TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Kelas: Monocotyledoneae, Tanaman tebu terdiri dari akar, batang, daun dan bunga.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumb

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae; Subkingdom:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

TINJAUAN PUSTAKA. familia Andropogonae. Banyak ahli berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

TINJAUAN PUSTAKA. yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini maka akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Biologi Kutu Perisai Aulacaspis tegalensis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (monoecious) yaitu letak

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tebu

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tebu menurut van Stennis etal (2005) sebagai berikut Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Kelas: Monocotyledoneae, Sub Kelas: Commelinidae, Ordo: Poales, Famili: Poaceae, Genus: Saccharum, Spesies: Saccharum officinarum L. Tanaman tebu terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Akar pada tanaman ini berupa akar serabut yang memiliki panjang mencapai 2 m jikaditanam pada lingkungan yang optimum (Sutardjo, 2005). Batang tebu merupakan bagian yang penting karena bagian inilah yangakan dipanen hasilnya. Pada bagian ini banyak terdapat nira yang mengandung gula dengan kadar mencapai 20%. Bagian ujung atau pucuknya memiliki kandungan gula yang lebih tinggi daripada bagian pangkal batang. Gula pada tebu berupa sukrosa yang akan mencapai kadar maksimum jika tebu berumur 12 14bulan atau telah mencapai masak fisiologis. Bagian internode (ruas batang) dibatasi oleh node (buku) yang merupakan tempat duduk daun tebu. Pada ketiak daunnya terdapat mata atau kuncup, letak mata pada ketiak daun berseling. Begitu juga dengan letak daun pada batang juga berseling (Nuryanti, 2007). Tanaman tebu memiliki daun yang terdiri dari pelepah daun dan helai daun. Pelepah daun berfungsi sebagai pembungkus ruas daun, batang muda yang masih lunak dan mata. Helai daunnya berbentuk pita dengan panjang 1 2 m danlebarnya 2 7 cm sesuai dengan varietas masing-masing dan keadaan lingkungan. Daun tanaman tebu mengandung silikat. Permukaan daun kasap

dengan tulang daun memanjang pada bagian tengah.tepi daunnya tidak rata atau bergerigi (Sudiatso, 1982). Seperti halnya famili Graminae pada umunya, bunga pada tanaman tebutersusun berupa malai. Tipe penyerbukan pada tanaman ini adalah menyerbuk silang yang secara alami dibantu oleh angin. Pebungaan terjadi setelah tebu mencapai umur dewasa yaitu antara 12 14 bulan (Soepadirman, 1992). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman tebu dapat tumbuh baik pada daerah beriklim tropis namun masih dapat tumbuh pada daerah beriklim sedang dengan daerah penyebarannya antara 35 0 LS dan 39 0 LU. Tanaman ini membutuhkan air dalam jumlah besar. Curah hujan yang optimum untuk tanaman tebu adalah 2000 2500 mm pertahun dengan hujan tersebar merata. Produksi yang maksimum akan dicapai pada kondisi dimana terdapat perbedaan yang ekstrim antara musim hujan dan musim kemarau. Suhu yang baik untuk tanaman ini berkisar antara 22 27 0 C. Kelembaban nisbi yang dikehendaki adalah 65 85% (Sudiatso, 1982) Penyinaran matahari langsung sangat baik untuk pertumbuhan tanaman tebu. Sinar matahari tidak hanya penting dalam pembentukan gula dan tercapainya kadar gula yang tinggi pada batang, tetapi juga mempercepat prosespemasakan. Pada lama penyinaran 7 9 jam per hari akan dicapai kandungan sukrosa maksimum. Menurut Sudiatso (1981), pertumbuhan pada tebu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kultivar, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban, kesuburan dan keberadaan gulma (Soedhono, 1999).

Tanah Semua tipe tanah cocok untuk pertanaman tebu, namun tanah yang baikuntuk pertumbuhan tebu yaitu tanah dengan jaminan kecukupan air yang optimum dengan ph tanah antara 5.5-7.0. Pada ph tanah diatas 7.0, tanaman sering mengalami kekurangan unsure fosfor. Pada ph tanah dibawah 5.5 dapat menyebabkan terhambatnya proses penyerapan unsur hara dan air dari tanah oleh akar tanaman.kemasaman tanah menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman, seperti pada beberapa kasus disebabkan oleh pengaruh toksik unsur aluminium (Al) bebas. Pemberian kapur pada tanah mineral masam dapat meningkatkan produksi tebu (Sutardjo, 2002). Tebu dapat tumbuh baik pada tanah yang cukup subur, gembur, mudah menyerap tapi juga mudah melepaskan air. Di Indonesia tebu dapat tumbuh pada ketinggian 0-1300 m (Nuryanti, 2007). Drainase Menurut Suripin (2004) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/ atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara- cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Prasarana drainase di sini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk

memperbaiki genangan air dan banjir sehingga tidak ada akumulasi air tanah, menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal, mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada, mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir. Pada umumnya sistem drainase perkebunan tebu di Indonesia menggunakan saluran terbuka (drainase permukaan). Untuk perkebunan yang cukup luas digunakan sistem alur sehingga lebih mudah dalam penggunaan alat mekanis. Saluran drainase tersebut dibuat dalam dua jenis yaitu sejajar arah barisan tanaman dan melintang barisan tanaman (Kalsim, 2007). Pembangunan sistem drainase di perkebunan terutama ditunjukan untuk mengendalikan kelembaban tanah sehingga kadar airnya stabil antara 20-25% dengan kedalaman arus air maksimum 60 cm. Pembangunan drainase juga diusahakan terhindar dari kejenuhan air secara terus-menerus selama maksimum 2 minggu (Pahan, 2008). Klasifikasi drainase tanah berdasarkan Ritung dkk (2007) dibedakan menjadi 7 kriteria sebagai berikut; 1. Cepat (excessively drained); tanah mempunyai konduktivitas hidrolik tinggi sampai sangat tinggi dan dayamenahan air rendah. Tanah demikian tidak cocok untuk tanaman tanpa irigasi.ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpabercak atau karatan besi dan aluminium serta warna gley (reduksi). 2. Agak cepat (somewhat excessively drained); tanah mempunyai konduktivitas hidrolik tinggi dan daya menahan air rendah.tanah demikian hanya cocok untuk sebagian tanaman kalau tanpa irigasi. Ciri yang dapat diketahui

dilapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi dan aluminium serta warna gley (reduksi). 3. Baik (well drained): tanah mempunyai konduktivitas hidrolik sedang dan daya menahan air sedang, lembab, tapi tidak cukup basah dekat permukaan. Tanah demikian cocok untuk berbagai tanaman. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi dan/atau mangan serta warna gley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 100 cm. 4. Agak baik (moderately well drained): tanah mempunyai konduktivitas hidrolik sedang sampai agak rendah dan daya menahan air (pori air tersedia) rendah, tanah basah dekat permukaan. Tanah demikian cocok untuk berbagai tanaman. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi atau mangan serta warna gley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 50 cm. 5. Agak terhambat (somewhat poorly drained): tanah mempunyai konduktivitas hidrolik agak rendah dan daya menahan air (pori air tersedia) rendah sampai sangat rendah, tanah basah sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lainnya. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tanpa bercak atau karatan besi dan/atau mangan serta warna gley(reduksi) pada lapisan 0 sampai 25 cm. 6. Terhambat (poorly drained): tanah mempunyai konduktivitas hidrolik rendah dan daya menahan air (pori air tersedia) rendah sampai sangat rendah, tanah basah untuk waktu yang ke cukup lama sampai permukaan. Tanah kemikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lainnya. Ciri yang dapat

diketahui di lapangan, yaitu tanah mempunyai warna gley (reduksi) dan bercak atau karatan besidan/atau mangan sedikit pada lapisan sampai permukaan. 7. Sangat terhambat (very poorlydrained): tanah dengan konduktivitas hidrolik sangat rendah dan daya menahan air (pori air tersedia) sangat rendah, tanah basah secara permanen dan tergenang untuk waktu yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lainnya. Ciri yang dapat diketahui di lapangan, yaitu tanah mempunyai warna gley (reduksi) permanen sampai pada lapisan permukaan. Akar tanaman memerlukan oksigen untuk respirasi dan aktifitas metabolisme lainnya. Tanaman menyerap air dan hara tanah dan menghasilkan CO 2 yang harus dipertukarkan O 2 dari atmosfir. Proses aerasi terjadi dengan difusi dan aliran masa yang memerlukan pori tanah. Apabila akar berkembang dengan baik maka air dan hara harus tersedia secara bersamaan (Kalsim, 2007). Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifatyang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisifisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik, menurunkan laju erosi, meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan,

mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air (Hardiyatmo, 1992). Berdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage) (Sosroatmodjo, 1980). Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif (Sutapradja, 2007). Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisasisatanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah.sesuai dengan macam dan cara pengolahan tanah yang telahditerangkan di atas, secara garis besar alat dan mesin pengolahan tanah juga dibedakan menjadi dua macam: 1. Alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment),yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan tanah pertama.peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa bajak (plow), dengansegala jenisnya. 2. Alat dan mesin pengolahan tanah kedua (secondary tillage equipment),yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa garu (harrow) dengan segalajenisnya.

Menurut Pramuhadi (2005) denganpengolahan tanah akan dapat memperbaikidaerah perakaran tanaman, kelembaban dan aerase tanah, mempercepat infiltrasiserta mengendalikan tumbuhan pengganggu. Walaupun pengolahan tanah dapat memberikan pengaruh baik terhadaptanah dan tanaman, akan tetapi ditinjau daris segi konservasi tanah dan air tindakan ini perlu dikaji lebih mendalam. Dalam bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman, karena tanah memiliki peranan penting antara lain: (1) sebagai tempat tumbuh dan tempat perkembangan akar; (2) menyediakan unsur hara dan air bagi tanaman; (3) Menyediakan air bagi tanaman; (4) merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna, khususnya mikroflora dan mikrofauna yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Isron, 2009). Sifat fisik dan kimia tanah sangat erat hubunganya dengan jenis dan kondisi tanah serta iklim setempat, dimana langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Sifat tanah yang baik selain dipengaruhi oleh bahan induk dan proses pembentukannya juga oleh tindakan pengolahan tanah. Struktur, tekstur dan solum tanah mempengaruhi aerasi tanah,perkembangan atau dalamnya perakaran dan perkembangan faktor biotis. Dari hal tersebut diatas maka dalam budidaya tanaman masalah pengolan tanah perlu mendapat perhatian (Pramuhadi, 2005).