Etika Profesi Public Relations

dokumen-dokumen yang mirip
Etika Profesi Public Relations

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

Etika Profesi Public Relations

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB I Tinjauan Umum Etika

Pengertian etika = moralitas

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS]

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

Business Ethic & Good Governance

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Kode Etik. Teori etika MODUL PERKULIAHAN B51611EL. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

ETIKA BISNIS # HM UMMU KALSUM

MODUL. Teori Etika Bisnis

Etika dan Moralitas Aksiologi. Pengertian Aksiologi. Etika dan Moralitas

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

PENDIDIKAN PANCASILA

Tinjauan Umum Etika Profesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

ETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL

Resume. Etika dan Filsafat. Bab III. Etika. nim :

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

Etika Dan Filsafat Komunikasi

KODE ETIK PSIKOLOGI. Metaetika dan Etika Terapan. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

TUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

Etika Profesi Public Relations

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS.

MODUL 8 PANCASILA SEBAGAI ETIKA

Komunikasi dan Etika Profesi

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PROFESSIONAL IMAGE. Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai etika deontologi dan teleologi.

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

Etika Profesi Public Relations

Etika, Moral, Norma, Nilai,

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi

Modul ke: ETIKA PROFESI. Kesalahan Etiket Profesional. 06Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal

SILABUS FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Etika P rofesi s Tinjauam Umu m m Etika

Isniar Budiarti,SE.,M.Si Sekretaris Eksekutif

II. TINJAUAN PUSTAKA

Etika Bisnis & Tata Kehidupan Manusia. Mustopa Marli Ramli Batubara

Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

OVERVIEW DOSEN. : :

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

Etika Bisnis dan CSR. Donald Picauly S.E., M.M.

ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM. Week 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

Transkripsi:

Modul ke: Etika Profesi Public Relations ETIKA DESKRIPTIF & ETIKA NORMATIF, TEORI ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id

PENGANTAR Mempelajari etika, manusia dapat berpikir kritis dan rasional tentang perbuatannya apakah dipandang baik ataupun buruk. Sikap, perbuatan dan tindakan manusia apakah sudah sesuai dengan sistem nilai, norma atau kaidah moral yang berlaku sehingga dalam kehidupannya, manusia dapat diterima dalam lingkungan sosialnya.

Bagi praktisi PR memahami etika akan menjadi pedoman dasar bagi sistem nilai PR dalam menjalankan profesinya, sikap dan tindakan yang professional, bertindak selaku individu atau bagian dari kelompok dan masyarakat tertentu. etika akan membantu praktisi PR dalam mengasah kemampuan akan kesadaran etis, berpikir etis, kepemimpinan yang etis, perilaku yang etis,

Pengertian Etika Deskriptif dan Normatif, Teori-teori Etika Modul-1 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email: syerliharyati2013@gmail.com

Etika Deskriptif Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. pendekatan yang digunakan untuk memahami etikda dari gambaran (deskripsi) tingkah laku manusia.

Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau siikap yang mau diambil. Etika deskriptif merupakan penggambaran dan penelaahan secara utuh dan kritis tentang tingkah laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari hari dalam kehidupan masyarakat.

Cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator - indikator fakta actual yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia dan merupakan suatu situasi dan realita budaya yang berkembang di masyarakat. Contoh: Dalam kebudayaan Jawa, pakaian para wanita Jawa mengenakan kemben. Ketika Pemerintah menelurkan UU Pornografi dan Pornoaksi, berpakaian kemben terbuka dianggap sebagai pornoaksi. Etika deskriptif tidak menilai pakaian wanita Jawa dianggap tidak beretika, tetapi melihatnya sebagai fakta yang ada dalam budaya Jawa

Kajian Etika Deskriptif berkaitan dengan: adat istiadat kebiasaan masyarakat anggapan baik dan buruk tindakan yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu dalam kebudayaan dan subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode sejarah

Telaah dalam Etika Deskriptif tidak memberikan interpretasi secara tajam dan lugas, namun tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas dan memberikan analisa penilaiannya atas kejadian tertentu.

Contoh etika deskriptif didalam mempelajari pandangan moral terhadap kenyataan yang terjadi di Negara Uni Soviet. Kala itu, negara Uni Soviet menganut faham komunis atau ateis dimana masyarakatnya begitu permisif terhadap praktek pengguguran kandungan. namun disisi lain tontonan yang bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan secara ketat.

Etika Normative Etika normatif adalah etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola peilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika normatif akan memberikan pengarahan, penilaian serta himbauan supaya manusia bertindak berdasarkan norma-norma tersebut

Norma atau kaidah merupakan tata aturan dalam etika, dalam kamus bahasa Indonesia, norma disebut sebagai ukuran untuk menentukan sesuatu

TEORI-TEORI ETIKA Secara Umum, teori etika dibagi dua bagian yaitu: 1. Etika Deontologis (kewajiban) 2. Etika Teleologis (tujuan): a. Egosentrisme (tujuan pribadi) b. Utilitarian (manfaat/kegunaan)

Etika Deontologis Istilah Deontologis berasal dari kata Yunani, deon, yang berarti kewajiban. Etika Deontologi menekankan pada aspek kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. Suatu tindakan secara hakiki mengandung nilai sendiri apakah baik atau buruk.

Filsafat deontologis beranggapan bahwa tugas atau kewajiban moral kita menunjukkan arah tindakan yang benar. Pendekatan Deontologis ini, syarat sebuah etika adalah adanya motivasi, kemauan baik (good will) dan watak yang kuat dari pelaku.

tiga hal prinsip yang harus dipenuhi dalam etika deontologi: 1. Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban. 2. Nilai moral dari tindakan tidak tergntung pada tercapainya tujuan tetapi kemauan baik yang mendorong seseorang untuk bertindak seperti itu. Meskipun tujuan tidak tercapai, tindakan tersebut tetap dinilai baik. 3. Kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.

Contoh dari keputusan deontologist adalah kasus Tylenol yang menimpa perusahaan Johnson & Johnson. Tylenol adalah obat sakit kepala yang terkontaminasi racun, oleh karenanya tindakan yang dilakukan oleh perusahaan adalah menarik semua produk Tylenol dari pasar AS karena adanya tindakan sabotase.

Manfaat Tindakan yang berlandaskan filsafat deontologist bagi praktisi PR adalah: 1. Keputusan dibuat berdasarkan apa yang benar dan apa yang salah, bukan siapa yang paling banyak mendapat keuntungan. 2. Pendekatan ini membuat PR dapat memberikan nasihat dalam koalisi dominan (yang terdiri dari manajemen sebagai pengambil keputusan) untuk melakukan tindakan yang benar berdasarkan prinsip moral, bukan berdasarkan biaya, kepentingan perusahaan atau pengeluaran.

3. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat menyesuaikan diri secara seimbang dengan khalayaknya. 4. Pendekatan ini dapat merespon perubahan lingkungan, tren atau isu melalui komunikasi yang terbuka.

Etika Teleologis Etika Teleologis mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu sendiri. Suatu tindakan dinilai baik jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik atau jika akibat yang ditimbulkannya baik dan berguna. (Keraf, 1998: 27)

Contoh: Pitung, tokoh legendaris dalam cerita rakyat Betawi. Ia mencuri /merampas harta orang-orang Belanda untuk diberikan kepada rakyat fakir miskin. Tujuannya mulia, tetapi tindakan mencuri apakah tindakan yang etis? Etis menurut siapa?

Etika Egosentrisme Suatu landasan etika yang hanya memandang tujuan dan akibat yang ditimbulkan tindakan atau perilakunya menurut apa yang terbaik bagi diri sendiri (individu) secara pribadi. Standar etika yang ditetapkan adalah menurut kacamata pribadi, maka aliran etika ini disebut juga sebagai etika pribadi. (Suranto, 2011:128)

Etika Utilitarianisme Utilitarianisme (merupakan turunan dari landasan filsafat Teleologi seperti yang dikemukakan oleh Keraf, 1998:27) menitikberatkan utilitas atau hasil yang diharapkan dari keputusan untuk menentukan apa yang benar untuk dilakukan.

Utlitiarianisme didasarkan pada konsekuensi atau hasil yang diperkirakan dari sebuah keputusan. Konsekuensi dari sebuah keputusan dipakai untuk mengukur kelayakan moral suatu tindakan, sehingga prinsip etikanya didefinisikan berdasarkan konsekuensi atau hasil yang diharapkan. (Cutlip dkk, 2006: 137)

Persoalan utama dari landasan Utilitarian adalah Bagaimana menilai tujuan atau akibat baik dari suatu tindakan. Tujuan atau akibat itu untuk siapa? Untuk saya pribadi, para pengambil keputusan dan pelaksana keputusan saja atau untuk semua orang? Apakah tujuan itu baik hanya karena baik untuk saya atau memang baik karena berguna bagi banyak orang?

Dalam perspektif Utilitarian, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimalkan manfaat dari keputusan untuk orang sebanyak-banyaknya dan meminimalkan konsekuensi negative bagi orang lain.

Perspektif Utilitarian ini memiliki kekurangannya (kelemahan) yaitu: 1. Etika Utilitarian dapat dipakai baik sengaja maupun tidak untuk menjustifikasi atau memperkuat status quo dengan hanya melihat kesenangan mayoritas tetapi minoritas tidak senang atau setuju dengan keputusan tersebut.

2. Etika ini lebih mendahulukan mayoritas akan membuat organisasi tidak bisa beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh public dan stakeholder lainnya. 3. Konteks PR, dengan pendekatan ini, praktisi PR diharuskan membuat perkiraan secara akurat konsekuensi dari setiap keputusan. Akan tetapi, banyak konsekuensi bisa jadi tak terduga dan karenanya kesalahan mungkin bisa terjadi dalam membuat analisa.

Daftar Pustaka K. Bertens, Etika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007 Rini Darmastuti, Etika PR dan E-PR, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007 Sony Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta: Kanisius, 1998

Terima Kasih Syerli Haryati, S.S, M.IKom