MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo

dokumen-dokumen yang mirip
MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

MARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

MARKET BRIEF: PRODUK KERTAS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

T R A D E. Grafik 7.1/Figure 7.1. Volume Impor 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, ,247 3,507 3,067 2,627 1,747

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/5/2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Neraca perdagangan komoditi perikanan menunjukkan surplus. pada tahun Sedangkan, nilai komoditi ekspor hasil perikanan

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2015

LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017:

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015

LAPORAN DATA. PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: )

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

Transkripsi:

2016 2 MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Daftar Isi Kata Pengantar 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2 Profil Jepang 8 II. Potensi Pasar Jepang 11 2.1 Impor Komoditi Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen Jepang - Dunia 11 2.2 Potensi Pasar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen Jepang - Dunia 14 2.3 Kebijakan Impor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 16 2.4 Saluran Distribusi Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 20 2.5 Permintaan Pasar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 21 2.6 Persyaratan Impor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 23 2.7 Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 23 III. Peluang dan Strategi 26 3.1 Peluang 26 3.2 Strategi 29 3.3 Rekomendasi Strategis 31 1

IV. Informasi Penting 33 Daftar Importir Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 37 Referensi 39 2

Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang telah disampaikan sebelumnya. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkait kondisi terbaru pasar produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen di Jepang, dimana tingkat persaingan di Jepang dengan negara pemasok utama lainnya, seperti Amerika Serikat, China, Irlandia, Perancis, Singapura, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif. Laporan ini juga mencoba memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ini ke Jepang. Semoga laporan market brief produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan pasar Jepang pada khususnya. Tokyo, Pebruari 2016 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Jepang memiliki market produk obat yang sangat besar. Pada tahun fiskal 2013, besar market produk obat, termasuk obat tradisional di Jepang telah melampaui 10 trilyun. Produk kosmetik di Jepang juga memiliki market yang sangat besar, yaitu mencapai 2,33 trilyun pada tahun fiskal 2014. Sementara itu, besar market untuk produk suplemen dan makanan kesehatan di Jepang mencapai 1,5785 trilyun pada tahun fiskal 2015. Dilihat dari kategori produknya, produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen memiliki cakupan yang sangat luas. Tabel 1.1 menunjukkan HS code dari produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen yang menjadi cakupan Market Brief ini. Definisi yang tercantum dalam Tabel 1.1 adalah definisi yang tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012. Market impor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen di Jepang juga sangat besar. Pada Gambar 1.1 dapat terlihat bahwa produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen yang tercantum dalam Tabel 1.1 ini secara keseluruhan memiliki market impor sebesar US$ 18,5 milyar pada tahun 2015. Jepang tercatat mengimpor dari Indonesia sebesar US$ 44,67 juta pada tahun 2015. 4

Tabel 1.1 Produk-Produk yang Menjadi Cakupan Market Brief ini HS Code Deskripsi Description 1211 3004 3304 Tanaman dan bagiannya (termasuk biji dan buah), yang terutama dipakai dalam pembuatan wewangian, dalam farmasi atau untuk insektisida, fungisida atau untuk tujuan yang semacam itu, segar atau dikeringkan, baik dipotong, dihancurkan atau dijadikan bubuk maupun tidak Obat (tidak termasuk barang dari pos 30.02, 30.05 atau 30.06) terdiri dari produk campuran atau tidak untuk keperluan terapeutik atau profilaktik, disiapkan dalam dosis tertentu (termasuk dalam bentuk sistem pemberian transdermal) atau dalam bentuk atau kemasan untuk penjualan eceran Preparat kecantikan atau rias dan preparat untuk perawatan kulit (selain obat-obatan), termasuk preparat penutup atau pelindung kulit terhadap sinar matahari; di preparat manikur atau pedikur. Plants and parts of plants (including seeds and fruits), of a kind used primarily in perfumery, in pharmacy or for insecticidal, fungicidal or similar purposes, fresh or dried, whether or not cut, crushed or powdered. Medicaments (excluding goods of heading 30.02, 30.05 or 30.06) consisting of mixed or unmixed products for therapeutic or prophylactic uses, put up in measured doses (including those in the form of transdermal administration systems) or in forms or packings for retail sale Beauty or make-up preparations and preparations for the care of the skin (other than medicaments), including sunscreen or sun tan preparations; manicure or pedicure preparations. Gambar 1.1 Market Impor Produk-Produk yang Menjadi Cakupan Market Brief ini di Jepang (dalam Milyar USD) 5

Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.2, negara-negara tujuan ekspor produk HS 1211 Medicinal plants Jepang pada tahun 2015 adalah Taiwan (30,6%), Amerika Serikat (15,8%), China (14,4%), Korea Selatan (12,2%), dan Hongkong (9,1%). Indonesia (0,2%) berada di urutan ke-15. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 2015 untuk produk HS 1211 ini adalah sebesar US$ 1,6 juta, atau menurun 42,1% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.2 Ekspor HS 1211 Jepang ke Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Importir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 2,800 2,985 2,397 2,846 1,649 100-42.1 1 Taiwan 488 345 277 763 505 30.6-33.8 2 Amerika Serikat 524 276 317 158 260 15.8 64.6 3 China 322 50 264 68 237 14.4 248.5 4 Korea Selatan 226 230 164 208 202 12.2-2.9 5 Hongkong 401 321 993 1,389 150 9.1-89.2 15 Indonesia 0 5 8 5 4 0.2-20 Sumber: ITC (diolah) Lima negara tujuan utama ekspor produk HS 3004 Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage Jepang adalah Amerika Serikat (40,7%), China (15,6%), Korea Selatan (7,3%), Taiwan (5,5%), dan Perancis (5,1%). Indonesia (0,5%) berada di urutan ke-17. Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 1.3, total ekspor Jepang ke dunia tahun 2015 untuk produk HS 3004 ini adalah sebesar US$ 2,37 milyar, atau meningkat 26,8% dibanding tahun sebelumnya. 6

Tabel 1.3 Ekspor HS 3004 Jepang ke Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Importir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 2,517,125 2,043,333 1,927,039 1,868,838 2,370,350 100 26.8 1 Amerika Serikat 867,357 497,512 457,743 450,933 965,913 40.7 114 2 China 274,908 330,492 363,258 396,189 370,095 15.6-6.6 3 Korea Selatan 196,559 187,018 157,957 165,441 172,222 7.3 4.1 4 Taiwan 126,075 129,029 124,989 126,691 131,007 5.5 3.4 5 Perancis 76,540 48,966 76,678 92,640 120,440 5.1 30 17 Indonesia 10,755 13,324 12,555 11,355 12,994 0.5 14.4 Sumber: ITC (diolah) Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.4, lima negara tujuan ekspor produk HS 3304 Beauty, make-up & skin-care preparations; sunscreens, manicure or pedicure Jepang adalah Hongkong (25,1%), Taiwan (18,4%), China (16%), Korea Selatan (11,5%), dan Singapura (7,8%). Indonesia (0,8%) berada di urutan ke-11. Total ekspor Jepang ke dunia tahun 2015 untuk produk HS 3304 ini adalah sebesar US$ 1,38 milyar, atau meningkat 17,9% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.4 Ekspor HS 3304 Jepang ke Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Importir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 1,362,027 1,291,363 1,149,144 1,173,765 1,383,711 100 17.9 1 Hongkong 227,864 220,131 207,429 229,464 347,332 25.1 51.4 2 Taiwan 300,265 274,081 250,043 231,380 254,687 18.4 10.1 3 China 238,450 210,009 170,633 169,249 221,755 16 31 4 Korea Selatan 201,944 196,468 143,393 144,130 159,459 11.5 10.6 5 Singapura 95,618 108,982 101,734 102,047 108,466 7.8 6.3 11 Indonesia 2,886 5,191 2,578 5,442 11,479 0.8 110.9 Sumber: ITC (diolah) 7

1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Gambar 1.2 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial 2 Information Authority of Japan, luas negara Jepang adalah sebesar 377.959km. Jepang memiliki 6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Menurut data estimasi Statistics Bureau tanggal 1 Januari 2016, Jepang memiliki penduduk sejumlah 126,82 juta. 8

Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Pada tahun 2012, konsumsi energi di Jepang diperkirakan mencapai 453.283 toe (tonne of oil equivalent), namun rasio swasembada energi di Jepang pada tahun 2012 tercatat hanya sebesar 6.0%, sehingga Jepang sangat bergantung pada impor bahan bakar dari luar negeri. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, yang mengindikasikan bahwa Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2012, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah 1.273.620,4 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting bagi Jepang. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah 27.342,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 9

Gambar 1.2 Peta Negara Jepang 10

BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS 1211 Medicinal plants ke Jepang pada tahun 2015 adalah China (79,3%), Thailand (3,7%), India (3,7%), Korea Selatan (2,5%), dan Indonesia (2,2%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 1211 adalah sebesar US$ 247,4 juta, atau turun 19% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS 1211 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Eksportir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 223,179 266,883 269,115 305,342 247,405 100-19 1 China 178,043 222,366 222,694 247,460 196,260 79.3-20.7 2 Thailand 7,412 7,255 7,862 8,433 9,217 3.7 9.3 3 India 7,737 7,625 8,843 11,020 9,215 3.7-16.4 4 Korea Selatan 1,956 3,180 2,016 5,677 6,190 2.5 9 5 Indonesia 4,789 3,144 5,063 7,412 5,520 2.2-25.5 ASEAN 9 Malaysia 3,609 3,162 1,536 1,604 1,593 0.6-0.7 10 Vietnam 2,097 2,169 2,185 1,979 1,584 0.6-20 25 Laos 545 657 926 1,335 196 0.1-85.3 32 Filipina 35 43 88 65 84 0.03 29.2 51 Kamboja 0 0 7 4 13 0.01 225 57 Myanmar 222 0 401 2 7 0.003 250 - Singapura 0 8 32 0 0 0 0 Sumber: ITC (diolah) 11

Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 3004 Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage ke Jepang adalah Irlandia (26,3%), Amerika Serikat (15,6%), Jerman (11,8%), Perancis (8,3%), dan Singapura (6%). Indonesia (0,2%) berada di urutan ke-21, atau urutan ke-2 untuk kawasan ASEAN. Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 3004 adalah sebesar US$ 17,2 milyar, atau meningkat 25,6% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.2 Impor HS 3004 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Eksportir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 13,903,126 16,697,389 14,790,765 13,718,126 17,234,181 100 25.6 1 Irlandia 210,230 243,813 218,943 213,065 4,538,193 26.3 2030 2 Amerika Serikat 2,482,365 3,081,606 2,488,585 2,771,577 2,689,064 15.6-3 3 Jerman 1,854,268 2,520,195 2,230,689 2,111,975 2,028,094 11.8-4 4 Perancis 1,545,916 1,768,645 1,793,554 1,745,112 1,433,688 8.3-17.8 5 Singapura 1,000,556 1,279,747 1,139,805 1,054,949 1,032,426 6-2.1 ASEAN 21 Indonesia 40,790 37,140 35,635 42,414 38,439 0.2-9.4 24 Thailand 18,699 26,174 22,844 23,017 22,713 0.1-1.3 31 Vietnam 1,549 4,084 5,433 5,444 4,811 0.03-11.6 38 Malaysia 930 761 608 621 389 0.002-37.4 40 Filipina 975 1,163 485 373 340 0.002-8.8 46 Myanmar 0 0 0 0 2 0.00001 - - Kamboja 0 0 0 2 0 0-100 Sumber: ITC (diolah) 12

Lima negara utama pengekspor produk HS 3304 Beauty, make-up & skin-care preparations; sunscreens, manicure or pedicure ke Jepang adalah Perancis (33,5%), Amerika Serikat (19,8%), Korea Selatan (7,6%), China (7,2%), dan Inggris (6,7%). Indonesia (0,1%) berada di urutan ke-28, atau urutan ke-6 untuk kawasan ASEAN. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 3304 adalah sebesar US$ 1,0667 milyar, atau menurun 3,2% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.3 Impor HS 3304 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Eksportir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 1,065,034 1,182,609 1,107,570 1,101,864 1,066,744 100-3.2 1 Perancis 394,686 418,508 386,395 367,779 357,046 33.5-2.9 2 Amerika Serikat 247,228 284,267 246,085 230,047 210,796 19.8-8.4 3 Korea Selatan 89,791 122,346 102,827 85,491 81,298 7.6-4.9 4 China 79,031 83,363 76,292 73,795 77,077 7.2 4.4 5 Inggris 45,139 52,625 53,160 62,041 71,962 6.7 16 ASEAN 6 Vietnam 6,507 6,772 16,342 45,533 46,261 4.3 1.6 9 Thailand 14,139 20,970 32,263 35,495 29,766 2.8-16.1 18 Malaysia 4,029 2,977 4,019 4,261 3,248 0.3-23.8 24 Filipina 487 196 913 1,057 1,357 0.1 28.4 27 Singapura 1,708 1,124 814 711 823 0.1 15.8 28 Indonesia 1,127 607 384 549 714 0.1 30.1 Sumber: ITC (diolah) Gambar 2.1 menunjukkan lima negara pengekspor terbesar ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen. Indonesia berada di urutan ke-4 di antara negara anggota ASEAN lainnya. 13

Gambar 2.1 Lima Negara Pengekspor Terbesar ke Jepang dari Kawasan ASEAN untuk Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen (dalam juta USD) 2.2 Potensi Pasar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen Jepang - Dunia Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ke Jepang pada tahun 2015. Lima negara eksportir utama produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ke Jepang adalah Irlandia (24,5%), Amerika Serikat (17,8%), Jerman (11,1%), Perancis (9,6%), dan Singapura (5,6%). Tabel 2.4 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen pada tahun 2014. Dengan kapasitas ekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen Indonesia ke dunia sebesar US$ 517,29 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 15,1 milyar, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 466,9 juta untuk mengekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen ke Jepang pada tahun 2014. 14

Others (31,4%) Irlandia (24,5%) Singapura (5,6%) Amerika Serikat (17,8%) Perancis (9,6%) Jerman (11,1%) Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen ke Jepang Tahun 2015 Tabel 2.4 Potensi Ekspor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan HS code Suplemen Indonesia ke Jepang tahun 2014 (dalam ribu US$) Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina 1211 7,412 26,064 305,342 18,652 3004 42,414 357,060 13,718,126 314,646 3304 549 134,167 1,101,864 133,618 Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen di Jepang masih sangat terbuka. 15

2.3 Kebijakan Impor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Untuk impor produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut. (1) Custom Law. Seluruh turunan produk HS 1211, HS 3004, dan HS 3304 dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk berkat adanya perjanjian ekonomi bilateral Indonesia dan Jepang (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)). Untuk produk-produk dengan kode HS yang mendapatkan preferential treatment, pengekspor perlu melampirkan certificate of origin dengan format IJEPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selain itu, Custom Law juga berlaku untuk mencegah masuknya produk tiruan yang melanggar Intellectual Property Right. (2) Plant Protection Act. Berdasarkan Plant Protection Act, untuk produk obat tradisional atau suplemen yang dibuat dari bahan tumbuhan, pihak karantina akan melihat bentuk dan kondisi processing dari produk yang masuk dari luar negeri dan menentukan apakah perlu dikarantina terlebih dahulu atau tidak. Bila produk ternyata perlu dikarantina, maka produk yang masuk ke Jepang perlu dilampiri dengan Phytosanitary Certificate yang dikeluarkan oleh lembaga terkait di negara asal ekspor. 16

(3) Food Sanitation Act. Berdasarkan Food Sanitation Act, produk suplemen impor tidak boleh mengandung komponen kimia melebihi batas standar residu komponen kimia yang ditetapkan oleh Ministry of Health, Labour and Welfare di Jepang. List komponen kimia ini dapat dilihat pada database milik The Japan Food Chemical Research Foundation. Apabila produk impor mengandung komponen kimia melebihi batas yang ditentukan, maka produk tersebut tidak diizinkan beredar di pasar Jepang. (4) Pharmaceutical Affairs Law. Berdasarkan Pharmaceutical Affairs Law, importir harus melaporkan setiap produk obat, obat tradisional dan kosmetik yang akan diimpor, dengan menyampaikan informasi tentang jenis produk, proses produksi, isi kandungan, berat, dan sebagainya kepada Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA) untuk mendapatkan certificate of approval for manufacture and sale dari Ministry of Health, Labour and Welfare (MHLW). Bila produk kosmetik yang akan diimpor tersebut memenuhi Standards for Cosmetics, dan seluruh isi kandungan produk tertera pada packaging produk, importir cukup melaporkan ke PMDA, dan tidak perlu mendapatkan certificate of approval for manufacture and sale dari MHLW. Standards for Cosmetics ini dikeluarkan oleh MHLW, dan mengatur batasan kandungan zat kimia yang boleh digunakan. Daftar zat kimia yang tidak boleh digunakan juga tercantum dalam Standards for Cosmetics ini. Terjemahan bahasa Inggris untuk Standards for Cosmetics ini dapat dilihat pada situs yang tertera di bagian Referensi dari laporan ini. 17

Selain itu, untuk produk obat dan obat tradisional, produsen produk obat dan obat tradisional di luar Jepang harus mendapatkan Accreditation of Foreign Manufacturer dari MHLW. Gambar 2.3 menunjukkan proses untuk mendapatkan akreditasi ini. Pendaftaran dapat dilakukan oleh pihak importer yang sudah memiliki certificate of approval for manufacture and sale dari MHLW, namun nama pendaftar yang dicantumkan tetap menggunakan nama pihak produsen luar negeri. Akreditasi yang diperoleh ini hanya berlaku selama 5 tahun sehingga perlu diperbaharui setiap 5 tahun. Biaya akreditasi ini berkisar antara 80.000-160.000, tergantung ada tidaknya inspeksi ke lokasi produksi. Pada umumnya, PMDA tidak melakukan inspeksi ke lokasi produksi. Waktu proses akreditasi ini sekitar 5 bulan. Biaya perpanjangan akreditasi sekitar 60.000. Gambar 2.3 Proses untuk mendapatkan Accreditation of Foreign Manufacturer (Sumber: Pharmaceuticals and Medical Devices Agency) 18

Sebagai catatan, saat ini hanya tercatat 4 perusahaan di Indonesia yang memiliki akreditasi untuk kategori produk drug, yaitu PT Tanabe Indonesia, PT Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries Bangil, PT Tetra Kimia Mulia, dan PT Actavis Indonesia. Selain itu, tercatat 6 perusahaan terakreditasi untuk kategori produk quasi drug, yaitu PT Mandom Indonesia, PT Kemas Indah Maju, PT Yasulor Indonesia, PT Osaki Medical Indonesia, PT Fumakilla Indonesia, dan PT Osimo Indonesia. Selain itu, berdasarkan Pharmaceutical Affairs Law, importir harus menyampaikan import notification kepada MHLW setiap kali mengimpor produk obat, obat tradisional, dan kosmetik. Untuk produk kosmetik dan juga produk suplemen, produsen luar negeri umumnya tidak memerlukan Accreditation of Foreign Manufacturer dari MHLW. Tapi ada baiknya importir menghubungi langsung divisi pharmaceuticals di pemerintah daerah atau ke Pharmaceuticals and Medical Devices Agency, untuk memastikan apakah produk yang akan diimpor itu masuk dalam kategori produk kosmetik atau produk suplemen, atau masuk dalam kategori quasi drug yang akan memerlukan akreditasi dari MHLW. Selain masalah akreditasi ini, Pharmaceutical Affairs Law juga mewajibkan penulisan keterangan tentang produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen, misalnya nama manufacturer, nama produk, nomor produk, isi kandungan produk, tanggal kadaluwarsa, dan sebagainya. Khusus untuk isi kandungan produk, harus tertulis dalam bahasa Jepang. 19

Berdasarkan Pharmaceutical Affairs Law, selain perusahaan, individu dapat mengimpor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen untuk konsumsi pribadi. Individu ini perlu melaporkan produk yang akan diimpor ke MHLW, dan membuktikan bahwa produk tersebut benar-benar hanya untuk keperluan pribadi dan tidak untuk dijual. Batasan jumlah yang boleh diimpor akan tergantung pada jenis produk yang akan diimpor. Sebagai contoh, untuk produk kosmetik, jumlah maksimum yang boleh diimpor adalah 24 buah per jenis. Di Jepang, cukup banyak perusahaan Jepang yang bergerak sebagai import agencies untuk membantu konsumen individu mengimpor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen langsung dari luar negeri. 2.4 Saluran Distribusi Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Gambar 2.4 mendeskripsikan alur distribusi produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dari produsen, lalu diekspor dan sampai ke tangan konsumen. Produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen yang diimpor ini sangat beragam, karena itu jalur distribusi dari produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen itu sendiri sangat beragam. Untuk produk obat yang dapat dibeli oleh konsumen dengan menggunakan asuransi kesehatan, produk obat tersebut hanya didistribusikan kepada konsumen melalui pihak rumah sakit/klinik, dan apotek. Sementara itu, salon kecantikan dapat menjadi jalur distribusi produk kosmetik kepada konsumen. 20

Selain itu, konsumen dapat mengimpor langsung produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dari luar negeri untuk keperluan sendiri, namun umumnya konsumen meminta jasa import agencies untuk mengurus proses impor ini. Manufacturers Exporters Import Agencies Importers Foreign Brand Import Agent Wholesalers Hospital, Clinics, Drugstores, Beauty Salon, Retailers, Mass Merchandisers Foreign Brand Shop Consumers Gambar 2.4 Saluran Distribusi Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen dari Luar Negeri 2.5 Permintaan Pasar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Besar nilai impor produk turunan HS 1211 dapat dilihat pada Tabel 2.5. Produk HS 121190 Plants & pts of plants (incl sed&fruit) usd in pharm,perf,insect etc nes memiliki nilai impor sebesar 206,68 juta pada tahun 2015, atau 83,5% dari seluruh nilai impor produk HS 1211. 21

Tabel 2.5 Impor Produk Turunan HS 1211 Jepang dari Dunia Tahun 2015 (dalam ribu US$) HS code Product Label Import Value 121120 Ginseng roots usd primly in pharm,perf,insecticide,fungicide/sim purp 40,722 121190 Plants &pts of plants(incl sed&fruit) usd in pharm, perf, insect etc nes 206,683 Sementara itu, besar nilai impor produk turunan HS 3004 dapat dilihat pada Tabel 2.6. Produk HS 300490 Medicaments nes, in dosage memiliki pasar yang sangat besar di Jepang. Nilai impor produk HS 300490 mencapai 14,88 milyar pada tahun 2015, atau 86,3% dari seluruh nilai impor produk HS 3004. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan untuk produk HS 300490 di Jepang sangatlah besar. Tabel 2.6 Impor Produk Turunan HS 3004 Jepang dari Dunia Tahun 2015 (dalam ribu US$) HS code Product Label Import Value 300410 Penicilins or streptomycins and their derivatives, in dosage 72,205 300420 Antibiotics nes, in dosage 451,301 300431 Insulin, in dosage 419,146 300432 Adrenal cortex hormones, in dosage 613,509 300439 Hormones nes, not containing antibiotics, in dosage., o/t contraceptive 704,398 300440 Alkaloids or their derivs, not cntg antibiotics or hormones, in dosage 56,409 300450 Vitamins and their derivatives, in dosage 37,162 300490 Medicaments nes, in dosage 14,880,051 Besar nilai impor produk turunan HS 3304 dapat dilihat pada Tabel 2.7. Produk HS 330499 Beauty or make-up preparations nes, sunscreen or sun tan preparations memiliki nilai impor sebesar 738,1 juta pada tahun 2015, atau 69,2% dari seluruh nilai impor produk HS 3304. 22

Tabel 2.7 Impor Produk Turunan HS 3304 Jepang dari Dunia Tahun 2015 (dalam ribu US$) HS code Product Label Import Value 330410 Lip make-up preparations 103,468 330420 Eye make-up preparations 98,727 330430 Manicure or pedicure preparations 52,885 330491 Powders, skin care, whether or not compressed 73,542 330499 Beauty or make-up preparations nes, sunscreen or sun tan preparations 738,122 Dari ketiga tabel di atas, dapat terlihat bahwa nilai impor dari masing-masing produk turunan yang ada semuanya memiliki nilai di atas US$ 35 juta, yang menunjukkan bahwa permintaan untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Jepang secara umum sangat besar. 2.6 Persyaratan Impor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Impor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen perlu mengikuti aturan Pharmaceutical Affairs Law yang berlaku. Komunikasi yang baik dengan pihak importir sangatlah penting untuk dapat memenuhi aturan yang ada. Karena itu, produsen perlu juga berhati-hati dalam memilih importir. Ada baiknya produsen hanya memilih importir yang sudah berpengalaman mengurus certificate of approval for manufacture and sale dari MHLW. 2.7 Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen ke Jepang Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ke Jepang adalah sebagai berikut. 23

(a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen perlu terus aktif untuk ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat lebih dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Masih sedikitnya perusahaan Indonesia yang memiliki Accreditation of Foreign Manufacturer dari MHLW. Saat ini hanya tercatat 4 perusahaan di Indonesia yang memiliki akreditasi untuk kategori produk drug, dan 6 perusahaan untuk kategori produk quasi drug. Masih sedikitnya perusahaan Indonesia yang terakreditasi ini tentunya menghambat peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Jepang. (c) Reputasi pesaing. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, China memegang 79,3% pangsa pasar produk HS 1211 Medicinal plants. Untuk produk HS 1211, reputasi China sulit ditandingi oleh negara lain. Sementara itu, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, untuk produk HS 3044 Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage, Irlandia mengalami peningkatan nilai impor sebesar 2.030% dibanding tahun sebelumnya. Untuk produk HS 3044, reputasi Irlandia saat ini sulit ditandingi oleh negara lain. Pada Tabel 2.3, dapat terlihat bahwa produk HS 3304 dari Perancis dan Amerika Serikat memiliki pangsa pasar yang besar di Jepang. Reputasi para pesaing ini dapat menghambat peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. (d) Pangsa pasar produk Indonesia di Jepang. Pangsa pasar produk Indonesia di Jepang untuk produk HS 3004 dan HS 3404 masih di bawah 1%. Indonesia masih sangat perlu meningkatkan pangsa pasar produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Jepang. 24

(e) Produk buatan Jepang. Bila membandingkan besar market di Jepang dengan nilai impor yang ada, dapat dikatakan bahwa market Jepang didominasi oleh produk buatan dalam negeri. (f) Kendala bahasa/komunikasi. Kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia dengan pihak importir Jepang dapat menghambat proses transaksi. 25

BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia. b. Tarif bea masuk Melalui perjanjian kerjasama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA, seluruh produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Sebagai contoh, produk HS 1211.90.999.6 Other dari China dikenakan tarif bea masuk sebesar 2,5%, sementara produk dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Lebih rendahnya nilai tarif bea masuk memberi peluang yang lebih baik bagi Indonesia. c. Potensi Perdagangan Indonesia Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, Indonesia memiliki kapasitas ekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen sebesar US$ 517,29 juta pada tahun 2014, dan memiliki potensi sebesar US$ 466,9 juta untuk mengekspor produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ke Jepang pada tahun 2014. 26

d. Reputasi produk Indonesia di Jepang Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar ke-5 untuk produk HS 1211 Medicinal plants. Selain itu, untuk produk HS 300410 Penicillins or streptomycins and their derivatives, in dosage, Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar ke Jepang sejak tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa produk obat dan obat tradisional dari Indonesia telah diterima di pasar Jepang. e. Bertambahnya populasi usia lanjut di Jepang Usia harapan hidup di Jepang pada tahun 2014 adalah 86,83 tahun untuk wanita, dan 80,50 tahun untuk pria. Dalam data statistik yang dikeluarkan pada tanggal 22 Pebruari 2016 oleh Ministry of Internal Affairs and Communication, tercatat bahwa jumlah penduduk yang berusia 65 tahun ke atas berjumlah lebih dari 33,79 juta orang, atau sekitar 26,6% dari jumlah penduduk di Jepang. Dengan tingginya angka usia harapan hidup dan semakin bertambahnya populasi usia lanjut di Jepang ini demand untuk produk obat, obat tradisional, dan suplemen secara umum akan terus meningkat. f. Meningkatnya pasar produk halal di Jepang Dengan meningkatnya pasar produk halal di Jepang seiring dengan bertambahnya wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang, dapat diharapkan pasar untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen halal semakin bertambah dan memberi peluang untuk peningkatan pangsa pasar produk dari Indonesia di Jepang. 27

g. Konsumen yang mengimpor langsung produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dari luar negeri Dengan semakin luasnya penggunaan internet, semakin banyak konsumen yang mengimpor langsung produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dari luar negeri. Tidak sedikit import agencies di Jepang yang membantu proses impor langsung oleh konsumen ini. Selain itu, tidak sedikit e-commerce dari luar negeri yang menjual produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen khusus untuk konsumen individu di Jepang. Gambar 3.1 menunjukkan beberapa contoh situs e-commerce di luar Jepang tersebut. Karena targetnya khusus konsumen individu di Jepang, situs-situs ini hanya menggunakan bahasa Jepang. (a) Situs E-commerce yang dikelola oleh perusahaan di Filipina (b) Situs E-commerce yang dikelola oleh perusahaan di China Gambar 3.1 Contoh Situs E-Commerce yang Berasal dari Luar Jepang 28

3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. c. Membina terus hubungan baik dengan pembeli dari Jepang. Bila telah berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. 29

d. Meningkatkan kerjasama dengan industri produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Jepang. Kerjasama dengan pihak industri di Jepang akan membantu peningkatan kualitas produk Indonesia dan pemasaran produk dari Indonesia di pasar Jepang. e. Mengadakan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan asing non-jepang yang sudah memiliki pasar di Jepang. Pengusaha Indonesia dapat juga mengajak perusahaan-perusahaan asing non-jepang yang sudah memiliki pasar di Jepang untuk memproduksi produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen mereka di Indonesia. f. Menggunakan situs e-commerce untuk penjualan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ke pasar Jepang. Pengusaha di Indonesia perlu memikirkan pembuatan situs e-commerce berbahasa Jepang untuk penjualan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ke konsumen individu di Jepang. Akan lebih baik lagi bila bisa bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk membantu pengelolaan situs e-commerce ini. g. Mempromosikan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di media Jepang. Promosi dapat dilakukan melalui media majalah, koran industri, dan sebagainya. Gambar 3.2 menunjukkan contoh majalah kesehatan di Jepang. Promosi produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di media Jepang ini akan membantu memperkenalkan keberadaan produsen dan produk dari Indonesia kepada masyarakat Jepang. Melalui promosi ini juga, nilai impor melalui importir individu dapat diharapkan bertambah. 30

Gambar 3.2 Nikkei Health 3.3 Rekomendasi Strategis Berikut adalah rekomendasi strategis yang perlu dipertimbangkan untuk pelaksanaan strategi yang disampaikan di atas. a. Pendataan eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen. Pelaksanaan pendataan ini perlu dilakukan dengan kerjasama Direktorat Jendral Bea dan Cukai sehingga dapat diperoleh nama-nama eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang yang saat ini sudah berjalan, terutama yang memiliki nilai transaksi dalam jumlah besar. Pendataan ini dimaksud untuk melaksanakan pendekatan dengan para eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang ini dan menanyakan perkembangan transaksi dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi. 31

b. Bantuan promosi. Pelaksanaan promosi produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen Indonesia di Jepang perlu mendapatkan dukungan bersama. Tentunya perlu waktu, upaya yang keras, dana yang cukup besar untuk mengadakan sosialisasi untuk produk Indonesia agar dapat meningkatkan share di pasar Jepang. c. Pengadaan seminar investasi di Indonesia untuk produsen produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen Jepang. Pengadaan seminar investasi di Indonesia perlu terus dilaksanakan, terutama untuk mempertemukan pengusaha-pengusaha dari Indonesia yang berpotensi untuk menjadi partner bagi perusahaan-perusahaan Jepang. d. Peningkatan sumber daya manusia. Salah satu hal yang dapat menjadi daya tarik perusahaan asing adalah ketersediaan sumber daya manusia untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia. Pihak industri di Indonesia perlu bekerja sama dengan dunia akademis di Indonesia untuk dapat menyediakan lebih banyak lagi sumber daya manusia yang siap pakai untuk penelitian dan pengembangan produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen ini. Kerjasama ini juga diharapkan dapat dikembangkan dengan pihak industri dan akademis di Jepang. e. Dukungan pemerintah pusat. Pemerintah Indonesia perlu mendukung peningkatan industri produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Indonesia dengan mendorong upaya penyediaan sumber daya manusia, pengadaan regulasi yang dapat menjadi daya tarik bagi perusahaan asing untuk mengadakan penelitian dan produksi di Indonesia. 32

BAB IV INFORMASI PENTING 1 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp 2 Asosiasi Terkait Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Cosmetic Importers Association of Japan 5-26-20-6F, Shiba, Minato-ku, Tokyo-108-0014, Japan Website: www.ciaj.gr.jp Home Medicine Association of Japan New Building 5F 3-19-17, Takanawa, Minato-ku, Tokyo-108-0074, Japan Phone: +81-3-6277-3113 Fax: +81-3-6721-9885 Website: www.hmaj.com Japan Health and Nutrition Food Association 2-7-27, Ichigayasadoharacho, Shinjuku-ku, Tokyo-162-0842, Japan Phone: +81-3-3268-3134 Fax: +81-3-3268-3136 Website: www.jhnfa.org Japan Kampo Medicines Manufacturers Association 16-19-3F, Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo-103-0001, Japan Phone: +81-3-3662-5757 Fax: +81-3-3662-5809 Website: www.nikkankyo.org 33

Japan Pharmaceutical Manufacturers Association Nihonbashi Life Science Bldg 2-3-11, Nihonbashi Honcho, Chuo-ku, Tokyo-103-0023, Japan Phone: +81-3-3241-0326 Fax: +81-3-3242-1767 Website: www.jpma.or.jp Japan Self-Medication Industry Itohpia Iwamotocho 1-chome Bldg. 4F 1-8-15, Iwamotocho, Chiyoda-ku, Tokyo-101-0032, Japan Website: www.jsmi.jp The Japanese Clinical Nutrition Association 2-16-28-601, Ohashi, Meguro-ku, Tokyo-153-0044, Japan Phone: +81-3-3467-0446 Fax: +81-3-3467-0447 Website: www.jcna.jp The Japan Pharmaceutical Traders Association 3-23-4, Ukima, Kita-ku, Tokyo-115-0051, Japan Phone: +81-3-5918-9101 Fax: +81-3-5918-9103 Website: www.japta.or.jp 3 Daftar Pameran Terkait Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang Cosme Tech Website: www.cosme-i.jp Phone: +81-3-3349-8519 Cosme Tokyo Website: www.cosmetokyo.jp Phone: +81-3-3349-8519 In-Pharma Japan Website: www.pijapan.jp Phone: +81-3-3349-8519 34

Interphex Japan Website: www.interphex.jp Phone: +81-3-3349-8519 Interphex Osaka Website: www.medical-jpn.jp Phone: +81-3-3349-8519 Japan Drugstore Show Website: www.drugstoreshow2016.jp Phone: +81-3-6206-0067 Pharcon Japan Website: pharcon.lifescience-world.jp Phone: +81-3-3349-8519 Tokyo Health Industry Show Website: www.this.ne.jp Phone: +81-3-5296-1025 4 Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Phone: +81-3-3441-4201 Fax: +81-3-3447-1697 E-mail: info@kbritokyo.com Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Konsul Jendral: Bpk. Wisnu Edi Pratignyo Resona Senba Building 6 th Floor 4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone: +81-6-6252-9826 Fax: +81-6-6252-9872 E-mail: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: www.indonesia-osaka.org 35

ITPC Osaka Kepala: Ibu Hotmida Purba Wakil Kepala: Bpk. Adhi K. Yudha Halim Matsushita IMP Building 2 nd Floor 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka-540-6302, Japan Phone: +81-6-6947-3555 Fax: +81-6-6947-3556 Website: www.itpc.or.jp 36

Daftar Importir Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen di Jepang 1. Ace Trading Co., Ltd. Kawaguchiya Bldg. 6F 4-2-12, Nihonbashi Muromachi, Chuo-ku, Tokyo-103-0022, Japan Phone: +81-3-6225-2516 Fax: +81-3-6225-2517 Website: www.ace-t.jp 2. Harasawa Pharmaceutical Co., Ltd. 3-19-17, Takanawa, Minato-ku, Tokyo-108-0074, Japan Phone: +81-3-3441-5191 Website: harasawa.co.jp 3. Itochu Chemical Frontier Corporation 2-5-1, Kita Aoyama, Minato-ku, Tokyo-107-0061, Japan Phone: +81-3-3497-4510 Fax: +81-3-3497-4520 Website: www.itcchem.co.jp 4. Matsushita Trading Co., Ltd. 1-1-7, Kamata, Ohta-ku, Tokyo-144-0052, Japan Phone: +81-3-3737-1482 Fax: +81-3-3731-1019 Website: www.mtk117.jp 5. Meiji Seika Pharma Co., Ltd. 2-4-16, Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo-104-8002, Japan Phone: +81-3-3273-6030 Website: www.meiji-seika-pharma.co.jp 6. Mitsuba Trading Co., Ltd. Watahan Nohara Bldg. 7F 1-4, Yotsuya, Shinjuku-ku, Tokyo-160-0004, Japan Phone: +81-3-3353-2301 Fax: +81-3-3353-2639 Website: www.mitsuba-t.com 37

7. Osaki Medical Corporation 203, Tamaike-cho, Nishi-ku, Nagoya-shi, Aichi-452-0812, Japan Phone: +81-52-501-2221 Website: www.osakimedical.co.jp 8. Takeda Pharmaceutical Co., Ltd 4-1-1, Doshomachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-540-8645, Japan Phone: +81-6-6204-2111 Fax: +81-6-6204-2880 Website: www.takeda.com 9. Toyo Beauty Co., Ltd Osaka Midosuji Bldg. 4F 4-1-3, Kyutaromachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-541-0056, Japan Website: www.toyobeauty.co.jp 10. Yamakawa & Co., Ltd 3-21, Kandasakumacho, Chiyoda-ku, Tokyo-101-0025, Japan Website: www.yamakawa-and.co.jp 38

REFERENSI International Trade Center. http://www.trademap.org Japan Customs, Pebruari 2016, http://www.customs.go.jp Ministry of Health, Labor and Welfare: MRLs List. http://www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/positivelist060228/dl/index-1a.pdf http://www.mhlw.go.jp/english/topics/foodsafety/positivelist060228/dl/index-1b.pdf Pharmaceuticals and Medical Devices Agency. http://www.pmda.go.jp Standards for Cosmetics. http://www.mhlw.go.jp/file/06-seisakujouhou-11120000-iyakushokuhinkyoku/000 0032704.pdf Statistics Japan. http://www.stat.go.jp The Japan Food Chemical Research Foundation. http://www.ffcr.or.jp/ Trade Statistics of Japan. http://www.customs.go.jp/toukei/ World Tariff. http://worldtariff.com 39