Modul ke: MEDIA RELATIONS Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id
Jenis Wartawan Dalam praktik keseharian, ada beberapa jenis wartawan: Wartawan yang mengharamkan pemberian narasumber, khususnya amplop. Wartawan anti-amplop biasanya bekerja pada media massa terpandang dan sangat profesional. Wartawan amplop. Wartawan ini memang sungguh-sungguh bekerja pada sebuah media massa yang terbit teratur, namun tak mengharamkan menerima amplop. Wartawan bodrex. Jenis ini bisa wartawan sungguhan bisa juga tidak, namun mengaku-aku wartawan agar mendapatkan amplop. Mungkin juga wartawan bodrex ini memiliki media, tapi medianya tidak relevan atau tidak terkait dengan bisnis perusahaan.
Karakteristik Wartawan 1. Mereka Benci Istilah. 2. Jangan Memaksa. 3. Kadang Wartawan Sudah Menyiapkan Jawaban. Tidak ada landasan baku yang menyebutkan tentang ciri atau karakteristik seorang wartawan. Namun, Napoleon Bonaparte, kaisar dari Prancis menggambarkan sosok wartawan sebagai berikut : Wartawan itu cerewet, pengecam, penasihat, pengawas, penguasa, dan guru bangsa.
Karakter Tugas Jurnalistiknya Berdasarkan karakter tugas jurnalistiknya, wartawan dapat dibedakan atas : 1.Wartawan Profesional 2.Wartawan Freelance 3.Koresponden 4.Wartawan Kantor Berita
Etika Media Relations 1. Off The Record (Tidak Boleh Dipublikasikan). 2. Non-attributable 3. Latar belakang 4. Eksklusif 5. Embargo 6. Meminta Pertanyaan Wawancara 7. Membaca Kembali Salinan 8. Hak Cipta 9. Fitnah.
Kegiatan Media Relations terencana Seperti Konferensi pers, pers gathering, wawancara Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan aktivitas Media Relations terencana: 1. Terlebih dahulu berkoordinasi dengan Public Relations/Media Relations (PR/MR) Officer, untuk menentukan format acara yang akan digelar. 2. Undang wartawan yang berkompeten dengan jenis informasi yang akan dibagikan. 3. Persiapkan materi press release dalam jumlah banyak 4. Siapkan press release dalam jumlah banyak. 5. Siapkan narasumber berkompeten. 6. Seusai konferensi pers atau wawancara, jangan pernah menanyakan berita yang diliput wartawan tersebut akan naik di halaman berapa atau pada rubrik apa.
Kegiatan Media Relations tidak terencana Seperti klarifikasi atau wawancara telepon Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan aktivitas Media Relations tidak terencana: 1. Cari tahu background pewawancara. Apa jabatannya, medianya, dan sebagainya. 2. Cari tahu kenapa diwawancarai. 3. Mempersiapkan jawaban yang dibutuhkan. 4. Jika klarifikasi dilakukan langsung, cari lokasi yang nyaman untuk wawancara. 5. Untuk klarifikasi lewat telepon, jika belum menguasai topik yang ditanyakan, lakukan buying time dengan menanyakan kapan deadline-nya, catat nama reporter dan nomor telepon yang bisa dihubungi jika telah mendapatkan jawaban. 6. Catat hal-hal penting dalam wawancara untuk berjaga-jaga jika ada hal yang ingin ditindaklanjuti. 7. Jika tak menguasai materi, baiknya Anda meminta agar wartawan mengajukan materi wawancara dalam bentuk tertulis untuk dijawab kemudian. 8. Batasi materi wawancara hanya pada persoalan yang diajukan agar tak melebar menyentuh persoalan lain. 9. Secepatnya berkoordinasi dengan PR/MR Officer untuk mengambil langkah-langkah strategis jika persoalan tersebut akhirnya berujung menjadi krisis.
Prinsip umum untuk Media Relations (Jefkins, 1995:95) 1.By servicing the media 2.By establishing a reputations for reliability 3.By supplying good copy 4.By cooperations in providing material 5.By providing verifications facilities 6.By buliding personal relationship with the media
Crisist? Dalam menangani ada beberapa prioritas kerja: 1. Memobilisasi tim manajemen krisis 2. Segera ambil tindakan untuk membantu pihak yang terkena dampak krisis, Lakukan strategi evaluasi kritis; adaptasi dan jika diperlukan. 3. Ekspresikan rasa peduli dan simpati. 4. Ciptakan kontak secara aktif dengan stakeholders kunci. 5. Berikan pengarahan kepada media secara proaktif; jaga arus komunikasi dengan memberikan informasi terbaru mengenai perusahaan secara teratur. 6. Ciptakan perusahaan sebagai sumber informasi yang kredibel dalam situasi krisis.
Pertanyaan untuk bahan pertimbangan Bersiaplah dan pertimbangkan jawaban dari pertanyaan untuk menghadapi publik dan media Seberapa serius situasi krisis? Seberapa cepat krisis ini dapat meluas? Apa saja kemungkinan pemicu krisis tersebut terjadi? Apa skenario kasus terburuk dalam krisis ini? Apa yang akan mempengaruhi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung? Apa yang sebenarnya dipertaruhkan? Dimana dan dari siapa kita bisa memperoleh dukungan? Siapa saja yang terlibat? Bisakah situasinya diperbaiki? Jika ya, sumber-sumber apa yang akan diperlukan?
How to handle Crisist? Mengingat pertimbangan hukum di bawah ini: 1. Pertimbangkan nasihat hukum dalam konteks dampak yang potensial terhadap reputasi perusahaan. 2. Hindari kepedulian di luar kewajiban. 3. Jangan pernah berspekulasi mengenai penyebab krisis. 4. Jangan sungkan untuk mengatakan maaf dan mengekspresikan rasa simpati atau peduli hal ini tidak berdampak pada kewajiban. 5. Pastikan untuk mengakhiri hukum untuk materi komunikasi. 6. Pastikan isu kompensasi ditangani secara cepat dan sensitif.
Terima Kasih Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom