1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

UTS SPA 5 RAGUAN

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada perancangan Islamic Center di Kepanjen ini, konsep-konsep yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

Teknis Menggambar Desain Interior

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

BAB III TINJAUAN TEMA

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB V HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

contoh rumah minimalis sederhana

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TUGAS AKHIR REDESAIN PASAR GROSIR BATIK SETONO DI PEKALONGAN DAFTAR ISI

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB VI KONSEP RANCANGAN

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab 6. Hasil Perancangan. bertemakan historicism ini mengambil dari nilai kandungan dalam surat Yunus

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

Teknik Visualisasi Digital

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Ponorogo adalah berupa kombinasi bentuk pada Tari Reyog dan karakter tokoh

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

1. Kesan ketika menggunakan / berjalan menuju koridor dan ruangan-ruangan yang berada di FPTK.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mengandungi elemen, dari dan ke atau daripada dan kepada. Maka hijrah

Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

ARAHAN PENATAAN PEMAKAMAN UMUM TRUNOJOYO BANYUMANIK DENGAN KONSEP TAMAN TUGAS AKHIR

BAB V KAJIAN TEORI. Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam bahasa. Yunani, neo memiliki arti baru, sedangkan vernakular

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

Transkripsi:

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL SIMBOL LANGGAM JAWA GAMBAR 1 GAMBAR 2 GAMBAR 3 GAMBAR 5 SIMBOL DESIGN YANG PERTAMA INI MENGGUNAKAN LANGGAM JAWA YANG SAYA LETAKKAN DI FRAME JENDELA GAMBAR 1 GAMBAR 6 PERPUSTAKAAN SERTA GALERI KARENA BIASANYA PADA RUMAH ADAT JAWA SIMBOL LANGGAMNYA BIASA DILETAKKAN DI GERBANG PINTU MASUK ATAU PINTU MASUK PADA RUMAH-RUMAH. NAMUN, PADA DESIGN PERTAMA INI SIMBOL LANGGAMNYA DILETAKKAN PADA FRAME JENDELA, DIMAKSUDKAN AGAR PERPUSTAKAAN INI MEMILIKI SIMBOL KULTURAL JAWA DARI FRAME JENDELA SERTA BENTUKNYA YANG KOTAK DENGAN PADUAN ATAPNYA DAPAT MENDUKUNG BAHWA BANGUNAN INI MERUPAKAN BANGUNAN TRADISIONAL, MESKIPUN TIDAK MEMIRIPKAN SEPERTI BANGUNAN TRADISIONAL DIKARENAKAN BANGUNAN INI JUGA MELIHAT LINGKUNGAN SEKITARNYA. SIMBOL LANGGAM TORAJA GAMBAR 3 GAMBAR 2 PERBANDINGAN ANTARA DESIGN 1 DENGAN DESIGN 2 ADALAH: A. ATAP: PADA ATAP DESIGN 1 MENGGUNAKAN ATAP JAWA, KARENA LEBIH MENGESANKAN BAHWA ATAP DI LINGKUP JAWA TIMUR INI PADA UMUNYA ATAP JOGLO. PADA ATAP DESIGN 2 MENGGUNAKAN ATAP TORAJA NAMUN SEDIKIT DI IMPROVISASI AGAR SEDIKIT MENARIK PERHATIAN MASYRAKAT KARENA BENTUKNYA BERBEDA DENGAN BANGUNAN YANG ADA DISEKITAR SITE. B. LANGGAM: LANGGAM DESIGN 1 INI SEDIKIT KURANG MENARIK KARENA BENTUKNYA YANG TERKESAN BIASA SEHINGGA TIDAK MEMILIKI NILAI TAMBAH PADA DESIGN INI. LANGGAM DESIGN 2 CUKUP MENARIK JIKA DIBANDINGKAN DENGAN DESIGN 1 KARENA BENTUKNYA YANG TERDIRI DARI GARIS LURUS, SERTA LINGKARAN MENJADI BENTUK YANG MENARIK SEHINGGA DAPAT MENAMBAH NILAI PADA BANGUNAN INI. JADI KESIMPULAN PADA ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL INI LEBIH MENARIK PADA DESIGN 2. SIMBOL PADA DESIGN YANG KEDUA INI ADALAH MENGUNAKAN SIMBOL ADAT TORAJA DIMANA UKIR-UKIRAN INI LEBIH BANYAK BERADA PADA ATAPNYA BISA DILIHAT PADA GAMBAR 1, NAMUN PADA DESIGN YANG KEDUA INI SAMA HALNYA DILETAKKAN PADA FRAME DI JENDELA SEPERTI DESIGN YANG PERTAMA HAMYA SAJA BENTUK LANGGAMNYA YANG BERBEDA DAPAT DILIHAT DI. BENTUK ATAPNYA JUGA BERBEDA DENGAN ATAP JAWA DIMANA ATAP TORAJA TERDAPAT LENGKUNGAN DI ANTARA PENGHUBUNG UJUNG ATAS KANAN SERTA KIRI YANG SEPERTI GAMBAR NOMER 2. TETAPI, DESIGN YANG KEDUA INI JUGA TIDAK MENCONTOH BENTUK ATAP TORAJANYA SENDIRI, DESIGN YANG KEDUA TIDAK TERDAPAT LENGKUNGAN YANG SALING BERHUBUNGAN AGAR BANGUNAN INI AGAK SEDIKIT MENARIK MESKIPUN DALAM STRUKTUR ATAPNYA SENDIRIPUN SANGAT SUSAH NAMUN DIHARAPKAN BANGUNAN INI NANTINYA DAPAT MENARIK PERHATIAN MASYARAKAT YANG INGIN BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN SERTA GALERI INI.

2. POTENSI DETAIL ARSITEKTURAL Fassade design 1 Contoh bentuk bangunan Pada nantinya bentuk design tugas besar, saya mengambil langgam jawa. Pada bentuk fisik serta bentuk denah. Dimana adanya teras yang sedikit dinaikkan dari permukaan tanah, bentuk jendela yang sama, serta bentuk atap joglo dan denah yang persegi menjadi dasaran bentuk yang akan saya rancang nantinya. Dan alur sirkulasinya juga memperhatikan kondisi site dan lingkungan sekitar sehingga pada tata tapak nanti saya mengambil design 1. Contoh bentuk denah Layout design 1 Bentuk atap

3. TATA TAPAK A Layout design 1 Layout PERPUSTAKAAN Layout GALERI Diletakkan pintu masuk pada sebelah kiri site karena posisinya yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung. Sirkulasi motor dengan mobil dibedakan agar tidak saling bertabrakan 1 sama lainnya. Adanya taman serta air mancur dan pedestrian sebagai penyejuk serta pelengkap agar pengunjung nyaman. Layout design 2 Layout GALERI Layout PERPUSTAKAAN Tata tapak dan sirkulasi pada site ini sama dengan design yang 1 dimana perbedaannya hanya pada bentuk depannya yang ada lengkungan menyesuaikan bentuk parkiran mobilnya, namun selebihnya sama.

4. TATA RUANG DALAM Denah galeri design 1 Denah perpustakaan design 1 Contoh denah rumah jawa Denah ini bentuk persegi karena menyesuaikan dengan bentuk sitenya yang persegi dan mengadopsi bentuk denah rumah jawa yang kebanyakan mengambil bentuk persegi, dimana bentuk persegi terdiri dari teras-ruang tamu-dapur. Didalam ruangan ini juga sama dengan denah rumah jawa yaitu adanya teras-ruang public-ruang servis. Diberikan air mancur didalam agar memberikan efek kesejukan dan bisa sebagai ruang santai. Adanya permainan tinggi rendahnya pada suatu ruangan pada perpustakaan agar tidak terkesan monoton sehingga dapat memberikan kesan yang berbeda. Denah perpustakaan design 2 Denah galeri design 2 Contoh denah rumah jawa Denah pada design 2 ini terdapat perbedaan pada teras yang berbentuk setengah lingkaran karena menyesuaikan dengan bentuk sirkulasi parkir mobil yang ada di depannya, namun selebihnya sama dengan bentuk design 1 dimana adanya air mancur didalam ruangan, dan bedanya tidak adanya permainan tinggi rendah pada suatu ruangan.

5. TAMPANG LUAR Fassade design 1 Gambar 1 Gambar 2 Untuk fassade luar design 1 ini terkesan biasa karena bentuknya menyesuaikan dengan lingkungan sekitar dan jendelanya yang bentuknya sama karena mengadopsi bentuk dari contoh rumah jawa bisa dilihat pada gambar diatas. Dan agar terkesan seimbang. Namun bila pada gambar 1 langgamnya terdapat pada atap serta diatas jendela, maka pada design 1 ini langgam terletak pada frame jendela dan pada gapura pintu masuknyapun menggunakan atap miring agar selaras dengan bangunannya. Fassade design 2 Gambar 1 Gambar 2 Fassade design 2 ini cenderung ke bentuk yang sedikit modern dimana dapat dilihat dari bentuk atapnya yan tidak seperti bentuk atap toraja namun tidak meninggalkan bentuk aslinya, hanya saja bila pada gambar 1 atapnya seperti bentuk perahu karena adanya bentuk lengkungan tapi pada gambar 2 tidak terdapat lengkungan pada atap sehingga tidak seperti bangunan tradisonal.