BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. data. Tahapan pada metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan sebuah

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB II LANDASAN TEORI

Nofianty ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

THE VISIONING PHASE PART 2

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

LAMPIRAN. L-1 Perhitungan dari pendapatan bersih BCG PT. Alam Indomegah

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sub bab ini akan di bahas tentang perencaaan yang di gunakan untuk

VI. PERUMUSAN STRATEGI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. berkaitan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi. mengkoordinasikan kegiatan (Coulter, 1999, p200).

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... xi. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut

BAB II LANDASAN TEORI

Unit Teknologi Infomasi dan Komunikasi Universitas Brawijaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk melaksanakan tahap pengembangan, pada tahap pengembangan dilakukan pengolaan data yang telah didapat melalui metode-metode yang sudah dijelaskan dan pada tahap akhir dijelaskan mengenai apa saja yang dihasilkan dari proses pengelolaan data. Tahapan metode penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1. Tahap awal pada penelitian ini yaitu pelaksanaan wawancara, observasi, dan studi literatur. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan yang dibagi menjadi dua yaitu pengembangan tahap strategy assessment dan pengembangan tahap strategy generation. Setelah tahap pengembangan selesai dilaksanakan, dilanjutkan pada tahap akhir yang berisi mengenai dokumen apa saja yang dihasilkan dari penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa dokumen manajemen strategi yang berisi mengenai kebijakan layanan TI, strategi layanan TI, dan kebutuhan layanan TI dari PPTI. 16

17 Metode Penelitian Tahap Pengembangan ( Strategic Assessment ) Tahap Awal Wawancara Analisis Lingkungan Internal Observasi Identifikasi Ruang Pasar Identifikasi Kebutuhan Penentuan Sasaran Penyedia Layanan Analisis Lingkungan Eksternal Studi Literatur Tahap Pengembangan (Strategy Generation) Penentuan Perspektif Penentuan Posisi Penerapan 4P s Strategy Pembuatan Rencana Adopsi Pola Tindakan Perumusan Strategi Tahap Akhir Kebutuhan Layanan TI Strategi Layanan TI Kebijakan Layanan TI Gambar 3.1 Bagan Metode Penelitian

18 3.1 Tahap Awal Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan mendukung pembuatan rumusan layanan yang nantinya akan dikembangkan untuk perumusan lebih detil layanan-layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pengguna dan menjadi dokumen yang membantu penyedia layanan mencapai tujuan bisnis. Proses pada tahap awal dapat dilihat pada gambar 3.2. Metode Penelitian Tahap Awal Wawancara Observasi Studi Literatur Profil PPTI Visi, Misi, dan Tujuan PPTI Proses Bisnis PPTI Layanan TI PPTI Kendala PPTI Proses Bisnis PPTI Layanan TI PPTI ITIL v3 Services Strategy Services Management fot IT Services IT Services Management IT Services Portfolio Gambar 3.2 Tahap Awal Penelitian 3.1.1 Studi Literatur Studi literatur dilakukan setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh PPTI, studi literatur berfungsi untuk mendukung tahap pengembangan hingga tahap akhir. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan materi lebih

19 mendalam mengenai hal yang berhubungan dengan solusi, yaitu: (1) Framework ITIL v3, (2) IT Service Management, (3) ITIL Service Strategy, (4) Strategi Management for IT Services, (5) IT Service Portfolio. 3.1.2 Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengajukan pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mendapatkan data-data yang tidak bisa terlihat pada saat melakukan observasi, wawancara dilakukan dengan beberapa personil dari pihak PPTI, mulai dari Kepala Bagian PPTI dan masing-masing karyawan yang berkeja di bagian PPTI (jaringan dan sistem informasi). Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses bisnis dari PPTI. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh PPTI, sehingga dapat memperjelas solusi yang diberikan kepada bagian PPTI. Hasil dari wawancara berupa: (1) Profil PPTI, (2) Visi, Misi, dan Tujuan PPTI, (3) Proses bisnis di dalam PPTI, (4) Kendala yang dihadapi PPTI, (5) Kebutuhan PPTI Wawancara dengan pihak penyedia layanan (PPTI) dilakukan dengan Kepala Bagian secara langsung, atau dengan anggota PPTI disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan untuk proses pengembangan. 3.1.3 Observasi Selain wawancara, juga dilakukan observasi untuk mendukung penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana jalannya proses bisnis secara nyata bukan hanya berdasarkan rancangannya. Observasi tidak hanya dilakukan untuk mengetahui proses bisnis, namun juga mengetahui bagaimana kondisi saat ini PPTI menyediakan layanan yang ditawarkan.

20 3.2 Tahap Pengembangan Strategy Management for IT Services merupakan proses untuk mengelola strategi layanan TI di dalam perusahaan dan digunakan agar manajemen layanan TI dapat menjadi aset strategis organisasi. Tujuan utama dari Service Strategy yaitu membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Adapun tujuan dari proses Strategy Management for IT Services, yaitu: 1. Analisis lingkungan internal dan eksternal 2. Analisis batasan-batasan yang menjadi rintangan untuk mencapai tujuan bisnis, penyampaian layanan dan pengelolaannya, dan mendefinisikan bagaimana menghilangkan batasan tersebut. 3. PPTI dapat mengetahui tingkat layanan TI yang diberikan sehingga dapat bersaing 4. PPTI menghasilkan dokumen perencanaan strategi 5. Rencana strategik diubah kedalam bentuk rencana taktis dan operasional untuk unit organisasi 6. Memastikan perubahan strategi sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal Strategy Management for IT Services terdiri atas tiga tahap yaitu Strategy Assessment, Strategy Generation, dan Strategy Execution namun pada penelitian ini hanya dilakukan pada tahap Assessment dan Generation. Strategy Execution akan dilakukan ketika semua proses siklus layanan pada Service Strategy telah

21 diterapkan dan berjalan. Proses pada tahap assessment dan generation dapat terlihat pada gambar 3.3. Tahap Awal Tahap Pengembangan Strategy Assessment Analisa Lingkungan Internal Analisa Lingkungan Eksternal Mendefinisikan Ruang Pasar Identifikasi Faktor Strategis Industri Strategy Generation Penentuan Perspektif Penentuan Posisi Pembuatan Rencana Adopsi Pola Tindakan Penetapan Tujuan Gambar 3.3 Tahap Pengembangan 3.2.1 Strategy Assessment Proses strategy assessment dilakukan untuk mendefinisikan kondisi layanan PPTI saat ini, dan perubahan apa saja yang akan memiliki dampak bagi PPTI kedepannya. Selain itu, proses ini juga akan menunjukkan batasan yang menghalangi PPTI untuk menyediakan layanan yang dapat membantu untuk mencapai tujuan bisnis, atau untuk beradaptasi terhadap perubahan. Proses ini digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PPTI yang kemudian menghasilkan sebuah obyektif yang

22 digunakan untuk mendefinisikan strategi yang diterapkan. Strategy assessment terdiri atas 5 proses, yaitu: 1. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari PPTI. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis Strength, Weakness, Oppotunity, and Threat (SWOT). Identifikasi fakor SWOT dilakukan berdasarkan 4 aspek yaitu Infrastruktur, orang, aplikasi, dan informasi. Setelah identifikasi faktor lingkungan internal dilakukan, setiap faktor diberi bobot dan rating. Pemberian nilai untuk setiap faktor dilakukan dengan cara memberikan bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan faktor tersebut terhadap PPTI, bobot dimulai dari 0 (tidak penting) hingga 1 (sangat penting). Total bobot dari seluruh faktor internal tidak boleh melebihi 1. Setelah bobot, dilanjutkan dengan rating dimana rating yang menunjukkan dampak yang terjadi terhadap perusahaan dari setiap faktor tersebut. Rating diberikan antara 1 dan 4. Bobot dan rating tersebut dikalikan untuk menghitung skor dari setiap faktor yang kemudian ditotal keseluruhannya. Rating 1 menandakan bahwa faktor tersebut tidak memiliki dampak yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan dan tidak berpengaruh dalam persaingan. Sedangkan untuk Rating 2 yaitu faktor memiliki dampak yang mempegaruhi proses bisnis, namun secara umum bersaing dengan kompetitor. Sedangkan rating 3, faktor memiliki dampak terhadap strategi perusahaan yang mendukung perusahaan untuk semakin berkembang dan unggul dalam bersaing. Rating 4 menunjukkan bahwa faktor memiliki dampak signifikan terhadap proses bisnis

23 perusahaan dan memiliki keunggulan tersendiri dalam persaingan. Rating dalam kelemahan atau ancaman memiliki sifat yang terbalik, semakin besar nilai ratingnya semakin buruk dampak yang dialami. 2. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dapat diketahui dengan analisis SWOT. Faktor peluang dan ancaman diidentifikasi berdasarkan tren TIK, lingkungan, pesaing, ekonomi, dan lainnya. Seperti pada analisis lingkungan internal, setiap peluang dan ancaman diberi bobot yang menunjukkan prioritas dari setiap faktor tersebut dan rating sebagai dampak yang dihadapi oleh PPTI. 3. Mendefinisikan Ruang Pasar Setelah melakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dilakukan pendefinisian ruang pasar yang didukung oleh faktor kekuatan dan peluang untuk mengembangkan layanan yang disediakan atau layanan baru yang memiliki potensi untuk mendukung proses bisnis Stikom Surabaya. Mendefinisikan ruang pasar dilakukan untuk mengetahui peluang pasar yang memiliki potensial untuk membantu Stikom Surabaya dalam mencapai tujuan bisnis. Selain itu ruang pasar juga digunakan untuk mengetahui siapa saja yang menjadi target pasar yang berupa pengguna dari layanan yang disediakan oleh PPTI. 4. Identifikasi Faktor Strategis Industri Dalam setiap ruang pasar tentunya ada faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan service strategy. Faktor tersebut disebut dengan Faktor

24 strategis industry dimana faktor tersebut dipengaruhi kebutuhan pengguna, tren bisnis, kompetisi, undang-undang, standarr, supplier, teknologi, dan praktek terbaik perusahaan. Faktor strategis tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan aset apa saja yang digunakan untuk mencapai keberhasilan dari strategi. 5. Penetapan Tujuan Tujuan yang merupakan hasil akhir dari proses strategy assessment, dimana tujuan tersebut dicapai dengan strategi. Tujuan memberikan fasilitas yaitu pengambilan keputusan yang konsisten, meminimalisir konflik, dan mendukung PPTI untuk pencapaian visi dan misi. 3.2.2 Strategy Generation Setelah proses strategy assessment dilakukan setelah objektif strategi telah didefinisikan, dapat dilakukan penerapan strategi secara actual untuk pencapaian tujuan menggunakan strategi 4P yang meliputi: (1) Perspective, (2) Position, (3) Plan, (4) Pattern. Dari hasil strategy assessment, dilakukan proses selanjutnya yaitu strategy generation dimana di dalam proses ini terdapat 4 tahapan, yaitu: 1. Penentuan Perspektif Penentuan perspektif dilakukan untuk mendefinisikan arah, nilai, dan tujuan secara keseluruhan dari penyedia layanan, serta mendefinisikan cara yang digunakan untuk mencapainya. Penentuan perspektif yang paling umum melalui pemahaman mengenai visi dan misi yang telah dibuat. Penentuan perspektif

25 dilakukan untuk menyelaraskan pemikiran dari penyedia layanan dengan agenda yang akan dilakukan (tujuan yang dicapai). 2. Penentuan Posisi Proses ini bertujuan untuk mendefinisikan layanan yang akan disediakan dan menunjukkan perbedaan spesifik dengan layanan yang diberikan oleh pihak lainnya. Posisi dari penyedia layanan dapat ditentukan berdasarkan kebijakan mengenai layanan yang diberikan, kepada siapa dan seberapa jauh layanan tersebut diberikan. 3. Pembuatan Rencana Proses ini berfungsi untuk mengidentifikasi rencana yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, visi, dan posisi. Rencana digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana perusahaan akan mencapai suatu titik dan berlanjut ke titik yang lain dalam suatu skenario yang spesifik. Rencana untuk mencapai tujuan dibuat dengan melakukan analisis matriks IFAS dan EFAS yang kemudian ditentukan posisi penyedia layanan saat ini. Setelah posisi penyedia layanan dalam analisis IFAS dan EFAS diketahui, pembuatan rencana dilakukan dengan pembentukan sebuah matriks yang berisi mengenai penggabungan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat diterapkan ke dalam sebuah strategi. 4. Adopsi Pola Tindakan Pola tindakan menjelaskan bagaimana cara bekerja secara hirarki maupun jaringan dalam menyelesaikan segala sesuatu. Pola tindakan bekerja secara 2 arah, yaitu: (1) strategi mendefinisikan pola yang dipercaya memberikan efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tujuan, (2) pola dari tindakan

26 merupakan salah satu cara untuk menangani masalah perusahaan yang bersifat dinamis sehingga strategi perlu dilakukan penguatan, dan diterapkan. Pola tindakan tersebut berupa aktivitas-aktivitas apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai strategi yang memenuhi tujuan yang dicapai. Setiap hasil dari analisis yang telah dilakukan dalam proses strategy assessment dan strategy generation, perlu dilakukan klarifikasi bahwa setiap analisis yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan standar yang digunakan yaitu ITIL. Klarifikasi juga dilakukan dengan cara melakukan forum group discussion dengan personil dari bagian PPTI atau seluruh personil PPTI yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan, sehingga dari hasil diskusi tersebut dapat dipastikan bahwa analisis yang dibuat sesuai dengan tujuan bisnis yang akan dicapai dan standar yang digunakan. 3.2.3 Forum Group Discussion Pada tahap ini membahas tentang identifikasi dan analisis yang telah dilakukan oleh tim proyek terhadap pihak penyedia layanan yaitu PPTI. Diskusi ini diadakan agar analisis yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan PPTI. Jika solusi dikehendaki, maka tim proyek dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Ada beberapa tahap yang dilaksanakan dalam forum group discussion, yaitu: 1. Menentukan topik yang dibahas oleh tim proyek 2. Menetapkan bagian-bagian yang mengikuti diskusi 3. Presentasi analisis dari tim proyek kepada pihak penyedia layanan 4. Diskusi dengan pihak PPTI untuk memastikan bahwa analisis yang telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan PPTI

27 5. Membuat surat persetujuan yang menandakan bahwa PPTI menyetujui hasil diskusi yang telah dilakukan. 3.3 Tahap Akhir Tahap akhir menjelaskan mengenai hasil dari proses-proses yang telah dilakukan pada tahap pengembangan dimana hasil tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam PPTI. Hasil akhir dari proses Strategy Management for IT Services berupa dokumen yang berisi rencana, kebijakan, dan kebutuhan strategi seperti pada gambar 3.4. Tahap Pengembangan Tahap Akhir Kebutuhan Layanan TI Strategi Layanan TI Kebijakan Layanan TI Gambar 3.4 Tahap Akhir Ada beberapa komponen yang dihasilkan dari proses Strategy Management for IT Services, yaitu: 1. Strategi Layanan TI Strategi Layanan TI berisi tentang strategi yang perlu dilakukan atau dipertimbangkan oleh PPTI untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada sivitas, dan membantu PPTI dalam mencapai tujuan bisnisnya.

28 2. Kebijakan Layanan TI Selain menghasilkan layanan TI apa saja yang diberikan oleh PPTI kepada sivitas, cara untuk penyampaian juga ditentukan mulai dari rencana bagaimana layanan TI akan dieksekusi, bagaimana desain pelaksanaan layanan TI, dan bagaimana pengembangannya. Kebijakan yang dihasilkan tidak hanya kebijakan baru, namun juga kebijakan yang sudah ada sebelumnya. 3. Kebutuhan layanan TI Kebutuhan layanan TI menjelaskan layanan TI apa saja yang perlu untuk dilakukan dan layanan TI mana saja yang perlu untuk diperbaiki atau ditambah jika diperlukan sehingga tujuan bisnis dapat tercapai layanan TI yang disediakan.