PERAN APIP DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN WTP

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

KEBIJAKAN TEKNIS KERJASAMA PENGAWASAN TAHUN 2016 ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI DAN PENYAMPAIAN LHKPN/LHKASN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

ARAH DAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN

SISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN)

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Komitmen & Sinergitas dlm mencapai WTP LK 2013

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB I PENDAHULUAN. pemantauan terhadap kinerja unit organisasi yang ada dalam kendalinya.

Fungsi SPI Dalam Mengawal Pengawasan Eksternal INSPEKTUR III DR. YOHANES INDRAYONO, AK, MM, CA APRIL 2017

Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

PERKEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI INDONESIA

Rapat Kelompk Kerja DM, Perencanaan dan Keuangan Tim Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung RI STRATEGI MENUJU WTP. Jakarta, 12 September 2012

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

Mewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara Tertib, Transparan Dan Akuntabel

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PENGAWASAN INTERNAL DI LIGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

Dadit Herdikiagung - Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

Kepala Auditorat V.A

DPR menjadi parlemen moden. Sistem Pendukung

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance merupakan function of governing. Salah

UPAYA PENINGKATAN AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Suplemen Rencana Strategis

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

Pengelolaan Keuangan Satker BLU Kemenristekdikti dan Pengaruhnya Terhadap Opini Laporan Keuangan Kemenristekdikti

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018

KEBIJAKAN PENGAWASAN DALAM MENGAWAL PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

A. Latar Belakang Masalah

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

PENINGKATAN AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

Transkripsi:

PERAN APIP DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN WTP OLEH Panijo, Ak, MM, CA, CfrA, QAI KEPALA PERWAKILAN BPKP PROV. KEPRI

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif Pada Seluruh Tahapan Proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan Negara Panatausahaan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Perumusan Kebijakan PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA (PENDAPATAN & PENGELUARAN) Penganggaran Pelaksanaan Anggaran Perencanaan AKUNTA- BILITAS KEUANGAN AKUNTABILITAS KINERJA WILAYAH TERTIB ADMINISTRASI WAJAR TANPA PENGECUALIAN WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI WTP WBK WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI WTA GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERNMENT WBBM Peran Aparat Pengawasan Internal yang Optimal (Consulting & Assurance) 2

Pemeriksaan BPK UU 15/2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara menyebutkan bahwa jenis pemeriksaan yg dilaksanakan oleh BPK: 1) Pemeriksaan Keuangan à output: opini atas LK 2) Pemeriksaan Kinerja à output: kesimpulan dan saran 3) Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (selain Pemeriksaan Keuangan & Kinerja) à output: kesimpulan

Lanjutan... Terdapat 4 (empat) jenis opini yg dapat diberikan oleh pemeriksa, yakni: (i) wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), (ii) wajar dengan pengecualian (qualified opinion), (iii) tidak wajar (adversed opinion), dan (iv) pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of opinion)

Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Negara 1. KELEMAHAN ADMINISTRASI KEUANGAN Ketidak patuhan terhadap peraturan per UU Kelemahan prosedur dan kesalahan pencatatan Kelemahan penyusunan & penyajian laporan keuangan Kelemahan pengelolaan kas (kas bon) Kebijakan akuntansi pemda belum sesuai SAP Pengelolaan pendapatan dan belanja tidak sesuai dengan ketentuan Penyertaan dan penempatan modal belum akuntabel. Pemberian bantuan sosial dan hibah tdk didukung akuntabilitas yang baik. 5

Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 2. KELEMAHAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ASET TETAP q Aset tetap tidak dapat diyakini kewajarannya, karena: o Tidak dapat ditelusuri nilainya dan / keberadaan aset tetap yang dilaporkan dalam neraca tidak jelas o Pencatatan asettetaptidakakurat o Tidak didukung dengan bukti kepemilikan, dan/atau de facto dikuasai pemda tetapi de jure tidak ada bukti kepemilikannya, atau sebaliknya q Aset daerah masih banyak dikuasai oleh pihak yang tidak berhak q Aset yang belum jelas kepemilikannya: o Sebagai efek dari pemekaran/ belum adanya serah terima aset dari daerah induk ke daerah pemekaran, akibatnya aset terbengkali tdk dimanfaatkan/dipelihara o Belum jelas dokumen kepemilikannya q Kerjasama pemanfaatan aset daerah dgn pihak ketiga 6

Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah 3. KELEMAHAN PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA Pengadaan Fiktif, pengaturan tender dengan mengarah kepada rekanan tertentu. Pengadaan tidak sesuai spesifikasi dalam kontrak, mark-up Denda keterlambatan belum ditetapkan & belum disetor ke kas daerah. Terdapat kekurangan volume pekerjaan. Perubahan pelaksanaan kegiatan tidak didukung addendumkontrak Panitia pengadaan tidak memiliki HPS sesuai harga pasar Perbedaan kuantitas antara berita acara serah terima barang dengan dokumen kontrak Dokumen lelang tidak lengkap Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan Nilai kontrak melampui Owner s Estimate (OE) Harga kontrak pekerjaan dimark-up Pengadaan barangtidak sesuai denganspesifikasi dalam kontrak Spesifikasi teknis pengadaan barang telah menunjuk suatu merk tertentu 7 7

OPINI BPK RI ATAS LK KEMENRISTEKDIKTI TAHUN RISTEK DIKBUD 2010 WTP TMP 2011 WTP TMP 2012 WTP WDP 2013 WDP WTP 2014 WTP-DPP WTP 2015 WDP 8

OPINI BPK RI ATAS LK KEMENRISTEKDIKTI 11 5 14 Audit Universe PTN Unit Utama 35 Program Nasional 134 Kegiatan Mandatori Satker non PTN Kopertis 38 9

LK Tahun 2015 Kemenristekdikti WDP Penilaian SPI: 1. Kebijakan Akuntansi berbasis Akrual belum disusun 2. SPI Kas dan Bank pada BLU belum tertib 3. Pengendalian pengelolaan dana beasiswa belum tertib 4. Pengendalian pengelolaan dana penelitian tidak memadai 5. Pengelolaan asset tetap belum tertib Penilaian Kepatuhan: 1. Kelompok Pendapatan 3 Temuan 2. Kelompok Belanja Pegawai 4 Temuan 3. Kelompok Belanja Barang 36 Temuan 4. Kelompok Belanja Modal 6 Temuan 10

STRATEGI PENCAPAIAN OPINI WTP I Identifikasi Masalah dan Akun Penyebab Kualifikasi P R Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah secara fokus dan terukur Penyusunan Rencana Aksi dan Langkah Rinci Aksi Membangun Komitmen 11

STRATEGI PENCAPAIAN OPINI WTP (IDENTIFIKASI MASALAH DAN AKUN PENYEBAB KUALIFIKASI) Kelemahan Pengelolaan Kas di Bendahara Penerimaan dan pengeluaran; Masih terdapat kelemahan dalam Kebijakan Akuntansi; Pencatatan Persediaan tidak rapih dan belum dilakukan stock opname di Akhir Tahun; Penatausahaan Piutang belum tertib dan ada piutang yang belum bisa ditelusuri; Kelemahan Penatausahaan Aset tetap/barang Daerah 12

STRATEGI PENCAPAIAN OPINI WTP (PENDEKATAN DALAM PENYELESAIAN MASALAH) Pendekatan Yang Digunakan (Approach) Pendekatan Regulasi (Regulation Approach) Pendekatan Personalia (Personalia Approach) Pendekatan Administrasi (Administration Approach) 13

STRATEGI PENCAPAIAN OPINI WTP (PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAN LANGKAH RINCI AKSI) Pembuatan jadwal kerja penyusunan laporan keuangan yang terstruktur disertai unit penanggungjawab; Pembentukan Tim Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan yang terdiri dari unsur Keuangan, Pengelolaan Barang, dan Inspektorat; Penyusunan dokumen Rencana Aksi yang terdiri dari Daftar Inventaris Masalah (DIM), Rencana Aksi dan Langkah Rinci Aksi; Pelaksanaan Rencana Aksi pada masing-masing Penanggungjawab. 14

ROADMAP PENCAPAIAN OPINI WTP Opini BPK WDP LANGKAH AKSI Opini BPK WTP Penatausahaan Piutang Belum Tertib, Pencatatan Persediaan Belum Memadai Stock Opname, Penelusuran Piutang Implementasi Sistem Pengendalian Intern Saldo persediaan dan Piutang wajar dan dapat ditelusuri Manajemen Aset Belum Memadai Kompetensi SDM Lemah Penertiban Aset Capacity Building SDM Manajemen Aset Membaik Kompetensi SDM meningkat Regulasi, Sistem dan Prosedur Belum Memadai Sistem Informasi Keuangan Belum Terintegrasi Penyusunan Perangkat Regulasi, Sistem dan Prosedur Penggu naan Sistem Informasi Keuangan dan Barang Regulasi, Sistem dan Prosedur yang memadai Sistem Informasi Keuangan dan Barang Daerahyang Akuntabel 15

MEMBANGUN KOMITMEN MENCAPAI WTP STRATEGI Ø Sinergi Ø Koordinasi Ø Komunikasi MENTERI Pengendalian Peran APIP Rencana Aksi Eksekusi/tindaklanjut Monev 16

PERAN APIP

Pasal 11 PP 60/2008 Independens i Mandat formal yang c ukup APIP Yang Ideal Memberikan keyakinan yang memadai Memberikan pering atan dini dan meningkatkan efektivitas MR Memelihara dan mening katkan kualitas Tata Kelola Akses yang Memadai Transparansi Kecukupan anggaran Kepemimpinan yang kompeten Pegawai / Auditor yang kompeten Dukungan seluruh pihak yang berkepentingan Standar Audit dan Kendali Mutu Pusbin JFA Kode Etik dan Aturan Perilaku 18

PERAN, TANTANGAN & KOMPETENSI APIP (Auditor & Manajemen) Pengawasan Intern ASSURANCE Control Governance Process Risk Management PERAN APIP Audit Evaluasi Reviu Pemantauan Pengawasan Lain CONSULTANT Sosialisasi Bimtek ANTI CORRUPTION ACTIVITIES KOMPETENSI MINIMAL (JENJANG JABATAN DAN PERAN, TEKNIS SUBSTANSI)

Tantangan Bagi Internal Auditor (APIP) 1. Internal auditor mendorong manajemen lebih transparan dan terbuka untuk mewujudkan public trust organisasi/pemerintahan. 2. Harus memahami perubahan dunia yang mempengaruhi capaian tujuan dan misi organisasi (should understand the changing of the world). 3. Harus mampu mengikuti perkembangan teknologi à semakin canggih TI semakin canggih pula potensi kerawanan mengerti perkembangan teknologi. 4. Fokus pada internal control, risk management, dan governance process. Auditor intern harus mampu memberikan saran perbaikan kepada manajemen agar tidak terjadi fraud, risiko bisa terdeteksi dengan baik. 5. Penguatan fungsi assurance dan consulting untuk membantu manajemen organisasi/pemerintahan dalam mencapai tujuan dan misinya. 20

Nota Kesepahaman Itjen Kemenristekdikti - BPKP Ruang Lingkup: 1. Pendampingan dari BPKP dalam hal: pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan; pengawasan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah. 2. Kerjasama dalam pelaksanaan pengawasan intern; 3. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas Sumber Daya Manusia di bidang pengawasan; dan 4. Kegiatan lainnya yang disepakati 2 1

FOKUS PENGAWASAN BPKP TAHUN 2017 DENGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PP No 60/2008 tentang SPIP Perpres No 192/2014 tentang BPKP Inpres No 1/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional KAWAL AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1 2 3 4 Pengawalan Akuntabilitas Pembanguna n Nasional Peningkatan Ruang Fiskal Pengamanan Aset Negara Peningkatan Tata Kelola (Governance System)

KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA TAHUN 2017 Surat Inspektur Jenderal Kemristekdikti Nomor 80/5/WS/2017 tanggal 24 Januari 2017 Tentang Permohonan Pengawasan Bersama Itjen Kemenristekdikti -BPKP Tahun 2017 PENGAWALAN AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN NASIONAL AUDIT TUJUAN TERTENTU BOPTN/BPPTN BH AUDIT TUJUAN TERTENTU BEASISWA MAHASISWA EVALUASI PENGELOLAAN PNBP/PENDAPATAN PTN BLU AUDIT TUJUAN TERTENTU TUNJANGAN FUNGSIONAL DOSEN DAN GURU BESAR PENINGKATAN TATA KELOLA (GOVERNANC E SYSTEM) PENGAWASAN AKSESIBILITAS PENDIDIKAN TINGGI PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN PENYUSUNAN PEDOMAN SPIP

Strategi Peningkatan Kualitas LK Kemenristekdikti: Langkah Yang Perlu Dilakukan 1. Membangun komitmen dari seluruh jajaran di lingkungan Kemenristekdikti, mulai dari staf sampai dengan pimpinan; 2. Penerapan SPIP secara bertahap dan berkesinambungan sesuai PP No.60 Tahun 2008; 3. Pelaksanaan anggaran secara akuntabel dan bertanggungjawab serta didukung dengan standar dan sistem akuntansi yang berlaku; 4. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola keuangan dan auditor. 5. Audit reguler oleh Itjen yang fokus pada Pertanggungjawaban Keuangan; 6. Pendampingan penyusunan laporan keuangan baik di pusat maupun di daerah oleh Setjen, Itjen dan BPKP (jika diperlukan) KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI 7. Riviu Laporan Keuangan oleh Inspektorat Jenderal 24

Strategi Peningkatan Kualitas LK Kemenristekdikti: Langkah Yang Perlu Dilakukan (lanjutan) 8. Melaksanakan tindak lanjut atas seluruh rekomendasi hasil Pemeriksaan: a b c d e No Rekomendasi Tindak Lanjut Rekomendasi atas Temuan Kerugian Negara Rekomendasi atas Temuan Potensi Kerugian Negara Rekomendasi atas Pelanggaran administrasi Rekomendasi atas Temuan Sistem Pengendalian Intern Rekomendasi yang tidak dapat ditindaklanjuti Setor ke Kas negara Perbaikan atas hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian negara Pengenaan sanksi adminitrasi sesuai ketentuan. Perbaikan sistem pengendalian intern kita diskusikan dengan pemberi rekomendasi KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI 25

KUNCI ØKOMITMEN ØKONSISTEN ØAKSI YANG JELAS ØMONEV BERKELANJUTAN

TERIMAKASIH