BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel Total Quality Management. (TQM) yaitu pengaruh komitmen manajer, manajemen tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB V PENUTUP. Kesimpulan dari penelitian mengenai analisis pengaruh Organizational

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan krisis global pada tahun Kementrian Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan cara memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

Pengertian Total Quality Management (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. penulis untuk membahas topik tersebut didasari oleh beberapa pokok pikiran;

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. kinerja. Dalam kaitan itu, perusahaan mulai melihat pentingnya melakukan usaha

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut Central Intelligence Agency ( CIA ) pada bulan July

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang terus meningkat. negeri. Untuk menopang perekonomian suatu negara, UMKM memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh Pendapatan..., Fani, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyerap tenaga kerja, menciptakan produk atau jasa baru, serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Siti, 2011: 1). pendanaan APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara) dimana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM PENDIDIKAN. Suto Prabowo

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategi suatu organisasi. Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya luas areal untuk bangunan. Kejadian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nawacita Joko Widodo dan Jusuf Kalla tahun tentang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang mengalami perkembangan adalah bidang perekonomian, bidang perekonomian merupakan bidang yang bertujuan meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan masyarakat Indonesia, sehingga banyak permasalahan yang muncul, seperti masalah di bidang usaha dan industri. Banyaknya permasalahan industri mendorong pemerintah untuk fokus dalam meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada, karena UMKM merupakan salah satu aspek penting penunjang perekonomian dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis ekonomi. Disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi (Sudaryanto & Hanim, 2002). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pada tahun 2011 UMKM mampu berandil besar terhadap penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 % pemasukan Produk Domestik Bruto (PDB) melalui pembayaran pajak, yang diuraikan sebagai berikut : sektor usaha mikro menyumbang 36,28 % PDB, sektor usaha kecil 10,9 %, dan sektor usaha menengah 14,7% melalui pembayaran pajak. Sementara itu, sektor usaha besar hanya menyumbang 38,1 % PDB melalui pembayaran pajak. 1

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan industri lain, dimana UMKM mampu memperluas lapangan pekerjaannya dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, serta berperan dalam proses pemerataan pendapatan (Ardiana et al., 2010). Ini membuktikan bahwa UMKM berperan aktif dalam pemerataan ekonomi masyarakat, sebagai salah kegiatan wirausaha yang menghasilkan laba, menambah lapangan pekerjaan, serta memberdayakan keterampilan masyarakat dalam berwirausaha. Meskipun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peluang yang besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011, faktanya UMKM masih memiliki kendala dalam kegiatan operasional, keuangan dan pengembangan kinerja, salah satu permasalahan di bidang UMKM yang penting disebabkan oleh faktor kualitas produk, ditambah dengan kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap. Hal ini terjadi karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu hanya menaikkan pendapatan, dengan ciri-ciri sebagai berikut: merupakan usaha milik keluarga, menggunakan teknologi yang masih relatif sederhana, kurang memiliki akses permodalan, dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi (Sudaryanto et al., 2014). Semakin banyak berdirinya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maka persaingan usaha antar UMKM semakin meningkat, industri maupun perusahaan semakin lama semakin banyak, dimana perusahaan berusaha mencapai tujuannya, baik perusahaan yang sudah berkembang maupun perusahaan pendatang baru, mereka menggunakan beragam strategi dalam 2

menciptakan kinerja yang optimal, salah satu cara meningkatkan kinerja ialah dengan menerapkan aplikasi Total Quality Management (TQM). Penerapan Total Quality Management (TQM) menjadi landasan dalam menggunakan strategi dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dimana TQM menjadi prioritas dalam menciptakan kinerja yang optimal dengan cara meningkatkan kualitas organisasi. Studi empiris yang menguji pengaruh TQM terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan penelitan sebelumnya, Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa TQM sebagai salah satu strategi terbaik untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Prayheogo & Devie, 2014). Menurut Munizu (2010) Total Quality Management (TQM)) telah menjadi salah satu aspek penting dalam persaingan di pasar global. Setiap perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya melalui perbaikan berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang berfokus pada konsumen, yakni meliputi keseluruhan organisasi dan penekanan pada fleksibilitas serta kualitas. Oleh karena itu, guna dalam mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dengan memperbaiki sistem manajemen, serta menjadikan TQM sebagai prioritas strategi organisasi. Dasar pemikiran Total Quality Management (TQM) bisa menjadi pedoman dalam menjalankan organisasi seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena TQM merupakan suatu strategi kualitas yang memiliki indikator yang kompleks dalam keputusan penerapan strategi, sehingga dengan mengaplikasikan TQM dalam organisasi mampu mencapai keunggulan diberbagai aspek internal UMKM. Dasar pemikiran TQM merupakan cara terbaik bersaing 3

dan unggul dalam persaingan global dengan menghasilkan kualitas terbaik pada sektor perusahaan. Untuk menghasilkan kualitas terbaik perlu adanya perbaikan yang berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki komponen komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM (Sularso & Murdianjo, 2010). Menggunakan aplikasi Total Quality Management (TQM) dalam perusahaan berimplikasi terhadap aspek sumber daya manusia didalam organisasi, aspek sumber daya manusia menjadi kunci dalam penerapan kualitas, yang diaplikasikan oleh stakeholder di dalam lingkungan organisasi, terbukti sejak tahun 1980 an TQM mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan TQM merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui fokus kepada kepuasan konsumen, keterlibatan karyawan dan perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan organisasi (Krejewski & Riztsman, 2006). Kinerja merupakan salah satu variabel penting bagaimana kita mengukur tingkat produktivitas serta pertumbuhan suatu perusahaan, kinerja merupakan aplikasi dari aktivitas organisasi yang berpedoman terhadap visi dan misi organisasi, bagaiamana proses organisasi mancapai tujuan, memperoleh keuntungan dan menerapkan visi dan misi dalam mencapai tujuan perusahaan. Selain itu kinerja perusahaan tidak hanya di ukur dengan profitabiltas perusahaan saja, akan tetapi kinerja bisa di ukur dan dilihat dari bagaimana suatu 4

perusahaan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, memaksimalkan produksi, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Prayhoego & Devie, 2013). Pada kenyataannya kinerja yang optimal perusahaan merupakan salah satu output dari Total Quality Management (TQM), dimana dengan adanya TQM mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja baik secara profitabilitas maupun operasional perusahaan. Peningkatan secara profitabilitas terjadi apabila perusahaan mampu menghasilkan keuntungan, penjualan serta profitabilitas. Peningkatan secara operasional terjadi apabila perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam dengan efisien, kemudian menghasilkan output yang berkualitas (Prayhoego & Devie, 2013). Dalam menciptakan kinerja perusahaan yang optimal, Total Quality Management (TQM) menjadi strategi dalam peningkatan kualitas dan kinerja organisasi, dengan adanya penerapan TQM ini membuat organisasi lebih memfokuskan kualitas organisasi sebagai pedoman dan talok ukur dari peningkatan kinerja, karena faktor kualitas dinilai menjadi suatu faktor yang sangat dipertimbangkan dalam menjalankan suatu perusahaan atau organisasi. Peneliti mengangkat strategi Total Quality Management (TQM) karena TQM ini perlu dimaksimalkan penerapannya pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konfeksi di kota Bukittinggi, karena jika kita lihat, UMKM merupakan bagian industri kecil yang sangat perlu dikembangkan, bahkan UMKM bisa menjadi potensi yang sangat besar terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, menambah lapangan pekerjaan dan mampu meningkatkan 5

perekonomian daerah. Peneliti tertarik dengan TQM, karena dengan adanya strategi TQM mampu meningkatkan kinerja serta kualitas organisasi. Dengan adanya penelitian ini bermanfaat bagi UMKM konfeksi dan menjadi teori dalam peningkatan kualitas dan kinerja usaha konfeksi yang ada di kota Bukittinggi, sehingga UMKM bisa berkembang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan praktek penerapan Total Quality Management yang ditinjau dari 6 variabel, dan menggunakan konsep dari Munizu (2011) yang mengkaji praktik dari variabel TQM terhadap kinerja organisasi. Variabel TQM yang digunakan pada penelitian ini menggunakan variabel dari Prayhoego & Devie (2013) yang terdiri dari variabel komitmen manajer, manajemen tenaga kerja, pemberdayaan karyawan, kualitas informasi, fokus konsumen dan kinerja organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Banyaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konfeksi yang ada di kota Bukittinggi membuat usaha konfeksi perlu meningkatkan kualitas usahanya, karena dinilai jika usaha semakin banyak tentu akan memunculkan persaingan usaha antar sesama usaha konfeksi, jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan perlu meningkatkan kinerja, sehingga mampu bertahan dari tekanan bisnis sesama industri serta mampu meningkatkan kualitas organisasi dan membuat usaha bertahan dan mampu berkembang. Berdasarkan uraian di atas, dalam meningkatkan kinerja organisasi, maka organisasi harus mengoptimalkan penerapan Total Quality Management (TQM) 6

untuk meningkatkan kinerjanya, dengan demikian rumusan masalah pada penelitian ini adalah. 1. Apakah penerapan komitmen manajer berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 2. Apakah penerapan manajemen tenaga kerja berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 3. Apakah penerapan pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 4. Apakah penerapan kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 5. Apakah penerapan fokus konsumen berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 1.3 Tujuan Penelitan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari variabel berikut, 1. Mengetahui pengaruh komitmen manajer terhadap kinerja organisasi. 2. Mengetahui pengaruh manajemen tenaga kerja terhadap kinerja organisasi. 3. Mengetahui pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja organisasi. 4. Mengetahui pengaruh kualitas informasi terhadap kinerja organisasi. 5. Mengetahui pengaruh fokus konsumen terhadap kinerja organisasi. 7

1.4 Manfaat Penelitian 1. Akademik a. Menambah pengetahuan tentang pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja organisasi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konfeksi. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil objek UMKM konfeksi yang ada di kota Bukittinggi. b. Memberikan sumbangan pemikiran untuk pertimbangan penelitianpenelitian selanjutnya. 2. Praktikal Diharapkan dapat memberikan masukan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konfeksi di kota Bukittinggi, agar memperhatikan pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja organisasi. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari: Bab 1 Pendahuluan Bab I menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur Bab II menjelaskan mengenai tinjauan literatur yang menjadi dasar penelitian, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis, dan kerangka pemikiran penelitian. 8

Bab III Metodologi Penelitian Bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, defenisi operasional variabel penelitian dan teknik analisis data. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Bab IV berisi tentang hasil dan pembahasan penelitian berupa gambaran hasil penelitian tentang pengaruh variabel Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja organisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bab V Penutup Bab V berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian dan saran. 9