PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Ipnugraha Guru SMK N 2 Pengasih, kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

PENINGKATAN PRESTASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DAN COOPERATIVE LEARNING

Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I

Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Implementasi Pendekatan Reciprocal Teaching (Pembelajaran Terbalik) dan Cooperative Learning

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Implementation of Cooperative Learning Type Time Token to Increase the Students Activitiy and Interest Learning on General Chemistry

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK DI SMP NEGERI 3 HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Sistemik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Kuliah Kimia Dasar I

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

p-issn : e-issn :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

BAB III METODE PENELITIAN

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SP Proceeding Biology Education Conference (ISSN: ), Vol 13(1) 2016:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 53-57

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Dicky Pradana 14-24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 43

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT


ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Transkripsi:

p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Fajar Fitri Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Email: fajarfitri@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan dengan Reciprocal Teaching. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika UAD yang sedang menempuh mata kuliah Mekanika pada tahun ajaran 2015/2016.Penelitian tindakan kelas meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi.kegiatan tersebut berulang selama dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti perkuliahan dengan pendekatan Reciprocal Teaching, 80,3% mahasiswa telah mengalami kemandirian belajar baik secara individual maupun klasikal. Kata Kunci: reciprocal teaching, kemandirian mahasiswa Abstract This research aims to describe thestudent independence after follow the Reciprocal Teaching of Learning. The subjects of this research are students in study program of physics education Ahmad Dahlan University who are studying Mechanics at school year of 2015/2016. Classroom Action Research consists of plan, do, and reflection. This activity repeated two cycles. The result is after follow the Reciprocal Teaching of Learning 80,3% students reached good individual and classical independence. Keywords:reciprocal teaching, student independence PENDAHULUAN Mekanika merupakan salah satu mata kuliah yang penting dan mendasar dalam fisika dan harus dikuasai oleh mahasiswa calon guru fisika.untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya sarana pendukung, pemilihan metode, pendekatan pembelajaran yang sesuai, dan suasana kondusif yang melibatkan mahasiswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. 26

Dalam perkuliahan mekanika, mahasiswa pendidikan Fisika belum mencapai kemampuan-kemampuan yang seharusnya dicapai dalam perkuliahan. Mahasiswa belum memahami materi Mekanika dengan baik. Di samping itu, aspek kemandirian belajar mahasiswa belum tumbuh dengan optimal. Indikator yang menunjukkan hal tersebut adalah mahasiswa masih mengalami kesulitan ketika diminta untuk menjelaskan suatu konsep yang terdapat pada buku ajar. Indikator lainnya adalah ketika mahasiswa diminta mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) mahasiswa belum mengerjakan secara maksimal, belum berusaha mendiskusikannya bersama teman, atau mencari referensi yang relevan. Pada saat perkuliahan pun keterlibatan mahasiswa secara umum masih pasif. Faktor yang menyebabkan kondisi di atas diantaranya adalah pelaksanaan pembelajaran yang belum melibatkan mahasiswa secara aktif. Oleh karena itu diperlukan perbaikan proses pembelajaran dengan cara menerapkan pendekatan pembelajaran relevan yang dapat menumbuhkan kemandirian belajar mahasiswa. Salah satu pendekatan yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa adalah pendekatan Reciprocal Teaching. Reciprocal Teaching adalah suatu prosedur pengajaran atau pendekatan pengajaran yang dirancang untuk mengerjakan mahasiswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu mahasiswa memahami materi perkuliahan dengan baik (Doolittle, E. P. Et. Al., 2006: 106; Arends, 1997: 266). Dalam pendekatan reciprocal teaching, diajarkan beberapa strategi pemahaman mandiri seperti meringkas atau merangkum, membuat pertanyaan, dan menjelaskan atau mem-presentasikan. Mahasiswa diberi tugas untuk mempelajari satu topik selanjutnya mahasiswa memahami inti topik tersebut, memberikan contoh soal dan penyelesaian, kemudian mempresentasikannya di depan kelas. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dilaksanakan di Program Studi JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 27

Pendidikan Fisika UAD selama bulan September 2015 hingga Desember 2015. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Semester tiga yang sedang menempuh mata kuliah Mekanika pada tahun akademik 2015/2016.Subjek penelitian ini berjumlah 24 orang mahasiswa. Prosedur penelitian terdiri atas tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (tindakan dan observasi), dan tahap refleksi.penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas dua siklus. 1. Siklus I a. Tahap perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, dan langkahlangkah pembelajaran reciprocal teaching. Dosen terlebih dahulu menjelaskan kepada mahasiswa tentang rencana perkuliahan selama satu semester terutama mengenai persiapan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching. b. Tahap pelaksanaan Selama empat kali pertemuan yakni pada pertemuan awal kuliah, dosen melaksanakan kuliah seperti biasa yakni dosen memberikan konsep-konsep beserta contoh soal kepada mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan contoh kepada mahasiswa bagaimana menjelaskan dan mempresentasikan konsep. Pada pertemuan selanjut-nya, dosen membentuk kelompok mahasiswa di mana setiap kelompok beranggotakan lima orang. Setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari materi perkuliahan pada topik tertentu, membuat rangkuman, dan membuat contoh soal beserta penyelesaiannya. Setiap pertemuan ada dua hingga tiga kelompok yang maju ke depan kelas untuk JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 28

mempresentasikan konsep yang telah didiskusikan. Selama kegiatan perkuliahan, dilakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran dan menilai presentasi mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa diberikan angket yang dapat mengukur kemandirian belajar mahasiswa. c. Tahap refleksi Setelah tujuh kali pertemuan perkuliahan Mekanika, dilaksanakan ujian sisipan I. Berdasarkan hasil ujian sisipan I, hasil observasi, dan hasil diskusi dengan mahasiswa maka dilakukan refleksi.hasil refleksi pada siklus I kemudian dimanfaatkan dalam penyusunan rencana tindakan pada siklus kedua. 2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, dan langkah-langkah pembelajaran dengan mempertimbangkan hasil dari refleksi pada siklus I. b. Tahap pelaksanaan Seperti pada siklus pertama, pada tahap pelaksanaan siklus kedua mahasiswa mempresentasikan konsep yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. Observasi dilakukan selama proses perkuliahan, sedangkan angket kemandirian belajar mahasiswa diberikan setelah semua kelompok maju ke depan kelas. c. Tahap refleksi Setelah empat belas kali pertemuan perkuliahan Mekanika, dilakukan ujian sisipan II. Berdasarkan hasil ujian sisipan II, hasil observasi, dan hasil diskusi dengan mahasiswa selanjutnya di-lakukan refleksi. Untuk memperoleh data penelitian digunakan dua perangkat pembelajaran yakni SAP (Satuan JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 29

Acara Perkuliahan) yang berisi identitas mata kuliah, tujuan mata kuliah, deskripsi mata kuliah, metode penilaian, buku acuan, dan jabaran topik pada setiap pertemuan, kompetensi dasar, materi pokok, sub materi pokok, dan langkah-langkah pembelajaran secara umum. Disamping itu berupa buku ajar yang berisi uraian materi dan contoh soal beserta penyelesaiannya. Instrumen penelitian terdiri atas lembar observasi proses pembelajaran, lembar penilaian presentasi mahasiswa, angket kemandirian belajar, dan tes prestasi belajar. 1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi kegiatan ini berupa catatan-catatan penting selama perkuliahan berlangsung.adapun hasil dari lembar observasi ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi. 2. Angket kemandirian belajar mahasiswa Angket kemandirian belajar mahasiswa berisi pernyataanpernyataan yang digunakan untuk mengetahui kemandirian belajar mahasiswa pada saat melakukan perkuliahan dengan pendekatan reciprocal teaching. 3. Tes hasil belajar Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan dengan pendekatan reciprocal teaching. Tes hasil belajar meliputi ujian sisipan I dan ujian sisipan II. Setelah dilakukan observasi, pengisian angket oleh mahasiswa, dan ujian sisipan, maka data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.teknik kualitatif digunakan untuk menentukan keterlaksanaan rencana perkuliahan serta hambatanhambatan yang muncul dalam pelaksanaan perkuliahan.adapun teknik kuantitatif digunakan untuk mengukur kemandirian belajar mahasiswa. Dalam mendeskripsikan kemandirian belajar mahasiswa maka diberikan angket yang harus diisi oleh mahasiswa. Setiap pernyataan pada angket memiliki skor antara 1 sampai 5. Mahasiswa dikatakan memiliki JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 30

kemandirian belajar yang baik ketika lebih dari 50% mahasiswa memiliki jumlah skor rata-rata lebih dari 2,5. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai akhir mahasiswa ditentukan berdasarkan kontrak belajar dosen dan mahasiswa pada awal perkuliahan yakni berdasarkan nilai tugas, presensi, nilai ujian sisipan, dan ujian akhir. Berikut ini daftar nilai Mekanika Prodi Pendidikan Fisika. Tabel 1. Daftar Nilai Mekanika Prodi Pendidikan Fisika No. Abs. Nilai akhir Keterangan Angka Huruf 1. 7.24 B Tuntas 2. 7.63 B Tuntas 3. 7.22 B Tuntas 4. 8.42 A Tuntas 5. 8.75 A Tuntas 6. 7.82 B Tuntas 7. 7.02 B Tuntas 8. 7.39 B Tuntas 9. 7.93 B Tuntas 10. 7.74 B Tuntas 11. 8.40 A Tuntas 12. 8.23 A Tuntas 13. 7.04 B Tuntas 14. 7.83 B Tuntas 15. 7.17 B Tuntas 16. 8.70 A Tuntas 17. 7.80 B Tuntas 18. 7.59 B Tuntas 19. 7.77 B Tuntas 20. 7.51 B Tuntas 21. 8.07 A Tuntas 22. 8.25 A Tuntas 23. 6.59 B Tuntas 24. 6.64 B Tuntas Pada akhir siklus I ketuntasan belajar klasikal belum tercapai antara lain disebabkan karena mahasiswa belum terbiasa untuk aktif melakukan pembelajaran secara mandiri dan berkelompok. Oleh karena itu pada siklus II, mahasiswa diberikan motivasi dan arahan-arahan yang lebih jelas dalam melakukan pembelajaran dengan JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 31

pendekatan reciprocal teaching, misalnya dengan menyebutkan referensi yang sesuai, tips-tips mempresentasikan topik di depan kelas, dan memilih soal-soal. Ketuntasan belajar dapat dicapai karena mahasiswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran yakni dengan cara berdiskusi bersama teman sekelompok, membuat paper dan slide presentasi, mencari referensi lain, mengerjakan beberapa contoh soal, dan sebagainya. Rata-rata kemampuan presentasi mahasiswa pada siklus I dan siklus II adalah baik. Pada siklus I skor rata-rata yang dicapai mahasiswa adalah 2,9 dan pada siklus II skor rata-rata yang dicapai mahasiswa meningkat sebesar 3,2. Skor ini lebih besar dari skor maksimal yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 2,5. Di bawah ini adalah tabel ratarata kemandirian belajar mahasiswa pada siklus I dan siklus II. Tabel 2. Hasil Kemandirian Belajar Mahasiswa pada Siklus I No Persentase kemandirian belajar (%) tdk pernah Jarang Kadang Sering Selalu I I I I I 1 0 16.6 12.5 41.6 29.1 2 4.2 25 33.3 16.6 20.8 3 4.2 8.3 37.5 41.6 8.3 4 0 4.1 45.8 41.6 8.3 5 4.2 20.8 41.6 16.6 16.6 6 4.2 41.6 33.3 8.3 12.5 7 0 4.1 20.8 33.3 41.6 8 8.3 25 41.6 16.6 8.3 9 0 4.1 33.3 50 12.5 10 0 4.2 25 50 20.8 11 4.2 25 37.5 20.83 12.5 12 0 0 16.6 41.6 41.6 13 8.3 16.6 41.6 20.8 12.5 14 0 12.5 33.3 50 4.1 15 0 8.3 16.6 50 25 Tot 2.5 14.4 31.4 33.3 40 Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I jumlah mahasiswa yang memilih kategori sering dan selalu sebanyak 51,66% lebih besar daripada jumlah JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 32

mahasiswa yang memilih kategori kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki kemandirian belajar yang baik, namun belum bisa dikatakan optimal karena masih ada 48,34% mahasiswa yang belum memiliki kemandirian belajar. Pada siklus II, seperti terdapat pada tabel 3, jumlah mahasiswa yang memilih kategori sering dan selalu sebanyak 80,28%. Hal ini jauh lebih besar dibandingkan pada siklus I. Dengan demikian setelah melalui siklus II, kemandirian belajar mahasiswa sudah bisa dikatakan baik dan optimal. Tabel 3. Hasil Kemandirian Belajar Mahasiswa pada Siklus II No Persentase kemandirian belajar (%) tidak pernah Jarang Kadang Sering Selalu II II II II II 1 0 4.1 16.6 25 54.1 2 0 4.1 8.3 54.1 33.3 3 0 8.3 4.1 62.5 25 4 0 0 4.1 54.1 41.6 5 0 4.1 8.3 37.5 50 6 0 4.1 25 29.1 41.6 7 0 0 12.5 45.8 41.6 8 0 4.1 41.6 29.1 25 9 0 0 20.8 20.8 58.3 10 0 0 12.5 29.1 58.3 11 0 0 8.3 41.6 50 12 0 0 8.3 50 41.6 13 0 8.3 41.6 33.3 16.6 14 0 8.3 29.1 37.5 25 15 0 0 8.3 50 41.6 tot 0 3.0 16.6 40 40.3 Pada siklus I, mahasiswa belum terbiasa untuk melakukan pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching sehingga keaktifan mahasiswa seperti bertanya pada dosen, berdiskusi pada teman, mempersiapkan pelajaran secara individual, mencari reverensi dan lain-lain belum tampak secara optimal. Akan tetapi pada saat siklus JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 33

II, mahasiswa sudah bisa menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran yang dilakukan dalam perkuliahan yang menuntut siswa aktif belajar secara mandiri. Kendala yang dihadapi pada saat perkuliahan diantaranya mahasiswa belum mampu mengalokasikan waktu dengan baik, sehingga banyak waktu yang habis untuk membahas soal-soal.lamanya waktu yang diperlukan berakibat tidak terselesaikannya materi perkuliahan, sehingga hanya materimateri pokok saja yang disampaikan di dalam perkuliahan, sedangkan materi pengembangan belum berhasil dibahas. Hal lain yang kurang mendukung proses pelaksanaan reciprocal teaching adalah kurangnya referensi yang bisa dipinjam oleh mahasiswa di perpustakaan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Setelah mengikuti perkuliahan dengan pendekatan reciprocal teaching, kemandirian belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika semester tiga Universitas Ahmad Dahlantahun ajaran 2015/2016 terkategori baik sebesar 80,3%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar para dosen dapat menerapkan pendekatan reciprocal teaching dalam melakukan perkuliahan.pemilihan materi perlu dilakukan agar sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa.disamping itu perlu juga memperhatikan alokasi waktu agar tujuan perkuliahan dapat tercapai serta menyediakan berbagai fasilitas dan referensi yang memadai. DAFTAR PUSTAKA Doolittle, E. P., D. Hicks, C. F. Triplett, and W. D. Nicholas.2006. Reciprocal Teaching for Reading Comprehension in Higher Education: A Strategy for Fostering the Deeper Understanding of Texts. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, Volume 17, (2), pp. 106-118. Eli Rohaeti, dkk. 2011. Peningkatan Prestasi dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching dan Cooperative JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 34

Learning. Makalah Penelitian. Jurdik Kimia FMIPA UNY. Ngalim Purwanto. 2002. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riding Richard & Rayner Stephen. 1998. Cognitive Styles and Learning Strategis. London: David Fulton. Sardiman A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Silberman, Melvin, L. 1996. Active Learning. Boston: Allyn and Bacon. Supriyono Koes H. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. U.S. Department of Education. 2005. Helping Your Child Learn Science. Washington, D.C: ED Pubs. JPF. Vol. IV. No. 1. Maret 2016 35