diisolasi dari contoh kecap dengan menggunakan media SDA, sedikit sekali populasinya. Hal ini tentunya dikarenakan komposisi media tersebut kurang dap

dokumen-dokumen yang mirip
Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Pemeriksaan Mutu Jamu Obat Mencret yang Beredar di Apotik Kota Padang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. MATERI DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

III. MATERI DAN METODE

Prosedur pembuatan suspensi alginat

PENUNTUN PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Teknik Isolasi Mikroorganisme

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan Media dan Reagen Alat

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

Produk Bioindustri di Indonesia

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

Bakteri. mikroorganisme dalam industri. Minggu 02: Contoh peran mikroorganisme 9/13/2016

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAHAN DAN METODE. Tabel 1 Kombinasi perlakuan yang dilakukan di lapangan

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

II. METODELOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

LAMPIRAN. Sterilisasi alat dan bahan. Mengisolasi dan Menghitung Populasi Awal dari Bakteri yang Terkandung dalam Biofertilizer komersial

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Karakteristik Bakteri Asam Laktat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET ANTIMIKROBA. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB I PENDAHULUAN. baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang umumnya tidak memiliki nilai

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

Transkripsi:

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Perlanian 2006 PENINGKATAN EFEKTIVITAS MEDIA ISOLASI KHAMIR CONTOH KECAP DENGAN PENAMBAHAN KECAP WAWAN SUGIAWAN Balai Penelitian I'eteriner, Jl. R. E. Martadinata No. 30, Bogor 16114 RINGKASAN. Komposisi media sangat menentukan keberhasilan dalam isolasi khamir. Beberapa media komersial yang tersedia tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan dan memerlukan beberapa modifikasi untuk meningkatkan efektifitasnya. Pada karya ilmiah ini akan ditampilkan modifikasi media komersial untuk meningkatkan populasi khamir yang dapat terisolasi. Media komersial yang digunakan adalah sabouraud dextrose agar (SDA). Modifikasi media dilakukan dengan menambahkan kecap asin ke dalam SDA dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 20% Perlakuan yang sama juga dilakukan pada kecap manis dan sebagai sebagai kontrol digunakan SDA tanpa penambahan apapun. Contoh kecap diinokulasikan pada cawan petri yang masing-masing berisi SDA atau SDA yang sudah ditambah kecap kemudian diinkubasikan pada suhu 25 dan 37 C selama dua hari. Koloni yang tumbuh dihitung. Hasil perlakuan menunjukkan bahwa khamir hanya tumbuh pada suhu inkubasi 25 C. Koloni khamir pada media SDA dengan penambahan kecap tumbuh lebih banyak daripada media SDA saja. Penambahan kecap manis memberikan keberhasilan isolasi yang lebih besar daripada penambahan kecap asin, sedangkan konsentrasi kecap manis yang memberikan hasil paling baik adalah 10%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penambahan kecap pada media dapat meningkatkan efektifitas dalam isolasi khamir terutama pada contoh kecap. Kata kunci : Isolasi, media komersial, SDA, khamir, kecap. PENDAHULUAN Berbagai macam media digunakan untuk menumbuhkan cendawan balk kapang maupun khamir. Beberapa ahli mikologi mengembangkan beberapa tipe media berdasarkan pengalaman dan tipe cendawan yang akan ditumbuhkan. Media menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi morfologi, warna koloni dan jumlah koloni yang dapat terisolasi. Pengayaan medium kadang diperlukan untuk isolasi khamir dari alam (LODDER, 1974) maupun mikroorganisme yang lain. Medium yang diperkaya dengan mineral tertentu untuk Botrytis cinerea dilaporkan dapat meningkatkan jumlah koloni yang hidup pada media cawan petri (EDWARDS AND SEDDON. 2001). Pembuatan media potato dextrose agar (PDA) yang diasamkan denga juice citrus digunakan untuk isolasi cendawan yang tahan asam. Beberapa khamir seperti Saccharonzyces cerevisiae dan Zygosaccharomyces spp. pada beberapa produk tertentu dapat menjadi khamir yang tidak diinginkan dan media PDA yang telah diasamkan (APDA : Acidicfied potato dextrose agar) merupakan media yang disarankan untuk screening khamir tersebut (GOODRICH AND NARCISO, 2001). Media komersial khamir diantaranya adalah sabaroud dextrose agar (SDA) yang komposisinya sudah diatur dan ditakar dengan mengacu pada kebutuhan dasar hidup kebanyakan khamir pada habitatnya di alam. Akan tetapi adakalanya dengan menggunakan media SDA tersebut, beberapa jenis khamir tidak berhasil diisolasi dari contoh atau terisolasi tetapi tidak tumbuh subur seperti yang terjadi ketika mengisolasi khamir dari contoh kecap. Kecap adalah suatu bahan pangan yang berfungsi sebagai penyedap masakan, dibuat dari bahan kedelai yang di dalam proses pembuatannya salah satunya meliputi proses fermentasi dengan menggunakan kapang Aspergillus sp., Rhizopus sp. dan khamir Zygosaccharomyces sp. serta bakteri Lactobacillus sp. (ANONYMOUS, 2006). Kedelai hasil fermentasi berupa semacam tempe, setelah dikeringkan lalu direndam dalam larutan garam 20%, sehingga hanya mikroba yang tahan garam saja yang tumbuh dalam rendaman kedele, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri Lactobacillus sp. Khamir yang berhasil 76

diisolasi dari contoh kecap dengan menggunakan media SDA, sedikit sekali populasinya. Hal ini tentunya dikarenakan komposisi media tersebut kurang dapat memenuhi kebutuhan hidup khamir yang ada pada contoh kecap. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan media SDA dalam isolasi khamir dari contoh kecap tersebut, maka diperlukan suatu modifikasi media guna menyesuaikan dengan kondisi contoh. Untuk memodifikasi media secara sintetik sudah pasti sangat rumit karena disamping harus melakukan analisa contoh yang membutuhkan kecermatan dan waktu yang cukup lama, juga diperlukan beberapa bahan kimia tambahan yang harganya tidak murah. Karya tulis ini akan menyajikan cara memodifikasi media komersial SDA untuk isolasi contoh kecap dengan cara lebih cepat, sederhana, dan murah. Modifikasi yang dilakukan adalah menambahkan kecap ke dalam media MA dalam berbagai konsentrasi sebagai media untuk isolasi contoh kecap. Tujuan dari perlakuan konsentrasi kecap yang berbeda-beda dalam media SDA adalah untuk mengetahui peningkatan efektivitas media isolasi khamir dari contoh kecap. Kemudian untuk mengetahui kandungan koloni khamir per ml contoh kecap, maka digunakan metode pengenceran (THOMPSON, 1969). Media MATERI DAN METODE Media komersial yang digunakan adalah SDA. Pembuatan media tersebut dilakukan dengan melarutkan SDA sebanyak 65 g dalam 1 1, air suling steril. Media modifikasi dibuat dengan menambahkan kecap manis pada media SDA dengan konsentrasi 5, 10, 15, dan 20% dan dilarutkan sampai homogen dalam I L air suling steril. Perlakuan yang sama dilakukan pada pembuatan media dengan penambahan kecap manis. Media diukur phnya dan ditentukan menjadi ph 5,5 dengan penambahan HCI atau NaOH dan kemudian dipanaskan dalam air mendidih. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121 C selama 20 menit, kemudian ke dalam media tersebut ditambahkan larutan antibiotik sebanyak 20 ml per liter yang mengandung 50 mg chloramphenicol. Setelah itu media dimasukkan ke dalam penangas air pada suhu 50-55 C untuk mempertahankan media agar tidak beku. Inokulasi contoh Contoh kecap dilarutkan dalam air suling steril dan diencerkan menurut THOMPSON (1969). Satu ml contoh dilarutkan dalam 9 ml air suling steril dalam tabung lalu dikocok dengan vortex hingga homogen. Dari larutan 10-1 diambil I ml untuk diencerkan lagi secara bertahap hingga diperoleh larutan 10-2 dan 10-3. Dari masing-masing contoh hasil pengenceran dituangkan ke dalam cawan petri kosong steril sebanyak I ml per cawan petri. Setiap jenis media dituangkan ke dalam cawan petri yang sudah berisi contoh sebanyak 15-20 ml per cawan petri. Dari setiap jenis media dibuat 6 cawan petri biakan contoh untuk perlakuan yaitu 3 tingkat pengenceran contoh dan 2 ukuran suhu inkubasi. Setiap cawan petri diberi kode/label perlakuan. Selanjutnya biar kan seluruh media biakan membeku, kemudian diinkubasikan pada suhu 25 dan 37 C selama 2 hari. Biakan contoh diperiksa dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh. Dari data hasil pengamatan jumlah koloni yang tumbuh, maka dihitung kandungan koloni tiap ml contoh dengan menggunakan rumus penghitungan colony forming unit (cfu) (U.S. FOOD & DRUG ADMINISTRATION. 2001) sebagai berikut : N = (C/[(l x n 1) + (0,1 x n2)] x (d) N = jumlah koloni per ml atau gram contoh C = koloni n1 = jumlah cawan pertama yang koloninya dapat dihitung n2 = jumlah cawan kedua yang koloninya dapat dihitung d = pengenceran pada cawan pertama yang dapat dihitung 77

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan setelah 2 hari inkubasi memperlihatkan bahwa semua biakan contoh kecap hanya tumbuh pada suhu 25 oc saja. Koloni khamir yang tumbuh pada semua media perlakuan dengan penambahan kecap manis jumlahnya jauh lebih banyak dibanding yang tumbuh pada media kontrol. Menurut Anonymous (2006), kecap dibuat melalui proses fermentasi oleh kapang Aspergillus sp., Rhizopus sp. dan khamir Zygosaccharomyces sp. serta bakteri Lactobacillus sp. dengan penambahan gula merah dan beberapa macam rempah-rempah. Mikroba tersebut dapat merombak protein menjadi asam amino, komponen rasa dan aroma serta menghasilkan asam. Kondisi kecap yang demikian diduga mampu menyediakan nutris penting yang tidak terdapat dalanl SDA. Pengayaan media tersebut akan memberikan peluang bagi khamir yang kurang tumbuh subur pada media SDA menjadi - tumbuh lebih baik. Gula pada gula merah diduga juga berbeda dengan dextrose pada media SDA sehingga memberikan hash yang berbeda. Populasi koloni khamir tertinggi diperlihatkan pada medium SDA dengan penambahan 10% kecap manis yaitu dengan 30.636 cfu/ml contoh dan jauh lebih tinggi dibanding media SDA kontrol yaitu 10.909 cfu/ml contoh atau mengalami peningkatan sebanyak 181%. Peningkatan kesuburan media perlakuan dengan penambahan kecap asin hanya efektif pada konsentrasi 5 dan 10% saja yaitu memperlihatkan cfu/ml contoh sebesar 25,455 dan 18,364 atau peningkatan sebanyak 133 dan 68% (Tabel 1). Penambahan kecap manis kurang atau lebih dari 10% cenderung menurunkan efektivitas media. Penurunan tersebut terjadi mungkin disebabkan oleh konsentrasi gula yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dalam SDA yang diperkaya dengan kecap manis 5, 15, dan 20%. Menurut Al-Doory (1924), bahwa konsentrasi gula yang ideal untuk media khamir SDA adalah 4%. Penambahan kecap asin ke dalam SDA sebanyak 15 dan 20% tidak efektif (Grafik 1). 35.000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 0% 5% 10% 15% 20% Penambahan Kecap -~SDAO% (Kontrol) --4w- SDA + Kecap Asin --SDA + Kecap Manis Grafik 1. Efektifitas persentase penambahan kecap asin dan manis ke dalam media SDA dalam isolasi khamir dari contoh kecap 78

Tabel 1. Data hasil pengamatan pertumbuhan koloni khamir pada berbagai perlakuan setelah dua hari inkubasi pada suhu 25 C Kode Perlakuan E koloni tumbuh 10-2 10- ' E koloni per ml contoh (cfu) Persentase naik/turun SDAO% (Kontrol) 120 0 10,909 SDA5%A 278 2 25,455 133 SDA5%M 266 17 25,727 136 SDA 1O%A 188 14 18,364 68 SDA1O%M 322 15 30,636 181 SDA15%A 103 2 9,545-13 SDA15%M 275 4 25,364 133 SDA20%A 49 3 4,727-57 SDA20%M 243 8 22,818 109 Keterangan : 10' 2, 10" 3 = Tingkatan pengenceran contoh dalam air suling steril ; Cfu = Colony forming unit, merupakan hasil hitungan dengan menggunakan rumus cfu ; SDA = Sabouroud Dextrose Agar ;..% = Persentase kecap yang ditambahkan ke dalam media SDA ; A = Kecap asin ; M = Kecap man is KESIMPULAN DAN SARAN. Modifikasi media dengan penambahan kecap ke dalam media SDA untuk isolasi khamir dari contoh kecap dapat meningkatkan efektivitas media untuk isolasi khamir dari contoh kecap Penambahan kecap manis sebanyak 10% ke dalam media SDA untuk isolasi khamir dari contoh kecap sangat efektif yaitu dapat meningkatkan hasil isolasi sebanyak 181% sedangkan penambahan kecap manis kurang atau lebih dari 10% efektivitasnya cenderung menurun. Penambahan kecap asin 5% ke dalam media SDA cukup efektif walaupun masih jauh dibawah kecap manis dan penambahan lebih dari 5% cenderung menurunkan efektivitasnya, bahkan menjadi tidak efektif pada konsentrasi diatas 10%. Penurunan efektivitas tersebut dimungkinkan karena pengaruh kelebihan atau kekurangan kadar gula atau garam yang terkandung di dalam kecap. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari kadar gula atau garam tersebut diperlukan suatu penelitian lebih lanjut. Selain efektivitas yang tinggi, proses modifikasi media inipun cukup sederhana, murah, dan cepat. Prinsip modifikasi media isolasi dengan cara menambahkan material yang sejenis contoh seperti kecap ke dalam media komersial, diharapkan dapat dicobakan untuk isolasi mikroba dari contoh yang lain. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada ibu Eny Kusumaningtyas, SSi, MSc. atas pemberian keleluasaan dan bimbingan dalarn melakukan uji coba modifikasi media ini serta atas pengarahan dan koreksinya dalam pembuatan karya tulis ini. DAFTAR BACAAN AL-DOORY, Y. 1981. Laboratory Medical Mycology. Lea & Febiger. Philadelphia. 1981. him. 372. ANONYMOUS. 2006. littn ://Nvikincdia.orp/wiki/Kecap. 12-04- 2006. 79

EDWARDS, S.G. AND B. SEDDON. 2001. Selective media for the specific isolation and enumeration of Botrytis cienerea conidia. Letter in Applied Microbiology. Vol. 32. pp. : 63-66. February 2001. GOODRICH, R.M. AND J.A. NARCISO, 2001. Method for yeast determination in fruit juice. IFT Annual Meeting-New Orleans, Lousiana LODDER, J. 1974. The Yeast. A taxonomic study. North-Holland Pub. Co. Amsterdam. 1974. THOMPSON, J.C. 1969. Techniques for isolation of the common pathogenic fungi. 1. Deep. Mycosis and Yeast Medium. The Technical Journal of Veterinary Laboratories. Vol. 2. No. 3. August 1969. U.S. Food & Drug Administration. 2001. Bacteriological Analytical Manual. Anaerobic plate count. 80