Resep. Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel Aspek legal. Pengertian Unsur resep Macam-macam resep obat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NOMOR 900/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG

Kewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RESEP DAN SALINAN RESEP. Farmasetika Dasar II

Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan Apoteker HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.

Perpustakaan Unika LAMPIRAN- LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS HARAPAN BUNDA MENIMBANG

RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED PRODI FARMASI-FIKES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/ Jawa Barat ;

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN DOKTER-APOTEKER APOTEKER-PASIENPASIEN SERTA UU KEFARMASIAN TENTANG OBAT

PENYIMPANAN OBAT Tujuan penyimpanan Agar obat tidak menguap Agar khasiat obat tidak berubah Agar obat tetap dalam keadaan baik dan bersih Agar obat ti

PELIMPAHAN KEWENANGAN DOKTER DAN DOKTER GIGI KEPADA PERAWAT DAN BIDAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN MEDIK SERTA PERTANGUNG JAWABANNYA Pertemuan ke 8

Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal : 25 Juli 2002

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 10: RESEP DAN SALINAN RESEP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan suatu indikator yang menggambarkan tingkat

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

2015, No.74 2 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 T

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

BUKU ACUAN FARMAKOPE EDISI III FARMAKOPE EDISI IV ILMU MERACIK OBAT FARMASETIKA SAINS JURNAL DLL

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN PRAKTIK BIDAN DAN BIDAN MADYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 314/MENKES/SK/V/2006 T E N T A N G

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN ASPEK LEGALITAS DAN KELENGKAPAN RESEP DI 5 APOTEK KABUPATEN KLATEN TAHUN 2007 SKRIPSI

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 17 TAHUN 2002 TENTANG PERIZIN BAGI TENAGA KEPERAWATAN DI KABUPATEN BANTUL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit

PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS/DOKTER /DOKTER GIGI DAN BIDAN SEBAGAIPEGAWAI TIDAK TETAP

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

Jalur Distribusi Obat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PREKURSOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 284/MENKES/PER/III/2007 TENTANG APOTEK RAKYAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Salinan Resep (2/3/2014)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 900/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, semakin berkembangnya perekonomian telah memunculkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK KELURAHAN WONOKARTO KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini menganalisis tentang gap atau kesenjangan dari kebijakan

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obatadalah sediaan atau paduan yang siap digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ke pasien yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care).

MAKALAH FARMASI SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai apoteker (Presiden, RI., 2009).

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

Volume 1, Number 2, December 2016 ISSN:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PO TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PONDOK KESEHATAN DESA DI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep pelayanan dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai memberikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1010/MENKES/PER/XI/2008 TENTANG REGISTRASI OBAT

LAMPIRAN HANDOUT TOPIK/POKOK BAHASAN MATA KULIAH ILMU FARMASI KEDOKTERAN. Universitas Gadjah Mada 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

CEK LIST PERMOHONAN PENUTUPAN APOTIK. Nama Apotik :.. Alamat :.. No. Telp. :.. Nama APA :.. No. SIK/SIPA :.. Syarat Permohonan

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

Transkripsi:

Resep Pengertian Unsur resep Macam-macam resep obat Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel Aspek legal Kewenangan bidan dalam pemberian obat selama memberikan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita Perundang-undangan obat Resep & Aspek Legal - 2

Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter hewan) yang ditujukan kepada seorang apoteker (Apotek, IFRS, Puskesmas) untuk menyediakan dan memberikan obat kepada pasien sebagai hubungan profesional antara dokter, apoteker dan pasien. Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang Ukuran ideal lebar 10-12 cm dan panjang 15-20 cm. Resep & Aspek Legal - 3

Resep (Lembar Permintaan Obat) oleh Bidan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/VII/ 2002 Tentang REGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN Formulir VI Resep & Aspek Legal - 4

TUJUAN PENULISAN RESEP Memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi. Meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Terjadi kontrol silang (cross check) dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi. Instalasi farmasi/apotek rentang waktu bukanya lebih panjang dalam pelayanan farmasi dibandingkan praktek dokter. Meningkatkan peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat kepada masyarakat. Pemberian obat lebih rasional dibandingkan dispensing, dokter bebas memilih obat secara tepat, ilmiah dan selektif. Pelayanan berorientasi kepada pasien (patien oriented). Sebagai medical record yang dapat dipertanggungjawabkan, sifatnya rahasia. Resep & Aspek Legal - 5

Inscriptio Berisikan identitas dokter penulis resep, SIP (Surat Ijin Praktek) dokter, alamat dokter, kota, tanggal penulisan resep dan tanda "R/". Praescriptio Berisikan inti resep yang terdiri dari : nama obat, bentuk sediaan obat, dosis obat, jumlah obat. Signatura Berisikan petunjuk pemakaian obat, nama pasien, umur pasien, BB (berat badan) pasien, alamat pasien. Subscriptio Tanda tangan atau paraf dokter. Resep & Aspek Legal - 6

Resep dengan tanda : Cito Urgent Statim PIM = Segera = Penting = Penting sekali = (Periculum in mora) Berbahaya bila ditunda Resep dengan tanda tersebut harus lebih didahulukan. Resep & Aspek Legal - 7

Resep dengan tanda dapat diulang : Ditulis dengan tulisan iter (Iteratie). Misal: iter 1x, artinya resep dapat dilayani 2x. Bila iter 2x, artinya resep dapat dilayani 1 + 2 = 3x. Hal ini tidak berlaku untuk resep narkotika, harus resep baru. Resep & Aspek Legal - 8

Resep & Aspek Legal - 9

Resep dengan tanda Ne iteratie (N.I) = tidak dapat diulang Dokter dapat menulis disebelah atas blanko resep tanda N.I (ps. 48 WG ayat (3); SK Menkes No. 80/Menkes/SK/V/198 1). Resep dengan tanda dosis sengaja dilampaui Jika dokter sengaja memberikan obat dosis maksimum dilampaui, maka dibelakang nama obatnya diberi tanda seru (!). Resep & Aspek Legal - 10

Penggolongan Obat Menurut Permenkes No.917 Tahun 1993 diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/ VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan obat : Obat bebas, Obat bebas terbatas, Obat wajib apotek, Obat keras, Psikotropika dan Narkotika. Resep & Aspek Legal - 11

Obat bebas, adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Resep & Aspek Legal - 12

Obat bebas terbatas, adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Resep & Aspek Legal - 13

Khusus untuk obat bebas terbatas, selain terdapat tanda khusus lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk aturan pakai obat, karena hanya dengan takaran dan kemasan tertentu obat ini aman digunakan untuk pengobatan sendiri. Tanda peringatan tersebut berupa empat persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam yang terdiri dari 6 macam yaitu : P No. 1; P No. 2; P No. 3; P No. 4; P No. 5; P No. 6 Resep & Aspek Legal - 14

Obat keras, adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Obat psikotropika, adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Resep & Aspek Legal - 15

Obat narkotika, adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat narkotika adalah (+) dalam lingkaran putih dengan garis tepi berwarna merah Resep & Aspek Legal - 16

Obat berlabel adalah obat yang disertai informasi dari dokter dan farmasi tentang penggunaan obat yang benar pada wadah atau botol obatnya. Resep & Aspek Legal - 17

Label berarti petunjuk tulisan atau gambar pada wadah atau pembungkus obat. Resep & Aspek Legal - 18

1. Nama dagang / generik 5. No. registrasi: contoh : Depkes RI : DTL 123456789012 (15 digit) 2. Nama, alamat pabrik 6. No.batch / kode produksi 3. Komposisi 7. Expired date / kadaluwarsa 4. Aturan pakai Resep & Aspek Legal - 19

Obat off label merupakan obat yang digunakan untuk suatu indikasi yang belum disetujui. Beberapa dokter menggunakan obat off label untuk menangani indikasi tertentu, seperti pada ibu menyusui misalnya. Domperidone (obat antimual) diresepkan untuk ibu yang sedikit ASI-nya. Badan pengawasan obat dan makanan Amerika (FDA) sendiri tidak melarangnya, namun tetap memberikan warning. Resep & Aspek Legal - 20

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : Pelayanan kebidanan Pelayanan keluarga berencana Pelayanan kesehatan masyarakat Resep & Aspek Legal - 21

Resep & Aspek Legal - 22

Resep & Aspek Legal - 23

Resep & Aspek Legal - 24

Resep & Aspek Legal - 25

Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan anak sesuai dengan kemampuannya. Memberikan imunisasi; Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas; Mengeluarkan placenta secara manual; Bimbingan senam hamil; Pengeluaran sisa jaringan konsepsi; Episiotomi; Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II; Resep & Aspek Legal - 26

Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm; Pemberian infus; Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedativa; Kompresi bimanual; Versi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya; Vacum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul; Pengendalian anemi; Meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu; Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia; Penanganan hipotermi; Pemberian minum dengan sonde/ pipet; Pemberian obat-obat terbatas, Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian. Resep & Aspek Legal - 27

Resep & Aspek Legal - 28