BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

B A B 1 P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan tetapi juga harus mempersiapkan diri secara matang, profesional,

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan tetapi juga harus mempersiapkan diri secara matang, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank. Rata-rata

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik meskipun perekonomian global mengalami ketidakpastian dan banyak

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank.rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikhwan Al-Shafa, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perekonomian yang global pada saat sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang industri, perdagangan, maupun jasa dituntut untuk tidak hanya dapat bertahan saja tetapi juga harus mempersiapkan diri secara matang, profesional, dan fleksibel. Maka salah satu faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan perusahaan tersebut, yaitu permodalan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu perusahaan, dimana struktur keuangan secara umum dapat dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber pendanaan jangka panjang dan sumber keuangan jangka pendek. Sumber pendanaan jangka panjang dapat berupa pinjaman dan ekuitas. Bila sumber pendanaan berupa ekuitas berarti kewajiban perusahaan berada pada pihak pemilik perusahaan, sedangkan bila sumber pendanaan berasal dari pinjaman berarti kewajiban perusahaan berada pada pihak ketiga (kreditur). Sumber pendanaan dari kreditur yang berupa pinjaman dapat diperoleh dari bank dan dari lembaga keuangan bukan bank. Bank merupakan salah satu fungsi lembaga yang aktivitas usahanya bergerak dalam bidang keuangan. Fungsi bank selain untuk tempat menyimpan uang juga sebagai pemberi kredit bagi para debitur. Bagi suatu bank, kredit merupakan salah satu sumber penghasilan utama, yaitu dari pendapatan bunga, tetapi kredit juga sekaligus menjadi resiko terbesar bagi pihak bank. Sebagian besar dana operasional bank diputar dalam kredit nasabah. Bila kegiatan perkreditan ini berhasil, maka usaha bank itu pun akan berhasil. Sebaliknya apabila kreditnya bermasalah, maka bank akan mengalami kesulitan besar. Kredit bermasalah ini sering disebut dengan kredit macet. Jika didalam perbankan tejadi kredit macet, maka akan timbul pula krisis kepercayaan terhadap bank, dikarenakan uang yang mereka simpan akan menjadi tidak aman.

Peran perbankan sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia. Hal ini terlihat dari besarnya dukungan pemerintah terhadap dunia perbankan. Pemerintah menyadari bahwa peran bank sangat penting dan menjadi salah satu tiang penyangga dalam perekonomian di Indonesia. Kenyataan bahwa perbankan sangatlah Esensial dan berpengaruh dapat dilihat pada masa krisis ekonomi yang terjadi sejak bulan juli 1997. Dengan situasi perekonomian yang memburuk dan tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan prospek perbankan terancam. Krisis ekonomi yang tejadi adalah bukan satu-satunya hal yang memicu kehancuran perbankan nasional. Namun ada faktor-faktor dari internal bank itu sendiri yang menyebabkan krisis perbankan, salah satunya mengenai masalah pemberian kredit dari bank kepada debiturnya. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertugas menanggulai masalah debitur-debitur bermasalah di bank juga mengakui adanya penyelewengan dalam hal pemberian kredit bank. Unsur KKN sangat kental terjadi pada pemberian kredit. Bank hanya memberikan kredit pada kelompokkelompok tertentu saja dengan analisis kredit yang tidak benar. Banyak jaminan yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah kredit yang didapatkan dan bahkan ada pihak yang tidak memiliki jaminan tetapi diberikan kredit dalam jumlah yang besar. Selain hal tersebut, kredit macet yang terjadi disebabkan oleh faktor manajemen dalam melakukan analisis kredit yang tidak akurat, faktor pengawasan kredit yang lemah, analisis laporan keuangan yang tidak cermat, sasaran kredit yang tidak jelas dan kompetensi dari sumber daya manusia yang masih lemah. Kredit macet dalam jumlah yang besar akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan psikologis yang terjadi. Dengan adanya kredit macet kegiatan bank akan terhambat, sebab salah satu pendapatan terbesar dari bank adalah dari spread, yaitu selisih antara tingkat suku bunga deposito dan tingkat suku bunga pinjaman. Untuk mencegah terjadinya kredit macet, maka beberapa persyaratan yang harus diperhatikan oleh bank antara lain dalam hal pelaksanaan secara konsekuen

prinsip-prinsip perkreditan, memiliki kebijakan perkreditan yang baik dan up to date, dan harus mempunyai internal control yang baik untuk dapat memenuhi beberapa persyaratan tersebut, maka yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaan analisis laporan keuangan pemberian kredit yang memadai maka resiko timbulnya kredit bermasalah dapat ditekan, sehingga pemberian kredit dapat dilaksanakan dengan baik dengan mangacu pada persyaratan-persyaratan yang telah disebutkan tadi. Laporan keuangan perusahaan merupakan syarat penting untuk memperoleh kredit, dimana berdasarkan laporan keuangan dapat diketahui: 1. Berapa besar kebutuhan dana dalam pembiayaan perusahaan. 2. Kemampuan berkembangnya usaha debitur di masa yang akan datang termasuk kemampuan debitur dalam membayar kreditnya kepada pihak bank. Pada tahap ini tentu saja yang terpenting adalah proses analisis laporan keuangan calon debitur, sebab apabila analisis tidak akurat maka keputusan yang diambil pihak bank pun bisa keliru dan dikhawatirkan akan menigkatkan resiko terjadinya kredit macet. Dalam dunia perkreditan, bank bukanlah satu-satunya lembaga keuangan yang mempunyai fungsi menyalurkan kredit kepada masyarakat. Namun bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dan moneter di Indonesia, pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi bagi peningkatan kemakmuran rakyat. Jadi jika terjadi masalah dalam dunia perbankan nasional, maka dampaknya akan sampai pada kemunduran perekonomian nasional. Maka peranan kredit sebagai sumber utama penghasilan, sekaligus resiko operasi bisnis terbesar bagi bank menjadi masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian karena bila bank terjebak dalam banyak kredit bermasalah, maka bank tersebut akan menghadapi kesulitan besar. Penelitian terdahulu dilakukan oleh saudara Sandy Gantira dengan objek penelitian pada PT. Bank X cabang pembantu Bandung, yang berlokasi di Jl. Pasir Kaliki No. 167 Bandung. Dengan judul yang hampir sama yaitu Manfaat Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Pemberian Kredit Guna Mengamankan Kredit Bank. Dengan hasil penelitian bahwa analisis laporan keuangan bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank. Yang membedakan penelitian dari saudara Sandy Gantira dengan penelitian yang penulis lakukan adalah waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian yang didukung dengan prinsip 7C, 3R dan 5P serta dengan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Berdasarkan uraian tersebut serta berdasarkan atas penelitian terdahulu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi terdahulu dengan judul: MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN NON KEUANGAN CALON DEBITUR SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI KREDIT MACET PADA BANK 1.2 Identifikasi Masalah Adapun masalah yang teridentifikasi dari uraian di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis laporan keuangan dan non keuangan debitur dalam pengajuan pinjaman atau kredit yang memadai. 2. Apakah proses pengambilan keputusan pemberian kredit yang dilakukan telah dilaksanakan secara memadai. 3. Sejauh mana manfaat analisis laporan keuangan dan non keuangan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan analisis laporan keuangan dan non keuangan debitur dalam pengajuan pinjaman atau kredit yang memadai. 2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pemberian kredit yang dilakukan telah dilaksanakan secara memadai.

3. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat analisis laporan keuangan dan non keuangan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap agar hasil penelitian yang disajikan dalam penulisan karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pengembangan ilmu Diharapkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut dan dapat menambah wawasan mengenai manfaat analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank dari kredit macet. 2. Penulis a. Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir sarjana (program S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Widyatama. b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manfaat analisis laporan keuangan dalam mengambil keputusan pemberian kredit pada penerapannya dalam praktik serta memperoleh data yang memadai dalam menarik kesimpulan mengenai manfaat analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank. 3. Perusahaan Hasil penelitian mengenai manfaat analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank. Data dijadikan bahan pembanding yang digunakan bagi usaha pengendalian kredit. 4. Masyarakat Terutama di lingkungan Universitas Widyatama sebagai bahan bacaan untuk memperluas terapan dari pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah.

1.5 Kerangka Pemikiran Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah bukan merupakan kata yang asing lagi. Bank sudah bukan merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, atau melakukan penagihan. Lain halnya di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pemahaman tentang bank di negeri ini hanya sebagian orang saja yang benar-benar memahami sedangkan sebagian lainnya hanya memahami bank sebatas tempat meminjam dan menyimpan uang saja. Semua ini tentu dapat dipahami karena pengenalan dunia perbankan secara utuh terhadap masyarakat tidak terlepas dari kurang pahamnya pengelola perbankan di tanah air dalam memahami dunia perbankan secara utuh dan kurangnya sarana dan prasarana dalam melakukan sosialisasi pengenalan serta fungsi dari bank itu sendiri. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang mungkin kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika kita hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik dilakukan oleh perorangan maupun lembaga, ataupun dilakukanoleh sosial atau perusahaan. Bank adalah salah satu bentuk lembaga keuangan yang memegang peranan penting dan menjadi salah satu tiang penyangga dalam perekonomian nasional, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakan roda perekonomian suatu negara. Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang tahu mengenai peranan bank. Peranan bank adalah melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dari bank ke masyarakat. Peran sebagai penghimpun dana dilakukan bank

dengan melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangmya di bank. Peranan sebagai penyalur dana dilakukan bank dengan melayani masyarakat yang membutuhkan pinjaman uang dari bank, misalnya untuk keperluan modal usaha, keperluan pembangunan, dan keperluan-keperluan lainnya. Bank mempuyai peranan dalam pemberian kredit, dari hasil aktivitas pemberian kredit pihak bank memperoleh keuntungan berupa bunga. Lazimnya sebagai suatu perusahaan, bank dalam melaksanakan usahanya menginginkan tercapainya keuntungan yang maksimal dengan resiko minimal. Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998, tentang perbankan: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kredit itu diberikan dengan adanya kepercayaan dari kedua belah pihak. Dalam memberikan kredit, suatu bank perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan pemanfaatan dari pemberian kredit tersebut dan kemudian analisis terhadap kondisi perusahaan calon debitur. Bagaimanapun juga aktivitas pemberian kredit ini mengandung tingkat resiko tertentu, untuk menghindarinya maupun untuk memperkecil resiko kredit yang terjadi maka bank harus mengadakan penilaian yang seksama atas dasar syaratsyarat teknis bank, yang terkenal dengan 7C, yaitu character, capacity, capital, collateral, condition of economic, covering, dan constraint. Hal tersebut bertujuan untuk melihat kondisi dan potensi calon pemohon kredit, dan akan diperoleh gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan finansial perusahaan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan adalah analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Analisis laporan keuangan yang dilakukan sangat membantu dalam memberikan keyakinan mengenai kemampuan calon debitur dalam membayar pokok pinjaman disertai dengan bunga yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan perusahaan yang diterapkan secara memadai berperan dalam menunjang efektivitas pemberian

kredit. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh rasio laporan keuangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja yang dilakukan oleh PT Bank International Indonesia Cabang kota Sukabumi. Net Working Capital (NWC), dengan tingkat signifikansi sebesar 0,055. Menurut Munawir disamping formula 7C, di dalam pemberian kredit bank akan memperhatikan aspek-aspek pertimbangan kredit untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan dibiayai oleh kredit bank. Untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan di biayai oleh kredit bank, secara umum aspekaspek pertimbangan kredit tersebut meliputi: aspek umum, aspek ekonomi, aspek teknis, aspek yuridis, aspek kemanfaatan dan kesempatan kerja, serta aspek yang terakhir yang harus dianalisis dan yang merupakan aspek penting adalah aspek keuangan. Menurut Munawir (2000;31), aspek keuangan terdiri dari: 1. Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi saat ditagih. 2. Rentabilitas atau profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu. 3. Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang perusahaan tepat pada waktunya serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur para pemegang saham tanpa mengalami krisis moneter. Sedangkan pengertian dari Analisis Aktivitas adalah mengevaluasi pendapatan atau penjualan dan atau barang atau jasa yang dihasilkan oleh asset perusahaan. Laporan keuangan debitur merupakan salah satu sumber informasi penting bagi bank dalam rangka pengambilan keputusan. Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, hasil dari anaisis laporan keuangan juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan data yang akurat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keputusan yang diambil dalam pemberian kredit terutama didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian aspek keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan merupakan salah satu cara dan memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan calon debitur. Hasil analisis ini menjadi faktor pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan apakah kredit layak dan aman untuk diberikan dan berapa besar jumah yang akan diberikan bila permohonan kredit diterima oleh pihak bank.

Calon debitur Bank Laporan keuangan: 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas Non keuangan: 1. 7C a. Caracter b. Capital c. Capacity d. Collateral e. Condicy of economy f. Constrait g. Competitor Pemberian kredit modal kerja 2. 5P a. Purpose b. People c. Protection d. Payment e. Perspective 3. 3R a. Return b. Repayment c. Risk bealing ability Uji Hubungan: Regresi Linier Multipel Hipotesis Ha : Terdapat manfaat yang positif dari analisis laporan keuangan dan non keuangan calon debitur sebagai dasar pengambilan keputusan pemnberian kredit modal kerja sehingga dapat menghindari kredit macet pada bank. Ho : Terdapat manfaat yang positif dari analisis laporan keuangan dan non keuangan calon debitur sebagai dasar pengambilan keputusan pemnberian kredit modal kerja sehingga dapat menghindari kredit macet pada bank. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6 Metodelogi Penelitian Dalam karya tulis ini, penulis menggunakan metode: 1. Analisis Deskriptif Yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan perusahaan yang sebenarnya, data yang dikumpulkan kemudian disusun, diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan. 2. Historis Yaitu metode yang dilakukan dengan meninjau sejarah perkembangan perusahaan. Adapun teknik penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan langsung pada lokasi perusahaan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Yaitu penelitian dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan dan atau karyawan serta staf yang bersangkutan tentang hal-hal yag berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam skripsi ini. b. Observasi Yaitu penelitian dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. c. Kuesioner Yaitu mengajukan serangkaian daftar pertanyaan kepada manajemen perusahaan, pejabat yang terkait mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam skripsi ini, dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan dari responden. 2. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian literatur dengan cara membaca, mempelajari buku-buku referensi maupun artiel yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti oleh penulis.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam sekripsi ini penulis melakukan penelitian pada sebuah Bank yaitu PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Kantor Cabang Kota Sukabumi yang beralamat di Jl. Jendral A. Yani No. 20 Sukabumi 43131 No. Telp (0266) 214800. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2009 sampai dengan selesai.