TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT:

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAMPINGAN BAGI ANAK PENYANDANG THALASEMIA DAN KELUARGANYA

PROSPECTS for HUMAN RIGHTS PRACTICE (MASA DEPAN PRAKTIK PEKSOS YANG BERDASAR HAM )

ETHICS AND HUMAN RIGHTS (ETIKA DAN HAM) Disusun sebagai Pelaksanaan Tugas untuk: Mata Kuliah: Nilai, Etika Pekerjaan Sosial, dan Hak Asasi Manusia

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL DASAR-DASAR

11 MENGURAI KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU MELALUI RELASI SOSIAL YANG DIBANGUNNYA

Penguatan Peran Keluarga dan Pekerja Sosial untuk Anak dengan Disabilitas. Rini Hartini Rinda A. (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Indonesia)

Eco-populism: Pengembangan Ekowisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

PEKERJAAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

PROGRAM DAN METODE PEMBELAJARAN DALAM REHABILITASI SOSIAL (LS: 419)

Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program

TUGAS PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL

Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya industri-industri kecil dan

A MULTIDIMENSIONAL FRAMEWORK FOR ASSESSING SOCIAL FUNCTIONING. Adi Fahrudin, PhD (Associate Professor) Bandung School of Social Welfare

Kebijakan Profesionalisme Pekerja Sosial

Oleh: Bambang Supriyono

Dr. Dwi Heru Sukoco, M.Si (Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung)

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

CONCTRUCTING HUMAN RIGHTS FOR SOCIAL WORK PRACTICE (MENGKONSTRUKSIKAN HAM UNTUK PRAKTIK PEKSOS) Disusun sebagai Pelaksanaan Tugas untuk:

Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi

HUMAN RIGHT IN A GLOBALISED WORLD (HAM DALAM DUNIA YANG MENGLOBAL)

Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi

Kebijakan Sosial dan Pengembangan Masyarakat: Perspektif Pekerjaan Sosial 1

Building Up PROFESSIONAL ATTITUDE SOFT SKILLS. Membangun Karakter Sukses & Mulia

SERTIFIKASI MENEGASKAN EKSISTENSI PEKERJA SOSIAL DI INDONESIA

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Pengembangan Afeksi) Silabus. Yulia Ayriza, Ph.D

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Modal Sosial (Social Capital)

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

TINJAUAN PUSTAKA. Ditinjau secara segi etimologi, kata strategi berasal dari Yunani yaitu Strategos

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik

KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

Modul KKN Bidang Ilmu Sosial. Sonny Sudiar, MA & Jauchar B, M.Si

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut David L Brown dan Kai A Schafft - The Rural People and

Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Penanganan PMKS Guna Mendukung Penurunan Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2014

Konsep Kekayaan Intelektual dan Knowledge Based Economy 1. Konsep Kekayaan Intelektual

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Friedmann dalam Wrihatnolo, dan Riant (2007:59) menyatakan bahwa konsep

DRAFT KKNI PROFESI KEPERAWATAN

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

PEMBELAJARAN DAN KOMUNITAS Pertemuan 2

Proceeding: The First International Seminar on Trends in Science and Science Education 2014 ISBN

BAB V ANALISIS DATA. Sehubungan dengan deskripsi penyajian data mengenai peran Yayasan

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

MENINGKATKAN KAPABILITAS PEKERJA SOSIAL MELALUI SUPERVISI PEKERJAAN SOSIAL

FILOSOFI KULIAH KERJA PROFESI (KKP) DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum Volume 2 Nomor 2 Tahun 2015 Edisi Oktober

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP (Psikologi Belajar dan Pemecahan Masalah) SAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan wajib belajar 9 tahun. Mengingat pentingnya pengembangan

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA. fasilitas mendasar seperti pendidikan, sarana dan prasarana transportasi,

PENDIDIKAN, GURU, DAN PAYUNG HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010.

PERSPEKTIF DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Prepared by Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi harus membekali peserta didiknya dengan attitude, knowledge, memiliki daya saing tinggi (Nursalam & Ferry, 2008).

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #1 Ganjil 2016/2017. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

Dr. Yansen T.P., M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret, Surakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. pembagunan nasional adalah tangung jawab pemerintah dan masyarakat. Agar

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

STRATEGI PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN (HPEQ Project)

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

ORGANISASI DAN KOMUNITAS

MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini ataupun nanti,dengan kematian seseorang akan berpisah dengan apa

PENGKAJIAN KOMPETENSI TENAGA PENDAMPING BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Revoldi H Siringoringo Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II CHYNE, O BRIEN DAN BELGRAVE: TEORI SOSIAL DEMOKRAT

54 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL (Studi Kasus Mengenai Pelatihan Karyawan di Aksi Cepat Tanggap

RINGKASAN EKSEKUTIF PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN

PERANAN MORAL DALAM SISTEM POLITIK INTERNASIONAL YANG ANARKI

Brief Note. Edisi 22, Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan

Transkripsi:

TUGAS INDIVIDU I TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT: Telaah Singkat Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis pada Asset dan Berbasis pada Masalah MATA KULIAH: PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN MODAL SOSIAL DOSEN: ARIBOWO, Ph.D DR. FREDIAN TONY DR. ERNA ERNAWATI CHOTIM Drs. BAMBANG SUGENG, MP OLEH: HERU SUNOTO (13.01.003) PROGRAM PASCASARJANA SPESIALIS-1 PEKERJAAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG 2014

TULISAN TENTANG MODEL BEKERJA BERSAMA MASYARAKAT: Telaah Singkat Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis pada Asset dan Berbasis pada Masalah A. PENGANTAR Pekerjaan sosial sebagai suatu profesi didasarkan pada tiga sistem kerangka, yaitu sistem pengetahuan, sistem ketrampilan, dan sistem nilai. Brenda L. DuBois dan K.K. Miley (2004) menyatakan ada tiga hal yang mendasari praktik Pekerjaan Sosial, yaitu skill-base, knowledge-base, and professional value. Ketiga sistem kerangka tersebut menjadi alat profesi pekerjaan sosial di dalam bekerja bersama klien dalam menguatkan potensinya, kapabilitasnya, kekuatannya, dan kebutuhan serta masalahnya, dengan memanfaatkan beragam sumber untuk kemudian bisa berfungsi sosial secara baik. Sistem klien bagi Pekerjaan Sosial ada pada tiga level, (i) indovidual dan keluarga, (ii) Organisasi, dan (iii) komunitas dan masyarakat. Ketiganya adalah dengan satu tujuan utama, yaitu keberfungsian sosial. Charles Zastrow (2010) menyebutnya dengan istilah Three Level of Social Workers Practice: Micro, Mezzo, and Macro Practice. B. PRAKTIK MAKRO Menurut Rothman, Erlich, dan Tropman (2001), ada tiga arena praktik profesi pekerjaan sosial pada setting makro, yaitu: (i) Komunitas, (ii) Organisasi, dan (iii) Kelompok kecil atau kelompok yang sangat tinggi keeratannya/kelekatannya (closed group). Praktik pekerjaan sosial pada tataran makro tidak hanya berfokus pada tujuan akhir saja, yaitu keberfungsian sosial/kesejahteraan sosial, namun juga pada proses. Perkembangan praktik pekerjaan sosial dunia, sejak abad 19 hingga kini memberikan manfaat kepada kita bahwa fokus pada tujuan akhir saja dan mengabaikan proses, adalah pemandulan. Bukan empowering bahkan pengkerdilan, bukan memanusiakan tapi merobotkan atau membenda-matikan. Maka, penting bagi para profesional untuk fokus pada keduanya: proses (process) dan hasil akhir (outcome) (Anna Haines, Jim Ife, DuBois and Miley). Ada dua pendekatan yang berkembang dalam tataran makro, yaitu: a. Pengembangan masyarakat yang berbasis pada masalah atau kebutuhan atau Needs-based community development or problems-based (NBCD) dan 1

b. Pengembangan masyarakat yang berbasis pada aset atau and Assets-based community development (ABCD). Keduanya bukan merupakan opsi namun lebih kepada proses pemunculan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu. C. NEEDS-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT (NBCD) Dalam sejarah awal perkembangan profesi pekerjaan sosial, munculnya Revolusi Industri dan diikuti dengan Revolusi Sosial di Eropa dan Amerika memunculkan masalah yang sangat banyak. Penindasan terhadap kaum buruh dan masyarakat kecil oleh para pemilik modal atau kalangan kaya dan borjuis. Dari hal ini, muncullah profesi pekerjaan sosial sebagai profesi pertolongan (helping profession) yang berusaha membantu menyelesaikan masalah (problem solving). Masa bakti pekerjaan sosial pada era ini demikian lama hingga terstigma bahwa profesi pekerjaan sosial itu adalah membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya (Max Siporin, 1975). Pendekatan ini tidak salah, tidak keliru, karena memang saat itu keadaan sosial di Eropa dan Amerika akibat Revolusi Industri dan Revolusi sosial demikian parah hingga terjadi perbudakan. Dan sangat manusiawi, refleks manusia apabila dihimpit masalah yang sangat dalam dan parah maka akan bergegas bagaimana keluar dari masalah. Ini yang utama. Jim Ife (2008) menyebutnya sebagai menolong manusia atas masalah ketidakadilan yang terjadi pada abad 19, sehingga muncul Era Pertama perjuangan HAM pada civil and politic human right. Kelebihan dan Kekurangan Anna Haines (2009) menyatakan bahwa pendekatan ini efektif pada kasus masalah yang masih tergolong sederhana. Misalnya pada kasus seseorang yang memiliki masalah rendahnya pendapatan. Maka, seorang pekerja sosial bisa saja langsung pada fokus masalahnya, yaitu rendahnya pendapatan, tidak punya rumah, tidak bisa sekolah. Cukup dengan memberikan pekerjaan kepada yang nganggur, memberikan rumah layak huni kepada mereka yang tidak punya rumah, dan memberikan akses sekolah kepada anak-anak yang tidak bersekolah tadi, maka seselsai sudah masalahnya. Namun, pendekatan ini akan sangat sulit dilaksanakan jika menyangkut masalah yang kompleks, misalnya kemiskinan dan pengangguran di satu kota atau negara. Maka, pendekatan NBCD tidak bisa menjawab masalah tersebut. Maka, kita lihat masalah kemiskinan dan pengangguran, misalnya, hingga kini --khususnya di negara Indonesia 2

belum bisa diselesaikan, satu alasannya adalah karena selama ini menggunakan pendekatan berbasis masalah. Untuk dua masalah ini memerlukan pendekatan lain yang lebih luas, lebih komprehensif, lebih menghargai kemampuan dan keinginan klien, memberi ruang bagi partisipasi dan potensi klien. Pendekatan kedua ini adalah berbasis pada asset atau assets-based community development (ABCD). D. ASSETS-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT (ABCD) Pendekatan kedua ini adalah Pendekatan Pembangunan Masyarakat yang berbasis pada asset (assets-based community dvelopment). Pendekatan ini sebagai penyempurnaan dari pendekatan yang pertama tadi, berbasis pada masalah atau kebutuhan. Anna Haines (2009): Pendekatan ini juga menghargai dan fokus dua hal penting dalam kerja bersama komunitas, yaitu proses dan outcome/manfaat. Pendekatan ini melihat bahwa komunitas terdiri atas banyak aset yang apabila difungsikan secara baik, maka akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri (self-help). Pendekatan ABCD memiliki karakteristik sebagaiberikut: 1. Berusaha membangun kekuatan masyarakat sebagai penentu keberhasilan mereka; 2. Fokus pada kapasitas dan kapabilitas masyarakat dan bukan pada apa yang kurang atau apa kelemahan masyarakat; 3. Fokus pada aset yang positif yang ada di masyarakat; 4. Pendekatan ini tidak berarti menolak atau mengingkari adanya masalah di dalam masyarakat, namun yang pertama kali dilihat sebagai pekerja sosial adalah hendaknya ia melihat pada aset dan potensi apa yang ada di masyarakat. Dari keempat hal ini, maka apabila diberdayakan, akan menjadi snowball effect yang pada gilirannya akan masuk pada penyelesaikan masalahnya atau kebutuhannya. Ada banyak aset di dalam masyarakat, sebagian ahli menyebut tiga jenis aset, sebagian menyebut empat, sebagian lain menyebut lima aset, dan sebagian lagi menyebutnya tujuh jenis aset. Kesemuanya adalah benar dilihat dari perspektifnya masing-masing. Anna Haines menyebut aset komunitas ada berupa individu, asosiasi, institusi lokal, dan organisasi. Ferguson dan Dicken (1999) menyebut ada lima, yaitu: Fisik, manusia, sosial, politik, dan finansial. Green dan Haines (2007) menyebut ada tujuh aset, yaitu: Fisik, manusia, sosial, politik, finansial, environmental, dan budaya. Reiny, Robinson, Allen, dan Kristy (2003) menyebut ada tiga aset saja, yaitu manusia, publik/fisik, dan sosial. 3

Aset manusia terdiri atas tiga: Ketrampilan/skill, kemampuan/talents, dan pengetahuan/knowledge. Aset publik/fisik meliputi seluruh sarana infra-struktur fisik, termasuk bangunan sekolah dan pabrik, serta sarana lainnya. Adapun aset sosial meliputi: kepercayaan/trust, norma/norm, dan jejaring sosial/social network. Kesemua aset di masyarakat ini apabila diarahkan secara tepat, diberdayakan dan digunakan, maka pada gilirannya akan bisa menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan mereka (problems and needs). E. ANALISIS Dari penjelasan di atas, dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut: Manusia adalah makhluk yang berakal-budi, bernorma, dan bersosialisasi, serta berbudaya. Dalam aktivitas kesehariannya, memenuhi kebutuhan dan mengaktualisasikan dirinya, manusia berhubungan dengan orang lain, baik dalam lingkup keluarga, kelompok, masyarakat, maupun negara. Munculnya masalah dan adanya peluang, potensi, dan kesempatan adalah dampak dari hubungan antar manusia tersebut. Munculnya masalah dan adanya kebutuhan yang belum terpenuhi pada manusia bisa diselesaikan dengan dua pendekatan, bergantung kepada sederhana atau kompleksnya masalah dan kebutuhan tersebut. Apabila kebutuhan atau masalah tersebut tergolong sederhana, bisa dan cukup diselesaikan dengan pendekatan Needs-Bases Community Development (NBCD) yang fokus mensasar pada kebutuhan atau masalahnya. Namun, apabila kebutuhan dan masalahnya adalah saling berkaitan dengan masalah lainnya, kompleksitasnya makin tinggi, maka pendekatan pertama akan mengalami kebuntuan, dan diperlukan pendekatan kedua, yaitu Assets-based Community Development (ABCD). Pendekatan ABCD lebih mampu menyelesaikan masalah pada yang kompleks karena pendekatan ini menghargai kemampuan, kapabilitas, kapasitas, potensi, dan partisipasi, serta harapan/keinginan klien. Dan inilah hakikat dari pemberdayaan/empowement. 4

DAFTAR PUSTAKA DuBois, Brenda L., and K.K. Miley (2010), Social Work: an Empowering Profession, Allan Bacon, USA. Ferguson, R.F. and Dickens, W.T. (eds) (1999) Introduction, in Urban Problems and Community Development Washington, DC: Brookings Institution Press, pp. 1 31. in an Introduction to Community Development, Rhonda Phillips and Roberth H. Pitmann, 1st Ed. Roudlegde, NY, USA, 2009. Green, G.P. and Haines, A. (2007) Asset Building and Community Development, 2nd edn, Thousand Oak, CA: Sage in an Introduction to Community Development, Rhonda Phillips and Roberth H. Pitmann, 1st Ed. Roudlegde, NY, USA, 2009. Haines, Anna (2009), Assets-based Community Development in an Introduction to Community Development, Rhonda Phillips and Roberth H. Pitmann, 1st Ed. Roudlegde, NY, USA, 2009. Ife, Jim (2008), Human Right and Social Work: Toward Right-Based Practice, Cambridge Univercity Press, NY, USA. Rainey, D.V., Robinson, K.L., Allen, I. and Christy, R.D. (2003) Essential Forms of Capital for Sustainable Community Development, American Journal of Agricultural Economics, 85(3): 708 715 in an Introduction to Community Development, Rhonda Phillips and Roberth H. Pitmann, 1st Ed. Roudlegde, NY, USA, 2009. Rothman, Erlich, dan Tropman (2001), Strategies of Community Intervention, 6th ed., Ltasca, IL, F.E. Peacock, in Social Work Macro Practice, 3rd Ed., F. Ellen Netting, Peter M. Kettner, and Steven McMurtry, Pearson EducationInc, USA, 2004. Zaztrow, Ch. (2010), Introduction to Social Work and Social Welfare: Empowering People, 10th Ed., Brooks/Cole, USA. *** 5