Jurnal Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Juni 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

ANALISA TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG SEMARANG

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Februari 2013

III.1 KONDISI EXISTING LOKASI PENGAMATAN

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB III LANDASAN TEORI

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 511

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. moda, multi disiplin, multi sektoral,dan multi masalah, hal ini dikarenakan banyaknya

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

E:mail :

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JALAN URIP SUMOHARJO YOGYAKARTA. Anton Susanto, Zebta Bernad Siahaan, Bagus Hario Setiadji *), Supriyono *)

BAB I PENDAHULUAN. Βαβ Ι Πενδαηυλυαν I TINJAUAN UMUM

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) Di KUTA, BALI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN KINERJA RUAS JALAN PROF. DR. IR HERMAN YOHANES YOGYAKARTA

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIRTO AGUNG DAN SIMPANG JALUR MASUK KELUAR TOL SEKSI B SEMARANG

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

RENCANA MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS ATAS DIBANGUNNYA CITIMALL DI JALAN GATOT SUBROTO KABUPATEN KETAPANG

KAJIAN PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP KINERJA JALAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN, SEMARANG

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud.

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

EVALUASI KELAYAKAN TEKNIS LALU LINTAS PADA PERANCANGAN UNDERPASS JATINGALEH SEMARANG

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

PENGARUH MANUVER PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS ABSTRAK

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN RAMP SIMPANG SUSUN BAROS

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

ANALISA DAMPAK ANGKUTAN PETI KEMAS TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal Di Kawasan Rungkut Industri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRIBUSI MOBILITAS SISWA SMAN FAVORIT TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA BANDUNG

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

PEMERIKSAAN KESESUAIAN KRITERIA FUNGSI JALAN DAN KONDISI GEOMETRIK SIMPANG AKIBAT PERUBAHAN DIMENSI KENDARAAN RENCANA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

Transkripsi:

EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM FEEDER JALAN PROF. SOEDARTO, SH TEMBALANG, SEMARANG Harijan, Putu Wisnu P., DR. Ir. Ismiyati, MS, Ir. Moga Narayudha, Sp1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Perkembangan wilayah Tembalang, baik di kecamatan Banyumanik dan kecamatan Tembalang, tumbuh dengan pesat. Perkembangan yang tidak didukung dengan fasilitas sarana maupun prasarana yang ada menyebabkan kemacetan kawasan Tembalang. Untuk itu, dilakukan evaluasi untuk mengetahui kinerja jalan Prof. Soedarto, SH, dengan perhitungan derajat kejenuhan berdasar survey LHR. Lalu dilakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting angkutan umum saat ini, dari segi kinerja trayek, sarana dan prasarana. Kemudian dilakukan survei kuisioner dan wawancara pada masyarakat yang bermukim di sekitar jalan Prof. Soedarto, SH secara random sampling untuk melihat perilaku pergerakan dan pendapat masyarakat. Variable yang digunakan yaitu kondisi sarana dan prasarana, tingkat kenyamanan, sistem operasional, pola pergerakan, kriteria transportasi umum yang diinginkan. Dari hasil tersebut direncanakan sistem feeder yang sesuai untuk jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang. Hasil evaluasi menunjukkan pada ruas persimpangan Setiabudi persimpangan SPBU Undip memiliki derajat kejenuhan 0,75 sehingga perlu dilakukan penanganan. Sistem feeder yang direncanakan adalah jalur pedestrian yang menghubungkan dengan angkutan feeder dan BRT, Rute trayek baru angkutan utama dan ranting yang melewati jalan Prof. Soedarto, SH, mengacu pada Perda no.14 tahun 2011 tentang RTRW kota Semarang. Kata Kunci : sistem feeder, kemacetan, kinerja jalan, sustainable ABSTRACT Development of the Tembalang region, both on Banyumanik or Tembalang Sub-district, is grow rapidly. Therefor, evaluation is needed to determine performance of Prof. Soedato, SH, Street by calculating degree of saturation that based on traffic survey. Then, evaluation of existing condition of public transportation at present, in term of route performance, facilities and infrastructure. Then conducted a questionnaire and interview survey in people who lived around of Prof. Soedarto, SH. street by random sampling to know how about people behaviour on trip and opinion. Variable used are facilities and infrastructure condition, level of ease, operational system, trip pattern, desired criteria for public transportation. From that result, designed suitable feeder system for Prof. Soedarto, SH. Street. Evaluation result show that segment Setiabudi intersection Undip Gas Station intersection has degree saturation value 0,75, so that its necessary treatment. Feeder system which designed is pedestrian track that would be connected with feeder transport or bus rapid transit, The main dan branch of new routes of transportation, which pass through Prof. Soedarto, SH. Street, it s accordance with Perda no. 14 tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang. Keywords: feeder system, traffic jam, road performance, sustainable 1

PENDAHULUAN Penyelenggaraan sistem transportasi harus diwujudkan sesuai dengan tujuan dari Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), yakni untuk mewujudkan suatu sistem transportasi yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman, efisien serta ramah lingkungan. Peningkatan prasarana dan sarana transportasi, serta pengelolaan sistem transportasi bertujuan untuk menghubungkan antara sentra kegiatan yang tersebar letaknya dengan sentra-sentra yang bersifat transito, melayani kegiatan ekonomi,sosial atau, pendidikan maupun pemukimam yang juga memegang peranan yang penting untuk mendorong dan memperlancar investasi baik untuk sektor pendidikan, pariwisata, pertanian, industri, maupun sektor jasa dan perdagangan. Jalan Prof. Soedarto, SH adalah salah satu jalan akses menuju beberapa wilayah di Semarang Atas yang memiliki beberapa pusat kegiatan seperti, pusat kegiatan pendidikan dimana terpusat pada Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang, dan Poltekkes Kemenkes Semarang serta terdapat pemukimam penduduk baik yang berupa perumahan ataupun bukan, sehingga banyak pergerakan terjadi dari dan ke wilayah tersebut dengan berbagai kepentingan. Daerah yang stabil dan bebas banjir serta jauh dari keramaian membuat pengembang dan orang orang berminat untuk membangun pemukiman di daerah tersebut. Dalam hal transportasi, hal ini memicu masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut menggunakan kendaraan pribadi untuk kepentingannya. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai hal negatif apabila tidak segera ditangani, seperti lalu lintas yang semakin padat, tingkat polusi yang semakin tinggi, kondisi lalu lintas yang tidak nyaman, dan akibat sosial lainnya. Dari data LHR yang telah dilakukan pada periode sebelumnya dapat diketahui bahwa lalu lintas di sekitar jalan Prof. Soedarto, SH terlihat sangat padat. Apabila dilakukan pelebaran ruas jalan untuk mengatasi banyaknya pengguna kendaraan akan tidak efektif sebab lahan yang sudah terbatas. Oleh karena itu, perbaikan sistem transportasi merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasinya. Penerapan sistem transportasi feeder yang merupakan akses untuk memberi kenyamanan pada masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan moda transportasi umum. Moda angkutan umum menggunakan ruang jauh lebih efisien daripada moda angkutan pribadi, sehingga bila ada pengendara yang berganti ke moda transportasi angkutan umum, maka angkutan pribadi mendapatkan keuntungan dari perbaikan tingkat pelayanan akibat pergantian moda tersebut. Selain itu dengan angkutan umum tingkat kenyamanan pengguna jalan akan meningkat dengan seiring berkurangnya pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke kendaraan umum. MATERI DAN METODOLOGI METODE PENGUMPULAN DATA a. Studi pustaka/referensi merupakan tahap kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pengerjaan tugas akhir. Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain 2

pengurusan administrasi, survei pendahuluan referensi dan identifikasi masalah. b. Pengumpulan data Identifikasi jenis data yang dibutuhkan Perumusan metodologi penelitian tahapan ini merupakan perumusan tata cara pengambilan data baik ditinjau dari aspek teknis maupun aspek kuantitatifnya. Metode yang diperlukan antara lain : Metode literature, metode observasi, metode wawancara / kuisioner. Pelaksanaan pengumpulan data 1) Data Sekunder, yaitu data yang langsung di dapatkan dari instansi tertentu 2) Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari proses pengambilan langsung dilapangan dapat berupa survei. Data primer yang diambil, antara lain : Arus lalu lintas pada jam puncak pada ruas jalan (data LHR) Pengambilan data LHR dilakukan pada 5 (lima) titik di jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang. Wawancara dengan Responden menanyakan langsung kepada responden untuk mendapatkan data tentang kondisi sosial yang mempengaruhi permasalahan transportasi atau meminta pendapat / opini langsung tentang rencana sistem feeder. Responden adalah masyarakat yang tinggal pada wilayah di sekitar jalan Prof. Soedarto,SH, Tembalang, pada saat survei bersedia diwawancarai dan mengisi atau menjawab isi kuesioner. Lokasi target responden adalah wilayah perumahan yang berada di sekitar jalan Prof. Soedarto,SH, Tembalang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rekapitulasi dari volume kendaraan merupakan bahan analisis kapasitas jalan atau v/c yang menunjukan tingkat pelayanan (Level of Service), dengan persamaan berikut : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam ) dimana : C = Kapasitas ( smp/jam ) Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan FCs f= Faktor penyesuaian hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Perhitungan kinerja ruas jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang akan ditampilkan dalam tabel 1 di bawah ini akan ditampilkan hasil perhitungan kondisi eksisting pada tahun 2012 mengenai kapasitas, volume dan derajat kejenuhan dari jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang, hal ini digunakan untuk menggambarkan kondisi lalu lintas sebenarnya terjadi pada saat tahun penelitian ini, yaitu Januari Mei 2012. Tabel 1 Hasil Perhitungan Kinerja Ruas Jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang tahun 2012 Ruas Jl.Prof.Soedart o,sh I (Persimpangan Setiabudi Jembatan Tol Tembalang ) Waktu Kapasita s (smp/ja m) Tahun 2012 Arus lalu lintas (smp/ja m) Derajat kejenuh an pagi 2710 2168 0,80 siang 2710 2144 0,79 sore 2710 2174 0,80 3

Jl.Prof. Soedarto,SH II (Persimpangan Tirtoagung- Persimpangan SPBU) Jl.Prof.Soedart o,sh III (Persimpangan SPBU Persimpangan Sirajudin) Jl.Prof.Soedart o,sh III (Persimpangan Sirajudin Bundaran Tugu) Pagi Sian g Sor e Pagi Sian g Sor e Pagi Sian g Sor e Undip 1407 ep 1407 Undip 1407 ep 1407 Undip 1407 ep 1407 Undip 3041 ep 3041 Undip 3041 ep 3041 Undip 3041 ep 3041 Undip 2854 ep 2854 Undip 2854 ep 2854 Undip 2854 ep 2854 1579 1,12 1669 1,19 1445 1,03 1915 1,36 1580 1,12 2068 1,47 1430 0,47 1468 0,48 1483 0,49 1678 0,55 1654 0,54 1975 0,65 1210 0,42 723 0,25 867 0,30 1000 0,35 461 0,16 773 0,27 Berdasarkan hasil survey LHR pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa jalan Prof. Soedarto, SH, pada tabel tersebut dapat dilihat derajat kejenuhan ruas jalan dari Persimpangan Setiabudi Persimpangan SPBU Undip nilai derajat kejenuhan 0,75, bahkan ada yang telah melewati nilai 1. Hal ini menandakan bahwa ruas jalan tersebut sudah tidah nyaman atau bahkan tidak dapat lagi memfasilitasi volume kendaraan yang melintas. Sedangkan nilai derajat kejenuhan ruas jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang dari Persimpangan SPBU Bundaran Tugu Undip masih memiliki nilai kurang dari 0,75. Hal ini berarti jalan tersebut masih mampu melayani volume kendaraan yang melintas Pada jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang ruas Persimpangan Setiabudi Persimpangan SPBU Undip adalah kondisi dimana jalan sudah tidak mampu melayai volume lalu lintas. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Kondisi jalan yang sempit sedangkan jumlah volume yang besar Penggunaan badan jalan untuk lahan parkir. Penggunaan jalur pedestrian sebagai lahan pedagang kaki lima. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang berasal dari wilayah perumahan baik dari wilayah perumahan elit ataupun perumahan penduduk biasa. Tingginya aktivitas yang terjadi di kawasan tembalang, dimana melewati jalan Prof. Soedarto, SH. Kawasan tembalang menjadi wilayah bangkitan dan tarikan, dimana terdapat kawasan pendidikan (Kampus Universitas DIponegoro, SD Al Azhar, SMP 27, dll), kawasan tempat tinggal (Graha Estetika, Srondol Bumi Indah, dll), kawasan perdagangan (ruko, dan kafe kafe). Padahal ruas jalan tersebut termasuk dalam kelas jalan kolektor (rencana fungsi jaringan jalan di kota Semarang menurut RTRW kota Semarang tahun 2011 Peraturan Daerah Kota Semarang No 14 tahun 2011). Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua 4

dengan kawasan sekunder ketiga. (Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun 2006 Tentang Jalan). Dari peraturan tersebut, lebar badan jalan minimum tidak dipenuhi, maka upaya yang diusulkan adalah pelebaran jalan. Akan tetapi pelebaran jalan sangatlah sulit dikarenakan ruang yang tersedia sangatlah sempit karena telah dibatasi oleh pemukiman warga. Sedangkan pada ruas persimpangan SPBU Undip Bundaran Tugu Undip masih mampu melayani volume lalu lintas yang ada. Hal ini dikarenakan lebar jalan yang besar dan hambatan samping yang kecil pada ruas tersebut. Akan tetapi apabila dilihat analisis data Lalu lintas Harian Rata rata (LHR) pada bab sebelumnya, terdapat peningkatan nilai derajat kejenuhan. Apabila tidak diantisipasi nantinya jalan ini akan mengalami hal yang serupa dengan ruas Persimpangan Setiabudi Persimpangan SPBU Undip. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan yang tidak hanya berupa peningkatan prasarana tetapi juga penanganan sistemik terhadap kondisi jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang secara keseluruhan. Sedangkan dari hasil kuisioner, responden merasa jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang sudah macet,hal ini dapat dilihap pada gambar 1. Kemudian dapat dilihat juga penggunaan kendaraan pribadi lebih dominan dibandingkan kendaraan umum. Hal ini dikarenakan menurut responden penggunaan kendaraan pribadi jauh lebih cepat, lebih nyaman dan lebih murah dibandingkan kendaraan umum. Sedangkan yang memilih menggunakan kendaraan umum lebih dikarenakan faktor keterpaksaan seperti, tidak memiliki kendaraan pribadi atau tidak dapat mengendarainya.terlihat dari gambar 2. Di bawah ini : gambar 1. Kondisi jalan Prof. Soedarto, SH menurut responden gambar 2. Pilihan kendaraan untuk mobilitas responden Hal ini berarti sistem transportasi umum yang berjalan belumlah baik dalam memfasilitasi masyarakat, sehingga masyarakat masih sedikit yang menggunakannya. Maksud responden melakukan mobilitas rutin secara umum adalah untuk pergi ke sekolah atau kuliah, berangkat bekerja, dan berbelanja. Kebanyakan dari mereka menggunakan kendaraan pribadi untuk melakukan mobilitasnya dibandingkan menggunakan kendaraan 5

umum. Selama menggunakan akses jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang responden berpendapat kondisi lalu lintas di jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang saat ini telah macet yang terjadi pada titik-titik tertentu dimana pada titik-titik tersebut terdapat pertemuan antara kendaraan yang melintasi jalan Prof. Soedarto, SH dengan kendaraan yang berasal dari simpang yang menuju jalan utama Prof. Soedarto, SH Tembalang. Dengan kondisi lalu lintas yang macet, responden merasa tidak nyaman dalam berkendara sebab kemacatan yang terjadi akan berakibat pada lamanya waktu tempuh dan kenyamanan dalam berkendara. Kondisi trayek eksisting yang ada juga belum mendukung transportasi umum yang nyaman, seperti pada angkutan utama yang ada memiliki jumlah armada yang sedikit, sehingga jeda antar angkutan menjadi lama, sedangkan angkutan ranting yang ada memiliki kualitas yang kurang baik, seperti : ketidakpastian rute karena rute ditentukan oleh supir, kemudian waktu mengambil penumpang yang lama. Seperti ditunjukan dalam gambar berikut : Gambar 3. Trayek angkutan ranting eksisiting Mengenai sarana transportasi umum yang saat ini beroperasi di jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang mayoritas responden yang di wawancarai ternyata mengetahui jenisnya akan tetapi mayoritas diantar mereka mengaku jarang menggunakannya untuk mobilitas seharihari meskipun menurut penilaian mereka kondisi sarana transportasi umum yang ada cukup baik. Penilaian yang berbeda mereka lontarkan terhadap kondisi prasarana yang mereka anggap kondisinya saat ini masih dinilai kurang baik. Menurut responden kondisi prasarana jalan yang terjadi kerusakan di beberapa tempat bisa mengganggu kenyamanan berkendara. Responden juga menilai kondisi trotoar di jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang telah di salah gunakan yang seharusnya untuk memfasilitasi pejalan kaki tetapi kenyataan yang ada di lapangan digunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi responden di tawari solusi berupa sistem feeder yang akan diterapkan di rute akses jalan Prof. Soedarto, SH. Sistem feeder yang ditawarkan antara lain berupa jalur pejalan kaki yang bebas pedagang kaki lima dan jalur khusus bagi pengguna sepeda sehingga pengguna sepeda akan merasa nyaman ketika melintasi jalan Prof. Soedarto,SH karena kondisi jalan yang tidak padat lagi akibat penggunaan sistem feeder yang optimal. Jalur pejalan kaki dan jalur khusus bagi sepeda mendapat dukungan yang positf dari responden, hal ini terlihat dengan keinginan responden menggunakan solusi sistem feeder tersebut. Gambaran responden tersebut dan jalur pejalan kaki yang diinginkan sebagai feeder terlihat pada gambar di bawah ini : 6

Gambar 4. Keinginan menggunakan jalur pejalan kaki Gambar 5. Jarak berjalan yang disanggupi responden responden untuk berjalan. Sedangkan untuk transportasi umum yang akan dioperasikan sebagai salah satu sistem feeder, responden berharap transportasi umum tersebut memiliki kriteria tepat waktu, nyaman, murah, dan aman sehingga responden akan merasa nyaman selama menggunakannya. Maka dari itu direncanakan penerapan sistem feeder pada penelitian ini. Skema sistem feeder, merupakan gabungan dari sarana maupun prasarana yang saling bersinergi satu sama lain untuk menjadi suatu sistem yang bertujuan memberi umpan kepada transportasi umum baik kepada transportasi umum primer (BRT) atau yang sekunder (angkutan feeder). Perencanaan sistem feeder ini juga merujuk kepada rencana pengembangan pemerintah Kota Semarang yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Semarang No 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Rencana Ruang Kota Semarang Tahun 2011 2031.Gambaran Trayek angkutan feeder dan lokasi halte serta rencana desain halte terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 6. Jalur pejalan kaki yang ideal Untuk jalur pejalan kaki, responden bersedia menggunakan transportasi umum jika tersedia halte bus feeder pada jarak 200-500 meter untuk memfasilitasi pengguna bus feeder di jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang. Jarak itu adalah kemampuan rata-rata yang mampu di tempuh oleh Gambar 7. Trayek angkutan feeder 7

Gambar 8. Trayek angkutan feeder Gambar 11. Gambaran halte feeder ideal yang diinginkan responden Gambar 12. Layout denah halte feeder Gambar 9. Lokasi halte feeder di jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang Gambar 12. Potongan A-A denah halte feeder Gambar 10. Gambaran sarana angkutan feeder Gambar 13. Potongan B-B denah halte feeder 8

KESIMPULAN Dari hasil analisa pada kondisi eksisting 2012 kinerja ruas jalan Prof. Soedarto, SH I (Persimpangan Setiabudi Jembatan Tol Tembalang) nilai DS 0,75. Untuk kinerja ruas jalan Prof. Soedarto, SH II (Persimpangan Tirtoagung Persimpangan SPBU Undip) nilai DS 1. Sedangkan kinerja ruas jalan Prof. Soedarto, SH III (Persimpangan SPBU Undip Bundaran Tugu) nilai DS 0,75 (memiliki nilai antara 0,25 0,65), meskipun demikian apabila tidak dilakukan penanganan akan terjadi peningkatan volume lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Hasil evaluasi kondisi eksisting dari angkutan umum di jalan Prof. Soedarto, SH, adalah perbandingan jumlah kendaraan angkutan umum lebih sedikit dibandingkan angkutan pribadi, dimana angkutan utama belum dapat melayani secara efektif mengakibatkan tingkat penggunaan transportasi umum yang rendah. Sedangkan hasil dari wawancara terhadap responden dengan pembagian strata terdapat beberapa hal penting, yaitu : 1.) Menurut masyarakat yang tinggal di pemukiman sekitar jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang, yang menganggap jalan tersebut telah macet sejumlah 86,96% (Strata I), 92,68% (Strata II), dan 78% (Strata III) 2.) Dan dari kondisi di atas, responden berpendapat jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang tidak lagi nyaman berjumlah 100% (Strata I), 66,67% (Strata II), dan 93,88% (Strata III) 3.) Berdasarkan kondisi tersebut diajukan sistem feeder untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dan dari hal itu, sarana yang dipilih masyarakat adalah Jalur Pejalan Kaki dibandingkan jalur sepeda sebesar 100% (Strata I), 100% (Strata II), 88% (Strata III). 4.) Trayek utama dan ranting berdasarkan Perda Kota Semarang No.14 tahun 2011, dapat menjadi rute yang efektif untuk sistem feeder. Peningkatan sarana dan prasarana juga dapat meningkatkan minat beralih menggunakan transportasi umum. 5.) Berdasarakan hal di atas sepanjang jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang ditentukan 8 titik penempatan halte / shelter angkutan feeder pada tiap. 6.) Berdasarkan Perda Kota Semarang No.14 tahun 2011 tentang Rencana Tata dan Rencana Ruang Kota Semarang tahun 2011 2031, maka sistem feeder adalah sistem transportasi yang sesuai dengan peraturan daerah tersebut. 9

DAFTAR PUSTAKA Accessible bus stop design guidance. January 2006. Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Direktorat Jendral Bina Marga. http://www.google.com. Ismiyati, dkk. 2004. Buku Ajar Statistika dan Probabilitas. Semarang: FT UNDIP. Khisty, C.Jotin. 1998. Dasar Dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Materi Ajar. 2002. Dasar dasar Rekayasa Transportasi. Semarang. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011-2031. Semarang. Peraturan Menteri Perhubungan No.14 tahun 2006. Peraturan Menteri Perhubungan No.24 tahun 2006. Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006. Santoso, Idwan. 1996. Perencanaan Prasarana Angkutan Umum. Bandung: Pusat Studi Transportasi dan Komunikasi ITB. Sukirman, Silvia. 2000. Dasar- Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung:Penerbit ITB. Syaifurahman & Nunung S. 2011. Tugas Akhir. Analisa Tarikan Pergerakan Lalu Lintas Kampus Universitas Diponegoro Tembalang Semarang. (tidak dipublikasikan). Undang Undang No.22 tahun 2009. Undang Undang No.38 tahun 2004. Utami, Agata NK dan Pramatatya, Aldiar V. 2011. Tugas Akhir. Analisis Dampak Lalu Lintas akibat Pengembangan Kampus Universitas Diponegoro pada Sistem Jaringan Jalan di Tembalang Semarang. (tidak dipublikasikan). 10