I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari

1. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu berupa rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar berperan sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi Sumber Daya

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk menumbuh-kembangkan

I. PENDAHULUAN. pembatasan tiap bab akan diuraikan sebagai berikut. makin memerlukan manusia yang berkualitas, kreatif, dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. sangat berperan adalah lembaga pendidikan. Dalam mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

I. PENDAHULUAN. penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab I ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yaitu latar

I. PENDAHULUAN. perilaku dari pengalaman atau latihan yang diperkuat (Slavin, 2000: 143) dengan. demikian, kalau dalam istilah mengajar (pengajaran)

I. PENDAHULUAN. yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Fokus dan Masalah Penelitian, Tujuan

I. PENDAHULUAN. masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

I. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Hasil Belajar Hasil Belajar IPS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar. Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. antara seseorang dengan lingkungannya. Maka dari itu, belajar dapat terjadi kapan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sebagai bahasa

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. keilmuannya untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ita Hardianti, 2013

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan kemajuan bangsanya, karena pendidikan bukan hanya. mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. upaya pembelajaran dan latihan. Dalam arti luas, pendidikan adalah segala bentuk

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (UU Sistem Pendidikan Nasional, 2003:2) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA¹ ) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

Bab I Pendahuluan. dengan identitas ego (ego identity) (Bischof, 1983). Ini terjadi karena masa remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang fleksibel, serta akomodatif terhadap tantangan zaman dalam menjalani

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut. 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media yang digunakan untuk menunjang proses belajar tidak terbatas hanya pada media-media konvensional yang sudah sangat populer dalam dunia pendidikan. Seorang praktisi pendidikan, khususnya guru, perlu mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pendidikan. Ada banyak cara yang dapat ditempuh guru untuk merealisasikan hal itu, antara lain dengan penggunaan sumber-sumber belajar dan media-media pembelajaran yang unik, yang menarik bagi peserta didik. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Metro merupakan satuan pendidikan yang setara dengan Sekokah Menengah Atas yang bernaung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, setiap

2 guru berkeinginan siswanya mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut dapat tercapai apabila peserta didik mempunyai minat yang tinggi dalam memanfaatkan sumber belajarnya. Dalam kaitannya dengan sumber belajar, salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) /Madrasah Aliyah adalah ekonomi, yang merupakan salah satu mata pelajaran pada Program Ilmu Pengetahuan Sosial pada SMA/MA. Ekonomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai usahausaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang muncul karena konsep kelangkaan. Oleh karena itu, isi materi ekonomi banyak berkaitan dengan keseharian kehidupan manusia. Hal ini berarti bahwa sumber belajar ekonomi begitu banyak, mulai dari kehidupan nyata sampai dengan hasil kreatifitas yang dapat didesain. Bagi siswa kelas X (sepuluh) MAN 2 Metro, mata pelajaran ekonomi dianggap salah satu mata pelajaran yang cukup sulit. Penyebab kesulitan tersebut antara lain berupa banyaknya kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam satu semester, sementara jam pelajaran yang dialokasikan hanya 2 jam pelajaran per minggu. Meskipun pada tingkat sebelumnya siswa telah mendapat pengetahuan awal tentang konsep-konsep ekonomi, namun kebanyakan dari mereka telah lupa. Selain itu, mereka merasa sulit memahami isi materi yang ada karena mereka kurang menikmati kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Meskipun guru telah mencoba beberapa metode yang menarik dan sarana teknologi informasi yang modern, akan tetapi saat evaluasi, nilai yang didapatkan siswa kurang memuaskan.

3 Hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa minat belajar Siswa kelas X (sepuluh) MAN 2 Metro saat mengikuti mata pelajaran Ekonomi termasuk rendah. Indikasi rendahnya minat tersebut dapat diketahui dari rendahnya prestasi belajar ujian akhir semester ganjil sebagai berikut : Tabel 1.1 Prestasi Belajar Ekonomi Ujian Semester Ganjil siswa kelas X MAN 2 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011 No Kelas Prestasi Tinggi ( 65) Prestasi Rendah (< 65) Total frekuensi Total persentasi Frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi 1 X A 5 12,5 % 35 87,5 % 40 100 % 2 X B 8 20 % 32 80 % 40 100 % 3 X C 5 12,5 % 35 87,5 % 40 100 % 4 X D 6 15 % 34 85 % 40 100 % 5 X E 3 7,5 % 37 92,5 % 40 100 % 6 X F 4 10,26 % 35 89,74 % 39 100 % 7 X G 3 7,69 % 36 92,31 % 39 100 % 8 X H 16 43,24 % 21 56,76 % 37 100 % Sumber : Dokumentasi guru mata pelajaran ekonomi kelas X semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas, terlihat jelas bahwa prestasi belajar ekonomi siswa kelas X masih rendah. Menurut Djamarah dan Zain (1995:128), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65 % dikuasai oleh peserta didik, maka persentase keberhasilan peserta didik pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Dekatnya materi Ekonomi dengan keseharian hidup manusia merupakan kekuatan dalam proses pembelajaran, artinya peserta didik seharusnya tidak merasa kesulitan dalam menjalani proses pembelajaran bidang studi ekonomi. Akan tetapi, hal yang terjadi di lapangan, seringkali siswa merasa kesulitan dalam memahami materi mata pelajaran Ekonomi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, yang terjadi adalah kurang berkesannya pembelajaran bagi peserta didik. Hal

4 tersebut salah satunya dapat disebabkan oleh penggunaan sumber belajar dan media yang dipakai kurang menarik. Berbagai inovasi pendidikan baru-baru ini banyak bermunculan. Terdapat banyak sekali kesempatan untuk melakukan inovasi-inovasi dalam penggunaan sumber dan media pembelajaran. Hal tersebut merupakan tantangan bagi guru untuk menemukan sumber dan media pembelajaran Ekonomi yang menarik dan dekat dengan keseharian hidup peserta didik, seperti karakteristik bidang studi Ekonomi. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk setiap tingkatan di setiap jenjang pendidikan, yang isinya dekat dengan kehidupan keseharian manusia antara lain yaitu usaha pemanfaatan sumber belajar media komik. Dalam berbagai hal komik dapat diterapkan untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan karena penampilannya yang menarik, format dalam komik ini seringkali diberikan pada penjelasan yang sungguh-sungguh dari pada sifat yang hiburan semata-mata (Sudjana dan Rivai,2002:70). Alasan lain dipilihnya media komik, karena media ini sangat menarik dalam kehidupan siswa, terutama siswa yang dalam masa transisi dari anak-anak menuju remaja dan akhirnya dewasa yang sedang mencari jati diri dengan cara mencari inspirasi dari berbagai sumber belajar yang ada disekitarnya, termasuk komik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MA karena pada masa MA merupakan masa peralihan menuju remaja. Menurut Hamalik (2002:117) periode masa remaja yaitu periode masa permulaan pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara usia 12-21 tahun

5 untuk anak perempuan. Pada masa awal MA tersebut memerlukan suatu media untuk membangkitkan minat, serta untuk memperluas minat baca. Cerita komik adalah suatu realita bahwa sebagian dari siswa itu mengenal dan mengingat karakter tokoh dari komik yang mereka lihat. Seperti telah diuraikan diatas, komik sebagai sumber belajar yang menarik diharapkan dapat menarik minat mereka untuk membacanya dan memahami pesan-pesan konsep pelajaran di dalamnya sehingga pemahaman mereka akan isi materi ekonomi dan prestasi belajar mereka dapat meningkat pula. Uraian di atas melatarbelakangi penulis untuk mencoba melakukan penelitian tentang Pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi Sebagai Sumber Belajar Siswa SMA/MA Kelas X Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Mata pelajaran ekonomi dianggap salah satu mata pelajaran yang cukup sulit. 2. Siswa kesulitan memahami isi materi ekonomi karena kurang menikmati kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 3. Rendahnya minat belajar ekonomi Siswa. 4. Rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa. 5. Penggunaan sumber belajar dan media yang kurang menarik. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya akan difokuskan pada dua hal pokok berikut ini.

6 1. Pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi sebagai sumber belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Perbedaan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Yang Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi dengan yang tidak Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi di kelas X (Sepuluh) semester 1 MAN 2 Metro. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi sebagai sumber belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?. 2. Apakah terdapat Perbedaan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Yang Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi dengan yang tidak Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi di kelas X (Sepuluh) semester 1 MAN 2 Metro?. 1.5 Tujuan Pengembangan Pengembangan bahan ajar dalam bentuk buku komik ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Menghasilkan produk berupa Komik Pendidikan Ekonomi yang dapat menjadi sumber belajar alternatif yang menarik minat belajar siswa dan akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya. 2. Mengetahui Perbedaan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Yang Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi dengan yang tidak Menggunakan Komik Pendidikan Ekonomi di kelas X (Sepuluh) semester 1 MAN 2 Metro.

1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan 7 Produk yang dikembangkan dalam karya ilmiah ini berupa buku komik yang memuat konsep-konsep mata pelajaran ekonomi kelas X (Sepuluh) semester I. Adapun spesifikasi buku Komik Pendidikan Ekonomi sebagai produk pengembangan terdiri atas. 1. Halaman muka (Cover). 2. Kata pengantar. 3. Isi, berupa gambar dialog antar tokoh dengan balon percakapan (Speak Baloon). 1.7 Pentingnya Pengembangan Permasalahan di lapangan berupa anggapan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi adalah mata pelajaran yang sulit, kesulitan pemahaman konsepkonsepnya, rendahnya minat dan prestasi belajar ekonomi, serta penggunaan sumber belajar yang kurang menarik perlu dicari pemecahannya. Salah satu pemecahan yang diharapkan bisa mengatasi permasalahan ini adalah dengan penggunaan sumber belajar yang menarik dan membuat peserta didik dapat belajar mandiri. Pengembangan tersebut berupa pengembangan produk berupa buku Komik Pendidikan Ekonomi. Dengan Komik Pendidikan Ekonomi ini, peserta didik diharapkan akan memiliki sumber belajar yang menarik dan menyenangkan, yang membuat mereka merasa nyaman belajar. 1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Pada sub bab ini, akan diuraikan mengenai asumsi dan keterbatasan pengembangan, adapun uraian dari keduanya adalah sebagai berikut.

1. Asumsi Pengembangan 8 Pengembangan produk berupa buku Komik Pendidikan Ekonomi ini berpijak pada teori tentang psikologi belajar. Adapun teori-teori dasar yang dipakai dalam pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi ini adalah : a. dilihat dari segi pemanfaatan komik dalam menstimulus minat belajar siswa, maka pengembangan ini berpijak pada teori belajar behaviorisme dan kognitif, b. dilihat dari kemandirian belajar siswa dengan sumber belajar komik, maka pengembangan ini berpijak pada pendekatan konstruktivisme. 2. Keterbatasan Pengembangan Keterbatasan pengembangan sumber belajar Komik Pendidikan Ekonomi ini yaitu uji coba skala kecil dan besar hanya dilakukan pada satu sekolah saja yang mungkin belum representatif mewakili seluruh sekolah/madrasah yang ada. Selain itu, penelitian untuk uji efektifitas terbatas pada tiga kompetensi dasar saja sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi menjadi hasil penelitian mata pelajaran ekonomi kelas X semester 1. Dengan demikian, pengembangan produk pembelajaran hasil pengembangan ini masih jauh dari kesempurnaan. 1.9 Manfaat Pengembangan 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk : (1) sebagai sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan, pembelajaran IPS di SMA/MA, khusunya pembelajaran Ekonomi; (2) sebagai kajian program studi Pendidikan IPS dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya melalui sumber belajar Komik Pendidikan Ekonomi; dan (3) memberikan peluang peneliti untuk melakukan

9 penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang belum digunakan dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru, hasil pengembangan berupa Komik Pendidikan Ekonomi dapat dipergunakan untuk membantu guru dalam memberikan alternatif sumber belajar yang menarik. b. Manfaat bagi siswa, hasil pengembangan berupa Komik Pendidikan Ekonomi dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya. c. Manfaat bagi para peneliti, para peneliti dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan perbandingan atau dasar penelitian berikutnya. 1.10 Definisi Istilah Supaya tidak ditafsirkan berbeda oleh pembaca, maka perlu dibatasi istilah-istilah dalam pengembangan ini sebagai berikut. 1. Pengembangan sumber belajar yaitu suatu proses yang sistematis untuk menghasilkan suatu sumber belajar yang siap digunakan. Dalam proses pengembangan sumber belajar, dapat menghasilkan produk baru yang efektif dan efisien. 2. Komik Pendidikan Ekonomi, yaitu rangkaian gambar-gambar sedangkan masing-masing dalam kotak yang keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar-gambar itu dilengkapi balon-balon ucapan (speak baloons) ada kalanya masih disertai narasi sebagai penjelasan yang memuat pesan-pesan konsep ekonomi.

10 3. Sumber Belajar Cetak, yaitu suatu suatu produk cetak yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. 1.11 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian akan difokuskan pada 2 hal yang berupa ruang lingkup pengembangan bahan ajar dan ruang lingkup ilmu untuk mengetahui kedudukan keilmuan dalam cakupan pendidikan IPS, adapun rincian lengkapnya sebagai berikut. 1.11.1 Pengembangan Sumber Belajar Fokus ruang lingkup pengembangan bahan ajar dibedakan menjadi dua hal sebagai berikut. 1. Pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi. 2. Prestasi belajar ekonomi siswa. 1.11.2 Ilmu Ruang lingkup ilmu/kajian pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi ini adalah pada Pendidikan IPS. Menurut Woolever dan Scott (1988:10-13) dalam Pendidikan IPS, terdapat 5 tradisi atau 5 perspektif. Lima perspektif tersebut, tidak saling menguntungkan secara eksklusif, melainkan saling melengkapi. Seorang pendidik mungkin mempertahankan satu, beberapa, atau semua pandangan ini. Mereka yang setuju dengan beberapa tujuan dapat memegang satu pandangan lebih kuat dari pandangan yang lainnya. Adapun lima perspektif pada tujuan inti pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah sebagai berikut. 1. Ilmu pengetahuan sosial sebagai transmisi kewarganegaraan

2. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pengembangan pribadi 11 3. Ilmu pengetahuan sosial sebagai refleksi inkuiry 4. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial 5. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pengambilan keputusan yang rasional dan aksi sosial Pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi sebagai sumber belajar dapat masuk dalam 2 tradisi dari 5 tradisi Pendidikan IPS di atas. Pertama, penggunaan sumber belajar komik dalam mengkonstruksi pemahaman peserta didik tentang konsepkonsep ekonomi termasuk dalam kawasan Pendidikan IPS sebagai refleksi iknuiri. Kedua, pesan-pesan konsep ekonomi dalam komik tersebut merupakan upaya untuk memberikan pendidikan ekonomi kepada peserta didik, sehingga termasuk dalam kawasan Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial. Menurut National Council For Social Studies (NCSS), ada sepuluh tema-tema IPS, yaitu (1) budaya; (2) waktu, kontinuitas, dan perubahan; (3) orang, tempat, dan lingkungan; (4) perkembangan individu dan identitas; (5) individu, kelompok, dan lembaga; (6) power, kewenangan, dan pemerintahan; (7) produksi, distribusi, dan konsumsi; (8) sains, teknologi, dan masyarakat; (9) global koneksi; dan (10) cita-cita dan praktek kewarganegaraan, (NCSS, 1987 : 8-11). Ruang lingkup ilmu dalam pengembangan Komik Pendidikan Ekonomi ini adalah dalam pendidikan ekonomi, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah pada kelas X (sepuluh) semester 1. Isi pendidikan ekonomi berkaitan dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan diri dan lingungan sosilanya, dan termasuk dalam tema IPS yang ke

12 7, yaitu mengenai produksi, distribusi dan konsumsi, dan tema yang ke 4, yakni perkembangan individu dan identitas. Menurut Woolever dan Scott (1988:18), Social Studies Education is the sum of all experiences that have as a goal to teach students how to make and act on rational decisions, both as individual and as group members, based on knowledge derived by the method of science and on personal values that have been systematically explored and clarified. Maksudnya, Pendidikan IPS adalah bidang kajian yang berorientasi pada keseluruhan pengalaman yang mempunyai tujuan agar siswa mampu mengambil keputusan rasional sebagai makhluk idividu dan makhluk sosial berdasarkan nilai-nilai dari metode keilmuan yang menyeluruh dan terklarifikasi. 1.12 Sistematika Penulisan Sistematika laporan pengembangan ini adalah sebagai berikut. 1. Pendahuluan, merupakan serangkaian background penelitian dan pengembangan yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya pengembangan, asumsi dan keterbatasan pengembangan, definisi istilah, manfaat pengembangan, ruang lingkup, sistematika penulisan dan penelitian yang relevan. 2. Kajian Pustaka, Kerangka Pikir dan Pengajuan Hipotesis, terdiri atas teoriteori pembelajaran dan komik pendidikan ekonomi, teori-teori belajar, sumber belajar, media pembelajaran, media komik, prestasi belajar ekonomi,

13 pengembangan pembelajaran, kerangka pikir dan hipotesis (produk yang dihasilkan). 3. Metode Pengembangan yang terdiri atas pendekatan penelitian, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan tahap I, reviu oleh ahli materi, reviu oleh ahli komik untuk pembelajaran, reviu ahli pembelajaran, uji perorangan, uji kelompok kecil, merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, perencanaan desain produk, validasi desain, metode pengembangan tahap II, model rancangan uji coba untuk menguji produk yang telah dirancang, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. 4. Hasil dan Pembahasan, terdiri atas hasil penelitian dan pengembangan, tahap need assesment, tahap pengembangan model yang terdiri atas tahap merumuskan tujuan umum pembelajaran (Standar Kompetensi) mata pelajaran ekonomi kelas X (sepuluh) semester 1, tahap melakukan analisis pembelajaran, tahap mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa, tahap menulis tujuan khusus pembelajaran (Kompetensi Dasar), tahap mengembangkan asesmen belajar, tahap mengembangkan strategi pembelajaran, tahap mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, serta tahap merancang dan melakukan evaluasi formatif, tahap merancang dan melakukan evaluasi sumatif. Terakhir adalah pembahasan produk. 5. Simpulan, Implikasi dan Saran. 6. Daftar Pustaka.