Perancangan Bejana (Vessel Design) 1. Faktor-faktor Mempengaruhi Desain Vessel

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

TUTUP BEJANA ( HEAD )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA

PENGUJIAN MEKANIK PADA KUALIFIKASI WPS/PQR SMAW WELDING PIPA API 5L X42 BERDASARKAN API 1104

BAB VII PENUTUP Perancangan bejana tekan vertikal separator

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

KUALIFIKASI WELDING PROCEDURE SPECIFICATION (WPS) DAN JURU LAS (WELDER) BERDASARKAN ASME SECTION IX DI INDUSTRI MIGAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

ANALISA STIFFENER RING DAN KONSTRUKSI VESSEL HP FLARE KO DRUM PADA PROYEK PUPUK KALTIM-5 MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPRESS 6258

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN BEJANA TEKAN KAPASITAS 5 M3 DENGAN TEKANAN DESAIN 10 BAR BERDASARKAN STANDAR ASME 2007 SECTION VIII DIV 1

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Plant, Nuclear Plant, Geothermal Plant, Gas Plant, baik di On-Shore maupun di. Offshore, semuanya mempunyai dan membutuhkan Piping.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir. Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

SEPARATOR. Nama Anggota: PITRI YANTI ( } KARINDAH ADE SYAPUTRI ( ) LISA ARIYANTI ( )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi,

Tabung baja LPG SNI 1452:2007

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

ANALISA PERHITUNGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEKUATAN MATERIAL PLATE SA 516 GR 70 UNTUK SHELL TEST SEPARATOR 1219 mm ID x 3048 mm S/S

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

V. SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

Fabricating of Pressure Vessel

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

PERANCANGAN PRESSURE VESSEL KAPASITAS 0,017 M 3 TEKANAN 1 MPa UNTUK MENAMPUNG AIR KONDENSASI BOGE SCREW COMPRESSOR ABSTRAK

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

PERANCANGAN BEJANA TEKAN HORISONTAL

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

DESAIN TANGKI DAN TINJAUAN KEKUATANNYA PADA KAPAL PENGANGKUT COMPRESSED NATURAL GAS (CNG)

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB 8. BEJANA TEKAN (Pressure Vessel)

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

Pengaruh Diameter Pin Terhadap Kekuatan dan Kualitas Joint Line Pada Proses Friction Wtir Welding Aluminium Seri 5083 Untuk Pre Fabrication

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

Review Desain Condensate Piping System pada North Geragai Processing Plant Facilities 2 di Jambi Merang

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT 1 DAN UNIT 2 MENUJU HEAT EXCHANGERDI PLTU BELAWAN

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DIINDONESIA

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN

DAFTAR ISI. i ii iii iv vi v vii

Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI. 2.1 Lokasi dan kondisi terjadinya kegagalan pada sistem pipa. 5th failure July 13

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

PEMBUATAN DATABASE UNTUK ESTIMASI HARGA TANGKI DENGAN PERANGKAT LUNAK VISUAL BASIC 6.0 (STUDI KASUS DI PT. SSJ)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

PERENCANAAN PENGELASAN UPPER DRUM KAPASITAS 3500 KG/JAM DENGAN TEKANAN 33 KG/CM² TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

TUGAS AKHIR. Mirtha Angga S.R

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

PENGARUH HEAT TREATMENT

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Oleh: EKO PRIYANTO NIM : D

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin

BAB III SPESIFIKASI ALAT

KAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK

BAB 3 SAMBUNGAN PAKU KELING

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN PADA KETEL UAP PABRIK TAHU BERDASARKAN STANDAR MEGYESY DENGAN BANTUAN SOFTWARE CATIA

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

Perancangan Tangki dan Vessel (Bejana Tekan) Kuliah Perancangan Alat Proses (PAP)

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB III PERANCANGAN PROSES

Pengaruh Waktu Tahan pada Perlakuan Panas Pasca Pengelasan terhadap Kekerasan dan Kuat Tarik Baja Karbon ASTM A106 Grade B

Transkripsi:

Perancangan Bejana (Vessel Design) 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Vessel

Mesin yang Paling Banyak Digunakan Bejana (vessel) adalah bagian dasar dari berbagai peralatan proses Bejana mungkin menjadi mesin yang paling banyak digunakan dalam sektor industri yang berbeda-beda Banyak peralatan proses yang dapat dikategorikan sebagai bejana dengan berbagai modifikasi yang diperlukan untuk dapat melakukan berbagai fungsi Autoclave

Contoh An AUTOCLAVE Dapat disebut sebagai bejana bertekanan tinggi yang dilengkapai dengan pengaduk dan sumber panas A DISTILLATION or ABSORPTION column Dapat disebut sebagai bejana yang mengandung rangkaian kontaktor uap-cair A HEAT EXCHANGER (HE) Dapat disebut sebagai bejana yang mengandung bagian untuk perpindahan panas melalui dinding tube An EVAPORATOR Dapat disebut sebagai bejana yang mengandung HE yang digabung dengan ruang untuk melepas-uap

Pemilihan Tipe Vessel Faktor utama yang mempengaruhi pemilihan adalah: Fungsi dan lokasi vessel Sifat cairan Suhu operasi dan tekanan Kapasitas produksi

Tipe Vessel Yang Umum Digunakan Open tanks Dasar vessel berbentuk datar, tangki berbentuk silinder vertikal Silinder vertikal dan horizontal vessel Pada umumnya berbentuk bulat Vessel seperti diatas kebanyakan digunakan untuk liquid yang tidak bersifat toksik. Jika liquid bersifat toksik, mudah terbakar, tekanannya tinggi, maka sebaiknya menggunakan closed vessel

Klasifikasi Bejana

Contoh Cylindrical Vessel

Open Vessel Pada umumnya digunakan sebagai: Tanki untuk sistem operasi batch Sebagai settling tank (sedimentation tank or clarifier) Decanters Reaktor kimia Reservoir

Clossed Vessel Untuk fluida yang bersifat mudah terbakar, bersifat toksik, dan gas harus menggunakan clossed vessel Bahan-bahan kimia yang berbahaya Petroluem (bahan yang mudah terbakar)

Standard Yang Digunakan Tanki yang digunakan untuk penyimpanan produk crude oil dan petroleum umumnya menggunakan API Standard 12 C, API Spesification for Welded Oil-Storage Tank

Cylindrical Vessel dengan Flat Bottoms dan Conical Merupakan desain yang paling ekonomis untuk closed vessel yang beroperasi pada tekanan atm Jenis vessel ini langsung berdiri di atas permukaan tanah dengan pondasi berupa pasir, kerikil, dan bataubatuan. Vessel ini dilengkapi dengan ventilasi yang memungkinkan ekspansi dari cairan sebagai akibat dari fluktuasi suhu dan volume

Dimensional Cylindrical Vessel dengan Flat Bottoms dan Conical Diameter maksimum = 24 ft Diameter yang lebih besar = 48 ft Secara umum tangki dengan atap kerucut terbatas pada tekanan atmosfer Jika atap berbentuk kubah yang digunakan maka tekanan dari 2,5 sampai 15 lb

Cylindrical Vessel with Formed Ends Banyak digunakan dimana tekanan uap of the stored liquid may diclate a stronger design Standar yang digunakan adalah API dan ASME Vessel ini biasanya kurang dari 12 ft untuk diameter

Spherical and Modified Spherical Vessels Digunakan untuk storage container untuk volume yang besar dan dibawah tekanan rata2 Kapasitas dan Tekanan yang digunakan pada tipe ini: Pressure = dari 10 s/d 200 lb per sq in gage-200

Contoh Spherical and Modified Spherical Vessels Pada Indistri Petroleum dengan Pressure 100 lb/sq.in gage

Metode Fabrikasi (Pembuatan) Pembuatan Equipment proses melalui perhitungan fusin welding, casting, forging, machining, brazing, and soldering, and sheet-metal forming Gray-iron banyak digunakan untuk produksi secara massal alat kelengkapan pipe fitting, dan digunakan untuk alat-alat seperti cast-iron pipe, HE shell, dan evaporator karena ketahanan korosi yang unggul dibanding baja

Standar Pengelasan (Welding Standards) Variabel pengelasan (welding) dikontrol agar menghasilkan sambungan (joints) yang kuat pada peralatan dimana sejumlah kode dan standar telah ditetapkan untuk tujuan ini, antara lain: ASME Code Welding Qualifications (Section IX ASME Boiler Code) ASA Code for Pressure Piping (B 131.1, Section 6 and Appendices I and II) Standard Qualification Procedures of the American Welding Society API Standard 12 C, API Specification for Welded Oil Storage Tanks (Section 7 and 8) Untuk memenuhi standar pengelasan, weld yang dibuat harus diuji untuk menentukan gaya tarik (tensile strength), keelastisan (ductility), serta kekuatan (soundness) Ketentuan-ketentuan dalam standar pengelasan: Gaya tarik dalam uji reduced-section-tension tidak boleh kurang dari 95% dari gaya tarik minimum material yang di-las Elongasi minimum yang diizinkan pada uji free-bend adalah 20% Kekuatan geser pada uji transverse-shear tidak boleh kurang dari 87% dari gaya tarik minimum material yang di-las Dalam berbagai uji kekuatan. Permukaan konveks spesimen diperiksa untuk melihat retakan atau kecacatannya. Jika retakan melebihi 1/8 in pada arah tertentu, sambungan dianggap gagal

Tipe welded joints dalam Pembuatan Vessel Gambar disamping merupakan kode API- ASME untuk unfired pressure vessel yang mengilustrasikan beberapa tipe welded joints yang digunakan pada pengelasan plat baja untuk pembuatan pressure vessel Pemilihan tipe sambungan tergantung pada peralatan (service), ketebalan logam, prosedur pembuatan (fabrication), serta persyaratan kode

Simbol Welding Standar (rekomendasi API Standard 12 C) Dimensi ukuran, penambahan panjang, dan jarak dari weld dinyatakan dalam inches

Tipe Kriteria dalam Desain Vessel Pemilihan tipe vessel utamanya didasarkan pada functional service yang dibutuhkan vessel, seperti temperatur, tekanan, batasan dimensi, serta berbagai masukan (loads) Jika vessel tidak didesain dengan benar maka vessel dapat gagal dalam service yang disebakan oleh: Deformasi plastis yang dihasilkan dari stress berlebih, patah, serta ketidakstabilan elastis Korosi, pemakaian, atau keletihan (fatigue) Desain vessel melidungi dari kegagalan service dengan melibatkan pertimbangan terhadap faktor functional serta sifat fisik material

Pertimbangan Ekonomi Material murah (kayu, beton, dan baja) dapat mengeliminasi kebutuhan fabrikasi vessel dari material yang lebih mahal (logam atau alloy) Peningkatan ukuran tangki akan membuat biaya relatif penggunaan alloys dan logam nonbesi menjadi meningkat Beton kadang dimanfaatkan untuk konstruksi vessel yang besar

Kelas Produk Baja

Harga Baja (Pabrik Baja vs. Gudang Baja) Pabrik dan gudang baja memiliki harga dasar untuk setiap kelas produk baja (seperti terlihat pada tabel) Harga berlaku untuk pemesanan 10.000 lb atau lebih dari ukuran yang dipesan pada satu waktu (satu ketebalan dan satu lebar dianggap satu ukuran) Biaya tambahan dikenakan untuk tambahan heat treatment, surfacefinish, pengujian, peralatan kimia, spesifikasi, persyaratan khusus, dimensi, pengakapalan, tanda khusus, loading, serta pengikatan pelat Harga baja untuk satu gudang dengan yang lain bervariasi tergantung jarak dari pabrik dan service yang diinginkan Gudang akan menyuplai baja dengan ukuran yang disesuaikan dengan keinginan konsumen

Pembuatan/ Fabrikasi Biaya Pembuatan Vessel Prosedur Pembuatan Vessel Biaya lansung untuk produksi sebuah peralatan proses termasuk biaya material dan biaya tenaga kerja Biaya pelat baja biasanya mengandung sebagian besar porsi biaya material untuk vessel Biaya tenaga kerja yang terlibat dalam fabrikasi vessel kenyataannya sulit untuk ditetapkan secara akurat 1. Persiapan kerangka bejana/ vessel shell menggunakan 40-ft planner machining a double U edge pada 1 ¾-in dengan panjang potongan 29 ft 2. Pengerutan (crimping) pinggiran pelat yang akan disambungkan dengan longitudinal weld. Tahapan ini dibutuhkan karena gulungan tidak bisa digunakan untuk membentuk tutup curva yang diinginkan 3. Penyesuaian dan pemasangan komponen vessel dengan pengelasan (welding)

Estimasi Biaya Biaya yang harus diestimasikan dalam mendesain vesel adalah: Indeks Harga (Diterangkan lebih lanjut) Variasi Biaya Pekerja Biaya pekerja selalu naik setiap tahunnya Biaya Eksploitasi (Shop Overhead)/Beban meliputi biaya bimbingan, administrasi, teknik, penjualan, utilitas, pemeliharaan, depresiasi, pajak dan biaya fix serta tek langsung lainnya Keuntungan Perbandingan biaya peralatan berdasarkan ukuran Biaya ukuran alat kedua sama dengan biaya ukuran alat pertama dikalikan rasio ukuran (kapasitas)-nya dan dipangkatkan dengan 0.6

Indeks Harga (Cost Indeks) Indeks harga (Cost Index) jumlah harga relatif yang memberikan variasi kelompok harga dengan basis tahun. Indeks harga yang paling sering digunakan adalah Engineernibg News Recird (ENR) construction Cost Index, The Marshall and Stevens Equipment Cost Index dan The Nelson Refinery Index Untuk menggunakan mengalikan harga saat ini rasio indeks sekarang dan indeks pada tahun yang diinginkan

Tabel Indeks Harga

COMPRESS Salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan perhitungan desain bejana tekan (Pressure Vessel). COMPRESS digunakan untuk mermudahkan dalam melakukan perhitungan, dari bagian-bagian utama pressure vessel sampai kepada bagian assesoris yang digunakan pada sebuah bejana tekan seperti, lifting lug, manhole, nozzle, dan skirt

Perhitungan Ketebalan Dinding silinder (Shell) Perencanaan tebal dinding silinder (shell) yang diatur dalam standar ASME Section VIII Divisi I 2010 ayat UG-27, untuk ketebalan berdasarkan tekanan maksimum atau minimum yang terjadi melalui persamaan

Perhitungan Ketebalan Tegangan Circumferential (sambungan longitudinal) untuk t<0,5 R atau P < 0,385SE t SE PR 0. 6P atau SE.t R 0. 6t Tegangan Longitudinal (Sambungan circumferential) Untuk t < 0,5 R atau P < 1,25 SE P

Notasi t = Tebal bahan P = Tekanan internal (pressure gauge) D = Diameter dinding silinder (shell) S = Kekuatan tarik izin bahan (Tabel 13.2) E = Efisiensi sambungan las K = D/2h Faktor formula ellipsoidal head. R = Jari-jari dalam dinding

Perhitungan ketebalan dinding kepala (Head) K h 1 6 D 4 2 CA D 2h 2

Efisiensi (E)

Contoh Ukuran = 914 mm I.D 2400 Fluida = Compressed air Kondisi Desain Pressure Vessel : Kondisi desain tekanan = 1280 kpa Kondisi desain temperature = 65 Kondisi kerja Pressure Vessel : Kondisi kerja tekanan = 840 KPa Kondisi kerja temperature = 40 Batasan korosi = 3 mm Dimensi pressure vessel : Diameter dalam Shell = 914 mm Tinggi shell (T.L to T.L) = 2400 mm Head (Top Head) = Ellipsoidal Head (Bottom Head) = Ellipsoidal Head Tinggi dish head = D/4 = 914/4

Perhitungan dengan berdasarkan tegangan circumferential

Perhitungan berdasarkan tegangan longitudinal

Perhitungan ketebalan dinding kepala (Head)