PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA
DEFINISI KORUPSI 4
DEFINISI KORUPSI KORUPSI dari bahasa Latin corruptio atau corruptus corruptio dari kata corrumpere, corruption, corrupt (Inggris), corruption (Perancis) dan corruptie/korruptie (Belanda). kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian 8
DEFINISI KORUPSI Di Malaysia dipakai kata resuah dari bahasa Arab risywah, menurut Kamus umum Arab- Indonesia artinya korupsi. Risywah (suap) secara terminologis berarti pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh kedudukan Semua ulama sepakat mengharamkan risywah yang terkait dengan pemutusan hukum, perbuatan ini termasuk dosa. 9
PENGERTIAN 1 Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya; 2 Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya; 3 Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi. 10
PENDAPAT PAKAR corruptie adalah korupsi, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara. Subekti dan Tjitrosoedibio 11
PENDAPAT PAKAR menguraikan istilah korupsi dalam berbagai bidang, yakni yang menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan yang menyangkut bidang kepentingan umum. Hal ini diambil dari definisi financial manipulations and deliction injurious to the economiy are often labeled corrupt Baharuddin Lopa mengutip pendapat David M. Chalmers 12
Perbuatan korupsi menyangkut : Sesuatu yang bersifat amoral, Sifat dan keadaan yang busuk, Menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, Penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, Menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan. 15
BENTUK KORUPSI PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI Kerugian Keuangan Negara Suap Menyuap Penggelapan Dalam Jabatan Pemerasan Perbuatan Curang Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan Gratifikasi 16
Pertambangan ini konon telah menghasilkan 7,3 Juta Ton tembaga dan 724,7 Juta Ton emas. Coba kita uangkan jumlah tersebut dengan harga emas sekarang, anggap saja Rp.300.000,-/Gram. Sehingga 724,7 Juta Ton emas = 724.700.000.000.000 Gram x Rp 300.000. = 217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa baca nilai tersebut?. Coba bandingkan dengan kegundahan Hatta Rajasa ketika subsidi BBM baru mencapai angka Rp, 300.000.000.000.000,- atau terbilang 300 Triliun rupiah. (Tribun 4/4)
Harap dicatat, itu hanya untuk emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lainnya. Namun alangkah malangnya bukan kita yang mengelola pertambangan ini melainkan AMERIKA. Sebenarnya boleh saja negara lain mengelola kekayaan di negeri ini karena alasan teknologi yang belum dimiliki Indonesia. Namun jika sistim bagi hasil dengan prosentasenya adalah 1% untuk negeri pemilik tanah dan 99% untuk Amerika sebagai pihak yang mengelolanya. Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, yaitu URANIUM. Bahan baku pembuatan nuklir itu melimpah ditemukan disana. Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli, konon kandungan uranium di sana cukup untuk membuat pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas yang dapat menerangi seluruh BUMI!.SUMBER, (Dreamindonesia.com)
Korupsi di Indonesia sudah MEMBUDAYA sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh DARI HARAPAN. Diskusikan, mengapa hal ini masih dan terus terjadi? 17
Lomba poster KPK, Karya : Arbi Syahrur Rajab Lomba poster KPK, Karya : Briliantina Latifah Hidayat 18
Selamat datang generasi muda anti-korupsi Indonesia akan lebih baik jika tanpa korupsi Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak 19