BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

(S.S.)

BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam karya sastra tersebut merupakan hasil imajinasi pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

Sumardjo & Saini (1994: 3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

KAJIAN PROSA FIKSI IN 210

Permalink/DOI:

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan dari novel Garuda Putih karya Suparto. Brata maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

1 dari 1. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar. Pengertian apresiasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG KARYA DEWI LINGGASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

SILABUS KAJIAN PROSA FIKSI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rasakan atau yang mereka alami. Menurut Damono (2003:2) karya sastra. selama ini tidak terlihat dan luput dari pengamatan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman sosialnya dalam karya yang akan dibuat. Secara umum dapat digambarkan bahwa seorang pengarang perempuan akan cenderung menampilkan tokoh utamanya sebagai seorang perempuan, dan begitu pula sebaliknya, seorang pengarang laki-laki akan cenderung menulis tokoh utamanya sebagai tokoh laki-laki. Dengan begitu mereka dapat merefleksikan tokoh rekaannya kepada dirinya sendiri. Hal ini juga berpengaruh terhadap pembacanya sebagai sasaran ditunjukannya amanat dari sebuah novel. Dengan penentuan jenis kelamin tokoh utama dalam novel tersebut, seorang pembaca akan mengharapkan kesamaan dirinya dengan tokoh dalam novelnya. 1 Berdasarkan dari penjelasan di atas, maka seorang pengarang akan menggambarkan suatu penggambaran sosial yang selama ini ia hadapi. Seorang pengarang perempuan akan cenderung menggambarkan karakter perempuan yang menampilkan citra perempuan. Citra perempuan memiliki pengertian sebagai semua wujud gambaran mental spiritual dan tingkah laku keseharian perempuan yang menunjukkan wajah dan ciri khas perempuan. 2 Hal inilah yang kemudian menjadi dasar bagi penulis untuk mengkaji novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda karya I. Grekova dengan memaparkan citra perempuan janda dalam hal memperjuangkan hak-hak perempuan 1 Tinneke Hewigg. In The Shadow of Change, (Berkeley: University of California, 2003), hlm. 15. 2 Adib Sofia dan Sugihastuti. Feminisme dan Sastra, (Jakarta: Katarsis, 2003), hlm. 190.

sebagai manusia yang utuh dan termaginalkan oleh kesetaraan gender yang tercermin dalam novel tersebut. Citra perempuan yang digambarkan oleh pengarang perempuan diharapkan mampu mempresentasikan sudut pandang dan pemikiran perempuan. I. Grekova merupakan salah satu penulis cerita pendek perempuan terkenal di Soviet. Di tahun 1962 I. Grekova menuliskan cerita pertamanya, /Позади Ворот/ Pozadi Vorot/ Di balik Pagar, diterbitkan oleh Hовый Mир (Dunia Baru), majalah politik-sastra yang terkemuka di Soviet. Cerita-cerita yang ditulis I. Grekova tidak diterbitkan hingga pada tahun 1979, dan pada tahun 1981 diterbitkan Вдовий Пароход/Vdovij Paroxod/ Perahu Janda. 3 Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda secara singkat menampilkan Olga Ivanovna dan Anfisa Maximovna sebagai tokoh yang berperan penting dalam novel tersebut. Novel tersebut menampilkan lima perempuan janda yang ditinggalkan oleh suaminya masing-masing. Kelima perempuan tersebut mempunyai cerita yang berbeda-beda mengenai kehidupan keluarga yang dihadapinya, kelima perempuan itu saling berbagi cerita, hidup sebagai seorang janda yang bertempat tinggal di flat komunal, dan sebagai pengganti penderitaan tak tertahankan dan perjuangan melawan perang, mereka menciptakan kehidupan baru di sana, termasuk kehidupan berkeluarga yang bebas untuk diri mereka masing-masing. Dalam Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda menampilkan perempuan-perempuan janda yang menceritakan pengalaman hidupnya satu sama lain dan perasaan apa saja serta perlakuan apa saja yang menimpa mereka, sehingga dengan alasan tersebut menurut penulis novel ini layak untuk diangkat dalam suatu pembahasan mengenai citra perempuan janda. Citra perempuan janda yang menjadi 3 I. Grekova. The Ship Of Widows, (London : Virago Press, 1985), hlm. iv.

bahasan skripsi ini akan dikaji secara feminis atau yang lebih dikenal dengan kritik sastra feminis. Menurut Djajanegara (tahun 2000:40), kritik sastra feminis pada mulanya bertujuan mendorong kaum perempuan agar mau dan mampu menulis seperti halnya laki-laki yang mendominasi seluruh kehidupan masyarakat termasuk dunia sastra. Dominasi tersebut disebabkan oleh tidak adanya kesempatan bagi perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan laki-laki. Dengan munculnya banyak pengarang perempuan, diharapkan dapat mengubah citra perempuan yang lemah dan tertindas seperti umumnya dituliskan pengarang laki-laki. Dalam novel ini tokoh perempuan sebagai tokoh utama sangat menarik untuk dibahas. Cara tokoh perempuan memandang kejadian melalui prespektifnya dapat menggambarkan citra perempuan janda yang terdapat dalam novel tersebut dikaitkan dengan keadaan sosial masyarakat. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai penggambaran citra perempuan janda dalam novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda karya I. Grekova. 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menjelaskan pengambaran citra perempuan janda yang dihadirkan dalam novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda karya I. Grekova.

1.4 Metode Penelitian dan Pendekatan Untuk menganalisis Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda karya I. Grekova, penulis mengunakan metode penelitian deskriptis-analitis sedangkan untuk metode pendekatan menggunakan intrinsik dan ekstrinsik. Metode deskriptis-analitis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Penggambaran citra perempuan janda yang dihadirkan dalam novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda dipaparkan melalui analisis penokohan tokoh perempuan. Metode pendekatan secara intrinsik adalah pendekatan terhadap karya sastra yang bertolak dari pemahaman dan analisis karya sastra itu sendiri. 4 Metode intrinsik melihat unsur-unsur yang membentuk suatu karya sastra dari dalam seperti penokohan atau perwatakan tema, alur, pusat pengisahan, latar, gaya bahasa. Sedangkan metode pendekatan ekstrinsik adalah metode yang melihat segala macam unsur yang berada di luar karya sastra yang mempengaruhi pembuatan suatu karya sastra misalnya faktor sosial ekonomi, faktor kebudayaan, faktor sosiopolitik, keagamaan, dan tata nilai yang dianut masyarakat. 5 1.5 Landasan Teori Teori Penokohan Teori ini digunakan untuk mengetahui pengertian tokoh di dalam karya sastra, fungsinya, dan jenis tokoh tersebut. Tokoh adalah pelaku yang mendukung peristiwa 4 Rene Wellek dan Austin Warren. Teori Kesusastraan, terj. Melanie Budiantara, (Jakarta: PT Gramedia, 1989), hlm. 157. 5 M. Atar Semi. Anatomi Sastra, (Padang: Penerbit Angkasa Raya, 1988), hlm. 35.

dalam karya sastra, sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita. 6 Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh sentral dan tokoh bawahan dalam fungsinya pada karya sastra. 7 Tokoh yang memegang peran pimpinan disebut tokoh utama atau protagonis. Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya didalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh utama. 8 Berbicara mengenai tokoh, tidak dapat dapat dipisahkan dari penokohan itu sendiri. Menurut Jones, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas mengenai seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. 9 Teori Kritik Sastra Feminis Teori kritik sastra feminis yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah teori ginokritik dari Elaine Showalter karena pengarang novel ini adalah seorang perempuan dan bercerita mengenai kehidupan perempuan berdasarkan pengalamannya. Ginokritik adalah teori dan metodologi yang berkembang bagi penulis perempuan dan karakter perempuan, berdasarkan pengalaman perempuan untuk menunjukkan otentitas perempuan. Ginokritik digunakan sebagai suatu pemahaman untuk memahami identitas perempuan. Tokoh perempuan dalam sastra diharapkan mempunyai esensi perjuangan identitas diri menuju otonomi diri perempuan. Teks ginokritik adalah teks mengenai realita kehidupan yang dituangkan oleh pengarang kemudian dibaca oleh pembaca sehingga pembaca memahami kehidupannya sendiri berdasarkan teks tersebut. Paradigma yang paling terkenal 6 Panuti Sudjiman. Memahami Cerita Rekaan, (Jakarta: Pusaka Jaya, 1991), hlm. 15 7 Ibid, hlm. 18 8 Joseph E. Grimes. The Thread Of Discourse, (America: Blackwell Publishing, 1975), hlm. 43 9 Burhan Nurgiyantoro. Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), hlm. 165.

dalam membaca ginokritik adalah dari realitas, untuk pengarang, untuk pembaca, untuk realitas: itu adalah objek realitas yang mana penulis memahami dan menjabarkan kenyataan didalam karangannya; pembaca menilai kebenaran teks karangan dan menghubungkan dengan kehidupan penulis. 10 Teori Sosiologi Sastra Penulis menggunakan teori sosiologi sastra karena dalam menganalisis penulis ingin menghubungkan antara teks dan kenyataan. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan bagian dari ciptaan sosial. Oleh karena itu, sastra menampilkan gambaran kehidupan, kehidupan itu sendiri merupakan kenyataan sosial. Pendekatan sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut juga sosiologi sastra. 11 Menurut Alan Swingewood, sosiologi sastra adalah sastra yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, yaitu hubungan manusia dengan keluarga, masyarakat, politik, dan negara. 12 Penulis menggunakan teori tersebut dalam analisis skripsi untuk menghubungkan gambaran masyarakat dengan karya sastra sebagai cerminan masyarakat. Sastra memiliki hubungan kesinambungan antara sastrawan, sastra dan masyarakat dalam konteks sosial pengarang, yaitu kedudukan sosial pengarang dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi isi karya sastra, sedangkan sastra sebagai cerminan masyarakat, dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial berupa pandangan sosial pengarang itu sendiri. 10 Mary Eagleton. Feminist Literary Criticsm.(London dan New York: Longman, 1991), hlm. 9. 11 Sapardi Djoko Damono. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1979), hlm. 1-2. 12 Alan Swingewood. Sosiology of Literature, (London: Paladin, 1972), hlm. 12-14.

1.6 Tinjauan Pustaka Penulis telah melakukan tinjauan pustaka, dan menemukan skripsi yang membahas mengenai citra perempuan dengan judul Citra Perempuan Rusia dalam novel Geroy Nashego Vremeni karya Lermontov suatu kajian feminis oleh Yuli Maharjati tahun 2002. Skripsi tersebut menampilkan citra perempuan Rusia dari masa paganisme, untuk melihat adanya perubahan status yang terjadi setelah masuknya Orthodoks. Berdasarkan data tersebut, penulis tidak menemukan skripsi yang mengupas mengenai citra perempuan janda pada masa Soviet yang terdapat dalam novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda karya I. Grekova, oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisis citra perempuan janda sebagai penggambaran sosial yang terjadi dalam masyarakat pada masa Soviet yang tergambar dalam novel tersebut. 1.7 Sumber Data Dalam penulisan skripsi ini korpus primer yang digunakan adalah Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ diterbitkan oleh majalah Hовый Mир di Soviet pada tahun 1981. Sebagai korpus sekunder, penulis menggunakan novel The Ship of Widow yang merupakan terjemahan dalam bahasa Inggris dari Вдовий Пароход oleh Cathy Porter dan diterbitkan oleh Virago Press pada tahun 1985. Selain itu, penulis juga menggunakan buku-buku penunjang lainnya dan data-data yang diambil dari internet untuk membantu penulisan skripsi ini.

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi ini disajikan dalam empat bab. Sistem penyajian adalah sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan yang berisikan latar belakang,permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan pendekatan, dan landasan teori, literature review, sumber data serta sistematika penulisan. Bab II adalah kedudukan perempuan Rusia. Bab III adalah analisis citra perempuan melalui tokoh-tokoh perempuan yang dihadirkan dalam novel Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda berdasarkan kritik sastra feminis dan sosiologi sastra. Bab IV adalah penutup yang berisikan kesimpulan dari apa yang telah dianalisis dalam bab-bab sebelumnya. Selain itu juga terdapat lampiran biografi pengarang dan biografi penulis.