PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: media picture in the box, pembelajaran ips, pengembangan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENJALANKAN USAHA KECIL KERAJINAN TANGAN 1) Oleh

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

PENGEMBANGAN SCRABBLE EKONOMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SMA¹ ) Oleh

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TUTORIAL MENGGUNAKAN KOMPUTER PELAJARAN AKUNTANSI 1) Oleh

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU MELALUI MEDIA PIE CHART UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR 1)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODUL SOSIOLOGI BERBASIS MULTIKULTURAL 1) Oleh

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development) atau R & D. Pemilihan penggunaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR REALITA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD 1. Oleh. Apriliyani 2, Sudjarwo 3, Pargito 4

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Hasil analisis data penelitian dan pengembangan buku ajar kewirausahaan, dapat

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MEDIA KARTU UNO 1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENGEMBANGAN MODUL PENGANTAR EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SISWA SMK 1)

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

III. METODE PENELITIAN. dalam Pargito (2009 : 50) menguraikan 10 langkah prosedur penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS 1) Oleh Muji Desy Susanty 2), Pargito 3), Darsono 4)

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU MELALUI MEDIA PIE CHART UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Kharisma Idola Arga STMIK Pringsewu ABSTRACT

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA ABAD 16-19) 1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKONOMI BERBASIS EKONOMI SYARIAH UNTUK SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KELAS X 1) Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) atau

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Penelitian dan Pengembangan R&D

MODEL CONNECTED DALAM PEMBELAJARAN IPS BERKARAKTER 1) Oleh. Ignatius Sulistyo 2), Darsono 3), Pujiati 4)

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERBANTU KARTU UNO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

Artikel Publikasi. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

Fashion and Fashion Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. Pada bab III metode penelitian ini, akan dibahas tentang metode yang dikembangkan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA 1) Oleh

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹ Oleh Waluyo 1, Sudjarwo 2, R Gunawan Sudarmanto 3 This research aimed to produce of media pictured chart of Social Studies and to know the extent of effectiveness of media pictured chart in Social Studies learning. The research method used was Research and Development (R&D). The design of media development used instructional design steps of Dick and Carey. The result of the development research concluded that, (1) media expert, content expert, teaching-learning expert and students toward the product developed had good criteria, relevant, appropriate, attractive, clear, interesting enough and help the learning process of Social Studies and was stated fit for use; (2) the result of product trial of media pictured chart developed got the conclusion that the average of experimental class learning result used media chart was higher than control class which used conventional media. The result analysis of try out got coefficient score of t count was higher than t table so that media pictured chart learning was stated effective. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa media chart bergambar IPS dan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas media chart bergambar dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Desain pengembangan media menggunakan langkahlangkah desain instruksional Dick and Carey. Hasil penelitian pengembangan ini menyimpukan bahwa, (1) penilaian ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran dan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan memiliki kriteria baik, relevan, sesuai, menarik, jelas, cukup menarik dan membantu proses pemebalajran IPS dan dinyatakan layak digunakan; (2) hasil uji coba produk media chart bergambar yang dikembangkan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan media chart bergambar lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Hasil analisis uji coba diperoleh nilai koefisien t hitung lebih besar dari t tabel sehingga pembelajaran dengan media chart dinyatakan efektif. Kata kunci : media chart bergambar, pembelajaran ips, pengembangan 1 Waluyo. Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Email: waluyo_sakti@yahoo.co.id HP 082380618811 2 Sudjarwo. Dosen Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedungmeneng Bandar Lampung 35145 Tlp. (0721) 704624 Fax (0721) 704624. Email:Sudjarwo@unila.ac.id 3 R. Gunawan Sudarmanto. Dosen Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedungmeneng Bandar Lampung 35145 Tlp. (0721) 704624 Fax (0721) 704624. Email: rgunawan_sudarmanto@yahoo.com.

2 PENDAHULUAN Pendidik dalam suatu proses pembelajaran harus dapat memanfaatkan atau mengembangkan sebuah media pembelajaran, karena media pembelajaran merupakan sarana yang dapat mempermudah dalam rangka menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi peserta didik kelas IX, merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit. Hal tersebut disebabkan mata pelajaran IPS terdiri dari 3 materi yaitu sejarah, ekonomi dan geografi, sehingga kompetensi yang harus dikuasai peserta didik cukup banyak. Selain itu peserta didik dituntuk untuk dapat memahami konsep yang terkait dengan materi sejarah, ekonomi dan geografi. Banyaknya kompetensi dan meteri yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam pelajaran IPS, jika diiringi dengan kreativitas dan inovasi pendidik dalam proses belajar mengajar maka akan mudah disampaikan dan diterima oleh peserta didik. Kreativitas dan inovasi yang dimaksud adalah kemampuan pendidik menyediakan media pembelajaran IPS yang mampu merangsang aktivitas dan minat balajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media pembelajaran adalah dukungan terhadap bahan pelajaran, biaya dan kemudahan membuat serta memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka pendidik berupaya untuk mengembangkanya sendiri. Adapun pengembangan media pembelajaran yang dapat dikerjakan sendiri oleh pendidik menurut Arsyad (2002: 105) sebagai berikut; (1) media berbasis visual yang meliputi ganbar, chart, grafik, transparansi dan slide; (2) media berbasis audiovisual yang meliputi video,dan audio-tape; (3) media berbasis komputer yang meliputi komputer dan video interaktif. Proses pembelajaran akan terjadi jika terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan media pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran penggunaan media pembelajaran tidak terbatas pada media yang sifatnya konvensional yang sudah tersedia di sekolah. Sebagai seorang pendidik yang profesional dalam proses pembelajaran perlu meningkatkan kemampuan dan mengembangkan inovasi pembelajaran yang dapat mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal pendidik dapat menempuh berbagai cara antara lain dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang mudah dibuat oleh

3 pendidik dan menarik perhatian peserta didik. Landasan pengembangan sebuah media pembelajaran menurut Daryanto (2013: 12-16) secara ringkas sebagai berikut; (1) landasan filosofis; (2) landasan psikologis; (3) landasan teknologis; (4) landasan empiris. Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada peserta didik. Dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu pendidik meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan belajar mengajar hendaknya pendidik mampu menyediakan dan menyiapkan media pembelajaran untuk membantu mempermudah proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Rusyana, (2012: 89) fungsi media pengajaran antara lain adalah: (1) memudahkan belajar bagi siswa dan memudahkan mengajar bagi guru; (2) pengajaran konsep yang abstrak dapat diwujutkan dalam bentuk kongrit; (3) jalan pelajaran tidak membosankan; (4) semua indra murid dapat diaktifkan; (5) lebih menarik minat, dan memberikan variasi belajar siswa; (6) membantu mendekatkan dunia teori/konsep dengan realitas. Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah chart bergambar Dengan menggunakan chart bergambar sebagai media pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat memahami dan menguraikan konsep-konsep dalam proses pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan memahami konsepkonsep yang diajarkan melalui chart bergambar, peserta didik dapat penguasaan meteri mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Selain dari pada itu chart bergambar dapat dibuat sendiri oleh pendidik menyesuaikan dengan kondisi dan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Terbatasnya media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah perlu di cari solusi pemecahanya. Salah satu solusinya adalah membuat media pembelajaran yang sederhana sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan pendidik dalam menyediakan media pembelajaran. Chart bergambar merupakan media yang dapat dibuat oleh pendidik di tengah keterbatasan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan pengembangan media chart bergambar pada mata pelajaran IPS SMP kelas IX semester ganjil tersebut diharapkan peserta didik dapat belajar mandiri dan dengan mudah

4 dapat memahami konsep-konsep pada mata pelajaran IPS SMP yang begitu luas. Chart bergambar sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS diharapkan dapat menarik minat peserta didik untuk membaca dan memahami konsep-konsep yang terdapat dalam materi pelajaran IPS. Pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep IPS yang diajarkan akan mempermudah peserta didik memahami dan menguasai materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian pengembangan media pembelajaran dengan judul Pengembangan media chart bergambar dalam pembelajaran IPS SMP kelas IX. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menghasilkan media chart bergambar mata pelajaran IPS kelas IX semester ganjil yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mengatasi keterbatasan media di sekolah, (2) mengetahui efektivitas penggunakan media chart bergambar pada mata pelajaran IPS kelas IX semester ganjil di SMPN 3 Batanghari Nuban Lampung Timur tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian pengembangan media pembelajaran chart bergambar mata pelajaran IPS SMP ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D). Menurut Borg & Gall dalam Pargito, (2009: 50) penelitian pengembangan terdiri terdiri dari sepuluh langkah yaitu, (1) Research and information collecting includes needs assessment; (2) planning; (3) develop preliminary form of product; (4) preliminary field testings; (5) main product revision; (6) main field testing; (7) Operational product revision; (8) operational field testing; (9) final product revision; (10) dessiminatin and implementation. Tahap pengembangan produk pembelajaran menggunakan desain model pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick & Carey. Adapun desain instruksional Dick & Carey meliputi, (1) identify instructional goals; (2) conduct instructional analysis; (3) analyze learnrs and contexts; (4) write performance objectives; (5) develop assessment instruments; (6) develop instructional strategy; (7) develop and select instructional materials; (8) design and conduct formative avaluation of instruction; (9) resive instruction; (10) design and conduct summative evaluation ( Dick and Carey: 2005:6-8).

5 Tempat penelitian pengembangan media pembelajaran chart bergambar mata pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) dilaksanakan di SMP Negeri 3 Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Validasi media pembelajaran dalam penelitian ini melalui tahapan reviu ahli media, reviu ahli materi dan reviu ahli pembelajaran. Kemudian melalui uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji coba terbatas di kelas. Instrument uji coba melalui tahapan analisis validitas dan reliabilitas instrument. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IX SMPN 3 Batanghari Nuban, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas IX.1 dan IX.3. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan melalui uji normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat untuk melakukan uji produk pengembangan di lapangan. Pengujian efektivitas produk media yang dikembangkan menggunakan uji t-test sampel (related), dengan hipotesis sebagai berikut. Ho Ha : Pengembangan media chart bergambar efektivitasnya lebih rendah atau sama dengan media konvensional. : Pengembangan media chart bergambar efektivitasnya lebih tinggi dari media konvensional (Sugiyono, 2011: 274). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil need assesment Hasil pengamatan dan wawancara dengan responden menunjukkan bahwa peserta didik kelas IX dalam kegiatan pembelajaran IPS cenderung bersikap pasif dan minat untuk belajar masih rendah, kondisi tersebut berdampak pada penguasaan materi pelajaran IPS. Cukup luasnya materi dan ruang lingkup pembelajaran IPS dan adanya kesulitan belajar yang dialami peserta didik, jika tidak segera dicari solusinya dapat membuat minat dan hasil belajar akan menurun. Berdasarkan informasi yang telah didapatkan oleh peneliti, maka peneliti berupaya untuk mengembangkan dan merekayasa media pembelajaran dalam bentuk chart bergambar dengan harapan supaya hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan.

6 Tahap perencanaan. Tahap perencanaan dalam penelitian ini, peneliti melakukan identifikasi kebutuhan berkaitan dengan ketersediaan media pembelajaran IPS di sekolah, kondisi dilapangan menunjukkan bahwa media untuk pembelajaran IPS masih sangat terbatas. Atas dasar hal tersebut, maka untuk mengatasi keterbatasan media di sekolah, peneliti berupaya mengembangkan media chart bergambar IPS yang lebih interaktif. Untuk mengembangkan media chart bergambar IPS langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah inventarisasi kompetensi inti dan kompetensi dasar serta silabus mata pelajaran IPS kelas IX semester ganjil sebagai dasar dan acuan dalam mengembangkan media pembelajaran chart bergambar untuk mata pelajaran IPS SMP kelas IX semester ganjil. Tahap pengembangan model dan produk pembelajaran. Tahap pengembangan produl media pembelajaran menggunakan langkah desain instruksional Dick and Carey dengan langkah-langkah sebagai berikut.(1) tahap merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dasar dan menetapkan tujuan pembelajaran, (2) tahap melakukan analisis pembelajaran dengan tujuan menentukan bahwa kegiatan pengembangan media chart IPS SMP kelas IX sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran, (3) tahap mengidentifikasi karakteristik peserta didik dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan hasil belajar yang diperoleh, (4) tahap menulis tujuan pembelajaran, (5) tahap mengembangkan assesment belajar berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Berdasarkan hasil uji coba terhadap 60 peserta didik dengan jumlah 25 butir soal, analisis validitas instrument dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 18 butir soal valid dan 7 butir soal dinyatakan tidak valid dengan nilai reliabilitas 0,5743 kategori sedang. Kegiatan berikutnya menyususn RPP sesuai dengan media yang dikembangkan, (6) tahap mengembangan strategi pembelajaran berdasarkan media yang dikembangkan dan menganalisis silabus pembelajaran, (7) tahap melaksanakan evaluasi formatif melalui uji perorangan. Hasil uji coba perorangan variabel isi chart bergambar dengan indikator kualitas teknik chart 33,33% (satu orang) menilai sangat baik dan 66,67% (dua orang) menilai baik. Indikator sistematika chart dihubungkan dengan materi pelajaran, 33,33% (satu

7 orang) responden menilai sangat baik dan 66,67% (dua orang) respenden menilai baik. Variabel kualitas chart indikator kemenarikan, 100% responden yang terdiri atas pesertra didik berkemampuan tinggi, sedang dan rendah masing-masing satu orang menilai sangat menarik. Sedangkan untuk indikator keterbacaan dinilai sangat jelas oleh 33,33% responden (satu orang) dan 66,67% (dua orang) menilai jelas. Validasi media chart Berdasarkan penilaian ahli media chart untuk variabel desain media pembelajaran chart bergambar IPS dengan indikator relevansi tema dengan KI dan KD dinilai relevan, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dinilai baik, kesesuaian tema dengan materi yang diajarkan dinilai sesuai dan relevansi chart dengan tujuan instruksional dinilai relevan. Veriabel isi chart dengan indikator kualitas teknik chart dinilai baik, untuk sistematikan chart dihubungkan dengan materi pelajaran dinilai baik. Variabel kualitas chart dengan indikator kemenarikan dinilai menarik, indikator keterbacaan nilai jelas. Untuk indikator kemeraikan ahli media chart menyarankan agar chart yang dibuat lebih menarik dan interaktif dan dapat memunculkan imajinasi anak untuk berfikir dan mengemukan pendapat tentang materi yang diajarkan. Variabel proses pembelajaran di kelas dengan media chart bergambar dengan indikator membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran IPS ekonomi, sejarah. Geografi dan sosiologi dinilai membantu, indikator menarik minat belajar dinilai menarik, untuk indikator membantu siswa memahami konsep materi IPS ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi dinilai membantu. Berdasarkan penilaian ahli materi pembelajaran IPS dengan media chart bergambar untuk variabel desain media pembelajaran chart bergambar IPS dengan indikator relevansi tema dengan KI dan KD dinilai relevan, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dinilai baik, kesesuaian tema dengan materi yang diajarkan dinilai sesuai dan relevansi chart dengan tujuan instruksional dinilai relevan. Veriabel isi chart dengan indicator kualitas teknik chart dinilai baik, untuk sistematika chart dihubungkan dengan materi pelajaran dinilai baik. Variabel kualitas chart dengan indicator kemenarikan dinilai menarik, indikator keterbacaan nilai jelas. Untuk variabel proses pembelajaran di kelas dengan media chart dengan indikator membantu guru untuk menyampaikan materi

8 pelajaran IPS ekonomi, sejarah. geografi dan sosiologi dinilai membantu, indikator menarik minat belajar dinilai menarik, untuk indikator membantu siswa memahami konsep materi IPS ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi dinilai membantu. Berdasarkan penilaian ahli pembelajaran IPS dengan media chart bergambar untuk variabel desain media pembelajaran chart IPS dengan indikator relevansi tema dengan KI dan KD dinilai relevan, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dinilai baik, kesesuaian tema dengan materi yang diajarkan dinilai sesuai dan relevansi chart dengan tujuan instruksional dinilai relevan. Veriabel isi chart dengan indikator kualitas teknik chart dinilai baik, untuk sistematika chart dihubungkan dengan materi pelajaran dinilai baik. Variabel kualitas chart dengan indikator kemenarikan dinilai menarik, indikator keterbacaan nilai jelas. Untuk variabel proses pembelajaran di kelas dengan media chart dengan indikator membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran IPS ekonomi, sejarah. Geografi dan sosiologi dinilai membantu, indikator menarik minat belajar dinilai cukup menarik, untuk indikator membantu siswa memahami konsep materi IPS ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi dinilai membantu. Hasil penilaian peserta didik dalam uji coba kelompok kecil tehadap media chart bergambar IPS kelas IX untuk setiap aspek yang dinilai berdasarkan data yang didapat untuk variabel isi chart dengan indikator kualitas teknik chart sebanyak tiga peserta didik (33,33%) menilai sangat baik dan enam peserta didik 6,67%) menilai baik, untuk indikator sistematika chart sebanyak dua peserta didik ( 22,22%) menilai sangat baik dan tujuh peserta didik (77,78%) menilai baik. Variabel kualitas chart dengan indikator kemenarikan, lima peserta didik (55,56%) menilai sangat menarik, empat peserta didik (44,44%) menilai menarik. Indikator keterbacaan, tiga peserta didik (33,33%) menilai sangat jelas, enam peserta didik (66,67%) menilai jelas. Uji coba utama Hasil pretest dan postest diperoleh rerata gain untuk kelas eksperimen 17,10 dan rerata gain untuk kelas kontrol 11,23. Untuk prasarat uji t hasil uji coba normalitas harga koefisien signifikansi dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov nilai Sig (0.070) lebih besar dari alpha (0.050). Dengan

9 demikian hasil analisis tersebut dapat disimpulkan data variabel hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi secara normal. Uji homogenitas koefisien signifikansi untuk kelas eksperimen 0,086 dan koefisien Signifikansi untuk kelas kontrol 0,280 lebih besar dari tingkat alpha atau tingkat kesalahan 5%. Dengan demikian hasil analisis tersebut dapat disimpulkan data variabel hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang bervarian homogen. Setelah memenuhi persyaratan uji t, maka selanjuntya dilakukan analisis uji t. Uji t tersebut dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas media chart dengan membandingkan hasil belajar kelas eksperimen dengan media chart bergambar dengan kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Hasil analisis diperoleh koefisian t hitung lebih besar dari koefisien t tabel (5,601 > 2,00) maka Ho yang menyatakan pembelajaran dengan media chart bergambar efektivitasnya lebih rendah atau sama dengan media konvensional ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media chart bergambar efektivitasnya lebih tinggi dari pada media konvensional. Pembahasan produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran chart bergambar IPS SMP kelas IX semester ganjil. Media pembelajaran merupakan faktor yang cukup penting dalam kegiatan pembelajaran, pendidik dapat memodifikasi atau membuat sebuah media, dimana media tersebut akan dapat bermanfaat sebagai sarana interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengembangan media chart bergambar sebagai media pembelajaran IPS kelas IX ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya media pembelajaran sekolah serta sistem belajar yang berpusat pada guru. Kondisi tersebut berdampak pada kurangnya interaksi guru dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik. Hal ini menyebabkan menurunya minat belajar peserta didik, akibatnya berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Pembelajaran dengan media chart bergambar IPS ini harus dipadukan dengan metode yang tepat. Oleh karena itu media chart bergambar IPS SMP yang dikembangkan dalam penelitian ini dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP yang terdapat dalam produk pengembangan ini

10 dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran menggunakan chart bergambar yang telah dikembangkan. Selain RPP chart bergambar yang dikembangkan juga dilengkapi dengan ringkasan bahan ajar sebagai pedoman guru dalam memberikan materi pelajaran. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall, sedangkan tahap pengembangan produk mengikuti langka-langkah desain pengembangan instrusional dari Dick and Carey. Dari hasil validasi dari ahli media pembelajaran, ahli materi pembelajaran dan ahli pembelajaran IPS, media yang dikembangkan layak digunakan. Berdasarkan validasi tersebut selanjutnya diadakan uji perorangan dan uji kelompok kecil, dan uji coba lapang yang dilakukan pada kelas IX.1 dan IX.3 di SMPN 3 Batanghari Nuban Lampung Timur. Hasil uji coba dilakukan dengan membandingkan hasil belajar kelas eksperimen yang menngunakan media chart bergambar dan hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Berdasarkan hasil uji efektivitas produk pengembangan berupa media chart bergambar dinyatakan efektif sehingga layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran IPS SMP kelas IX. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, penelitian pengembangan media chart bergambar Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX, dapat disimpukan bahwa, (1) produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media chart bergambar IPS SMP kelas IX semester ganjil. Pengembangan produk media tersebut diawali dengan need assesment yang memperoleh data bahwa perlu dikembangkan media chart bergambar IPS. Tahap pengembangan model media chart bergambar IPS mengikuti langkah-langkah desain insruksional Dick and Carey, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hasil validasi ahli media, ahli materi dan ahli pembelajaran IPS media chart bergambar yang dikembangkan layak untuk digunakan. Oleh karena itu, media chart bergambar IPS hasil pengembangan dapat dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran di sekolah; (2) Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol. Berdasarkan analisis statistik, pembelajaran dengan

11 media chart bergambar terbukti lebih efektif hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji t yang menunjukkan koefisian t hitung lebih besar dari koefisien t tabel (5,601 > 2,00). Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sehubungan hasil penelitian pengembangan media chart bergambar dalam pembelajaran IPS SMP adalah: (1) perlu adanya pelatihan untuk mengembangkan media chart IPS, sehingga media chart yang digunakan lebih vareatif dan interaktif serta selalu sesuai kebutuhan; (2) produk chart IPS yang dibuat hendaknya diiringi dengan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tepat; (3) produk media chart bergambar hasil penelitian pengembangan ini dapat dimodivikasi dan direkayasa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah; (4) pengembangan media chart bergambar IPS SMP terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Dick and Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States of Amerika: Pearson. Pargito. 2009. Penelitian dan Pengembangan Bidang Pendidikan. Universitas Lampung: Diktad MPIPS FKIP. Rusyana, Adun. dkk. 2009. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Efektif. Jakarta: Trans Madiri Abadi. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.