi pertanggungjawaban, masalah pengendalian dalam organisasi merupakan masalah utama yang dihadapi, karena masalah

Bab I Pendahuluan 4 pengendalian dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah hal utama dalam membantu manajemen mencapai pengendalian yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas yaitu bahwa masalah yang menjadi objek penelitian adalah mengenai fungsi akuntansi pertanggungjawaban dalam usaha menunjang efektivitas pengendalian pendapatan, maka dalam skripsi ini akan dibahas mengenai: 1. Apakah akuntansi pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah memadai? 2. Apakah pengendalian pendapatan yang dilaksanakan perusahaan sudah efektif? 3. Apakah akuntansi pertanggungjawaban berfungsi dalam menunjang efektivitas pengendalian pendapatan pada perusahaan? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menilai apakah akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan yang diteliti sudah memadai. 2. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian pendapatan yang dilaksanakan perusahaan tersebut sudah efektif. 3. Untuk mengetahui dan menilai apakah akuntansi pertanggungjawaban berfungsi dalam menunjang efektivitas pengendalian pendapatan pada perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian di atas diharapkan akan diperoleh informasi yang bermanfaat dan berguna bagi: 1. Perusahaan, yaitu sebagai bahan masukan atau sumbangan pemikiran bagi manajemen perusahaan mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban sebagai penunjang keefektifan pengendalian pendapatan. 2. Pihak lain atau pembaca lainnya, sebagai bahan referensi dan titik tolak bagi penelitian lebih lanjut yang lebih luas dan mendalam.

Bab I Pendahuluan 5 3. Penulis, yaitu untuk menambah pengetahuan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari serta melengkapi dan memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program S-1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Widyatama. 1.5 Kerangka Pemikiran Manajemen dalam suatu perusahaan tidak akan terlepas dari kegiatan perencanaan dan pengendalian, disamping aktivitas lainnya seperti pengorganisasian dan pelaksanaan, agar kegiatan usaha dapat berjalan efektif dan efisien. Untuk itu perencanaan penting didalam mengarahkan aktivitas ke tujuan yang dikehendaki. Perencanaan pada dasarnya adalah menyangkut tentang dua hal yaitu penetapan tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut (Bambang Hariadi, 2002:4). Efektivitas menurut Malayu Hasibuan (2003;242) yang dikutip dari pendapat H. Emerson adalah sebagai berikut: Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses pengendalian terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang diharapkan dapat menjamin bahwa suatu rencana benar-benar dilaksanakan atau dimodifikasi sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila suatu rencana sudah dilaksanakan maka akan menghasilkan data realisasi yang baru. Proses pengawasan atau pengendalian dapat dilaksanakan dengan membandingkan rencana yang ditetapkan dengan informasi mengenai realisasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis ini akan dilakukan tindakan-tindakan perbaikan bila terdapat ketidaksesuaian yang cenderung merugikan perusahaan. Siklus perencanaan dan pengendalian merupakan arus kegiatan manajemen melalui perencanaan, pengarahan, motivasi, pengendalian, dan kemudian kembali lagi kepada perencanaan. Dengan pengendalian ini dapat diharapkan bahwa kalaupun terjadi penyimpangan dari rencana semula maka penyimpangan itu tidak akan meleset terlalu jauh (L.M. Samryn, 2001:9). Pengertian dari pengendalian itu sendiri menurut Malayu Hasibuan (2003;242) yang dikutip dari pendapat G.R. Terry adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan 6 Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Pengendalian sangat diperlukan terutama dalam hal pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Secara garis besar proses pengendalian manajemen terdiri atas dua aktivitas yang saling berkaitan, yaitu: perencanaan dan pengendalian (Bambang Hariadi, 2002:259). Kedua aktivitas tersebut diperlukan manajemen untuk dapat memastikan apakah pelaksanaan yang dicapai pada saat ini telah sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. berikut: Pendapatan menurut Henry Simamora (1999;152) adalah sebagai Pendapatan adalah uang atau harta yang diperoleh secara berkala sebagai hasil pemilikan, perdagangan, atau pekerjaan (income). Dalam sistem pengendalian, anggaran selalu memegang peranan penting. Demikian halnya dengan akuntansi pertanggungjawaban, anggaran merupakan alat untuk menilai pelaksanaan bagian-bagian yang ada dalam perusahaan yang dijabarkan dalam struktur organisasi (Mas ud Machfoedz, 1989:284). Di dalam akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian pendapatan dilakukan dengan cara menghubungkan pendapatan dengan unit yang bertanggung jawab terhadap sumber pendapatan. Dengan demikian akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang mengakui adanya berbagai pusat pertanggungjawaban di dalam organisasi, sehingga dimungkinkan adanya penelusuran pendapatan kepada setiap divisi yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan. Pada akuntansi pertanggungjawaban, pendapatan berfungsi sebagai alat untuk menilai pelaksanaan pada divisi-divisi yang ada dalam organisasi yang telah dijabarkan dalam struktur organisasi. Oleh karena itu, akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dalam organisasi yang telah membagi-bagi bidang pertanggungjawabannya secara jelas dan tegas.

Bab I Pendahuluan 7 Menurut Bambang Hariadi (2002;268) menyatakan akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur prestasi dari masing-masing pusat pertanggungjawaban berdasarkan informasi yang disampaikan dalam menjalankan kegiatan pusat-pusat pertanggungjawaban. Anggaran yang telah disusun digunakan sebagai alat pengukuran pelaksanaan aktivitas masing-masing divisi tersebut. Untuk itu maka sistem akuntansi disusun agar dapat mengumpulkan pendapatan-pendapatan yang sesungguhnya diterima, untuk dilaporkan kepada orang atau divisi yang bertanggung jawab. Sumber pendapatan dalam suatu bidang pertanggungjawaban tidak selalu akibat dari keputusan yang diambil oleh kepala bidang yang bersangkutan. Hal ini disebabkan pendapatan yang terjadi dalam suatu bidang pertanggungjawaban tidak selalu dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan. Jadi pendapatan yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan pasti dapat dikendalikan oleh manajer diatasnya atau manajer lain dalam organisasi. Hanya pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan yang harus dimintakan pertanggungjawabannya. Untuk itulah, akuntansi pertanggungjawaban biasanya menitikberatkan pada pertanggungjawaban dari pusat pendapatan. Pertanggungjawaban pendapatan yang diperoleh suatu pusat pertanggungjawaban tidak begitu sulit pelaksanaannya, karena pendapatan mudah diidentifikasikan dengan manajer yang bertanggung jawab untuk memperolehnya. Dapat diperoleh atau tidaknya pendapatan oleh suatu pusat pertanggungjawaban sangat tergantung atas kemampuan pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan (Mulyadi, 2001:167). Pusat pertanggungjawaban diartikan sebagai unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggung jawab, dimana prinsip akuntansi pertanggungjawaban dapat dilakukan dengan menetapkan garis wewenang dan tanggung jawab secara jelas bagi tiap tingkatan manajemen, menyusun sistem akuntansi dan menilai pegawai yang sesuai dengan garis wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Konsep akuntansi pertanggungjawaban

Bab I Pendahuluan 8 dapat dilaksanakan sesuai dengan fungsinya apabila persyaratan terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti yang diungkapkan oleh Bambang Hariadi (2002;264) sebagai berikut: 1. Pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban. 2. Penetapan Anggaran dan Standar. 3. Penilaian prestasi. 4. Laporan Pertanggungjawaban. Hipotesis yang dapat dirumuskan berdasarkan uraian diatas adalah sebagai berikut: Bila Akuntansi Pertanggungjawaban Dilaksanakan Secara Memadai Maka Dapat Berfungsi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Pendapatan. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu objek penelitian dan selanjutnya dianalisis kemudian ditarik kesimpulan dari analisis tersebut. Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam usaha memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik sbb: 1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian secara langsung ke tempat penelitian dengan maksud memperoleh data primer. Data primer diperoleh dengan cara: a. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang mengamati secara langsung objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pimpinan perusahaan yang berwenang atau personel lainnya mengenai masalah yang diteliti. c. Daftar pertanyaan (kuesioner), yaitu beberapa pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tulisan kepada pihak-pihak yang berwenang.

Bab I Pendahuluan 9 2. Penelitian kepustakaan, yaitu usaha untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca literatur-literatur, catatan-catatan ilmiah, dan sebagainya yang merupakan landasan teoritis yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dengan kenyataan yang ada selama melakukan penelitian. 1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian untuk memperoleh data dilakukan pada PT. Merpati Nusantara Perwakilan Manado yang berlokasi di Jalan Jend. Sudirman No. 111 Manado. Adapun lamanya penelitian yang penulis lakukan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan September sampai dengan November 2006.