I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional pasal 37). Matematika juga disebutkan sebagai salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting yaitu sebagai proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. saat ini matematika dianggap sebagai program pendidikan yang berperan dalam

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

Hasil dan Pembahasan

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada individu anak, baik kemampuan

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BAB I A. Latar belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika selain memiliki sifat abstrak, ternyata juga memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Dalam pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Cornelius tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh Sukowono (2012 : 1) mengenai

BAB III METODE PENGEMBANGAN

I. PENDAHULUAN. perkembangan dan potensi kemampuan anak agar bermanfaat bagi. yang sesuai. Dalam hal ini ditujukan untuk membantu anak dalam

Oleh : Muhamad Toyib K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perubahan yang begitu cepat dalam bidang ilmu. pengetahuan dan teknologi menuntut pendidikan di Indonesia agar dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan. Matematika adalah salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. satu untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut yaitu. kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemajuan pendidikan di negeri kita bangsa Indonesia. Kemajuan. secara formal untuk menjadi kader-kader pembangun bangsa.

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan suatu bangsa, sehingga kualitas pendidikan sangat. diperhatikan oleh pemerintah. Hingga saat ini pemerintah terus

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang interaktif dan inovatif. dan kreatifitas melalui kegiatan belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pendidikan juga di pandang sebagai sarana untuk menjadikan

Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs. Oleh Dra. Theresia Widyantini, M.Si.

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRUKTURAL TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: RIZA JUNIARSIH NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

1 2

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Hasil Belajar

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan inilah dapat dihasilkan generasi-generasi yang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia bukan sekedar bentuk yang bisa kita lihat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. satu ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

Penerapan model pembelajaran langsung dalam mata pelajaran matematika SMP/MTs. Oleh. Dra. Theresia Widyantini, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prasarana serta faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

Oleh: Efirul Khusna Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika telah diberikan kepada anak mulai dari sekolah dasar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan melalui kegiatan matematika. Matematika juga merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN MATHEMATIC MISSOURI PROJECT (MMP) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN KONSEP

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan aspek yang sangat penting,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37). Matematika juga disebutkan sebagai salah satu jenis dari enam materi ilmu yang perlu dipelajari. Keenam jenis materi biologi, psikologi, ilmumatematika sebagai salah satu jenis materi ilmu maka matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern. Pada kenyataannya, meskipun ada peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun dalam pembelajaran dan pemahaman siswa di tingkat dasar termasuk Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran matematika menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa pada pelajaran matematika seringkali lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya.

2 Dalam proses pembelajaran keberadaan guru sangatlah penting, karena guru yang menentukan, apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak dan bagaimana kompetensi siswa. Pembelajaran matematika cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsepnya kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi sehingga motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan model belajar cenderung menghafal dan mekanistis. Menurut pendapat Peter Sheal (1989) dikemukakan bahwa peserta didik yang pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di sisi lain, dalam melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang menggunakan alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum seperti yang diharapkan. Pembelajaran yang demikian sampai saat ini cenderung masih terjadi di Indonesia. Begitu pula demikian halnya dengan pembelajaran di Kota Metro. Di SMP Negeri 1 Metro masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Indikasi ini terlihat dari hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Begitu juga yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Metro yang menunjukkan hasil belajar matematika yang kurang maksimal. Data yang didapat setelah melakukan prasurvei menunjukkan, dengan KKM 78, beberapa kelas harus melalui proses remedial untuk memperoleh

3 ketuntasan belajar. Dalam penentuan KKM 78, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, antara lain: mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan siswa kelas VIII didapat beberapa informasi yaitu siswa hanya bisa mengerjakan soal yang sama dengan contoh, siswa sulit mengerjakan soal matematika, siswa malu atau takut bertanya kepada guru. Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru pada saat prasurvei, peneliti memperoleh beberapa informasi seperti di bawah ini : 1) Siswa tidak rajin mengerjakan latihan dan tugas. 2) Saat diajarkan siswa mengerti namun saat diminta mengerjakan soal siswa kesulitan apalagi jika soal yang diberikan berbeda dengan contoh yang ada. Siswa kurang mengerjakan latihan dengan soal yang bervariasi, pada umumnya siswa hanya mengerjakan soal seperti pada contoh di papan tulis. Hal itu juga ditegaskan oleh Widdiharto (2008:9) yang menyatakan bahwa dapat terjadi karena guru kurang memberikan latihan yang cukup di kelas dan memberikan bantuan kepada yang memerlukan, meskipun ia sudah berusaha Berdasarkan data-data di atas terlihat bahwa model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas kurang efektif terhadap hasil belajar siswa. Siswa kurang mengerjakan latihan yang bervariasi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dalam menyelesaikan soal dan guru kurang memberikan bantuan kepada yang memerlukan. Oleh karena itu, diperlukan model

4 pembelajaran, yang khusus digunakan untuk mengajar matematika, yang efektif terhadap hasil belajar siswa. Alternatif model pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). MMP diharapkan efektif terhadap hasil belajar matematika siswa. MMP adalah model pembelajaran matematika yang memuat langkah-langkah: pendahuluan atau review, pengembangan, latihan dengan bimbingan guru, kerja mandiri, dan penutup (membuat rangkuman pelajaran, membuat renungan tentang hal-hal baik yang sudah dilakukan serta hal-hal kurang baik yang harus dihilangkan). Tujuan utama MMP adalah meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal matematika dengan latihan terkontrol, seatwork atau latihan mandiri, merefleksi materi yang diperoleh serta pemberian PR. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) efektif terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Metro tahun pelajaran 2011/2012? Dari rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan pertanyaan penelitian : Apakah rata-rata skor gain pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) lebih baik daripada rata-rata skor gain pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional? C. Tujuan Penelitian

5 Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa dalam pokok bahasan kubus dan balok. D. Kegunaan Penelitian Penelitian diharapkan dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Bagi siswa Memberikan model pembelajaran matematika yang memungkinkan siswa belajar lebih efektif. 2. Bagi guru Penelitian ini dapat memberikan variasi bagi guru tentang model pembelajaran yang dapat digunakan dalam melakukan proses pembelajaran. Dengan begitu guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan proses pembelajaran matematika. 4. Bagi khasanah keilmuan Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi khasanah keilmuan khususnya dalam pembelajaran matematika. E. Ruang Lingkup Penelitian

6 Agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah, maka ruang lingkup penelitian adalah: 1) Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012. 2) Objek dalam penelitian adalah efektivitas model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika. 3) Waktu penelitian adalah pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada semester genap pada tahun pelajaran 2011/2012. 4) Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif. 5) Pokok Bahasan Pokoh bahasan bangun ruang dibagi menjadi dua bab, yaitu kubus dan balok; prisma dan limas. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian hanya pada bab kubus dan balok. Dengan menggunakan Kompetensi Dasar (KD) yaitu, mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya, membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas, menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.